"Alice? Itu sungguh dirimu?" Pria itu berjalan seperti orang tua yang tertatih-tatih. Tatapannya terkunci pada wajah Alice. "Y-ya. Ini aku," jawab Alice kaku. Tiba-tiba, sang pria menjepit pipinya dengan kedua tangan. Ia memeriksa wajah Alice dari berbagai sudut, mencari sesuatu di sana. "Kau bukan perempuan lain yang menyamar, kan? Wajahmu ini bukan hasil operasi plastik, kan?" Setelah menghela napas, Edmund mengibas-ngibaskan tangannya. "Scott, cukup. Kau membuat istriku tak nyaman. Mundurlah." Bukannya menjauh, Scott malah mendekap Alice dan mengajaknya melompat-lompat. Tawanya meluap bersamaan dengan air mata. "Alice, kau akhirnya kembali. Oh, terima kasih, Tuhan. Ini adalah keajaiban terbesar dalam hidupku!" Sementara Alice meringis memalsukan senyum, Edmund berjuang menarik Scott mundur. Akan tetapi, Scott masih betah memeluk Alice, mengajaknya bergoyang seperti penguin. "Papa, siapa pria ini? Apakah dia sopir yang menjemput kita?" Mendengar suara manis itu, Scott akhirn
Last Updated : 2023-12-31 Read more