"Mami," seru Moza. Dinda pun segera menoleh pada Moza, tentunya dengan perasaan semakin kesal tak terkira karena panggilan "mami" yang disebutkan oleh Moza. Sedangkan Moza hanya ingin mengejek Dinda saja. Benar saja wajah Dinda seketika itu memerah menahan kesal, tepatnya rasa kesalnya semakin menjadi-jadi setelah sebelumnya Dimas juga membuatnya kesal. "Moza!" geram Dinda. "Hehe," Moza pun cengengesan karena tahu seperti apa kesalnya Moza, "bercanda, aku cuman mau ngajak kamu ngerujak doang." Moza pun tersenyum sambil melihat wajah Dinda yang kini perlahan mulai kembali membaik. "Ngerujak?" "Iya, temenin aku yuk." "Ya, kayaknya enak juga ngerujak pas panas gini," Dinda pun seketika menyetujuinya. "Papi nggak diajak?" tanya Dimas. Sebab, Moza hanya berbicara pada Dinda saja. Padahal jelas Dimas juga ada diantara mereka. Moza pun menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Ini khusus untuk perempuan!" terang Moza. "Memangnya kalau laki-laki tidak boleh ikut ngeru
Read more