Home / Romansa / Baby Triplets Milik Om Tampan / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Baby Triplets Milik Om Tampan: Chapter 341 - Chapter 350

389 Chapters

#TIANO STORY# BERJUANG UNTUK BERSATU DAN BERJUANG UNTUK BERPISAH

Tiano hari pulang ke Birmingham dan meminta Sora untuk menjaga diri di rumah sementara waktu. Kepulangannya kali ini ada yang ingin ia bahas dengan Papa dan Mamanya. Namun ternyata Sebastian pergi, hingga Tiano hanya bertiga dengan Mama dan juga adik kembarannya yang sedang ada di sana. "Kak Tiano tumben, emmm..." Tiana berjalan mendekati Tiano dan gadis itu berbisik tanpa suara, "Sora mana?""Dia di rumah," jawab Tiano pelan. "Hemm... Harusnya kan diajak, biar Tiana ada temannya! Aldrich pergi sama Papi!" seru gadis itu cemberut. Tiano hanya tersenyum gemas, ia mengusak pucuk kepala Tiana sebelum berjalan ke ruang makan di belakang. Pemuda itu melihat Maminya yang tengah menyiapkan makan malam. Tiano mendekatinya dan mengecup pipi Shela. "Mam..." "Ya ampun, Sayang! Gini dong pulang! Jangan seperti anak hilang!" pekik Shela memeluk putranya. "Tiano kan sibuk, Mam. Banyak hal yang harus diurus." "Oh iya, kata Papimu ada sesuatu yang ingin kau bicarakan dengan Mami. Ada apa, Ti
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

#TIANO STORY# TAK SEORANGPUN BISA MENGGAPAIMU

"Aku ingin pulang ke tempat asalku, tapi seseorang menahanku untuk pergi." Sora menundukkan kepalanya di hadapan seorang laki-laki, yang tak lain adalah Roy, sahabat dekatnya sejak kecil yang kini menjadi seorang koki di sebuah rumah makan ternama di London, beberapa Minggu ini. Ekspresi sedih Roy yang sangat terkejut mendengar apa yang Sora ungkapan. "Ja-jadi selama ini kau..." Laki-laki itu menghentikan ucapannya dan tersenyum tipis. Sora menangis di hadapannya, Roy mengusap punggung Sora dengan lembut. "Aku bisa membantumu, Sora," ujar Roy, itupun kalau kau benar-benar ingin bebas dan pergi dari laki-laki itu. "Aku sangat menyukai Tiano karena dia sangat perhatian denganku, Roy.... Tapi tidak lagi setelah aku tahu kalau keluarganya tidak akan memerimaku. Aku cukup tahu diri untuk semua itu." "Tapi dia mencintaimu, kan?!" Roy melebarkan kedua matanya. Sora mengangguk kecil. "Heem, bukan hanya cinta. Tapi aku tidak tahu apa yang dia rasakan, dia tidak ingin melepaskan aku sek
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

#TIANO STORY# MEMBUATMU NYAMAN BERSAMAKU

Tiano mendatangi rumah makan di mana Roy bekerja, ia ingin bertanya secara langsung pada laki-laki itu tentang apa yang dia bicarakan dengan Sora. Kedatangan Tiano membuat Toy terkejut. Mereka berdua pun kini bicara empat mata. "Apa saja yang Sora katakan padamu?" tanya Tiano dengan ekspresi datar. "Banyak hal. Dia ingin pulang ke Jepang, Sora adalah temanku sejak kecil, Tuan. Aku paham betul bagaimana Sora hidup sejak kecil." Tiano tersenyum miring. "Dan kau ingin membantunya pergil?" Tiano menyudutkannya. Roy terdiam, ia menghela napas dan menatap tajam Tiano. Tidak peduli siapapun yang berada di depannya, Roy tetap ingin membantu Sora. "Aku akan tetap membantu temanku apapun caranya! Aku tahu kau sangat menyayangi Sora, tapi caramu salah... Aku tidak yakin Sora akan bahagia dengan laki-laki sepertimu!" seru Roy dengan sarkas. Emosi Tiano sedikit terusik mendengar apa yang pemuda di depannya ini katakan. "Lalu kau yang terbaik untuknya, begitu?" Tiano mengangkat salah satu a
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

#TIANO STORY# KEJUTAN UNTUK GADIS KESAYANGAN TIANO

Hari-hari kini selalu hujan, dari pagi, siang, hingga malam hari dan cuaca menjadi sangat dingin. Sora pagi ini menunggu Tiano yang sudah berjanji padanya untuk membelikan anak anjing Samoyed seperti yang semalam dia katakan. "Tidak mungkin kalau dia bohong," gumam Sora menggigit ujung jemarinya. Kembali ia duduk di sebuah kursi kayu di dekat pintu. Dari dalam rumah, Bibi Ruri, pembantu baru di rumah Tiano, keluar dan mendekati Sora. "Non, mari masuk ke dalam, Non Sora kan tidak enak badan. Tuan pasti pulang bawa Samoyednya kok," ujar wanita itu mengusap pundak Sora. "Dia janji pukul delapan sampai rumah, Bi. Tapi sampai setengah sembilan begini belum sampai," rengek Sora seperti anak kecil. Wanita setengah baya itu tersenyum. Membujuk Sora sangatlah susah meskipun mereka baru kenal sejak petang tadi, tapi Bibi Ruri adalah wanita yang baik dan perhatian. Ia meninggalkan Sora di depan dan kembali membawa sebuah selimut di tangannya. "Kalau Non Sora tidak mau menunggu di dalam,
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

#TIANO STORY# BERKUMPUL DENGAN KELUARGA MORGAN

"Tiano, kau mau ke mana? Kenapa bersiap-siap? Kenapa pakai tidak pakai pakaian formal?" Sora membuntuti Tiano sejak gadis kecil itu bangun tidur. Namun Tiano hanya tersenyum saja, tidak menjawabnya. Merasa diabaikan, Sora kembali mengejarnya dengan wajah sedih. Gadis itu menarik lengan sang kekasih. "Tiano..." "Hemmm?" Laki-laki muda itu berdiri di depan cermin di ruang ganti. Sora merasa kesal, Tiano tidak menjawabnya dengan betul-betul. "Tiano, jawab yang benar kau mau ke mana?!" pekik Sora memeluk lelaki itu dari belakang. "Mau pulang, Sayang. Cepat mandi dan ikut bertemu Mami dan Papi." "Hah?" Sora mengerjapkan kedua matanya bingung dengan ajakan kekasihnya. Melihat ekspresi Sora yang menggemaskan, Tiano pun terkekeh. Laki-laki itu menangkup kedua pipi gembil Sora dan mengecup pipinya berkali-kali bergantian. "Emmm, sudah!" pekik Sora mendorong perut Tiano. "Sudah cepat mandi!" "Memangnya kenapa kok tumben mengajakku bertemu Mami dan Papi? Mau apa? Mereka tidak marah-
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

#TIANO STORY# GADIS YANG SENASIB DENGANKU

Semua keluarga berkumpul di ruang makan, bahkan Sebastian juga ikut bergabung di sana setelah kembali dari ruangan kerjanya bersama dengan Aldrich. Sora menjadi orang paling canggung. Bagaimanapun juga, dia pernah ditolak oleh keluarga ini di awal-awal. Apalagi untuk melihat ke arah calon Papa mertuanya, dia sangat takut. "Makan yang banyak, Sayang... Ayo, jangan malu-malu," ujar Shela pada anak-anaknya. "Iya Mi," jawab Tiana tersenyum. Sebastian memperhatikan Sora yang duduk di samping Tiana dan Irish. Melihat Sora dan Irish, laki-laki itu tersenyum, rasanya ia memiliki dua anak baru lagi. "Sora, bagaimana kabarmu?" tanya Sebastian tiba-tiba. Gadis itu seketika menoleh dan menundukkan kepalanya. "Kabar saja baik, Om!" jawabnya bersemangat. "Jangan memanggil Om, kita adalah keluarga. Kau sekarang sudah menjadi anakku, panggil Papi saja supaya kalian bisa dekat denganku dan Mami Shela, ya!" Sebastian tersenyum hangat. Sora mengangguk, ia menatap kagum sosok Sebastian. Ternyata
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

#TIANO STORY# MENYADARKAN KEMBARANKU YANG GILA!

"Tiano, tolong dengarkan aku... Aku mau minta tolong padamu. Lihat aku!" Sora menarik-narik lengan Tiano, namun kekasihnya itu masih setia pada sebuah berkas di tangannya. Mereka berdua berada di sebuah ruangan yang dipenuhi banyak buku, atau lebih tepatnya sebuah perpustakaan keluarga yang berada di paviliun. "Tiano. Kenapa kau mengabaikan aku saat ada di sini?" Sora merengek sedih. Ekor mata abu-abu itu meliriknya saat bersedih. Barulah berkas di tangannya ia tutup dan mengangkat wajahnya menatap gadis kecil di sampingnya yang bersedih. "Sekarang katakan, ada apa?" tanya Tiano menyangga dagu. "Anu... Itu, aku ingin meminta tolong padamu untuk menasihati Tino. Aku merasa kasihan pada Irish, dia tadi menangis dan sangat sedih. Aku tahu bagaimana rasanya menjadi dia, dan aku merasa beruntung di posisiku sekarang, tapi tidak dengan Irish. Tolong... Kasihan sekali dia, jangan sampai dia tambah menderita karena ada di sini, kumohon Tiano..." Melihat ekspresi Sora yang sangat serius
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

#TIANO STORY# TIDURLAH DI KAMARKU

Hari-hari berlalu cepat, lebih tepatnya dua minggu Sora tinggal bersama di kediaman keluarga Morgan. Sora merasa senang berada di sana, ada Tiana dan Irish yang menjadi temannya, dan Shela yang sangat menyayangi mereka, meskipun Tiano dan Tino, juga suami Tiana yang semakin sibuk. Saat hari sudah malam, Sora baru saja kembali ke paviliun depan. Bangunan mewah tempat yang ia tinggali, Tiano memilihkan tempat tinggal di sana untuknya dan Sora. "Huffttt... Lelahnya, aku ingin langsung tidur saja rasanya." Rengekan itu terdengar bersamaan pintu paviliun yang terbuka. "Lelah kenapa?" Suara berat seorang laki-laki membuat Sora menoleh ke belakang dengan cepat. Kedua mata Sora melebar, ia menutup mulutnya dan tak percaya, sejak kapan Tiano di dalam tempat ini?!"Lohh... Tiano, kok sudah pulang?!" pekik Tiana berjalan pelan ke arahnya. Laki-laki tampan itu hanya tersenyum kecil. Dia mengangguk dan mengulurkan tangannya. "Semua pekerjaanku sudah selesai." Tiano meminta Sora duduk di s
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

#TIANO STORY# KISAH KITA YANG BAHAGIA

Waktu berjalan dengan sangat cepat, hari berganti hari berlalu sesuai dengan yang Tiano inginkan. Seperti yang telah dia katakan pada Sora tentang sebuah pernikahan. Hal itu terjadi sekarang di mana ia dan Sora pun kini resmi menikah, bersamaan dengan Tino dan Irish. Acara yang begitu meriah tak pernah mereka duga, namun Sora dan Tiano, juga Irish dan Tino memilih kabur dari pesta dan pulang ke rumah. Mereka kini berada di rumah, juga ada Tiana dan Aldrich yang tengah berduaan. "Irish...!" Sora berlari mendekati Irish yang duduk di teras sendirian. "Oh, ha-hai!" balas sapa Iris melambaikan tangannya dan tersenyum manis. Sora duduk di samping Irish dan ia menyerah sebuah kotak besar dibungkus oleh kertas kado berwarna merah muda yang cantik. Dengan senang hati Irish menerimanya. "A-apa ini? Ke-kenapa memberikanku ha-hadiah?" tanya Irish dengan ekspresi terkejut. Sora tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak papa, Irish. Besok siang aku akan kembali ke London,
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

-TINO STORY- PERNIKAHAN YANG TAK DIHARAPKAN

'Kalian sudah resmi menikah, Irish harus ikut ke manapun Tino pergi. Itu tugas pertama Irish, paham Sayang!' Irish menghela napasnya panjang saat ia masuk ke dalam sebuah rumah megah milik Tino yang berada di kawasan perumahan elit Birmingham. Gadis cantik itu membawa koper besar berisi pakaiannya dan beberapa pakaian milik Tino. Tanpa ada inisiatif membantu Irish sedikit, Tino langsung melenggang masuk rumah dengan santai. "Di atas kamar ada dua, terserah kau mau pakai yang mana. Di bawah juga ada kamar tamu!" ujar Tino menunjuk beberapa ruangan. "Me-memangnya ki-kita tidak sekamar?" tanya Irish dengan polosnya. "Tentu saja tidak. Aku tidak bisa tidur kalau ada orang lain di sampingku!" Tino berjalan naik ke lantai dua sembari melepaskan mantelnya. "Kalau kau pakai kamar di atas, pakai yang di ujung!" "I-iya Tino." Irish menarik kopernya, tak berbohong kalau koper itu sangat-sangat berat.Dari pertengahan anak tangga Tino menatap ke bawah di mana Irish nampak kesulitan. Tubuhn
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
39
DMCA.com Protection Status