Home / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Istriku Dewi Perang yang Sakti: Chapter 421 - Chapter 430

776 Chapters

Bab 421 Malapetaka Mendatang

Sejak saat ini, Zira memiliki kesan yang lebih mendalam terhadap Kota Harima.Di sini terdapat berbagai kekuatan, keluarga dan sekte yang lebih dari 100 tahun.Kesenjangan antara sekte dan keluarga yang masuk 20 besar tidak begitu besar. Di antara semua kekuatan itu, Zira sangat perhatian sama kekuatan Sekte Satu Pedang.Setelah pemahaman, dia baru menyadari bahwa Sekte Satu Pedang adalah sebuah sekte yang bereputasi buruk di Kota Harima dan kekuatannya sangat besar.Mereka berbuat segala kejahatan, menindas pria dan menculik wanita.Sebab, ada cabang Klan Dewa tertentu yang mendukung mereka, sehingga sekte dan keluarga lain tidak berani bertindak padanya.Bukan mereka takut Sekte Satu Pedang, melainkan takut Klan Dewa di balik Sekte Satu Pedang."Kelihatannya aku terlalu meremehkan Sekte Satu Pedang ini, mesti berusaha meningkatkan kultivasi."Saat berpikir seperti itu, Zira memutuskan untuk bersikap rendah hati dan tidak menarik perhatian Sekte Satu Pedang dulu.Demi Dirga dan para a
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 422 Bertemu Anggota Sekte Satu Pedang Lagi

Anggota dari Sekte Satu Pedang sama sekali tidak memandang Harry.Sebab, kekuatan Keluarga Bally tidak sebanding Sekte Satu Pedang, sedangkan di sini pendekar kuat yang berkuasa.Meskipun kekuatan Keluarga Bally tidak sebanding Wali Kota Harima, bagi kebanyakan kekuatan lainnya, keluarga mereka tetap menduduki posisi tinggi.Akan tetapi, bagi anggota Sekte Satu Pedang, Keluarga Bally kalah jauh.Para pendekar dari Sekte Satu Pedang ini adalah anak muda, merupakan murid muda di Sekte Satu Pedang. Mereka mengandalkan latar belakang Sekte Satu Pedang, sehingga biasanya sangat angkuh dan mendominasi.Biasanya mereka sering datang ke restoran ini.Sementara hari ini kebetulan hari mereka turun gunung. Mereka setiap kali akan jalan-jalan beberapa hari di kota ini baru pulang.Setiap kali mereka turun gunung selalu akan berbuat onar. Bagi Harry, setiap kali mereka datang ke restoran ini pasti akan berbuat onar.Biasanya Harry selalu bersikap sabar, tetapi hari ini dia tidak ingin sabar lagi.
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 423 Apa Kamu Sedang Mengajariku?

Seorang tetua berjubah mendarat. Dia adalah penatua dari Sekte Satu Pedang yang dipanggil Penatua Hank, dengan tingkat kultivasi berada di Alam Reruntuhan Tingkat Puncak."Wali Kota Harima, kamu agung banget.""Kalau orang nggak tahu bakal merasa kamu yang berkuasa di Kota Harima!""Kakekmu saja kalau bertemu aku juga nggak berani bersikap sombong."Dalam sekedip mata, Penatua Hank mendarat di depan Sendo dan rekannya, lalu memarahi mereka.Kemudian, dia segera mengobati luka mereka.Saat ini Zira juga keluar dari restoran untuk memapah Harry.Selanjutnya, dia memberikan sebuah pil obat kepadanya."Terima kasih, Nona Zira!"Tamparan Penatua Hank barusan tadi tanpa belas kasih. Harry hanya mengalami cedera ringan, tidak mengalami luka dalam.Dia menyambut pil obat dari Zira, lalu melangkah ke arah Penatua Hank di depan dan berkata dengan geram, "Penatua Hank, anggota dari Sekte Satu Pedang memang sangat nggak tahu malu!""Kamu sebagai orang tua, ternyata bertindak pada aku yang sebagai
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 424 Sekte Satu Pedang yang Angkuh

Sisian tidak pernah mengkhawatirkan Zira. Meskipun sekarang tingkat kultivasi Zira bukan tiada taranya.Akan tetapi, dia tahu bahwa ada pendekar super di balik Zira, meskipun dia tidak tahu siapa orangnya.Akan tetapi, gurunya pernah mengungkit hal itu, Gurunya berkata bahwa siapa di Kota Kinokou yang merasa bosan dengan hidup, boleh mencari Zira.Dia hendak saja makin banyak orang yang mencari Zira.Rencana awal Zira adalah tidak mengganggu Sekte Satu Pedang dulu, tetapi dia tidak sangka anggota Sekte Satu Pedang sendiri yang mencari masalah ke sini.Sebab itu, Zira hanya bisa mengubah rencana, karena sudah ditindas seperti ini, tidak mungkin bersikap sabar lagi.Ini bukan gayanya dalam melakukan sesuatu. Pokoknya cepat atau lambat dia juga akan mencari Sekte Satu Pedang!Tentu saja dia tahu bahwa di belakangnya ada Rafan yang tidak mungkin membiarkan dia mati.Sebab itu, Zira tidak merasa takut. Dia ingin mengandalkan diri sendiri, tetapi tingkat kultivasinya sekarang terlalu rendah.
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 425 Cepat Usir Para Bajingan Ini

Tetua agung dari Sekte Satu Pedang itu berkata dengan marah!Ragnar sama sekali tidak ingin mengalah. Dia melangkah keluar dan memancarkan energi sejati yang mengerikan dari tubuhnya.Ekspresi tetua agung itu berubah saat melihatnya."Ragnar, kelihatannya aku terlalu meremehkanmu. Ternyata kamu sudah menembus dua alam berturut-turut.""Pantas! Wajar saja kamu menghasut putramu untuk memukul anggota Sekte Satu Pedang.""Kamu benar-benar sudah memberikan sebuah kejutan besar kepadaku."Tetua agung itu tidak lagi berani meremehkan Ragnar seperti sebelumnya, karena energi sejati yang terpancar dari tubuh Ragnar ternyata membuat dia merasa agak ketakutan.Dia baru menyadari bahwa Ragnar tidak hanya menembus satu alam seperti rumor yang tersebar sebelumnya.Dia telah menembus dua alam berturut-turut. Hal ini berarti tingkat kultivasi Ragnar sekarang sudah berada di level yang sama dengannya, bahkan sudah melampauinya.Meskipun begitu, dia juga tidak akan takut sama Ragnar, karena kekuatan be
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 426 Rafan Memusnahkan Sekte Satu Pedang

Zira menampar pendekar dari Sekte Satu Pedang itu menjadi segumpal uapan darah.Tetua agung itu, Ragnar dan lainnya tertegun beberapa detik, barulah tersentak.Saat ini, Sisian sudah meletakkan semua makanan di meja. Para karyawan itu sudah ketakutan sejak tadi dan pada berlari meninggalkan restoran.Sisian mengambil tempat duduk dan berkata pada Zira, "Kak Zira, cepat hajar, aku tunggu kamu untuk makan bersama.""Baik!"Sampai saat ini, barulah Zira berdiri dan mengayunkan tangan, lalu tombaknya terbang kemari!Terdengar bunyi tombak berdengung yang mengerikan.Dia mengarahkan tombak ke arah tetua agung dan rekannya, lalu berkata, "Minta maaf sama adikku, lalu pergi dari sini atau mati!"Begitu mendengarnya, Ragnar langsung menggelengkan kepala, lalu menatap Zira seperti sedang menatap orang bodoh.Tingkat kultivasi Zira memang membuatnya sangat terkejut, tetapi bagi Ragnar juga biasa-biasa saja.Ragnar sangat yakin bahwa Zira pasti bukan lawan dari tetua agung itu.Dia yakin bahwa Zi
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 427 Berpisah

Leluhur Sekte Satu Pedang itu langsung kencing di celana.Rafan bahkan malas menatapnya, tetapi langsung menusukkan sebatang jarum perak ke tubuhnya.Kemudian, Rafan berkata, "Aku adalah pelindung dua gadis di dalam, sedangkan mereka tertarik sama Sekte Satu Pedang.""Kelak mereka berdua menjadi pemimpin Sekte Satu Pedang.""Apa masih perlu aku yang mengajari kamu untuk melakukan sisa hal lain?"Begitu mendengarnya, leluhur Sekte Satu Pedang menghela napas lega. Dia pikir hari ini dirinya pasti akan mati.Bagaimana mungkin dia berani ragu-ragu, sehingga segera mengangguk dan berkata, "Terima kasih atas pengampunan Senior, terima kasih karena nggak membunuhku.""Anda tenang, aku tahu apa yang harus dilakukan!""Bagus, kamu adalah orang pintar!""Nama Sekte Satu Pedang terlalu kolot, kelak panggil saja Sekte Pedang Ilahi!""Aku tahu ada Klan Dewa yang mendukung kalian, tapi nggak masalah. Di balik kedua gadis itu juga ada Klan Dewa, bahkan lebih kuat dari pendukung kalian."Habis bicara,
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 428 Berkumpul

Viona tidak tega meninggalkan Dirga dan tidak tahu Dirga ingin ke mana!Dirga mengelus kepalanya dengan ringan dan berkata, "Kamu nggak perlu tahu tentang ini. Kelak kamu jangan mencampur tangan urusan Kak Dirga dan kakakmu lagi.""Saat bertemu sama kakakmu, ingat untuk menyampaikan bahwa aku sangat baik, suruh dia jangan mengkhawatirkan aku!""Selain itu, ingat untuk membantu kakakmu, jangan membuatnya marah!"Begitu Dirga mengatakan hal ini, Viona menangis makin keras.Dirga merasa tidak berdaya, terpaksa menasihatinya beberapa saat lagi, barulah suasana hati Viona menjadi stabil.Setelah itu, Viona menaiki tangga dan memberikan waktu kepada Dirga dan Naomi, serta yang lainnya. Mereka berenam juga sudah menangis terisak-isak sejak pagi tadi.Tentu saja Dirga meluangkan waktu untuk menasihati dan mencium mereka masing-masing."Sudah, sudah, jangan menangis lagi, ini bukan perpisahan hidup dan mati.""Kita hanya berpisah untuk sementara saja. Tiba di sana, kasih tahu Zira kalau nggak m
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 429 Coba Bunuh Satu

Viona dan Sisian memiliki topik pembicaraan yang tiada habisnya. Sisian memang orang yang aneh.Dia bahkan tidak menghiraukan Naomi dan lainnya, hanya mengobrol sama Viona.Selain itu, mereka berdua tidak makan di meja, melainkan membawa mangkuk ke dalam dapur. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.Setelah makan, Zira pertama-tama memperkenalkan situasinya saat ini di sini.Setelah itu, dia berkata pada mereka, "Sang Penolong meminta sebuah sekte untukku dan memberi nama Sekte Pedang Ilahi. Sekarang aku adalah pemimpin Sekte Pedang Ilahi. Kalau kalian berminat, boleh bergabung. Kalau nggak berminat juga nggak memaksa.""Ada beberapa hal lain aku bakal menceritakan kepada kalian pada kelak. Untuk sekarang kondisi Sekte Pedang Ilahi kurang baik.""Meskipun ada bantuan dari Sang Penolong aku dan dukungan dari Klan Dewa secara diam-diam.""Tapi, ada beberapa hal harus mengandalkan kita sendiri.""Kalian pikirkan dulu, besok baru kabari aku. Kalau mau tinggal di sini juga boleh.""Selain
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 430 Dewi Istana Seribu Bunga

Dirga agak pusing saat melihat tatapan mata para wanita itu."Mereka sepertinya suka kamu, terserah kamu."Catthy menatap Dirga dengan usil, lalu duduk dan lanjut minum bir."Halo, ada apa kalian menghalangi jalanku?"Dirga bertanya dengan tenang."Lancang! Ini urusan Istana Seribu Bunga, kamu nggak perlu tahu.""Auramu bukan dari dunia ini sehingga kamu terpilih oleh kami. Sekarang, ikut kami ke Istana Seribu Bunga.""Terpilih oleh Istana Seribu Bunga merupakan kehormatan bagimu!"Wanita pemimpin itu berseru dengan sombong dan angkuh."Istana Seribu Bunga? Kenapa kedengarannya seperti rumah bordil?"Beberapa wanita itu marah karena mendengar ucapan Dirga."Kurang ajar! Beraninya kamu menghina Istana Seribu Bunga, cari mati!"Semua wanita itu menghunus pedang untuk menyerang Dirga. Tanpa berbelaskasihan, Dirga melancarkan serangan tapak yang kemudian menjatuhkan mereka semua.Mereka semua kaget dan termangu, termasuk pelanggan lain di restoran."Kamu, kenapa bisa sekuat ini?""Lancang
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
78
DMCA.com Protection Status