Home / Romansa / Pemuas Hasrat Dosen Tampanku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pemuas Hasrat Dosen Tampanku: Chapter 31 - Chapter 40

108 Chapters

Ah Yeah!

Leon kini melupakan urusannya untuk mengganti kopi baru untuk Silvana. Pria itu tiba-tiba saja sudah bergerak untuk menyerangnya, melepas kerinduan yang dia tahan sejak lama. Silvana membuatnya tidak tahan. “Silvana.” Leon menyebut namanya. Leon menggunakan ibu jarinya untuk membelai salah satu tulang pipi mahasiswi cantiknya itu dengan penuh perasaan. Mereka berdua saling menatap. Kata-kata yang tak terucapkan membakar mereka dalam sebuah kebutuhan untuk menuntaskan birahi sebagai dua insan yang kehausan. Sekali lagi pria itu menekan bibirnya pada bibir Silvana untuk mengungkapkan banyak hal yang akhir-akhir ini benar-benar mengganggu dirinya. Silvana sendiri menyambutnya dengan penuh gairah yang sama. Entahlah ini seperti mereka berdua memang pada dasarnya sudah saling merindukan. Pria itu menciumnya dengan sangat putus asa, apalagi ketika Silvana merasakan lidah pria itu mencoba untuk menjelajahi mulutnya dengan terlalu bersemangat. Sementara tangannya mulai bergerak untuk membe
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Validasi Perasaan

“Good—” Silvana berhenti sesaat untuk menempelkannya pada bibir Sir Leon “—morning—” Disusul dengan satu kecupan lagi. “—Sir Leon”Sir Leon terlihat menerbitkan senyumannya setelah mendapatkan tiga kecupan ringan dibibirnya. Dia sedikit mengangkat tubuhnya sehingga kepala Silvana bisa berada dalam dadanya sementara tangan pria bergerak mengelus kepalanya. “Good morning, Princess,” sambut Leon pula dengan suara rendah yang bagi Silvana seksi luar biasaSilvana hanya bisa sedikit meringis mendengar sebutan itu. Dia juga menangkap adanya binar-binar indah pada kedua kelopak mata berwarna coklat yang kini menjadi warna favorit gadis itu.Sejenak, Silvana mengangkat tangannya untuk sekadar membelai pipi sang dosen tampan dengan cara yang lembut. Pria itu menerimanya dengan hangat, wajahnya terlihat rileks ketika tangan Silvana mendarat disana. Pria itu tanpa diduga juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Silvana. Sir Leon mengelus pipinya pula. “Jadi, kita secara otomatis
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Sesi Santai

Silvana kini hanya bisa melebarkan kedua matanya, senyum lebar yang sejak tadi dia tahan kini mulai terlukis secara sempurna pada air mukanya. Ini adalah pematik kebahagiaan setelah sekian lama. Seluruh wajahnya langsung memerah, dan dia menjerit kecil. Silvana gemas dengan situasi mereka yang bagai sepasang anak kecil yang baru mengenal cinta. Tanpa tedeng aling-aling, gadis itu segera melingkarkan kedua tangannya pada leher pria yang lebih tua darinya itu. Memeluk pria itu rapat-rapat untuk menyalurkan kebahagiaan yang kini tengah dia rasakan. Sir Leon hanya tertawa saat mendapatkan pelukan yang penuh kejutan dari Silvana. Namun pria itu kemudian melingkarkan kedua tangannya di pinggang gadis itu. “Jadi, hitungan yang kemarin itu kencan kan?” Silvana berujar secara spontan sekali lagi. Suaranya agak teredam bahu pria itu. Sir Leon hanya tersenyum sebelum menanggapi, Silvana memang tipe gadis yang seperti ini. Terkadang kerap kali membuat dia harus terkejut akan pertanyaan super ra
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Shower Time

Silvana mengangkat sebelah alisnya, menyadari betul bahwa kini si dosen tampan sedang mencoba untuk menggodanya balik. Maka kemudian gadis itu mendekatkan wajahnya, nyaris bibirnya menyentuh bibir Sir Leon. “Akan aku ingat.” Ucapnya dengan nada bicara yang sensual. Sebelum terjadi hal lain, cepat-cepat Silvana menarik diri. Lalu terkikik geli ketika melihat adanya kekecewaan besar dalam ekspresi pria itu. “Sekarang,” mata Silvana kemudian turun ke bibir pria itu dan beralih kembali pada kedua netra coklat menggodanya. “Please, buatkan aku sarapan.” Kemudian Silvana terkekeh geli melihat raut muka kecewa yang pria itu buat, lantaran ucapan Silvana yang barangkali tidak sesuai dengan ekspektasinya. Meski kecewa, namun pria itu segera beringsut dari tempatnya. “Oke, Princess,” serunya setengah meledek. “Keinginanmu adalah perintah bagiku.” Sir Leon kemudian melirik kearah celananya yang masih digunakan oleh Silvana. Tanpa banyak bicara pria itu tiba-tiba saja menarik turun celana yang
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Menghadapi Mantan Pacar

Silvana merasa bahwa dia baru saja dianugerahi sebuah kesempurnaan dalam hidup. Silvana juga merasa bahwa dirinya telah memetik bintang. Sir Leon jelas adalah seorang pria yang jauh lebih dari apa yang pernah dia impikan, dan ternyata di memiliki sisi manis yang begitu menggemaskan. Seringai licik langsung terbit dan melintas di wajah si gadis barbie. Tubuh yang seksi, miliknya yang besar, bokongnya yang imut, usia yang lebih tua, selera humor yang senada. Semua dari Sir Leon bisa mendapatkan predikat terindah yang bisa Silvana sematkan. Gadis itu bahkan sudah bisa dikatakan sebagai seorang pemenang yang mengantongi penghargaan diseluruh alam semesta. Dia bersenandung seiring langkah yang dia tapaki. Namun setelah beberapa menit bercengkrama dengan udara luar, kulitnya terasa kebas karena udara dingin. Dia bahkan menggosokan telapak tangannya beberapa kali. Oke, seharusnya dia menerima tawaran Sir Leon yang menyarankannya menggunakan mantel. Pria itu pasti sudah memperkirakan sesuat
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Cemburu Berat

Leon begitu heran lantaran bel pintu rumahnya dibunyikan secara berulang-ulang saat dia sedang berpakaian. Siapa gerangan yang melakukan hal menjengkelkan begitu diluar sana?Tetapi begitu dia membuka pintu rasa heran dan kesalnya berubah menjadi suatu keterkejutan sebab dia melihat Silvana sedang berdiri diluar sana. Menundukan kepala seraya membawa sebuah kantong ditangan, dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Sudah jelas kantong itu tidak bersamanya sebelum ini.Untung saja pria itu bisa menahan senyumannya sebelum benar-benar terbit diwajah. Bahkan tanpa harus menunggu kata untuk keluar dari bibirnya, si barbie cantik langsung melenggang masuk kedalam rumah seolah kediaman Leon adalah miliknya pula. Leon tentu bingung ada apa dengan gadisnya, sebab beberapa saat yang lalu dia keluar dari sini dengan raut wajah ceria. Bahkan kebingungan si pria meningkat menuju kewaspadaan. Leon kemudian bergerak menutup pintu rumahnya sebelum menyusuh si cantik masuk. Dia masih berada ditengah r
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Sir Joan

“Aku merasa senang saat orangtuamu bilang kau mengundangku untuk datang kemari. Sejujurnya aku sudah menunggumu sejak lama. Bahkan penantianku ini seakan telah terjadi berabad-abad lamanya.” Joan hanya bisa tersenyum maklum mendapati kehadiran seorang wanita yang telah dia kenal menyambutnya didepan pintu apartment miliknya dengan binar-binar penuh harap. Dia tidak mengira bahwa orangtuanya bahkan sampai hati berdusta agar Joan mau setidaknya menghabiskan malamnya lagi bersama perempuan ini. Wanita ini memang adalah putri dari kenalan orangtuanya, jadi sudah dipastikan dia memiliki banyak cara untuk mendapatkan Joan, meskipun Joan sendiri bahkan tidak punya intensi yang lebih terhadapnya. Dia hanya mencoba menjadi pria yang sopan. Tapi barangkali wanita itu malah memaknainya sebagai bentuk ketertarikan. Orangtuanya tahu bahwa dia memang bukan tipikal pria yang menjalin hubungan dengan satu orang wanita dalam jangka waktu yang panjang. Karena itulah untuk memperbaiki citra buruknya
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Koneksi

Mendengar suara Joan yang memberat dengan napasnya yang menerpa telinganya lantaran pria itu berbisik padanya, membuat wajah Maria memerah. Perempuan itu sadar bahwa kini Joan sudah memasuki fase yang dia suka. Kemarahan yang ada di dalam dirinya menguap entah kemana. Maria dengan senang hati langsung menjauh pergi dan melompat ke tempat tidur, perempuan itu tahu betul bagaimana caranya memancing pria itu untuk bergerak menginginkannya. Tidak sampai disitu dia bahkan membuka kedua kakinya lebar-lebar untuk mengundang Joan mendekat padanya seperti seekor srigala yang kelaparan. Joan menutup matanya sebelum memutuskan menyusul perempuan itu. Dia tahu bahwa ini akan berhasil, tapi dia juga tahu bahwa ini akan sedikit melelahkan. Ketika dia telah berada didekat nya dan melihat baik-baik pemandangan apa yang dia dapati, Joan hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Seringai langsung terbentuk dibibirnya tatkala pria itu mulai mendekati tempat tidur. Maria benar-benar
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Jiyya

“Jiyya ! Jiyya! Jiyya! Jiyaa! Jiyya! Jiy—”Jiyya serta merta langsung mendekati si pemuda berisik sambil membekap mulutnya agar dia bisa diam sebentar saja. “Aku sudah mendengarmu sejak kau memanggil namaku pertama kali Dean,” bisiknya. “Bisakah kau sedikit berperilaku seperti manusia? Ini diperpustakaan bodoh!” Dean menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa dia mengerti. Dia memandangi wajah Jiyya dengan mata berwarna biru shapire-nya yang besar sampai pada akhirnya gadis itu mau melepaskan bekapan dimulutnya dengan sukarela. Jika sudah ada Dean disekitarnya Jiyya tidak berharap dia bisa merasakan ketenangan kembali. Pria itu terlalu berisik dan Hyperaktif. Perpustakaan dan Dean bukan kombinasi yang bagus. Karena itu untuk mencari aman Jiyya memutuskan untuk keluar dari sana lebih awal daripada dimarahi oleh para kutu buku yang sedang belajar untuk kepentingan masing-masing. “Ikut aku.” “Kemana?” Jiyya tidak menjawab, tapi menggunakan kedua kakinya untuk pergi dari sana. Untung
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Undangan Masuk Rumah Joan

Jiyya memutuskan tidak pergi memenuhi undangan Dean atas nama Joan. Setidaknya sekarang Jiyya bisa tenang hari ini lantaran seharian selama di kampus dia berhasil hampir tidak melihat Sir Joan sama sekali. Tapi sayangnya hal itu tidak bertahan lama, sampai cuaca menghianatinya. Hujan memutuskan melibatkan diri untuk mengacaukan harinya yang hampir sempurna. Kala itu sore, dan Jiyya telah menyelesaikan kelasnya bersama Miss Dona. Dia bahkan mendapatkan nilai yang lumayan tinggi dibawah bimbingan wanita itu, sehingga mendapatkan ucapan apresiasi lantaran semua orang di kampus tahu bila Miss Dona termasuk dosen Killer yang paling sulit dan pelit memberi nilai pada mahasiswa dibawah ajarannya. Itu menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi Jiyya sekaligus menyemarakan harinya yang begitu indah. Berkat hal itu pula, Jiyya sempat berhasil melupakan dengan sebaik mungkin kebodohan yang dia perbuat semalam. Juga deretan konversasi diantara mereka yang terkadang sedikit demi sedikit memen
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status