"Puas kamu menertawakanku? Puas hm?"Dika menarik Sera bukan untuk dipeluk, tetapi dia kelitiki. Sera semakin tertawa kencang. Merasa geli karena tangan Dika yang jahil. Dika juga ikut tertawa. Mereka seperti anak remaja yang tengah jatuh cinta. Tapi, mau bagaimanapun dan berapapun usianya, cinta selalu bisa membuat orang melupakan hal-hal seperti itu. Karena yang terpenting adalah kebahagiaan yang dirasakan di dalamnya. "Mas, geli, haha, Mas, lepaskan aku!""Sudah, sudah, aku tak sanggup!""Ampun, geli, haha...," napas Sera ngos-ngosan. Keduanya berbaring di atas ranjang. Tangan Dika dijadikan bantalan begitu saja dan entah sejak kapan. Sera merebahkan diri di samping pria itu. Keduanya melihat ke arah langit-langit kamar. "Capek?" ucap Dika. Sera mengangguk singkat. "Jangan nakal makanya," Dika mencibit pipi Sera. "Aw, Mas, sakit tahu!" aku Sera mengusap wajahnya. Dika tidur dengan posisi miring menghadap wanitanya. Membiarkan tangann
Last Updated : 2024-03-23 Read more