"Aslan, beri aku waktu untuk berpikir," ucap Hafsa."Ya, pikirkan matang-matang. Namun, satu yang harus kamu ingat, aku ingin menikahimu karena ingin menyempurnakan ibadahku."Hafsa terdiam, baru kali ini ia mendengar laki-laki yang melamar perempuan dan ingin menikahinya karena ibadah. Aslan tidak mengumbar kata cinta, tidak juga menjanjikan banyak hal. Lelaki itu hanya berjanji pada Tuhannya untuk tidak menyakiti wanita yang kelak akan menjadi istrinya.Aslan membayar makanan saat Hafsa masih terdiam, gadis itu benar-benar di buat terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulut pria yang biasanya irit bicara.Setelah makanan di bayar mereka pun kembali ke ruang rawat Bu Aminah, wanita paruh baya itu tersenyum saat melihat putrinya masih bersama pria yang ia anggap baik dan ia inginkan jadi menantunya."Bu, Aslan pamit pulang dulu. Besok Aslan kesini lagi, Aslan sudah melamar Sasha tadi, doakan agar anak ibu mau menerima Aslan sebagai suaminya," ucap Aslan."Terima kasih, Aslan. Ib
Read more