Home / CEO / Bismillah, Pernikahan Kedua dengan CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Bismillah, Pernikahan Kedua dengan CEO: Chapter 91 - Chapter 100

119 Chapters

91. Pergi : Meragukan Cinta Sang CEO

Sambil menangis Sera mengemas barang-barangnya ke dalam koper dengan cepat. Dia tak berpikir untuk begitu menyusun rapi. Dia ingin pergi dari rumah. Baginya, dia tak bisa mentolerir lagi kesalahan Dika yang sudah begitu fatal.Ini sekitar jam 4 pagi. Sera melirik suaminya yang berada di ranjang sangat pulas. Begitu tenggelam dalam mimpi. Dengan raut wajah sedih, tak bohong kalau dia tidak bisa meninggalkan pria itu. Namun, ini sebuah hal yang harus dia lakukan. Sera menaruh selembar kertas yang terlipat di atas meja. "Maafkan aku, Mas," cicit Sera. Memperhatikan wajah Dika sesaat. Menghela napas pelan, Sera harus tetap tegar. Yang dilakukannya demi kebaikan semuanya. Menarik koper, Sera pun keluar dari kamar. Dia segera meninggalkan rumah tersebut. Dan pergi berangkat mengenakan taksi. Dia tak tahu hendak pergi ke mana. Dia belum menemukan tempat tujuan. Pulang ke pesantren menemui orang tuanya? Sera rasa dia belum siap. Mengadu pada mertuanya? Tida
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

92. Menghilangnya Sera

Dika sudah seperti orang gila. Dua hari menuju tiga hari dia mencari-cari Sera tak juga menemukan keberadaannya. Dia baru berpikir untuk melihat cctv sejak kepergian Sera. Terlalu kalut dengan pikirannya karena Sera menghilang pergi tiba-tiba. Lupa ada cctv yang bisa dijadikan petunjuk olehnya.Ini membuat pria itu menggila. Terlebih lagi beberapa hari lalu dia telah membaca surat singkat yang ditulis istrinya yang berisikan seperti ini.Dear Mas Dika,Assalamualaikum, Mas. Aku sengaja menulis surat ini untukmu. Aku ingin berterima kasih karena rasa peduli kamu, kamu berusaha melindungiku, kamu mau aku bahagia. Aku berterima kasih sekali, Mas. Juga, terima kasih karena ungkapan cintamu ke aku. Terlepas itu tulus atau tidak. Aku tetap bersyukur dan beruntung. Mas Dika, bahagialah atas hidupmu. Begitu juga aku, aku harus bahagia atas hidupku. Jangan mencoba memaksakan perasaanmu, jika memang kamu tak ada rasa. Atau melakukan kar
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

93. Tersiksa : Rindu yang Mendalam

Hari demi hari berlalu. Sera sama sekali tak ingin menemui Dika yang mencari-cari keberadaannya. Bohong jika wanita itu tidak tersiksa. Tapi, bagi Sera mungkin ini demi kebaikan semuanya. Sera tuntas melaksanakan ibadah salat isya. Dia meraih al-quran kecil di atas meja milik Nindy. Sera tersenyum melihat bentuk al-quran yang menurutnya cantik. Dia buka surat al-baqarah. Lalu, perempuan yang duduk di atas sajadah itu mulai membaca ayat demi ayat dari surat tersebut dengan suara halus nan merdu.Beberapa puluh menit menyibukkan diri membaca al-quran, Sera menyelesaikan dan menutup kitab suci umat islam itu dan menaruh kembali ke tempat semula. Sera menghampiri Nindy yang berada di ruang keluarga. Perempuan itu sedang menikmati camilannya sembari menonton acara televisi."Nindy," panggilnya dengan sedikit kaku. "Eh, kamu, duduklah," Nindy menepuk bagian sofa di sebelahnya. Sera mengiyakan meski sedikit tak enak hati. Menar
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

94. Tak Menyerah

Flashback on*Pulang dari butik pria itu menghubungi mantan kekasihnya. Dan panggilannya yang sempat sibuk akhirnya terjawab juga. Dika memaksakan perempuan itu untuk bertemu dengannya. Wanita itu sempat menolak, dia pasti takut. Dika sudah dapat menebak itu.Tapi, pertemuan itu tidak langsung terjadi. Wanita itu mau bertemu, tapi pagi harinya. Sebelum berangkat ke kantor dia menyepatkan menemui perempuan tersebut. Itu pun karena dia terpaksa. Dia sebetulnya malas menemuinya. Bagi Dika dia hanyalah perempuan psikopat. Psikopat yang berhasil membuat hidup istrinya sengsara. Dika telah tiba di rumah gadis itu sekitar jam 6 pagi. Entah perempuan itu habis dari mana, dia tampak terlihat kacau. Dan wajahnya terdapat luka. Tapi, Dika tak memedulikan hal itu. Kedatangannya menemui Lia adalah untuk menanyakan apa yang sudah diperbuatnya sampai Sera pergi meninggalkannya. Dika tidak tahu pasti apa yang mereka obrolkan sore itu. "Jadi, kau bertemu ka
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

95. Bertemu Kembali

Terjadi keheningan untuk beberapa lama. "Dika ke sini mencari Sera," ucap CEO itu membuka suara. "Mencari Sera?" beo seseorang. Bukan Sidik yang menjawab, melainkan Rani datang sembari membawa teh manis. Dia dengan cepat menaruh minuman untuk disuguhkan kepada kedua pria tersebut di atas meja."Apa yang kamu katakan barusan? Kamu mencari Sera ke sini? Sera tak ada di sini. A-apa yang sudah terjadi padanya?"Rani bertanya bertubi-tubi. Dika bergeming lagi. "Dika, apa yang terjadi? Sera kenapa dan sekarang dia ada di mana, Dika?" ucap Rani panik."Dika dan Sera bertengkar," jawab Dika. Dika harus terima apapun yang mereka ingin lakukan padanya. Karena, dia akan bertanggung jawab atas semua kejadian yang terjadi. "Sera pergi dari rumah. Maka dari itu Dika ke sini datang mencarinya. Siapa tahu Sera tinggal di sini," ungkap Dika. "Jika memang Sera ada di sini, tolong jangan menyembunyikannya dari Dika," tutur Dika.
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

96. Karena Cinta, Kembali Bersatu

Semua ini karena cinta! Apa lagi yang mempersatukan dan mempertemukan mereka berdua jika mereka tidak terkoneksi karena cinta?Juga, karena Tuhan yang mengizinkan pertemuan itu terjadi. Di belakanh mereka berdua seseorang lantas berkata. "Pulanglah bersama, kalian perlu bicara," ucap wanita itu. Mendengar itu, Sera menoleh. "Tidak bisa, Nindy. Aku hanya ingin pulang denganmu," tolaknya. Sera menghentakkan tangannya dengan keras, dia tak ingin Dika terus menggenggam pergelangan tangannya. Dika pikir setelah dia memohon dengan kelembutan, Sera akan mudah ikut pulamg bersamanya. Nyatanya, tak segampang yang ada di benaknya. Benar saja bahwasanya memahami wanita itu sangatlah rumit. "Sera, aku kali ini menolak. Bukan aku tak ingin menolong. Tapi, kamu harus pulang dengan suamimu," ujar Nindy. Sera bergeming. Matanya melirik ke arah pria yang berada di samping kirinya. Lelaki itu tersenyum tipis padanya. Sera bimbang. D
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

97. Mendambakan : Hanya Ada Kita

"Mas, lepas, Mas, aku malu. Aku takut nanti Bi Niken melihat kita. Tak sopan nantinya," suruh Sera. "Aku rindu kamu, jadi tolong biarkan aku memelukmu seperti ini," kata Dika. Antara risih dan tidak. Tapi, menyuruh Dika adalah hal yang sulit. "Kamu tahu tidak?" ucap Dika. "Apa?" tanya Sera. "Kalau aku sudah menyuruh Bi Niken pergi liburan," jawab Dika. "Apa?" bola matanya melotot. "Kenapa tiba-tiba?" ucap Sera. "Tidak apa-apa. Aku merasa kasihan dengannya karena sudah mengalami berbagai macam masalah di rumah ini, kurasa dia pantas untuk kukasih piknik," kata CEO itu. "Hm, aku kadang tak mengerti jalan pikirmu," ucap Sera. "Biarkan aku saja yang mengerti," sahut Dika. "Cih, gombal!" celetuk Sera. "Sudahlah, lepaskan tanganmu, perutku sakit jika terus seperti ini!" tukas Sera. "Lalu, maunya bagaimana?" Dika menggodanya. "Mas!" kesal Sera. Jika seperti itu apa Dika melepaskannya? Tidak. "Aku rind
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

98. Tamu Dubai

"Assalamualaikum, Sera?" sapa Rani. Sera dengan riang menjawab salam mamanya. "Waalaikumsalam, Ma," sahut Sera. "Sera, bagaimana kabar kamu dan suamimu? Apa kalian tak bertengkar lagi? Dika bilang kamu sudah kembali ke rumah," ungkar Rani. "Hm, Sera sudah pulang, Ma. Maafkan Sera sudah membuat kalian berdua khawatir. Mas Dika dan Sera sudah baikkan. Kami juga akan mengadakan penyambutan tamu hotel nanti," ungkap Sera. "Benar kamu, Sera?" ucap Rani. "Iya, Ma. Sera tak akan mengulangi perbuatan yang kemarin lagi, Sera tidak akan pergi dari rumah," ujar Sera. "Jika kamu memang benar-benar ada masalah dengan Dika, tolong selesaikan dengan cara yang baik. Kalian sudah sama-sama dewasa. Mama harap Sera mau belajar. Begitu juga Dika," ceramah Rani. "Iya, Ma, Sera akan melakukannya," sahut Sera. "Baiklah, Mama tutup teleponnya. Jangan bertengkar lagi," pesan Rani, "assalamualaikum," salam Rani. "Waalaikumsalam," jawa
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

99. Lia & Leon

"Kamu wanitaku," ucap pria itu menyeringai. Dia berbisik pada perempuan yang tengah bergoyang-goyang di depannya. Lelaki itu juga ikut menari-nari.Kelab malam di pusat kota Jakarta yang terkenal itu tak pernah sepi pengunjung atau pelanggan. Dan wanita yang sempat menjadi pelanggan sejati di kelab itu kembali datang lagi setelah sekian lama tak berkunjung. Namun, kedatangannya bukanlah untuk hura-hura. Bukan untuk bersenang-senang. Melainkan dia mencari seseorang pria yang membuatnya harus datang ke tempat tersebut. Pria itu juga yang pertama kali memperkenalkan tempat itu. Tidak melihat di dance floor. Di mana lelaki? Biasanya dia akan senang datang dan berdansa-dansa di tempat tersebut. "Aku tak bisa melakukannya di sini," ucap wanita itu. "Bukankah sebaiknya kita menyewa kamar?" tanya pria bule itu. Perempuan itu mengedipkan matanya. Leon, ya, dia menarik tangan wanita itu dan segera menyewa kamar untuk mereka berdua. Padahal mereka ba
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

100. Berhati Malaikat : Menolongnya

Sudah hampir tiga bulan, rumah tangga Sera berjalan begitu sangat baik. Mereka saling menguatkan, romantis dan memberi kebahagiaan satu lain. Tak ada yang mengganggu rumah tangganya seperti dahulu lagi. Rumah tangga yang begitu Sera idam-idamkan pelan-pelan tercapai. Dika tak lagi cuek, Dika mau mengakui dan begitu mencintai Sera. Sera merasakan ketulusan cinta yang diberikan Dika. Lelaki itu selalu memiliki cara tersendiri dalam memberikan kebahagiaan, terlihat dingin nyatanya hangat di dalam. Intinya, Sera begitu bahagia hidup dengan Dika. "Sera, Sera," ucap Nindy memanggil. Wanita itu baru saja menerima kiriman bucket bunga mawar merah yang dikirim untuk Sera. "Wangi sekali!" serunya. "Sera, keluarlah," titah Nindy. Dia ingin menyentuh bunga itu. Tetapi, dia sadar kalau bunga itu milik orang lain. "Ya, Nin," Sera datang menghampiri. "Ada kiriman bucket mawar untukmu," Nindy memberikan bunga tersebut pada Sera. Sera tersenyum manis, "te
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status