Home / Rumah Tangga / Menemukan Cinta di Saat Koma / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Menemukan Cinta di Saat Koma: Chapter 11 - Chapter 20

111 Chapters

Nuri dan Gangsa

"Kenapa kak?" Tanya Nuri kebingungan."Dia telah menolong kakak, kakak tidak mau dia pergi dari tempat ini," jelas Najma."Tapi dia setan, ka!" Protes Nuri."Bukan, dia bukan setan, dia hanya ruh yang gentayangan karena terpisah dari raganya," jelas Najma."Jadi kakak tahu, siapa setan itu!" Teriak Nuri"Aku bukan setan!" Teriak Gangsa membalas teriakan Nuri." Dia pasien di rumah sakit kakak," jawab Najma.Nuri diam, lalu menatap Najma dengan tajam, Nuri begitu takut jika sampai kakaknya sakit atau celaka karena mahluk yang tidak bisa dia lihat itu."Apa kakak yakin dia tidak bahaya buat Kaka?" Tanya Nuri Najma mengangguk, lalu memeluk Nuri, Najma tahu Nuri sangat mengkhawatirkan dirinya."Tenanglah, kakak yakin dia baik, walau kadang dia menyebalkan karena suka seenaknya!" Lanjut Najma."Apa dia begitu menyebalkan?" Tanya Nuri lagi."Iya," jawab Najma.Gangsa hanya diam mendengar apa yang di katakan Najma tentang dirinya, mungkin apa yang di katakan Najma ada benarnya juga.Gangsa
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Pergi ke rumah Gangsa lagi

Merasa ada getaran aneh yang menyerang hati mereka saat ini, keduanya memutuskan pandangan mata mereka, bersamaan."Kamu ini! kakak bisa jaga diri sendiri, justru kakak itu mengkhawatirkan kamu, yang akan tinggal sama bibi Nur," omel Najma "Kamu ini pemalas, dan kamu tahu sendiri bagaimana bibi Nur, dia super cerewet walaupun aslinya baik, kakak takut kamu tidak betah di sana," omel Najma lagi."Tenang saja ka, aku sudah biasa mendengar ucapan bibi Nur," balas Nuri."Semoga saja, itu benar!" Jawab Najma, sambil merapihkan rumah, yang terlihat agak berantakan."Nanti kamu sering-sering lihat rumah ini, dan bersihkan!" Ucap Najma lagi pada Nuri."Iya," jawab Nuri.Keesokan harinya lagi, saat itu sudah waktunya Najma harus pergi ke rumah Gangsa, namun sebelum pergi, Gangsa mengajak Mala untuk kembali ke ATM, untuk mengambil uang terlebih dahulu, uang itu akan di berikan pada Nuri, sebagai uang jajan selama Mala pergi merawatnya."Serius ini untuk aku kak?" Tanya Nuri, melihat sepuluh lem
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Perawat Seumur hidup

Bukan hanya Najma yang terkejut dengan bentakan Nurma, tapi juga Gangsa, Gangsa terkejut melihat ibunya bisa semarah itu pada Najma."A_aku,""Sudahlah! Sekarang aku mohon jaga Gangsa dengan baik, rawat dia dan usahakan agar dia cepat kembali ke raganya!" Potong Nurma kesal.Nurma melihat ke arah Najma yang berjalan menuju kamar Gangsa, lalu mengerutkan keningnya, merasa aneh melihat Najma tahu di mana letak kamar Gangsa."Tunggu! Bagaimana kamu tahu itu kamar Gangsa?" Tanya Nurma."A_aku pernah kemari," jawab Najma terbata-bata."Apa?" Teriak Nurma lagi, yang membuat Najma kembali terkejut.Melihat Najma yang sejak tadi di marahi ibunya, Gangsa jadi merasa kasihan.Gangs merasa aneh, dengan sikap ibunya yang mudah sekali marah pada Najma, padahal selama ini Gangsa melihat Ibunya termasuk orang yang sangat sabar."Lebih baik kamu, jangan jadi perawat aku!" Ucap Gangsa.Najma mengangkat wajahnya, menatap Gangsa dengan tatapan bingung."Kenapa?" Tanya Najma."Aku takut ibu sering memar
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more

Pria aneh

Najma mengambil kontrak yang ada di tangan Gangsa, dengan ekspresi wajah dingin, entah mengapa Gangsa melakukan semua ini padanya, seakan-akan dia tidak percaya pada dirinya. Najma lalu memberikan surat itu pada Surya, dengan ekspresi wajah yang masih dingin.Surya menjadi tidak enak pada Najma, melihat wajah Najma, yang cemberut saat memberikan surat itu padanya.Gangsa menulis surat, memintanya untuk membuat surat kontrak yang berlaku tidak terbatas, atau hingga dia sembuh untuk mengikat Najma agar terus ada di sisinya, yang harus di tanda tangani oleh Najma.*Maaf," ucap Surya sekali lagi.Najma menoleh ke arah Surya, lalu mengangkat sedikit bibirnya ke atas, merespon ucapan Surya barusan.Gangsa mengikuti Najma yang berjalan menuju kamarnya, dan Najma tidak suka itu. Jika dia memang harus bersama dengannya seumur hidup, untuk apa dia harus selalu mengikuti dirinya.Setidaknya, Gangsa harus memberikan ruang untuknya bernafas, tanpa mencium aroma Gangsa di sisinya."Diam di situ!" U
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

Memperkenalkan Fanny

Najma menghela nafas lega, saat melihat kedatangan Gangsa, sejak tadi dia merasa cemas karena tidak melihat Gangsa di mana pun.Najma berjalan cepat ke arah pintu, untuk menyambut kedatangannya Gangsa, langkah Najma terhenti saat Gangsa hanya berjalan melewatinya, tanpa berkata apapun."Apa dia tidak melihat ku?" Batin Najma.Najma pun segera mengejar Gangsa, mensejajarkan langkahnya dengan langkah Gangsa, tapi Gangsa tetap saja tidak memperhatikan nya."Hai!" Colek Najma pada bahu Gangsa.Gangsa terdiam sesaat, dan itu membuat Najma tersenyum dan merasa lega, ternyata Gangsa masih bisa merasakannya.Namun senyum Najma kembali menghilang, saat Gangsa meneruskan langkah, tanpa menoleh ke arahnya.Najma terdiam di tempatnya, menyadari jika Gangsa juga tidak bisa merasakan sentuhan darinya."Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batin Najma, bingung.Najma terus mengikuti Gangsa dari belakang, dengan tatapan hanya terpaku pada punggung Gangsa."Aduh!" Teriak Najma, mengeluh kesakitan sa
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Penolakan Fanny

Najma menatap Gangsa sebentar, lalu akhirnya menghubungi Fanny, tanpa banyak tanya lagi. setelah beberapa kali berdering, Fanny baru menerimanya telepon dari Najma."Halo," suara lembut dari balik telepon membuat Najma sedikit merinding, orangnya cantik, suara nya pun sangat lembut, pantas Gangsa jatuh cinta padanya, batin Najma."Gangsa, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Fanny, yang menyangka jika yang meneleponnya saat ini adalah Gangsa. Karena Najma belum memperdengarkan suaranya, saat ini."Maaf aku bukan Gangsa, Gangsa masih terbaring koma," jawab Najma.Fanny terdiam, jika Gangsa masih koma, bagaimana bisa wanita ini, menelepon dirinya, nomer telepon ini, hanya Gangsa yang tahu.Rasanya tidak mungkin Gangsa bisa memberitahukan nomer teleponnya pada orang lain, apalagi pada seorang wanita, apa maksud Gangsa melakukan hal ini, batin Fanny bertanya-tanya."Kamu siapa nya Gangsa?" Tanya Fanny akhirnya."Saya perawat Gangsa, Gangsa masih koma," Najma tidak mendengar Fanny merespon uca
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Patah Hati

"Apakah anda tidak mencintai nya?" Tanya Najma sekali lagi, pada Fanny.Najma melihat Fanny terdiam untuk beberapa saat, lalu menoleh ke arahnya, dengan tatapan tajam, seperti Fanny tersinggung dengan pertanyaan yang di ajukan padanya."Itu bukan urusan kamu! Urusan kamu itu merawat Gangsa!" Bentak Fanny.Najma benar, Fanny marah padanya. Tapi kenapa dia harus marah, batin Najma"Aku tahu! Sebagai perawat aku ingin pasien ku cepat sembuh, dan anda adalah obat untuk pasien saya," protes Najma."Kamu. Dengar aku memang mencintai Gangsa! Namun aku tidak bisa berkorban menghancurkan karirku, dengan menikahi pria koma!" "Berarti anda tidak mencintainya," balas Najma."Terserah padamu! Yang pasti aku tidak mau menikah dengannya, kenapa tidak kamu saja yang menikah dengannya, sepertinya kamu sangat dekat dengannya, sampai tahu tentang hubungan ku dengan Gangsa yang rahasia," "Itu tidak mungkin!" Teriak Najma."Kenapa? Apa karena dia koma?"Fanny sedikit tertawa melihat Najma terdiam menden
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Kembali ke rumah

Gangsa mendengar perkataan ibunya, langsung menatap tajam ke arah Najma."Ibu akan menemui wanita itu besok!" Lanjut Nurma."Wanita siapa?" Tanya Surya."Kekasihnya Gangsa,""Memangnya Gangsa punya kekasih?" Tanya Surya lagi."Iya, dan dia seorang artis, dia menolak menikah dengan Gangsa," lanjut Nurma lagi."Menikah, Gangsa mau menikah?" Tanya Surya makin tidak mengerti apa yang di katakan oleh Nurma, istri nya.Nurma menarik Surya agar mengikutinya, Nurma merasa harus melakukan sesuatu jika itu memang cara untuk menyembuhkan Gangsa.Gangsa masih menatap ke arah Najma, Najma menundukkan kepala dalam-dalam, karena telah merasa bersalah."Bawel!" Umpat Gangsa.Najma hanya diam, dia jadi tidak berselera sarapan lagi, dia bangun dan meninggalkan Gangsa di meja makan.Baru saja mau naik ke lantai dua, handphonenya berdering."Halo!""Baiklah kakak akan pulang sebentar," Najma tidak jadi naik ke lantai dua, dia kembali menemui Gangsa yang masih duduk di meja makan."Sepertinya aku harus pu
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Pria Mesum

"Dasar pria mesum!" Umpat Najma, sambil terus melayangkan sapu ke arah Gangsa.Malam itu Gangsa dan Najma saling kejar-kejaran, hingga akhirnya berhenti saat Najma, merasa lelah dan menyerah, untuk tidak mengejar Gangsa lagi.Najma masuk ke dalam kamarnya dengan kesal, bagaimana dia bisa kecolongan oleh Gangsa, batin Najma kesal."Dasar pria mesum!" Umpat Najma lagi pada Bramono."Aku tidak mesum, tapi pria itu yang mesum mau mengintip kamu!" Teriak Gangsa dari luar kamar Najma."Alasan!" Jawab Najma.Najma kemudian ingat tuduhan Gangsa pada Dahlan, Apa benar yang di katakan oleh Gangsa soal Dahlan barusan, untuk apa Dahlan melakukan hal itu, batin Najma. Tidak percaya pada ucapan Gangsa.Najma malam itu juga, duduk di ruang tamu, menunggu kedatangan Dahlan, yang berjanji akan datang malam ini.Namun sampai sekarang Dahlan tidak juga datang, apakah yang di katakan Gangsa sore tadi benar, jika Dahlan diam-diam masuk ke rumah ini.Dengan kesal Najma akhirnya masuk ke dalam kamarnya. Gang
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

Permintaan Nurma

Dahlan bersiap, untuk bisa merebut Najma dari mahluk yang tidak bisa dilihat olehnya.Namun belum juga tangannya berhasil menggapai Najma, sebuah tendangan mengenai perut nya, hingga dia tersungkur ke lantai..Najma sedikit berteriak saat Dahlan jatuh ke lantai, Dahlan meringis kesakitan dia menekan perutnya yang baru saja di tendang itu.Gangsa tidak puas sampai di situ, dia kembali menendang tubuh Dahlan dengan amarah yang memuncak, hingga Dahlan kembali terjatuh, dan Najma kembali menjerit.Gangsa melakukan hal itu, karena dia marah mengetahui jika pria cabul di rumah sakit itu adalah Dahlan."Hentikan! Dia bisa mati!" Teriak Najma."Biar saja dia mati! Pantas aku seperti mengenal dia, ternyata dia pria itu!" Balas Gangsa."Kalua dia mati, aku juga yang repot!" Ucap Najma.Mendengar itu, Gangsa menghentikan aksinya, menendang Dahlan, tanpa henti.Dahlan mencoba mengangkat wajahnya, ketika dia sudah tidak merasakan hantaman ke arah tubuhnya, dia menatap ke arah Najma, yang sejak tad
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status