“Belinda?”Citra berseru kaget dengan mata terbelalak. Kepalanya menoleh cepat untuk bergantian menatap Dokter Lavin yang tersenyum di sampingnya dan gadis kecil yang berlari menyongsongnya, masih terpana dengan pemandangan di depannya sehingga membuatnya lupa bagaimana caranya menghamburkan kata-kata untuk sesaat. Pemahaman mulai terbentuk dalam tengkoraknya. Jadi, Dokter Lavin membawa Citra ke rumahnya sendiri?“Anak Papa sudah pulang sekolah, ya?” Dokter Lavin bertanya lembut sambil membawa Belinda ke dalam gendongannya, mengelus rambutnya, lalu mencubit pipinya gemas. “Bagaimana di sekolah hari ini? Belinda belajar dan bermain dengan baik, kan? Bersikap baik pada teman dan guru, kan? Oh ya, Belinda sudah makan?”Belinda menggeleng lucu. Rambut panjangnya yang dikuncir dua dan diberi ikatan berhias kupu-kupu di masing-masing sisi kepala ikut berkibar. “Belinda belum makan, Pa. Tadi, Belinda sudah di meja makan waktu dengar suara mobil Papa datang. Jadi, Belinda keluar, deh. Ayo, Pa
Last Updated : 2024-03-16 Read more