“Ambil!” tegas Dika, dia menyodorkan kartu debitnya. Masih saja berkutat di sana. Tidak selesai masalah kartu debit saja. “Untuk apa, Mas?” tanya Sera. “Gunakan apa saja yang kamu mau, aku tidak ingin dicap tidak memberi nafkah,” kata Dika seraya memasukkan dompet miliknya. Kartu itu sudah dipegang Sera. “Jika kau tak mau berhutang, berikan aku makan siang di kantor,” ujar Dika seraya berjalan pergi menuju keluar rumah. “Kau akan memakan masakanku, Mas?” tanya Sera membalikkan badan. Dika berbicara memunggungi dirinya. “Tak usah banyak tanya, aku sudah telat,” jawabnya. Sera tersenyum tipis. Apa itu artinya Sera sudah mendapatkan celah? Dan apa Dika sudah mulai menyukai masakan Sera? Dika masuk ke dalam mobil, lelaki itu segera pergi menuju kantor. Di depan rumah seseorang memperhatikan kepergiannya. Ya, itu Sera. Sera tak bohong bahwa ada perasaan senang dalam dirinya. Usai suaminya berangkat, Sera masuk ke dalam rumah. Sera mendapatkan panggilan dari orang yang mengurus masalah pe
Last Updated : 2024-03-06 Read more