“Sudah percaya kalau aku ini datang dari masa depan?” bisik Ratih menatap yakin kepada Deva.“Ini hanya sebuah kebetulan,” dengus Deva.Tidak semudah itu Deva percaya dengan omongan Ratih yang lebih terdengar seperti sedang mendongeng. Ratih tau, jika dia harus berusaha lebih keras lagi membuat Deva percaya kepadanya.“Ayah, nanti setelah pernikahan kami. Deva dan Ratih akan menyelidiki masalah ini, benarkan Deva?” tanya Ratih sekaligus setengah memaksa Deva di depan kedua orang tuanya.“Eh, Iya Ayah, kami berdua akan menyelidikinya. Sekarang, Ayah, Bunda dan Papa lebih baik berhentilah khawatir. Kalau kami sudah turun tangan, maka tidak akan ada yang bisa menghindar,” ucap Deva sambil mengepalkan tangannya.Ratih langsung memutar matanya dan menertawakan Deva sambil menunduk, tidak ingin Deva tau kalau dirinya baru saja mengejek Deva.“Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu. Itu Papa ada bawakan buah-buahan, katanya Mbak Lusi, Ratih suka sekali makan mangga. Sudah, Papa bawakan buat
Read more