Viona dan Sisian memiliki topik pembicaraan yang tiada habisnya. Sisian memang orang yang aneh.Dia bahkan tidak menghiraukan Naomi dan lainnya, hanya mengobrol sama Viona.Selain itu, mereka berdua tidak makan di meja, melainkan membawa mangkuk ke dalam dapur. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.Setelah makan, Zira pertama-tama memperkenalkan situasinya saat ini di sini.Setelah itu, dia berkata pada mereka, "Sang Penolong meminta sebuah sekte untukku dan memberi nama Sekte Pedang Ilahi. Sekarang aku adalah pemimpin Sekte Pedang Ilahi. Kalau kalian berminat, boleh bergabung. Kalau nggak berminat juga nggak memaksa.""Ada beberapa hal lain aku bakal menceritakan kepada kalian pada kelak. Untuk sekarang kondisi Sekte Pedang Ilahi kurang baik.""Meskipun ada bantuan dari Sang Penolong aku dan dukungan dari Klan Dewa secara diam-diam.""Tapi, ada beberapa hal harus mengandalkan kita sendiri.""Kalian pikirkan dulu, besok baru kabari aku. Kalau mau tinggal di sini juga boleh.""Selain
Dirga agak pusing saat melihat tatapan mata para wanita itu."Mereka sepertinya suka kamu, terserah kamu."Catthy menatap Dirga dengan usil, lalu duduk dan lanjut minum bir."Halo, ada apa kalian menghalangi jalanku?"Dirga bertanya dengan tenang."Lancang! Ini urusan Istana Seribu Bunga, kamu nggak perlu tahu.""Auramu bukan dari dunia ini sehingga kamu terpilih oleh kami. Sekarang, ikut kami ke Istana Seribu Bunga.""Terpilih oleh Istana Seribu Bunga merupakan kehormatan bagimu!"Wanita pemimpin itu berseru dengan sombong dan angkuh."Istana Seribu Bunga? Kenapa kedengarannya seperti rumah bordil?"Beberapa wanita itu marah karena mendengar ucapan Dirga."Kurang ajar! Beraninya kamu menghina Istana Seribu Bunga, cari mati!"Semua wanita itu menghunus pedang untuk menyerang Dirga. Tanpa berbelaskasihan, Dirga melancarkan serangan tapak yang kemudian menjatuhkan mereka semua.Mereka semua kaget dan termangu, termasuk pelanggan lain di restoran."Kamu, kenapa bisa sekuat ini?""Lancang
Jika jatuh ke tangan Istana Seribu Bunga, Melvin yakin dirinya akan mati dengan tragis!Seketika, Melvin bergidik ketakutan.Sekalipun Selly sangat cantik dan seksi, sama sekali tidak ada pikiran cabul dalam benak Melvin.Melvin sangat mengenal Istana Seribu Bunga. Semua muridnya cantik dan menggoda.Akan tetapi, semua orang yang jatuh ke tangan mereka akan mati.Melvin segera mengucapkan terima kasih pada Selly dengan sikap hormat!"Dewi Selly, aku ini nggak berguna, mohon ampuni aku!""Tuan Muda Melvin, aku ini hanya wanita lemah. Apa yang bisa kulakukan padamu? Kenapa kamu begitu ketakutan?""Baru begini saja sudah lemas, payah sekali."Selly adalah senior keenam, memiliki status yang sangat tinggi di antara generasi muda Istana Seribu Bunga.Selly sangat kuat. Dari dulu, dia sudah mengincar Melvin yang tampan dan sesuai dengan tipe pria idaman menurutnya.Sayangnya, Melvin adalah pecundang. Hal itu membuat Selly sangat jengkel.Jika tidak, tidak ada satu pun pria yang tampan dan ga
Dirga melambaikan tangan dari jauh, lalu semua murid Istana Seribu Bunga itu meledak!Dirga tiba-tiba menyadari dirinya agak bertele-tele, tetapi dia sangat tertarik dengan Istana Seribu Bunga.Ternyata, mereka meracuninya dengan obat. Dirga benar-benar terkecoh pada awalnya, tetapi segera menyadari hal itu.Dirga beranjak dari kursinya menuju Melvin dan bertanya, "Apa masih ada yang ingin kamu katakan?""Aku nggak punya hubungan dengannya, tapi kalau kamu berani mengganggunya, aku akan membantai keluargamu."Dirga sudah berusaha keras untuk mengontrol diri.Jika bukan karena Catthy, Dirga sudah membunuh secara besar-besar tanpa basi-basi dengan Melvin dan para murid Istana Seribu Bunga.Melvin terbengong. Hingga pada saat itu, dia menyadari dirinya telah meremehkan kultivasi Dirga.Melvin tahu betul tentang kultivasi Selly. Selly bukan tak terkalahkan, tetapi termasuk murid elite di Istana Seribu Bunga.Alhasil, Selly bahkan tidak berkesempatan untuk menyerang Dirga.Melvin tidak bisa
Kultivasi Tania sulit diprediksi dan menjadi misteri.Para murid hanya tahu Tania telah memimpin Istana Seribu Bunga selama ratusan tahun dan jarang terlihat.Semua murid dan tetua pun terkejut atas kehadiran Tania kali ini.Namun, hal itu mudah dimengerti.Sejak didirikan, tidak ada yang berani menghina Istana Seribu Bunga, apalagi berani membunuh murid Istana Seribu Bunga.Istana Seribu Bunga bukan sekte terkuat di Kota Gelya. Ilmu kultivasi mereka yang sangat unik mengharuskan mereka untuk melakukan kultivasi ganda dengan pria muda yang kekar.Selama bertahun-tahun, hampir tidak ada faksi di Kota Gelya yang ingin memiliki kaitan dengan Istana Seribu Bunga.Begitu pula Klan Dewa. Keunikan Istana Seribu Bunga membuat faksi-faksi yang lain tidak berani melawan mereka.Oleh karena itu, Istana Seribu Bunga berkembang pesat dalam ratusan tahun terakhir. Nama buruk mereka tersebar luas dan menggetarkan semua orang.Seluruh jajaran Istana Seribu Bunga membanggakan hal itu.Namun, tak terpik
Melihat hal itu, Tania marah dan segera beraksi!Bam!Energi sejati yang kaya dikeluarkan dari tubuh Tania dan langsung menghantam Dirga.Sebelum kesadaran Dirga pulih sepenuhnya, Dirga terpental.Untungnya, serangan itu membangunkan Dirga dari hipnotis.Kesadaran Dirga pulih sepenuhnya."Aku terlalu meremehkan kalian. Ilmu hipnotis Istana Seribu Bunga pun nggak berefek pada kalian.""Kalau nggak bisa dipergunakan oleh Istana Seribu Bunga, buat apa kalian dibiarkan hidup?""Bunuh mereka."Niat pembunuh bangkit dalam diri Tania. Dia memerintahkan semua murid Istana Seribu Bunga untuk membunuh Dirga dan Catthy.Baru pada saat itu, Dirga dan Catthy menyadari bahwa daya tempur mereka kurang dari 30%.Wanita-wanita itu sungguh kejam.Mereka tidak hanya menggunakan ilmu hipnotis.Dirga terkejut ketika menyadari hal itu.Sialan, dia terlena.'Apakah aku akan mati di tangan wanita-wanita itu hari ini?'Syukur jika bisa langsung dibunuh. Jika ditangkap untuk melakukan kultivasi ganda dengan mer
Hanya Istana Seribu Bunga yang memiliki obat penangkal."Sudah, ayo kita pulang. Sudah terjadi banyak hal belakangan ini, jangan keluar dulu untuk sementara.""Tenang saja, mereka pasti mati."Tania segera pergi bersama murid-muridnya. Tak lama setelah itu, Dirga dan Catthy memanjat ke atas dari jurang.Dirga menggunakan energi pedang dalam cincin sehingga mereka tidak jatuh ke dasar jurang.Energi pedang menggantung mereka di udara. Pil yang mereka makan sebelumnya berkhasiat untuk melindungi mereka dari serangan gas beracun yang merambat di udara.Namun, mereka sudah sekarat.Obat Istana Seribu Bunga sangat mengerikan, ditambah lagi serangan gas beracun di dasar jurang.Dirga dan Catthy duduk lemas di tanah seraya muntah darah.Setelah istirahat sejenak, stamina mereka sudah pilih, tetapi daya tempur belum.Akan tetapi, mereka sudah cukup beruntung."Lain kali, bilang dulu kalau mau lompat!""Aku benar-benar ketakutan tadi!""Kalau tahu akan begini, aku nggak akan mau lompat bersamam
Bagaimanapun, Dirga memiliki Mutiara Roh."Baik, kamu tinggal di sini saja.""Nona Alika, mohon bantuannya lagi.""Bantu sebarkan informasi ke Istana Seribu Bunga bahwa aku belum mati.""Baik, akan segera kulaksanakan."Alika tidak memiliki keraguan maupun memprotes. Dia tahu betul bahwa Dirga ingin melakukan sesuatu.Alika telah merenung sepanjang malam setelah pulang dan menyadari kejanggalan pada Dirga.Namun, Alika tidak berani menanyai Dirga.Alika pun pergi. Tak lama setelah itu, Dirga ke luar sendirian.Dugaan Alika dan Catthy benar, Dirga memang ingin melakukan sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh mereka.Alasan mengapa Dirga membunuh anggota Istana Seribu Bunga dan ingin membantai Istana Seribu Bunga adalah karena apa yang telah dikatakan oleh gurunya. Ketua Istana Seribu Bunga, Tania, mungkin mengetahui kelahiran dan rahasia Zira.Selain itu, Tania juga berhubungan erat dengan Istana Dewa.Tentu saja, Tania tidak tahu Zira sudah tiba di Kota Harima. Dirga harus membunuh Ta
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama