Hanya Istana Seribu Bunga yang memiliki obat penangkal."Sudah, ayo kita pulang. Sudah terjadi banyak hal belakangan ini, jangan keluar dulu untuk sementara.""Tenang saja, mereka pasti mati."Tania segera pergi bersama murid-muridnya. Tak lama setelah itu, Dirga dan Catthy memanjat ke atas dari jurang.Dirga menggunakan energi pedang dalam cincin sehingga mereka tidak jatuh ke dasar jurang.Energi pedang menggantung mereka di udara. Pil yang mereka makan sebelumnya berkhasiat untuk melindungi mereka dari serangan gas beracun yang merambat di udara.Namun, mereka sudah sekarat.Obat Istana Seribu Bunga sangat mengerikan, ditambah lagi serangan gas beracun di dasar jurang.Dirga dan Catthy duduk lemas di tanah seraya muntah darah.Setelah istirahat sejenak, stamina mereka sudah pilih, tetapi daya tempur belum.Akan tetapi, mereka sudah cukup beruntung."Lain kali, bilang dulu kalau mau lompat!""Aku benar-benar ketakutan tadi!""Kalau tahu akan begini, aku nggak akan mau lompat bersamam
Bagaimanapun, Dirga memiliki Mutiara Roh."Baik, kamu tinggal di sini saja.""Nona Alika, mohon bantuannya lagi.""Bantu sebarkan informasi ke Istana Seribu Bunga bahwa aku belum mati.""Baik, akan segera kulaksanakan."Alika tidak memiliki keraguan maupun memprotes. Dia tahu betul bahwa Dirga ingin melakukan sesuatu.Alika telah merenung sepanjang malam setelah pulang dan menyadari kejanggalan pada Dirga.Namun, Alika tidak berani menanyai Dirga.Alika pun pergi. Tak lama setelah itu, Dirga ke luar sendirian.Dugaan Alika dan Catthy benar, Dirga memang ingin melakukan sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh mereka.Alasan mengapa Dirga membunuh anggota Istana Seribu Bunga dan ingin membantai Istana Seribu Bunga adalah karena apa yang telah dikatakan oleh gurunya. Ketua Istana Seribu Bunga, Tania, mungkin mengetahui kelahiran dan rahasia Zira.Selain itu, Tania juga berhubungan erat dengan Istana Dewa.Tentu saja, Tania tidak tahu Zira sudah tiba di Kota Harima. Dirga harus membunuh Ta
Dirga langsung membunuh semua murid Istana Seribu Bunga dalam satu tebasan, hanya tersisa Tania!Adegan ini membuat Tania terkejut dan sangat ketakutan.Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Yogi, Dirga tidak begitu kuat!Sampai saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya tertipu, tetapi dia tidak benci pada Yogi, karena dia juga tidak berani membencinya.Sebab itu, dia hanyalah budak dari Yogi. Dia harus menuruti apa yang disuruh Yogi.Tebasan Dirga ini membuat dia menyadari bahwa tingkat kultivasinya jauh di atasnya.Dia juga tidak sanggup menahannya.Akan tetapi, dia memiliki banyak trik, sehingga tidak mudah bagi Dirga untuk membunuhnya.Plak, plak!Tania menepuk tangan, tetapi Dirga masih belum menyadari apa yang terjadi. Dia hanya melihat dua orang yang berlumuran darah tiba-tiba muncul.Tanpa banyak bicara, dia langsung menebas mereka.Cret!Energi pedang yang mengerikan mengenai tubuh dua orang yang berlumuran darah, ternyata hanya mencederai mereka.Adegan ini membuat Dirga
Tania sontak merasa ketakutan.Baik itu Dirga memurnikan dia menjadi zombi atau dia terjatuh ke tangan Istana Dewa, dia akan berakhir hidup setengah mati.Dia tidak takut mati, tetapi dia takut hidup setengah mati.Dia yang memurnikan setiap zombi ini secara pribadi. Hanya dia sendiri yang memahami betapa sengsaranya proses ini.Saat berpikir seperti ini, dia langsung berlutut."Pak Dirga, ampuni aku!""Sebenarnya aku masih ada sebuah identitas lain. Aku adalah budak Yogi, utusan dari Istana Dewa.""Istana Seribu Bunga adalah mata-mata dari Istana Dewa yang bertugas mengawasi dan mengumpulkan kekuatan dari semua kekuatan di Kota Gelya, terutama informasi tentang Keluarga Wutari!"Tania menceritakan semua hal tentang dia ada Yogi, tanpa merahasiakan apa pun.Termasuk hal Yogi memerintah dia untuk menyerang Dirga.Dirga sangat puas dan bertanya, "Apa kamu pernah melihat atau mendengar seseorang gadis yang berjubah putih dan memegang sebuah Tombak Naga Perak?"Tania kurang mengerti maksud
"Tenang, aku nggak bakal membiarkan kamu ditindas.""Setidaknya nggak bakal membiarkan kepalamu dipenggal."Dirga sudah tidak tahan. Dia segera menyela Catthy, agar dia tidak berbicara lagi.Catthy malah bertanya, "Kamu jamin dengan apa? Kecuali kamu tiada lawannya, barulah aku percaya.""Kalau begitu, terserah kamu!"Dirga tidak lagi berbicara, tetapi dalam hatinya sudah ada rencana. Selanjutnya dia mesti masuk ke Pagoda Asura untuk mempelajarinya.Berdasarkan tuturan gurunya, Pagoda Asura dapat membantu dia meningkatkan kultivasi dan berkembang dengan pesat.Lebih dari satu jam kemudian.Di Keluarga Wutari.Saat ini kepala Keluarga Wutari sedang berada di aula dan semua tokoh utama dari Keluarga Wutari sudah tiba.Kakek Alika, Tomy Wutari adalah kepala Keluarga Wutari.Saat ini dia sedang membawa semua tokoh utama Keluarga Wutari berlutut di depan pendekar dari Istana Dewa.Yogi juga berada di antara mereka. Meskipun dia adalah pendekar Istana Dewa, kemampuan dan kedudukannya sangat
Dengan segera, Cart menemukan solusi.Dia berkata pada Dirga, "Mutiara Roh adalah benda sakti dari Istana Dewa, nggak bermasalah kalau kamu nggak mau menyerahkannya.""Aku hanya bisa bergabung ke Klan Dewa, bergabung ke Istana Dewa."Begitu mendengarnya, Dirga tersenyum dan berkata, "Biar aku bergabung ke Istana Dewa, bergabung ke Klan Dewa. Apa kamu pantas?""Memang siapa dirimu?"Begitu mendengarnya, Cart sangat murka!"Kamu!""Aku sedang menyelamatkanmu. Apa kamu benar-benar merasa Istana Dewa sangat rentan?""Apa kamu pikir kamu sangat kuat?""Di Kota Kinokou, siapa yang berani membantah perintah dari Istana Dewa?""Kamu ...."Cart bungkam.Sebab, saat ini bertambah sebuah pagoda di tangan Dirga, yaitu Pagoda Asura yang diberikan oleh gurunya sebelum ini.Dia yakin bahwa Cart pasti tahu tentang eksistensi pagoda ini, juga tahu apa makna dari pagoda ini.Benar saja, saat melihat Pagoda Asura, Cart terkejut dan tertegun.Alika dan orang lain dari Keluarga Wutari tidak tahu akan eksis
Habis bicara, Dirga menyerahkan selembar daftar bahan kepada Alika.Meskipun kekuatan Keluarga Wutari sangat lemah, hanya dibandingkan dengan Istana Dewa.Kekuatan Keluarga Wutari di Kota Gelya tetap agak terkemuka!Dirga perlu bekerja sama dengan mereka."Terima kasih, Pak Dirga. Aku sudah mengatur tempat untuk Anda. Sekarang aku pergi menyediakan bahan yang diperlukan untuk Anda.""Aku sediakan untuk Anda dalam waktu 3 hari.""Aku pergi dulu."Habis bicara, Alika membalikkan badan untuk berkata pada kakeknya, "Kakek, jaga Pak Dirga dan Nona Catthy dengan baik."Begitu Alika pergi, Tomy membawa semua tokoh penting dari Keluarga Wutari berlutut."Pak Dirga, terima kasih pada Anda sudah menyelamatkan Keluarga Wutari. Kalau bukan Anda, mungkin sekarang kami sudah mati."Tomy adalah seorang yang pintar, sehingga dia tidak akan menanyakan Pagoda Asura di tangan Dirga, juga tidak ingin tahu.Apalagi ingin tahu kenapa Cart begitu takut saat melihat pagoda itu.Cart saja begitu takut, semuany
Selama ini, Catthy tidak bisa membaca kultivasi Dirga, apalagi memahami kepribadiannya.Dirga bagaikan selembar kertas putih di depannya, juga bagaikan jurang yang dalam.Beberapa kali dia merasa sudah memahami Dirga, misalnya kemarin saat berada di Istana Seribu Bunga, serta hari ini bertemu Cart.Dia pikir kultivasi Dirga hanya lebih tinggi sedikit darinya. Dia pikir sisa rahasia yang dari Dirga adalah Mutiara Roh.Akan tetapi, sampai sekarang dia baru menyadari bahwa dirinya terlalu sederhana. Pada saat yang sama, dia juga berprasangka bahwa Dirga sangat sederhana.Catthy sangat jelas bahwa Dirga sangat menyayangi para tunangannya, terutama Zira.Meskipun sampai saat ini Catthy masih belum bertemu Zira, dia tahu bahwa Zira dan adik-adiknya masing-masing memiliki sebuah cincin.Sementara Dirga menyegel 2 energi pedang di setiap cincin. Saat berada di Tanah Suci, dia beruntung bisa menyaksikan Naomi menggunakan energi pedang di dalamnya.Sampai saat ini, dia masih ingat dengan kekuata