Share

Sentuh Aku

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-28 12:56:08

Gadis itu hampir mencapai puncaknya dan Joan sangat tahu perihal itu, namun sayangnya pria itu masih ingin terus mendengarkan desahan Jiyya. Oleh sebab itu Joan menahan gadis itu diambang klimaks. Setelah cukup jeda, Joan kembali berlutut dan menyenangkan Jiyya lagi dengan lidahnya.

Jiyya yang frustasi lantaran terhambat dari puncak yang nyaris dia dapatkan berupaya untuk mencari kesenangan lainnya. Gadis itu hendak menggunakan tangannya untuk memanjakan bagian atas tubuhnya. Tapi sebelum itu benar-benar terlaksana Joan menahannya dengan kedua tangannya yang bebas. Cengkraman pria itu benar-benar sangat kuat hingga Jiyya tidak bisa melepaskan diri.

“P—please Sir Joan. Aku menginginkannya… aku ingin sekarang…” Dia merengek sembari terengah.

Jiyya bahkan nyaris hampir menangis lantaran merasa terlalu frustasi. Dia tidak pernah dipermainkan dengan cara sejahat ini. Dia sungguh membutuhkannya, dia butuh mengeluarkan seluruhnya. Dia butuh klimaks. Kenikmatan yang dia terima ditubuhnya b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Shock

    Suasana tiba-tiba begitu senyap, Jiyya merasa lelucon yang dia buat malah ditanggapi dengan serius. Gadis itu buru-buru meralat perkataannya sebelum segalanya makin kacau.“Saya hanya bercanda, Sir. Tolong jangan menganggap apa yang saya katakan serius.”Ketika mengatakan hal itu, Jiyya sesungguhnya masih nyaris tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya. Silvana mungkin akan menjadi orang pertama yang berkomentar bahwa dia adalah seorang gadis yang beruntung, jika saja gadis itu mengetahuinya. Terlebih ini bukanlah mimpi, Jiyya sendiri juga sedang tidak dalam keadaan mabuk. Dia sadar seratus persen, namun masih tidak bisa percaya bahwa dia benar-benar telah dicumbu oleh Sir Joan. Ini adalah pengalaman paling gila yang pernah dia rasakan seumur hidupnya. Jiyya memang belum kehilangan kesuciannya, tetapi pria itu telah berhasil memberikannya sebuah kesenangan terbaru yang tidak akan pernah bisa dia dapatkan sendirian. Sir Joan yang dia hormati, orang yang dia kagumi, orang yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Basah-basahan Bareng

    “Itu hal yang biasa Jiyya.” Sir Joan berkomentar. “Apa kamu mau membersihkan diri? Maaf saya masuk ke kamar mandi tanpa izin. Saya pikir apa yang membuatmu menjerit. Hal-hal seperti ini wajar, Jiyya. Itu yang perlu kamu tahu.” Jiyya mengabaikan pertanyaan sekaligus komentar Sir Joan ketika dia mengingat hal penting lainnya. Ekspresi yang didominasi oleh rasa malu memenuhi wajah gadis itu. “Sir Joan, apa saya juga membuat basah tempat tidurmu?” dia bertanya. “Oh tidak! maafkan saya! Akan saya cucikan.” Sedetik kemudian dia jadi terlihat panik.Sir Joan menggelengkan kepalanya. “Jiyya, tidak apa-apa. Biar itu jadi urusanku.” Tapi Jiyya tidak mau dengar apa-apa. Dia benar-benar telah larut dalam kekhawatirannya sendiri. Jiyya sungguh tidak tahu apa yang harus dia benar-benar pikirkan dan apa yang perlu dia lakukan. Dia terlalu linglung untuk sekadar berpikir seperti dirinya sendiri secara kasual. “Ya Tuhan! Bukankah itu artinya saya betul-betul telah membuat tempat tidurmu jadi kotor?

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Realized

    Pagi ini, Jiyya mendapati dirinya terbangun bukan di tempat tinggalnya. Dia justru membuka mata dalam kondisi terbalut selimut dengan badannya yang telah tertutup kaos lengan panjang yang seingatnya merupakan kaos yang kemarin Sir Joan kenakan. Oh, dan jangan lupakan pula pelukan erat dipinggangnya yang membuat Jiyya diingatkan apa saja yang sudah dia lewati ditempat ini. Jiyya menyadari bahwa ruangan ini jelas bukan kamar tidur yang biasa dia tempati. Ketika ingatannya mulai berpendar, barulah gadis itu sadar dia berada dimana. Jiyya menginap di tempat Sir Joan! Dan mereka telah… Astaga!Buru-buru Jiyya hendak beringsut dari posisinya namun karena pergerakannya dijegal oleh pelukan si pria, alhasil Jiyya tidak bisa pergi kemana-mana. Sungguh, ini sangatlah buruk. Terlebih ketika dia melihat jam yang diletakan di dinding kamar telah menunjukan jam kelas pagi ke kampus. Kini seluruh anggapan baik terhadap pria itu memudar. Jiyya malah memiliki firasat bahwa alasan mengapa pria ini ker

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Apa yang Salah?

    “Lepaskan tanganmu dari pintu, Sir. Saya mau berganti pakaian," kata gadis itu ketus yang membuat Joan makin dibuat bingung akan tingkah lakunya.“Kenapa harus melakukannya di dalam? Kamu kan bisa berganti pakaian disini.” Mendengar hal itu, Jiyya semakin memperlihatkan ekspresi tidak senang untuknya. “Tolong jangan keras kepala. Biarkan saya melakukan apa yang saya inginkan!” Ketika merasa nada bicara Jiyya semakin meninggi, akhirnya Joan melepaskan pintu yang dia hadang untuk kemudian membiarkannya masuk. Pria itu mendengar suara kenop pintu yang dikunci dari dalam. Jika sudah seperti ini Joan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia memang ahli menaklukan wanita, tapi Jiyya mungkin pengecualian dari semua wanita yang pernah dia temui. Gadis itu sama sekali tidak mempan dengan kata-katanya yang bermaksud untuk mencairkan suasana.Sedangkan untuk Jiyya sendiri. Tepat ketika dia berhasil menutup pintu kamar mandi, tubuh gadis itu merosot. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Benar kata oran

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Dean & Jiyya

    “Novel cinta itu lama-lama membosankan ya. Bagaimana menurutmu?” Jiyya dengan rambut hitam sebahunya mengangkat kepala, memandang kearah seorang pemuda yang nampak hampir mati karena rasa bosan. Sedang Jiyya sendiri masih sibuk dengan komputer lipatnya. Dia sedang mengurus satu kepentingan yang tidak bisa ditinggal. Tapi pemuda berisik disebelahnya nampak mencoba untuk meminta atensi lebih. Minimal reaksi atas tanya yang terujarkan beberapa saat yang lalu. Jiyya berdehem sebelum buka suara. Hari ini dia tidak masuk, Jiyya ingin absen karena enggan bertemu dengan Sir Joan. Dia pikir dia bisa sendirian, tapi nyatanya tidak. Dia kedatangan tamu tak diundang. Dean. Pemuda itu tiba-tiba saja mengetuk pintu rumahnya dengan senyum lima jari dan kantong berisi ayam dan kentang goreng serta beberapa minuman kaleng. Tadinya Jiyya ingin mengusirnya dan bilang bahwa dia sedang tidak ingin diganggu. Tapi bukan Dean namanya jika dia tidak bisa merangsek masuk. Pemuda itu punya satu kebisaan. Bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Joan si Dosen Caper

    “Sir Joan, kau pikir apa yang sedang kau lakukan?!” “Hm?” Tanpa rasa bersalah Joan memiringkan kepalanya untuk menatap wajah Jiyya yang sejak beberapa saat lalu mencoba berontak dan melarikan diri darinya. Saat ini Sir Joan dan Jiyya bertemu di jalanan kampus, mereka sesekali adu mulut sepanjang jalan. Herannya walaupun Jiyya telah melakukan banyak hal yang memungkinkan agar dia bisa lepas dari pria itu tetap saja semuanya sia-sia. Padahal dia berharap ada seseorang yang bisa menolongnya dari pria ini. Bukankah perbuatan Sir Joan ini bisa dilaporkan sebagai sebuah perbuatan yang tidak menyenangkan. Jiyya khawatir dia akan dibawa kesuatu tempat dan mereka berdua akan berada dalam posisi berbahaya lagi yang mana Jiyya tidak mau mengulangi kesalahan yang hampir merenggut prinsip hidupnya sebagai seorang wanita konservatif ditengah gempuran open minded.Namun berbeda dengan apa yang ada dipikiran Joan. Pria itu sebenarnya tidak merencanakan apapun di kepalanya. Dia tidak benar-benar tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Si Pencari Celah

    Joan memanfaatkan kesempatan yang sempit itu untuk bergerak. Dengan menggunakan sebelah tangannya, tiba-tiba saja Joan menautkan jemarinya pada jemari Jiyya dibelakang punggungnya. Sementara Jiyya tiba-tiba saja merasakan kulitnya terbakar. Pergerakan yang Sir Joan lakukan tentu sangat mengejutkannya, namun dia tidak bisa menolaknya lantaran itu akan jadi rumit bagi mereka bila dia berteriak sekarang. Jiyya merasa apa yang sedang terjadi diantara dia dan Sir Joan adalah hal yang sama sekali tidak pantas. Dia menggeser sedikit posisinya. Itu adalah sebuah gerakan halus sebagai upaya Jiyya menjauhi Joan. Namun pergerakan kecil tersebut nampak disadari dengan jelas oleh sang dosen tampan. “Keberadaanmu disini bersama mahasiswimu sedikit mengundang skandal—” Entah sengaja atau tidak, namun cara Maria mengucapkan kata itu dan memenggalnya disana seolah memiliki unsur rahasia erotis diantara mereka berdua. “—aku akan lebih percaya bahwa kau bersama mahasiswa lainnya. Dimana yang lainnya?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Kenekatan Joan

    Jiyya menghentakan kakinya dengan kasar di sepanjang jalan yang dia lewati. Mood-nya benar-benar telah dirusak. Gadis itu bahkan berusaha keras untuk menahan air mata yang hampir jatuh ke pipinya. Dia membenci Sir Joan. Terlebih Jiyya benci dirinya sendiri yang selalu terjebak dalam situasi yang membuatnya muak. Kenapa rasanya dia menjadi gadis yang bodoh? Dia selalu dengan mudahnya terjebak bersama Sir Joan. Dan kali ini gadis itu bahkan tidak bisa menahan emosinya sendiri ketika nama Bestian disebut-sebut oleh orang lain dengan cara seperti itu. Hati mungilnya serasa diremas, bahkan semakin lama semakin ditekan hingga nyerinya tidak tertahankan. Dengan kedua tangan yang terkepal, Jiyya sempat melemparkan tatapan penuh kebencian dari balik bahunya terhadap perempuan asing yang nampak cukup akrab dengan dosen-nya itu. Setelah dia berhasil pergi dari mereka, Jiyya mempercepat langkahnya lagi. Berusaha sekilat mungkin meninggalkan mereka berdua sejauh yang dia bisa. Tapi tetap saja, an

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Extra Part Silvana x Leon II

    Silvana mengerang ketika merasakan dirinya dibombardir tanpa ampun di bawah sana oleh suaminya. Kenikmatan yang dia rindukan sungguh luar biasa, dan wanita itu sudah mulai dapat merasakan gelombang orgasme mendekat. Leon yang menyadari bahwa istri kecil kesayangannya mulai mendekati puncak semakin memperdalam ciumannya dibawah sana. Menyelipkan lidahnya ke dalam lubang panasnya membuat Silvana berputar-putar dalam kepuasan yang tiada tara. Silvana menundukan kepalanya ke belakang, sekarang dia tidak dapat lagi fokus kepada pekerjaannya sendiri dan kedua matanya mulai mengabur. Lidahnya keluar dari mulut ketika dia menoleh ke arah suaminya dibelakang sana. Leon hanya menyeringai melihat reaksi kepayahan istrinya setelah berhasil dia bombardir bahkan dia makin tergoda untuk menambah permainan menjadi semakin panas lagi. Secara tiba-tiba Leon menghisap clitoris wanita itu tanpa aba-aba. “Ahhh!” Silvana tidak tahan untuk mencengkram kedua kaki suaminya untuk berpegangan ketika serangan t

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Extra Part Silvana x Leon

    Mereka sekarang sudah menikah, dan karena kehamilannya pula Silvana merasa akhir-akhir ini dia jadi sangat mudah bergairah tetapi tidak dengan Leon suaminya yang sekarang tampak bekerja lebih keras daripada biasanya. Silvana terjaga malam itu dan menyadari bahwa suaminya tidak berada di sisi ranjang yang dia tempati. Dia jadi tidak bisa kembali tidur lagi. Sepanjang hari mereka tidak bersua karena Leon cukup sibuk di kampus dan baru pulang sore hari, itu pun dia langsung kembali menekuni berkas yang entah apa dan akan mengurung diri di ruang kerjanya selama berjam-jam dan hanya ada disisinya untuk tidur. Dia tidak suka hubungan yang seperti ini, dia merindukan Leon kekasihnya dahulu. Dia berharap bisa mengubah itu, tetapi bagaimana? Silvana sangat gelisah. Wanita itu berbalik ke samping, menatap lantai dengan matanya yang tampak lelah. Dia merasa letih untuk alasan yang tidak bisa dijelaskan, tapi yang pasti dominan diisi oleh rasa kesal dan kesepian. Sekali lagi pikiran wanita itu

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Akhir Kisah Ini

    Dua tahun kemudian…“Jadi, katakan apa alasanmu kemari?” Sang Ayah menjadi perisai yang cukup kuat untuk menghadang kedatangan Leon ke kediaman mereka malam itu. Pria dewasa itu nampak memberikan tatapan tajam andalannya, namun untung saja kekasihnya tidak bisa digertak hanya dengan tatapan itu. “Saya ingin melamar Silvana,” ujar Leon dengan tutur kata yang di penuhi oleh keyakinan dan kepercayaan diri yang tingginya selangit. Ini mungkin kalimat yang paling Silvana tunggu setelah hubungan mereka yang berlangsung lebih dari dua tahun. Gadis itu sudah menyelesaikan study-nya dan mereka tidak lagi berada dalam sebuah lingkungan yang sama. Ini adalah bentuk komitmen atas hubungan mereka juga. “Silvana….” Panggil sang ayah terhadap gadis itu, pandangannya cukup serius pada Silvana kala itu. “Kau sudah tahu soal ini?” “Ya.” “Kenapa kau tidak mendiskusikannya lebih dulu dengan kami?” sang ayah kembali bertanya dengan nada yang tinggi kepada putrinya. Bukannya pria itu tidak senang denga

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Keputusan Akhir Jiyya

    “Aku tidak mengira bahwa kau tidak juga menyerah untuk bicara denganku. Kali ini aku harus mendengar apa darimu? Permintaan maaf?” Jiyya tetap diam, dia hanya mengaduk wiski yang di hidangkan oleh bartender belum lama. Pertemuan ini terjadi karena Jiyya mendatangi sebuah pub, dan ini bisa di bilang perdana dia masuk ke tempat ini sendirian. Dia sungguh putus asa mencari Dean. Namun beberapa saat yang lalu dan dia mendapatkan informasi kalau sahabat masa kecilnya itu ada disini. Dan benar saja pemuda itu ada, anehnya lagi dalam kondisi menyendiri dan muram. Sejujurnya Dean bukan tipe seorang pria yang akan melakukan hal seperti ini. Jiyya mendengarkan tanya yang pemuda itu ujarkan, tapi seluruh pemikiran di kepalanya terlalu rumit dan berseliweran. Sehingga pada akhirnya Jiyya tidak bisa mengatakan sepatah kata pun kepada Dean. Sesuatu seperti itu rupanya cukup dapat Dean nilai sebagai prilaku yang tidak biasa dari Jiyya. Dia kontan mencondongkan tubuhnya agar lebih mendekat pada sa

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Harus Bahagia

    Situasi bandara yang hiruk pikuk menjadi pemandangan yang sudah terbilang akan menjadi rutinitas bagi setiap orang yang biasa menjajakan kakinya kemari. Kehidupan manusia yang sibuk akan urusannya masing-masing adalah bagian yang tidak terpisahkan dari situasi dan aktivitas di bandara. Termasuk untuk ke empat orang yang ada di sana. Joan, Jiyya, Silvana dan Leon. Silvana dan Leon baru saja tiba, mereka bergandengan tangan mesra memberi ruang bagi Jiyya untuk melepas kekasihnya untuk waktu yang tidak di tentukan. Cengkeraman tangan Silvana kepada Leon sedikit lebih erat dari pada biasanya, dan mudah bagi pria itu untuk menebak apa yang ada di kepala sang gadis. Bagi Silvana perpisahan seperti ini adalah kali kedua dia menyaksikannya, haru biru di depan sana jadi lebih seperti kumpulan awan badai yang gelap. Firasat buruk yang tak terbendung tentang seluruh praduga negatif memenuhi kepalanya. Seperti Bestian yang tidak juga kembali setelah beberapa tahun lamanya. Walaupun Silvana berh

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Last Farewell

    Joan menggeram begitu dia terpikirkan hal itu, dia menekankan dahinya ke dahi sang kekasih sementara dirinya terus menggerakan pinggul, mengirim Jiyya menuju ke pusat kenikmatan. Dia membawa salah satu tangannya ke wajah Jiyya sementara tangan yang lain berstagnasi di paha mulusnya.“You’re mine,” bisiknya penuh penekanan. Jiyya menatap tepat ke arah kedua kelopak matanya. “Then you’re mine,” balasnya pula. Joan menutup matanya sejenak sebelum mendorong dirinya lebih dalam dan lebih keras, mengerang ketika dia menyandarkan kepalanya di lekukan leher kekasihnya. Desahan Jiyya mengirimkan getaran euphoria ke dalam diri sang pira, seolah dia di bawa ke surga atas kenikmatan yang dia dapatkan. Sentuhan kulitnya yang halus dan lembut di bawahnya terasa begitu rapuh namun begitu keras di saat yang bersamaan. Semua itu adalah hal yang dia butuhkan. Jiyya mengerang lagi ketika seluruh tubuhnya bergetar lagi karena kekuatan atas pelayanan yang Joan berikan terhadapnya. Dia menempel padanya,

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Bagaimana Bisa Aku Hidup Tanpanya?

    Leon mencoba untuk menerapkan senyumannya kepada sang kekasih. Tapi sayangnya itu tidak cukup kuat untuk menghapus ekspresi cemberut Silvana. “Ugh.” Leon tanpa sadar melenguh, ketika Silvana menepis tangan Leon yang berusaha menggapainya. Akhirnya pria itu hanya sebatas bisa menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal sama sekali. “Maaf, bukan seperti itu. Aku hanya tidak terbiasa menjadi pusat perhatian dan umm… aku merasa tersinggung saat wanita lain menatapmu dengan cara yang kurang baik.” Silvana sedikit melunak mendengar penuturan Leon. Tapi bukan berarti wajah marahnya sirna seutuhnya. “Jadi kau tadi berusaha menutupiku dari mereka?”“Y-ya, aku hanya merasa bahwa kau tidak pantas mendapatkan pandangan seperti itu.” Silvana memutar matanya, tapi tak lama kemudian dia menghela napasnya dan senyuman manis terbit di wajahnya. “Biarkan mereka menatapku,” jawab Silvana sebelum bergerak mendekat dan kembali menggandeng tangan Leon seolah dia tidak pernah marah beberapa saat yang lal

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Play & Out

    Silvana memang selalu saja pandai menggodanya dengan senyum nakal yang selalu sukses mengirimkan getaran tertentu ke dalam tubuh sang dosen muda. Pria itu hanya bisa menutup matanya dan menarik napas ketika bibir itu telah mulai berada di sekitar sana. Dia mengerang sedikit, menurunkan tangannya hanya untuk sekadar membelai rambut sang kekasih ketika gadis itu mulai memanjakannya di bawah sana. Mulutnya seperti biasa selalu saja panas dan basah. Tapi bukan Silvana namanya bila dia hanya dapat memberikan sensasi demikian, sebab tak berselang lama jarinya mulai aktif merambah pangkalnya. Sementara gadis itu sibuk menjilatinya di bawah sana membuat Leon hanya bisa pasrah dan sedikit mundur. Begitu dia menggerakan pinggulnya, kecepatan Silvana justru malah kian meningkat. Dia tercekik sedikit karena ukuran sang dosen, tapi seolah tanpa hambatan dia malah terus bergerak jauh lebih agresif. Membawanya lebih kedalam sebelum melepaskannya dan memasukannya lagi. Pergerakan konstan namun liar

  • Pemuas Hasrat Dosen Tampanku   Ayo mulai!

    Silvana merasa lega sekaligus nyaman sekarang. Senyum bodoh terlihat di wajahnya ketika dia meringkuk lebih dekat lagi kepada sang dosen muda. Jika ada orang yang bertanya apa penyebabnya, maka Silvana akan bilang bahwa dia baru saja di berikan kesenangan yang luar biasa setelah di rusak oleh kekasihnya. Ya, mereka baru saja tertidur bersama setelah bermain gila dengan cara yang kasar namun hebat. Setelahnya rasa yang tersisa hanyalah rasa sakit yang terasa di bagian pinggul dan lengannya. Dia mungkin akan menjadi perempuan muda jompo jika terus menerus digagahi Sir Leon. Oke, mungkin Silvana harus menarik kembali ucapannya yang berkata bahwa dia telah terbiasa dengan gaya permianan Leon yang terlalu gahar. Padahal itu bisa di bilang sebagai pelecehan, tapi karena nikmat bagaimana Silvana bisa marah kan? Mau bilang tersiksa tapi ya enak, mau bilang enak tapi ya ujungnya badannya malah terasa sakit dibeberapa bagian.Terlebih hal ini sebetulnya di picu oleh Leon sendiri. Pria itu tiba

DMCA.com Protection Status