"Aku tidak menyiapkan apa-apa, Alice. Inilah keadaan kamarku setiap hari sejak kau dinyatakan tidak punya harapan lagi," terang Edmund. Mata Alice sontak berkaca-kaca. Ia amati foto-foto dirinya yang memenuhi satu sisi dinding yang dibiarkan terbuka. Edmund pun melanjutkan, "Saat itu, aku sangat terpuruk. Scott dan para pelayan merasa iba padaku. Mereka menduplikat semua foto-foto kita dan menempelnya di sini. Mereka berharap kerinduanku dapat terobati." "Lalu stand banner itu?" Alice melirik gambar dirinya dengan ukuran asli yang berdiri di sisi lemari. "Ulah Scott." "Bagaimana dengan barang-barang ini, Paman Ed?" Sky menunjuk sebuah rak pajangan berdinding kaca. Alice menoleh. Ada beraneka barang di situ. Perhiasan, pakaian, sepatu, tiket pesawat, topi, dan banyak lagi. "Semua ini adalah barang-barang yang ingin kuberikan kepadamu," tutur Edmund, menatap Alice dengan senyum penuh haru. "Sekarang karena kau sudah di sini, aku bisa memberikannya kepadamu." "Termasuk bunga yang
Last Updated : 2024-01-02 Read more