Queena bertepuk tangan dengan gembira. "Yeay, Queena senang sekali bisa bermain dengan Kak Zayden.""Kalau begitu, Queena akan terus tinggal sama Papa dan Kakak mulai sekarang, ya?""Ya." Queena memiringkan kepalanya, lalu bertanya, "Bagaimana dengan Mama dan Nenek?""Mereka ...." Raut wajah Valerio berubah muram, suaranya langsung terlontar dingin, "Mereka bukan keluarga Queena yang sebenarnya, jadi nggak perlu khawatir."Queena menganggukkan kepalanya seolah-olah mengerti. Dia memang tidak mengerti kenapa wajah tampan Papa nya yang berubah muram. Namun, apa yang dikatakan Papa nya pasti demi kebaikannya. Jadi, dia akan mengingatnya!Mobil melaju sampai ke Galapagos dan berhenti di depan vila.Valerio keluar dari mobil dengan menggendong Queena dan berjalan masuk ke dalam vila.Berjalan ke pintu depan vila, suara permainan piano terdengar di ruang tamu. Saat berjalan masuk dan melihat lebih dalam, terlihat ada seorang remaja yang duduk di depan piano, tengah berkonsentrasi dengan perm
Read more