Keesokan harinya.Wijaya benar-benar menjadikan Dinda sebagai CEO di perusahaannya.Sepertinya Wijaya begitu dendam akan Dimas yang merendahkan putrinya.Hingga saat ini Wijaya begitu memaksa Dinda, karena Dinda menolak dengan alasan tidak mungkin bisa memimpin perusahaan yang begitu besar dan beberapa anak cabang."Pa, Dinda nggak bisa. Mana ada sekecil Dinda yang memimpin perusahaan.Lagian Dinda belum juga sarjana," tolak Dinda."Papa, yang akan membantu mu, semua pekerjaan Papa yang urus.Kamu hanya duduk belajar agar kelak kamu tidak bingung saat Papa benar-benar menyerahkan semuanya pada mu," terang Wijaya."Tapi kalau misalnya perusahaan mengalami kerugian gimana?""Kamu yang berada di depan, tapi di belakang kamu, Papa yang bekerja," terang Wijaya lagi agar Dinda tidak lagi beralas banyak.Tujuan Wijaya hanya ingin membuktikan bahwa Dinda bukan orang miskin yang bisa di injak-injak harga dirinya oleh Dimas."Tapi, ini tanggung jawabnya terlalu besar, Pa.""Ayolah, Nak. Demi, P
Baca selengkapnya