Leluhur Sekte Satu Pedang itu langsung kencing di celana.Rafan bahkan malas menatapnya, tetapi langsung menusukkan sebatang jarum perak ke tubuhnya.Kemudian, Rafan berkata, "Aku adalah pelindung dua gadis di dalam, sedangkan mereka tertarik sama Sekte Satu Pedang.""Kelak mereka berdua menjadi pemimpin Sekte Satu Pedang.""Apa masih perlu aku yang mengajari kamu untuk melakukan sisa hal lain?"Begitu mendengarnya, leluhur Sekte Satu Pedang menghela napas lega. Dia pikir hari ini dirinya pasti akan mati.Bagaimana mungkin dia berani ragu-ragu, sehingga segera mengangguk dan berkata, "Terima kasih atas pengampunan Senior, terima kasih karena nggak membunuhku.""Anda tenang, aku tahu apa yang harus dilakukan!""Bagus, kamu adalah orang pintar!""Nama Sekte Satu Pedang terlalu kolot, kelak panggil saja Sekte Pedang Ilahi!""Aku tahu ada Klan Dewa yang mendukung kalian, tapi nggak masalah. Di balik kedua gadis itu juga ada Klan Dewa, bahkan lebih kuat dari pendukung kalian."Habis bicara,
Viona tidak tega meninggalkan Dirga dan tidak tahu Dirga ingin ke mana!Dirga mengelus kepalanya dengan ringan dan berkata, "Kamu nggak perlu tahu tentang ini. Kelak kamu jangan mencampur tangan urusan Kak Dirga dan kakakmu lagi.""Saat bertemu sama kakakmu, ingat untuk menyampaikan bahwa aku sangat baik, suruh dia jangan mengkhawatirkan aku!""Selain itu, ingat untuk membantu kakakmu, jangan membuatnya marah!"Begitu Dirga mengatakan hal ini, Viona menangis makin keras.Dirga merasa tidak berdaya, terpaksa menasihatinya beberapa saat lagi, barulah suasana hati Viona menjadi stabil.Setelah itu, Viona menaiki tangga dan memberikan waktu kepada Dirga dan Naomi, serta yang lainnya. Mereka berenam juga sudah menangis terisak-isak sejak pagi tadi.Tentu saja Dirga meluangkan waktu untuk menasihati dan mencium mereka masing-masing."Sudah, sudah, jangan menangis lagi, ini bukan perpisahan hidup dan mati.""Kita hanya berpisah untuk sementara saja. Tiba di sana, kasih tahu Zira kalau nggak m
Viona dan Sisian memiliki topik pembicaraan yang tiada habisnya. Sisian memang orang yang aneh.Dia bahkan tidak menghiraukan Naomi dan lainnya, hanya mengobrol sama Viona.Selain itu, mereka berdua tidak makan di meja, melainkan membawa mangkuk ke dalam dapur. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.Setelah makan, Zira pertama-tama memperkenalkan situasinya saat ini di sini.Setelah itu, dia berkata pada mereka, "Sang Penolong meminta sebuah sekte untukku dan memberi nama Sekte Pedang Ilahi. Sekarang aku adalah pemimpin Sekte Pedang Ilahi. Kalau kalian berminat, boleh bergabung. Kalau nggak berminat juga nggak memaksa.""Ada beberapa hal lain aku bakal menceritakan kepada kalian pada kelak. Untuk sekarang kondisi Sekte Pedang Ilahi kurang baik.""Meskipun ada bantuan dari Sang Penolong aku dan dukungan dari Klan Dewa secara diam-diam.""Tapi, ada beberapa hal harus mengandalkan kita sendiri.""Kalian pikirkan dulu, besok baru kabari aku. Kalau mau tinggal di sini juga boleh.""Selain
Dirga agak pusing saat melihat tatapan mata para wanita itu."Mereka sepertinya suka kamu, terserah kamu."Catthy menatap Dirga dengan usil, lalu duduk dan lanjut minum bir."Halo, ada apa kalian menghalangi jalanku?"Dirga bertanya dengan tenang."Lancang! Ini urusan Istana Seribu Bunga, kamu nggak perlu tahu.""Auramu bukan dari dunia ini sehingga kamu terpilih oleh kami. Sekarang, ikut kami ke Istana Seribu Bunga.""Terpilih oleh Istana Seribu Bunga merupakan kehormatan bagimu!"Wanita pemimpin itu berseru dengan sombong dan angkuh."Istana Seribu Bunga? Kenapa kedengarannya seperti rumah bordil?"Beberapa wanita itu marah karena mendengar ucapan Dirga."Kurang ajar! Beraninya kamu menghina Istana Seribu Bunga, cari mati!"Semua wanita itu menghunus pedang untuk menyerang Dirga. Tanpa berbelaskasihan, Dirga melancarkan serangan tapak yang kemudian menjatuhkan mereka semua.Mereka semua kaget dan termangu, termasuk pelanggan lain di restoran."Kamu, kenapa bisa sekuat ini?""Lancang
Jika jatuh ke tangan Istana Seribu Bunga, Melvin yakin dirinya akan mati dengan tragis!Seketika, Melvin bergidik ketakutan.Sekalipun Selly sangat cantik dan seksi, sama sekali tidak ada pikiran cabul dalam benak Melvin.Melvin sangat mengenal Istana Seribu Bunga. Semua muridnya cantik dan menggoda.Akan tetapi, semua orang yang jatuh ke tangan mereka akan mati.Melvin segera mengucapkan terima kasih pada Selly dengan sikap hormat!"Dewi Selly, aku ini nggak berguna, mohon ampuni aku!""Tuan Muda Melvin, aku ini hanya wanita lemah. Apa yang bisa kulakukan padamu? Kenapa kamu begitu ketakutan?""Baru begini saja sudah lemas, payah sekali."Selly adalah senior keenam, memiliki status yang sangat tinggi di antara generasi muda Istana Seribu Bunga.Selly sangat kuat. Dari dulu, dia sudah mengincar Melvin yang tampan dan sesuai dengan tipe pria idaman menurutnya.Sayangnya, Melvin adalah pecundang. Hal itu membuat Selly sangat jengkel.Jika tidak, tidak ada satu pun pria yang tampan dan ga
Dirga melambaikan tangan dari jauh, lalu semua murid Istana Seribu Bunga itu meledak!Dirga tiba-tiba menyadari dirinya agak bertele-tele, tetapi dia sangat tertarik dengan Istana Seribu Bunga.Ternyata, mereka meracuninya dengan obat. Dirga benar-benar terkecoh pada awalnya, tetapi segera menyadari hal itu.Dirga beranjak dari kursinya menuju Melvin dan bertanya, "Apa masih ada yang ingin kamu katakan?""Aku nggak punya hubungan dengannya, tapi kalau kamu berani mengganggunya, aku akan membantai keluargamu."Dirga sudah berusaha keras untuk mengontrol diri.Jika bukan karena Catthy, Dirga sudah membunuh secara besar-besar tanpa basi-basi dengan Melvin dan para murid Istana Seribu Bunga.Melvin terbengong. Hingga pada saat itu, dia menyadari dirinya telah meremehkan kultivasi Dirga.Melvin tahu betul tentang kultivasi Selly. Selly bukan tak terkalahkan, tetapi termasuk murid elite di Istana Seribu Bunga.Alhasil, Selly bahkan tidak berkesempatan untuk menyerang Dirga.Melvin tidak bisa
Kultivasi Tania sulit diprediksi dan menjadi misteri.Para murid hanya tahu Tania telah memimpin Istana Seribu Bunga selama ratusan tahun dan jarang terlihat.Semua murid dan tetua pun terkejut atas kehadiran Tania kali ini.Namun, hal itu mudah dimengerti.Sejak didirikan, tidak ada yang berani menghina Istana Seribu Bunga, apalagi berani membunuh murid Istana Seribu Bunga.Istana Seribu Bunga bukan sekte terkuat di Kota Gelya. Ilmu kultivasi mereka yang sangat unik mengharuskan mereka untuk melakukan kultivasi ganda dengan pria muda yang kekar.Selama bertahun-tahun, hampir tidak ada faksi di Kota Gelya yang ingin memiliki kaitan dengan Istana Seribu Bunga.Begitu pula Klan Dewa. Keunikan Istana Seribu Bunga membuat faksi-faksi yang lain tidak berani melawan mereka.Oleh karena itu, Istana Seribu Bunga berkembang pesat dalam ratusan tahun terakhir. Nama buruk mereka tersebar luas dan menggetarkan semua orang.Seluruh jajaran Istana Seribu Bunga membanggakan hal itu.Namun, tak terpik
Melihat hal itu, Tania marah dan segera beraksi!Bam!Energi sejati yang kaya dikeluarkan dari tubuh Tania dan langsung menghantam Dirga.Sebelum kesadaran Dirga pulih sepenuhnya, Dirga terpental.Untungnya, serangan itu membangunkan Dirga dari hipnotis.Kesadaran Dirga pulih sepenuhnya."Aku terlalu meremehkan kalian. Ilmu hipnotis Istana Seribu Bunga pun nggak berefek pada kalian.""Kalau nggak bisa dipergunakan oleh Istana Seribu Bunga, buat apa kalian dibiarkan hidup?""Bunuh mereka."Niat pembunuh bangkit dalam diri Tania. Dia memerintahkan semua murid Istana Seribu Bunga untuk membunuh Dirga dan Catthy.Baru pada saat itu, Dirga dan Catthy menyadari bahwa daya tempur mereka kurang dari 30%.Wanita-wanita itu sungguh kejam.Mereka tidak hanya menggunakan ilmu hipnotis.Dirga terkejut ketika menyadari hal itu.Sialan, dia terlena.'Apakah aku akan mati di tangan wanita-wanita itu hari ini?'Syukur jika bisa langsung dibunuh. Jika ditangkap untuk melakukan kultivasi ganda dengan mer