All Chapters of Bismillah, Pernikahan Kedua dengan CEO: Chapter 61 - Chapter 70

119 Chapters

61. Menginap di Hotel

Tak seharusnya lelaki itu mengatakan sesuatu hal yang membuat Sera sakit hati. Dika menyadari kalau dia sudah keterlaluan. Sekarang dia lebih sedikit peduli terhadap perasaan Sera. Dika bukanlah sosok yang tidak acuh seperti dahulu. Dika menyadari bahwa perasaannya terhadap Sera perlahan mulai tumbuh. Tangannya terkepal kuat, jika Sera kenapa-kenapa, Dika tak akan memaafkan dirinya sendiri.Dika panik, Sera mengunci pintu kamar. "Sera buka pintunya!" "Sera, aku mohon... maafkan aku Sera. Aku tak bermaksud marah padamu!" Dika mengetuk pintu dengan keras seraya berteriak memohon. "Sera...," lirih Dika. "Aku mohon buka pintunya." Nada suaranya merendah."Aku peduli padamu, jangan menangis," gumamnya di depan pintu. Dika terlihat begitu lemah juga menyesali perbuatannya terhadap Sera. Sera benar sakit hati atas apa yang Dika katakan padanya. Jika memang apa yang dia lihat atau yang dia katakan pada Dika adalah suatu kesalahan, apa tet
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

62. Dika Pergi Menemui Kekasihnya

Sebenarnya, sebelum dia memutuskan menginap di hotel. Dika menghubungi seseorang terlebih dahulu. Dia orang yang mungkin bisa memberinya sedikit solusi dari permasalahannya. Fendi. Sekretaris pribadinyalah yang Dika ajak bicara. Karena, orang pertama yang tahu dia memiliki kekasih lain dalam pernikahannya itu adalah Fendi. Sejujurnya, Dika tengah mengalami keputusan berat. Dika tengah berada dalam kebimbangan. Dia mengingat Fendi pernah melihat Lia bersama pria lain. Sama seperti yang dikatakan Sera. Sudah dua orang mengatakan hal yang sama. Namun, Dika belum menemukan sesuatu yang aneh dari kekasihnya. Dika benar-benar menghubungi Fendi, lelaki itu menunggu beberapa saat sampai panggilan itu terjawab. Mungkin lelaki itu juga sedang istirahat. Wajar saja karena sudah malam. "Halo?" ucap Dika. "Kebiasaan sekali kau. Salam dulu, ulang!" titahnya. Entah kenapa pria itu jauh lebih berani terhadap atasannya sendiri?"Hm, assalamu
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

63. Dika Mencintai Sera?

"Mas," ucap Lia. "Lia lebih baik kita tidur," suruh Dika. "Hm, Mas jangan marah lagi sama aku," ujar perempuan itu. "Iya, aku tidak akan marah," sahut Dika. 'Cepatlah tidur!' batin Dika kesal. Keduanya sedang berpelukan di atas ranjang. Mereka juga mengenakan pakaian couple bak pasangan suami istri. Dika sedari tadi sibuk mengusap-usap kepala Lia. Wanita itu menyandarkan kepalanya pada dada bidang Dika. "Mas, kapan kau akan menikahiku? Kau janji kan akan menikah denganku?" ucap Lia sembari sibuk memainkan pakaian Dika. "Aku sedang memikirkannya," sahut Dika. "Serius? Aku tidak ingin menunggu lebih lama. Aku ingin perempuan itu segera pergi. Kamu tidak pantas tinggal bersamanya, Mas," oceh Lia. "Lalu, siapa yang pantas denganku?" tanya Dika. "Aku!" sahut perempuan itu penuh kepercayaan diri. "Tak ada yang boleh memiliki kamu selain aku," kata Lia. "Iya, iya, sekarang tidur. Sudah larut malam," ucap Dika. Perempuan itu m
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

64. Pertanda Baik?

Hari demi hari berlalu. Meski tinggal dalam satu rumah, mereka lagi-lagi seperti orang asing. Meski ini bukan keinginan Sera, tapi dia sekarang benar-benar tidak ingin bohong dengan keadaannya yang tidak baik-baik saja. Di meja makan, di seberangnya ada Dika yang sibuk dengan makanannya. Begitupun dengan dirinya. Di satu sisi dia ingin berbicara, di sisi lain itu tertahan. Sera menunggu Dika berkata, namun ia tak melihat adanya pergerakan. Sera memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu. Di mana saat dia sudah bangun larut malam. Dan Bi Niken cerita tentang Dika. Namun, meski Dika sudah melakukan hal baik untuknya, entah kenapa Sera sulit sekali menerima perlakuan suaminya di belakang?Bi Niken menceritakan apa yang dia lihat. Di mana saat itu Dika pulang dan masuk ke kamar dalam wajah yang menyesal. Wanita itu juga menyiapkan makanan kesukaan Sera atas perintah Dika. Flashback on*"Alhamdulillah, Nyonya sudah bangun," kata Bi Niken. Sera
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

65. Mengajak Makan Malam

"Halo, kau punya rekomendasi restoran yang paling bagus di Jakarta?" ucap Dika to the point."Assalamualaikum, jangan lupa salam dulu, Bro," peringat Fendi. "Kenapa kau menelepon di jam kerja seperti ini? Aku sedsng memeriksa keuangan bulanan," ungkap Fendi. "Hm, waalaikumsalam. Baiklah," Dika mendesah pelan. Ia mematikan sambungan telepon. Dika lantas duduk di kursi. Dia segera membuka internet. Mencari restoran yang dia mau. Kenapa dia mencari-cari hal seperti itu? Satu hal yang pasti, ini adalah bentuk permintaan maaf Dika. Hingga muncul begitu banyak dalam percariannya. Dika menggeser informasi itu sampai bawah. Namun, tiba-tiba ide terlintas. Dia mengabaikan semua yang dia cari di internet. Dia adalah CEO Hotel CQ. Jadi, dia akan pergunakan tempat tersebut. Ponselnya menyala, notifikasi masuk untuknya. Dika pikir itu Fendi. Tetapi, itu adalah Lia. "Lia?" gumam Dika. Tetapi, ponsel itu ia letakkan lagi. Dan Dika tak membalas pesan ters
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

66. Mengungkapkan

"Sial, kenapa Mas Dika tak meresponku?" ucap perempuan itu sebal. Dia menatap ponselnya yang sepi. Padahal belum lama Dika mengajaknya menginap di hotel. Sekarang, hingga malam hari lelaki itu tak juga ada kabar. "Sayang," panggil seseorang pria. Pintu terbuka, menampilkan seorang pria berperawakan tinggi, tampan serta wajah blasteran barat."Leon," sahutnya terkejut. "Apa yang kau bawa?" ucap Lia terkejut. "Buka saja," Leon memberikan beberapa gudie bag putih berukuran besar. "Wah! Tas ini keluaran limited loh," ucap Lia senang serta terkejut. "Leon, terima kasih banyak!" wanita itu langsung memeluk tubuh kekar sang pria. "Hm, ini semua tidak gratis, Lia," tutur Leon. Lia menatap pria itu. "I know," sahut Lia terkekeh. "Aku rapikan ini sebentar," ucap Lia. Perempuan itu mengedipkan matanya, Leon tersenyum miring. Senang melihat perempuan itu bahagia mendapatkan hadiah yang diberikannya. Leon lantas duduk di tepian ranjang. Mempe
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

67. Pernyataan : Aku Cinta Kamu, Sera

Karina menelepon!Cukup lama ponsel itu berdering.Sera terbangun dari tidur. Dilihatnya Dika di samping masih tertidur pulas. Cahaya matahari menerobos maduk menyinari kamar hotel megah tersebut. Sera meraih ponsel milik suaminya. Menoleh sejenak ke arah Dika. Apa dia harus membangunkan pria yang tengah tertidur pulas itu atau menjawab saja panggilan dari Karina?"Mas, bangunlah," titah Sera. "Mas Dika," panggil Sera. "Mamamu menelepon," katanya lagi. "Mas," Sera mendekatkan dirinya ke srah telinga Dika. Barulah lelaki itu mulai terusik. Matanya perlahan-lahan terbuka. Dari yang menyipit sampai terbuka lebar. "Mamamu menelepon," ucap Sera lagi. Perempuan itu memberikan ponsel milik Dika. Dika menggeser tombol hijau. Dengan suara serak khas bangun tidur lelaki itu berkata, "assalamualaikum, Ma," ucap Dika. Rupanya lelaki itu tak lupa mengucapkan salam. Apa itu karena wanita di sampingnya?Di saat Dika tengah berteleponan dengan
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

68. Pesta Ulang Tahun

Seminggu berlalu. Hari ini adalah hari spesial karena Deri mantan CEO hotel CQ itu tengah berulang tahun yang ke 56. Pria yang sudah berambut putih cukup banyak itu tengah menyapa para tamu undangan. Dia cukup terkejut dengan pesta yang persiapannya sama sekali tak diketahui. Padahal dia juga sering mengunjungi hotel. Dekorasi hotel sangat terlihat megah. Jelas itu membutuhkan dana yang banyak. Namun, hotel CQ sendiri memiliki banyak sponsor. Usai menyapa beberapa tamu, pria dengan setelan jas hitam, lengkap mengenakan pita kupu-kupu itu mencari keberadaan sang istri. Karina, ternyata dia sedang menghubungi seseorang. "Karina," panggilnya. "Oh, Mas?" ucap Karina sadar akan kehadiran lelakinya. "Sebentar," tahan Karina mengucapkan kata itu pada seseorajg yang tengah berulang tahun."Iya, aku tunggu kamu, ya," kata Karina pada seseorang di telepon. "Ya, aku segera berangkat ke acara. Sampai bertemu di sana, Bun," ucap teman Ka
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

69. Kebencian Lia

"Tinggalkan perempuan itu, Mas!" teriak Lia."Kamu sudah lupa dengan janjimu?" ucap Lia dengan tatapan menajam. "Kau sendiri bilang mau menikahiku!" lanjut Lia. Napasnya tak beraturan. Dadanya kembung-kempis. "Sekarang...," ucap Lia menggantung. Bola matanya mengerling tajam. "Kamu dan dia tampak mesra di depanku! Harusnya aku yang kamu perlakukan seperti itu, Mas!" tunjuk Lia. Lelaki itu mengepalkan tangan di samping badan. "Dan aku yang mendampingimu, bukan perempuan sok suci itu!" marah Lia."Kau tak lihat banyak tamu yang hadir? Aku ini CEO di hotel ini. Dan aku sudah menikah. Papaku sedang ulang tahun, kau harus mengerti posisiku, Lia. Kita bisa bicara nanti," terang Dika. Pria itu berbicara dengan suara tenang. Tidak membentak seperti perempuan lawan bicaranya."Aku benci kamu," Lia mendorong bahu Dika saat dia melewati pria itu. Lia tak ingin mendengar celotehan Dika. Dia cukup muak menyaksikan Dika bermesraan di muka
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

70. Menyembunyikan Sesuatu

“Sera?!” Dika baru saja keluar dari kamar mandi, lelaki itu terkejut saat melihat Sera melamun, sementara tangan kanannya bergetar memegang ponsel. “Ma-Mas,” ucap Sera gemetar. Dika buru-buru mendekat, duduk di samping Sera. Sera menatap ke arah suaminya. “Apa yang terjadi? Kamu kenapa?” ucap Dika, lelaki itu terlihat khawatir. “Hm, kenapa? Cerita sama aku pelan-pelan,” suruh Dika. CEO itu benar-benar menunjukkan perubahan yang drastis. Dia menjadi begitu lembut kepada Sera. Sera menggeleng pelan, dia duduk sedikit menggeser menjauh dari sang suami. “Aku mau tidur dulu, selamat malam,” putus Sera. Dia lebih baik merahasiakan dari Dika. Karena, tak ingin menambah beban untuk pria itu.“Sera,” kata Dika. “Kamu baik-baik saja. Kau tak menyembunyikan sesuatu dariku kan?” tanyanya merasa ada yang aneh. Sera menggeleng, senyum kaku itu muncul di bibir perempuan tersebut. “Tidak, Mas. Jangan begadang terlalu larut,” pesan Sera. Menaruh ponsel, Sera me
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status