Home / Pendekar / Penguasa Tujuh Benua / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Penguasa Tujuh Benua : Chapter 71 - Chapter 80

112 Chapters

Ch. 71 - Kehancuran Kota Rouhan dan Gas Beracun

"Setelah menghancurkan tengkorakmu, apakah kau masih bisa tersenyum?" kata Quan Yui memaksa pemuda itu agar mendongak padanya. Dia mencengkram dengan tenaga yang lebih besar. Ma Jun sudah tidak tahan lagi melihatnya, Lan Xiaoyan sudah menerima pukulan dan luka yang cukup fatal akibat Quan Yui. Dia akhirnya bersuara kesal. "Lihatlah betapa menyedihkannya kau ini. Menyiksa seseorang yang bahkan tidak memiliki keinginan untuk melawan. Binatang saja lebih baik daripada kau!"Quan Yui melemparkan wajah Lan Xiaoyan hingga pemuda itu jatuh tersungkur di tanah. "Apa kau bilang?!" seruhya. "Nanti saja kuhabisi anak keras kepala itu. Menghancurkan iblis lemah sepertimu akan jauh lebih mudah."Tinju keras menghantam pipi Ma Jun membuat wajahnya tertoleh ke samping dan sudut bibirnya robek berdarah. Pukulan beralih ke perutnya. Cincin batu di jari-jarinya merobek kulit Ma Jun sangat dalam. Pukulan demi pukulan melayang menghantam wajah Ma Jun membuka luka yang semakin melebar. Kedua pemuda itu
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Ch. 72 - Kemunculan Anak Iblis

Empat tahun setelah peristiwa itu terjadi, sebuah keluarga berusaha bertahan tanpa sedikitpun keinginan tunduk pada organisasi Black Jade Sword. Sudah puluhan kali bawahan kelompok Black Jade Sword menggedor pintu rumah mereka dan memaksa kepala keluarga Ma untuk segera bergabung, terkadang menggunakan kekerasan.Ma Sheng, lelaki berumur 31 tahun bersama istrinya Liu Zhi hidup sederhana di rumah reyot. Tubuh mereka sangat kurus dan tidak terurus. Di tahun pertama wabah dimulai, semua orang berkata bahwa mereka satu-satunya keluarga yang memiliki anak normal dan.secara tegas mengatakan tidak akan membiarkan siapa pun menularkan penyakit tersebut pada anak mereka.Namun saat anak Ma Sheng dan Liu Zhi menginjak usia 4 tahun hal yang paling mereka takutkan terjadi. Ma Jun mulai memiliki tanduk dan gigi taring, namun tak memiliki sisik atau ekor seperti siluman seperti anak lainnya.Hari demi hari tubuh anaknya berubah semakin mirip dengan siluman sehingga semua orang menjauhi keluarga Ma
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Ch. 73 - Ayah Kedua

Saat membunuh seseorang, Ma Jun tidak pernah merasa puas. Dia terus melakukannya sampai luka di hatinya terbalaskan. Namun itu justru membuat lukanya berdarah lebih dalam.Semua orang ketakutan pada anak iblis. Hal itu justru membuat Ma Jun semakin nekat.Hingga akhirnya dia bertemu seorang laki-laki yang merupakan bawahan Black Jade Sword. Lelaki itu selalu menyerangnya tapi tidak pernah sampai membunuh Ma Jun. Setiap hari, di sore hari, dan waktu yang sama, Ma Jun bertarung melawan lelaki itu tanpa mengetahui namanya.Selama lima tahun lelaki itu selalu datang di lokasi yang sama, untuk bertarung melawan Ma Jun. Pemuda itu tidak mengerti apa maksudnya selain hanya bertahan sebisa mungkin untuk tidak mati.Sedikit demi sedikit kemampuan bertarung Ma Jun meningkat. Dia bahkan sudah bisa mengendalikan kekuatan elemen api miliknya. Karena hanya lelaki itu satu-satunya manusia yang mau berinteraksi dengannya, Ma Jun mulai menganggap sosok itu sebagai ayah kedua baginya.Tapi setelah li
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Ch. 74 - Kehancuran Pabrik Rahasia

"Eheheheheh."Penjaga penjara menautkan alisnya curiga. "Kenapa kau tersenyum?""Dia sudah gila. Kau bertanya pada orang gila? Serumpun kalian berdua.""Kau-?" kesal penjaga tersebut pada Ma Jun namun dia mengurungkan niatnya setelah melihat mata pemuda itu.Lan Xiaoyan tidak menghiraukan omongan-omongan itu. Hingga gedoran keras terdengar di pintu ruang penjara. Penjaga tersebut membalikkan badan untuk membuka pintu tersebut dan tidak menemukan siapa pun di sana. Lantas dia menutup kembali pintu dengan bingung."Kau pasti sedang merencanakan sesuatu," tuduh penjaga kepada Lan Xiaoyan. Lan Xiaoyan mengernyitkan dahi."Oi, kau lihat aku ada di dalam penjara ini, dua tanganku sedang diborgol. Kau pikir aku bisa berbuat apa?"Lelaki itu mendengkus kesal. Dia kembali melihat wajah mencurigakan Lan Xiaoyan dan akhirnya naik pitam. "Berhenti mempermainkan ku!""Nah. Aku akan memberitahumu sesuatu," ujarnya.Ma Jun mengernyit heran, dia tidak mengerti sama sekali."Apa?""Pertama, coba lihat
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Ch. 75 - Bertemu Kembali

Lao Zhan tidak bisa lari ke mana-mana lagi, dirinya terperangkap di lorong buntu dengan seorang Six Star berada tepat di hadapannya.Pantas saja Mei Linlin menyerahkan misi ini kepadanya, sudah berapa kali Lao Zhan bertemu Six Star dan hampir dihabisi. Mungkin tempat ini memiliki 4 orang Six Star, tentu saja itu sangat berbahaya. Ditambah dia sudah tidak memiliki kekuatan untuk bertarung sekarang, hal itu membuat keadaannya semakin terjepit. Lao Zhan menelan ludah susah payah.Langkah kaki lelaki itu mulai mendekatinya. Sosok Six Star yang dikenal dengan nama Yang Guang dan merupakan satu dari tiga petinggi terkuat di Black Jade Sword mengeluarkan aura mematikan. Tekanan berat menghempas bahu Lao Zhan hingga pemuda itu jatuh bertekuk lutut, bahkan untuk mengangkat wajahnya saja sangat kesulitan. Yang Guang mengangkat sebelah tangannya bersiap mengeluarkan kekuatan namun tiba-tiba dari arah barat dia mendengarkan suara gaduh yang luar biasa. Salah satu ruangan kembali meledak, kemudi
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Ch. 76 - Manipulasi Ruang

Ma Jun merentangkan sebelah tangannya di depan Lao Zhan dan Lan Xiaoyan. Sementara mata pemuda itu menatap tajam pada sosok lelaki di depannya.Menyadari bahaya, Lao Zhan mendecih. Kali ini Six Star yang datang berbeda dari sebelumnya. Sudah dipastikan tempat ini dijaga oleh tiga orang atau lebih Six Star. Hal itu kedengaran buruk. Ketiganya menelan ludah, Oak bersembunyi di bawah kaki Lan Xiaoyan mencari perlindungan."Tidak kusangka kotoran seperti kalian membuat kekacauan separah ini. Hahahha. Sepertinya kalian tidak boleh diremehkan, heh?"Saat lelaki itu mengoceh, Ma Jun berbicara pelan kepada keduanya."Berhati-hati dengan si brengsek ini. Dia cukup berbahaya. Dia bisa memutar seisi pabrik ini dengan kedua telapak tangannya."Meskipun terlihat berbahaya, Lan Xiaoyan merasa Ma Jun terlalu berlebihan."Tapi orang itu tidak membawa senjata apa pun," selanya bingung."Kekuatannya bisa membuat kau tergulung sampai-"Lelaki bernama Kexing itu merasa kesal dan berseru lantang. "Hei! K
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

Ch. 77 - Persiapan Berperang

Hiruk-pikuk membumbung tinggi di udara yang dingin, puluhan laki-laki berbaris dengan wajah tegang menyambut arahan dari seorang pemimpin yang berdiri di hadapan mereka yang tengah menyeru lantang. Meskipun angin sejuk membekuk tubuh mereka, puluhan orang itu berdiri tegap tanpa rasa ketakutan.Seseorang yang berdiri di belakang lelaki yang sedang berbicara menatap jauh ke langit malam yang hendak berganti pagi.Dalam batin dia berucap. "Semoga Xiaoyan tidak melupakannya. Penyerangan akan dilakukan saat pukul satu Festival Kembang Api sesuai yang direncanakan dengan Dokter Ouyang dan Pendekar Fu Hao."Matanya menatap seberkas sinar matahari yang berpendar jingga, mengingatkannya pada seorang wanita cantik yang berdiri di tengah medan perang sambil membacakan syair yang mengguncang seluruh daratan. Keberanian sosok yang begitu dihormatinya itu akan selamanya dibawanya untuk menyelesaikan ini semua ini—tugas yang belum dituntaskannya saat berdiri sebagai Tujuh Pilar Langit. "Di malam p
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

Ch. 78 - Hari yang Ditentukan

- Festival Api, Kota Rouhan - Gemerlap lampu lampion menghiasi seluruh langit Benua Api Bergejolak. Festival tahunan yang hanya diselenggarakan setahun sekali mewarnai langit bersama bulan purnama penuh ditemani bintang-bintang yang bertaburan dengan indahnya.Di tengah perjalanan Fu Hao sempat mengkhawatirkan keadaan Lan Xiaoyan dan yang lainnya, lelaki itu akhirnya mengutarakannya."Tuan Feng, bagaimana dengan murid Anda? Apakah baik-baik saja kita bergerak tanpa mereka?"Feng Guang menjawab dengan tenang."Kita harus bergerak dengan atau tanpa mereka. Jika kita menunda, tidak menutup kemungkinan masalah lain akan datang.""Baik. Aku mengerti."Rombongan bergerak cepat menuju sebuah perbukitan di mana dari jarak tersebut dapat terlihat seluruh bagian Kota Rouhan. Selama kurang lebih 2 hari 2 malam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat yang direncanakan.Setibanya di tempat tersebut Feng Guang memasang sikap waspada, seakan-akan sesuatu sedang mengawasi mereka di tempat itu.
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Ch. 79 - Amukan Sang Bara

"Cih, sial. Bagaimana tikus-tikus itu bisa lepas dengan mudah?!"Chu Mengyi menggeram kesal, penjaga yang gagal menjaga Lan Xiaoyan dan Oak jatuh terkapar bersimbah darah. Chu Mengyi memutuskan untuk pergi melapor pada Manajer Li sebelum keadaan semakin memburuk.Selama perjalanan kembali ke markas pusat Black Jade Sword sudah berapa kali sumpah serapah lolos dari mulutnya. Kalau bukan karena perintah Manajer Li, seharusnya pembunuh saudaranya sudah mati di tangannya. Membayangkan Lan Xiaoyan bisa lolos dari cengkraman tangannya hampir membuatnya gila, Chu Mengyi bergerak semakin cepat untuk menemui lelaki itu.Butuh waktu berjam-jam untuk sampai ke tempat tujuan, setibanya di ruangan Manajer Li, dia menemukan seseorang sedang bersama laki-laki itu dalam perbincangan yang serius. "Quan Yui-? Dia masih hidup? Apa yang di lakukannya di sini?"Chu Mengyi mengintip dari pintu ruangan yang sedikit terbuka dan melihat wajah Quan Yui yang terbakar dari samping."Jangan khawatir soal itu. Ak
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Ch. 80 - Amukan Sang Bara II

Feng Guang memperhatikan dari kejauhan, setelah mengatur ulang rencana mereka berhasil membuat senjata baru.Ratusan panah yang dilengkapi suntik beracun telah disiapkan, para pemanah berbaris di tepi bukit bersiap menghujani pasukan lawan di bawah sana.Aura dingin dini hari yang mencekam menyelimuti para pendekar Pedang Angin Suci. Wajah tegang dan was-was di wajah mereka terlihat kentara. Malam ini adalah malam penentuan, untuk nasib yang ditanggung mereka selama ini. Hidup atau mati hanya demi satu tujuan; perubahan.Para pendekar Pedang Angin Suci mulai mempersiapkan serangan mematikan.Gerbang markas Black Jade Sword sunyi dan senyap, ketika itu seorang penjaga tanpa sengaja melihat gerak-gerik mencurigakan di atas bukit yang menjulang di sebelah markas.Dengan pandangan tajam, dia melihat bayangan-bayangan yang bersembunyi di balik semak belukar. Ketegangan di dalam markas semakin meningkat ketika satu per satu dari penjaga tersebut menyadari ada sesuatu yang mengerikan di bali
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status