Semua Bab Sandiwara Pernikahan Sang CEO : Bab 1 - Bab 10

126 Bab

1. Tawaran

Lidya menatap layar ponselnya dengan ekspresi cemas, jari-jarinya mengetuk-ngetukkan permukaannya dengan gelisah. Setiap kata yang muncul di media sosial terasa seperti pukulan yang menusuk hatinya. Fitnah-fitnah yang menghantam karirnya selama beberapa bulan terakhir telah membuatnya terjebak dalam labirin kebencian.Dalam ruangan yang tenang, kecuali suara ketukan jari Lidya di atas layar ponselnya, terdengar suara langkah berat mendekat.Hendra Putra Kusuma, seorang pria tua dengan mata lembut namun berwibawa, masuk ke dalam ruangan itu."Lidya, aku punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu," ucap pria tua itu dengan suara hangatnya.Lidya menoleh, matanya terlihat lelah namun penasaran. "Ada apa, kakek Hendra?" tanyanya dengan nada curiga."Duduklah sebentar, nak." Kakek tua itu duduk di kursi di seberang Lidya. "Aku sudah membicarakan hal ini dengan Ardiansyah.""Ardiansyah?" pikir Lidya, heran. "Apa hubungannya Ardiansyah dengan segala masalahku ini?" tanyanya kemudian.Pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

2. Menolak

Pria tua itu terdiam, ekspresi wajahnya tampak khawatir. Meskipun ia adalah seorang pria tua, tapi kedudukan dan perannya di dunia bisnis bukanlah sembarangan.Dan dihadapan gadis belia ini, ia seperti seorang kakek tua yang tidak ada artinya. Meminta kerelaan sang gadis agar mau mengikuti rencananya."Kau harus percaya padaku, Lidya. Ini adalah yang terbaik untukmu dan untuk Ardiansyah juga," ujar pria tua tersebut."Jangan pikir kau bisa memainkan hidupku seperti boneka di tanganmu, kakek." Lidya, menjawab dengan menggeleng.Keduanya terdiam sejenak, Lidya menatap lelah pada secangkir kopi yang ada di genggamannya.Gadis itu masih duduk terdiam, membiarkan berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Sebuah pilihan besar terbentang di hadapannya. Ia merasa terjebak, dihadapkan pada situasi yang tak terduga."Lidya, aku tahu ini tidak mudah. Tapi percayalah, ini akan membantumu menemukan kedamaian." Kakek Hendra, berbicara lagi saat melihat kebimbangan yang menghiasi wajah Lidya."Kek, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

3. Serangan gosip

Di tengah sorotan media yang tak henti, gosip-gosip tak berdasar mulai menyerang reputasi Lidya. Ada banyak berita, baik tabloid dan media sosial dipenuhi dengan rumor-rumor yang mencoreng namanya.Di tengah-tengah ruangan rias, seorang asisten berbisik kepada Lidya, "sorry, Lidya, gosip-gosip negatif tentang lo makin merajalela tuh, di luar sana!""Lidya menahan napasnya sejenak, berusaha untuk tidak terpengaruh oleh kata-kata itu. Namun, gelombang gosip tak henti-hentinya membanjiri feed media sosialnya."Lid, mereka mulai menyebarkan berita palsu tentang hubunganmu dengan sejumlah produser. Gimana, lo mengatasinya?" tanya seorang temannya yang baru saja datang."Gue, nggak pernah melakukan hal-hal semacam itu. Kenapa mereka begitu kejam?" Lidya menggigit bibirnya, merasa frustasi.Namun, tak peduli seberapa keras dia menyangkal, gosip itu seakan telah menempel erat pada identitasnya yang sekarang. Semua itu membayangi setiap langkah yang dia ambil, memunculkan keraguan di antara pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

4. Sebuah alasan

"Hahhh, syukurlah."Lidya merasa campur aduk. Di satu sisi, ia merasa lega karena Ardiansyah menolak untuk menikah dengannya. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran karena situasi ini semakin rumit. Hatinya berdebar-debar tak menentu."Tapi, perkataan kakek Hendra juga benar. Jika aku menikah dengan Ardi, setidaknya aku bisa berlindung di bawah nama besarnya." Lidya, kembali bimbang."Hm, aku berharap kakek bisa mencari jalan keluar. Hanya kakek Hendra yang bisa aku andalkan saat ini," gumam gadis itu.Lidya duduk di balkon apartemennya, menatap gemerlap kota dari kejauhan. Perasaannya bercampur aduk."Kenapa aku merasa lega dengan penolakan Ardiansyah? Bukankah ini justru membuktikan bahwa aku tidak siap untuk pernikahan ini?" tanyanya dengan ragu."Apakah aku salah telah membayangkan sesuatu yang tak mungkin terjadi?" tanya gadis itu dalam kebingungannya.Ternyata, gadis itu juga merasa sedikit kecewa atas penolakan yang diterimanya. Ia merasa tidak pantas mendapatkan kebahagiaan dal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

5. Terikat perjanjian

"Lidya," ucap Ardiansyah dengan suara tegas, saat menyapa.Pria itu memasuki ruangan dengan langkah mantap, tatapannya serius saat dia duduk di depan Lidya. Sedangkan gadis tersebut merasakan tegangnya suasana, menunggu pembicaraan yang akan mereka lakukan."Aku tahu kakek Hendra ingin kita membicarakan pernikahan. Tapi, aku memiliki sebuah permohonan." Pria itu, berkata dengan sikapnya yang mendominasi."Permohonan?" Lidya memandang Ardiansyah dengan tatapan bingung."Aku ingin kita berdua berpura-pura menikah. Tapi hanya kita yang tahu bahwa ini hanyalah sandiwara. Kakekku tidak boleh tahu," ucap Ardiansyah dengan tegas, matanya menatap tajam ke arah Lidya.Lidya terkejut mendengar penjelasan yang diberikan oleh pria tersebut. Dia tidak pernah menyangka jika masalahnya justru semakin rumit seperti ini.Lidah gadis itu tiba-tiba kaku, seolah-olah susah untuk digerakkan untuk mengajukan pertanyaan guna meminta penjelasan yang lebih detail."Ber... berpura-pura menikah?" tanya Gadis it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

6. Bulan Madu?

"Apakah kamu tahu? Katanya ini pernikahan yang terburu-buru karena gosip-gosip tentang mempelai wanitanya," bisik salah satu tamu pada tamu yang lain."Serius? Aku pikir ini hanya desas-desus biasa saja," sahut tamu yang lain, dengan memalingkan wajah untuk melihat ke arah panggung pelaminan karena tertarik dengan perbincangan mengenai mempelai wanitanya."Tapi, sepertinya mereka berdua terlihat cukup bahagia di atas panggung, bukan? Terlepas dari semua itu." Tamu yang baru saja bergabung dalam percakapan, memberikan tanggapan.Meskipun terdapat desas-desus dan gosip-gosip seputar pernikahan mendadak Lidya dan Ardiansyah, para tamu tetap menikmati pesta resepsi dengan suasana yang meriah dan menyenangkan.Waktu itu, setelah kesepakatan bersama Lidya dengan Ardiansyah tercapai, atmosfer antara Lidya dan Ardiansyah menjadi tegang. Keduanya merasakan beban besar dari kesepakatan yang mereka buat, meskipun ini hanyalah sandiwara.Tapi pesta pernikahan juga langsung dirancang, dan semuanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

7. Hadiah kejutan

"Apa maksudmu? Kita baru saja menikah dan malam ini kita harus pergi berbulan madu?" tanya Lidya semakin gugup.Ardiansyah tidak menjawab. Ia hanya tersenyum misterius sembari menatap Lidya dengan tatapan tajam.Ia merasa semakin tidak nyaman dengan perasaan di dalam hatinya yang bercampur aduk. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya Ardiansyah pikirkan tentang pernikahan ini."Kita sudah berbicara tentang hal ini sebelumnya, Lidya," jawab Ardiansyah, masih dengan senyum misterius di wajahnya."Namun, aku tidak tahu persis ke mana kita akan pergi untuk berbulan madu," tambah pria dengan tampang datar tersebut.Lidya menggeleng kebingungan, ia merasa semakin tidak nyaman dengan situasi ini. Ia merasa tidak siap dan tidak mengerti apa yang sebenarnya akan terjadi. Ia berharap Ardiansyah akan memberikan kejelasan, tapi sayangnya, pria yang sudah berstatus sebagai suaminya itu hanya memberikan senyuman misterius.Ini membuat Lidya tidak ingin banyak bicara, karena hal itu menurutnya juga percu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

8. Malam Pertama 1

"Dasar tak punya perasaan!" umpat Lidya kesal melihat pria itu mengacuhkannya.Gadis itu merasa resah. Ia baru saja mengetahui bahwa hadiah yang diberikan bukanlah hadiah dari suaminya untuk ulang tahunnya, melainkan hadiah dari kakek. Sementara Ardiansyah sendiri sudah masuk ke kamar mandi tanpa memberikan sepatah kata pun.Lidya terbaring di atas tempat tidur, ragu-ragu dengan apa yang harus dilakukannya. Ia tidak menyadari saat Ardiansyah sudah keluar dari kamar mandi dan sudah ada di sampingnya."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Ardiansyah, membuat Lidya melompat ketakutan."Ah, kau membuatku kaget," ucap Lidya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada yang salah."Kau selalu berpura-pura, Lidya. Kamu pikir aku tidak tahu tentang gayamu yang liar dan bergonta-ganti pasangan?" tuduh pria itu dengan wajah meremehkan.Lidya merasa mulai tidak nyaman dengan perkataan Ardiansyah itu, ia merasa seperti dibidikkan pistol dan diambil hak pertanggungjawaban atas hal yang tidak pern
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

9. Malam Pertama 2

Beberapa saat kemudian, Lidya sudah keluar dari kamar mandi dengan mengunakan piyama tidur biasa. Ia berjalan dan duduk di sofa, berjauhan dengan Ardiansyah yang duduk di pinggir ranjang."Ehm, bagaimana... hari ini?" Lidya bertanya, mencoba memulai percakapan sebelum tidur."Sebagian besar terlalu berlebihan menurutku." Ardiansyah menjawab dengan suara dingin."Apa... apa yang seharusnya kita lakukan sekarang?" Lidya gugup, mencoba tersenyum untuk mengatasinya.Ardiansyah menatap dengan tajam, seakan-akan memberikan peringatan bahwa semuanya hanyalah akting sesuai dengan perjanjian mereka sebelumnya.Tanpa bicara lagi, Lidya menunduk. Ia merasa sangat tidak nyaman ada dalam situasi seperti ini. Keheningan mengisi ruangan, dan keduanya saling diam, namun suasana yang canggung justru semakin terasa."Kita hanya perlu berakting sesuai perjanjian, bukan? Tidak ada yang lebih." Ardiansyah tiba-tiba bicara - mengingatkan."Mungkin kita bisa... mulai belajar lebih dekat? Seperti dulu," lir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

10. Baper

"Eghh, eh?"Lidya membuka matanya dan terkejut ketika merasakan ada tangan yang memeluk pinggangnya. Ia merasa seperti ada yang asing di sana.Hampir saja ia berteriak, tetapi kemudian teringat dengan sesuatu. Ini bukanlah tangan yang asing, tepatnya hanya tangan suaminya, Ardiansyah.Lidya memutar badannya untuk melihat wajah suaminya yang masih tertidur pulas. Lidya tersenyum sendiri dan bergumam sendiri."Andai semua terjadi, waktu itu ..."Dia memandangi suaminya yang terlihat sangat damai saat tidur. Darahnya mengalir dengan lebih hangat, dan Lidya mulai merasakan bahwa hatinya kembali tak karuan.Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya, melihat bagaimana teman masa kecilnya itu tertidur dengan damai disisinya, sama seperti yang dulu sering mereka lakukan sewaktu masih kecil.Pernikahan ini hanya untuk kepentingan Ardiansyah yang didesak kakeknya, dan untuk dirinya sendiri, pernikahan ini akan menutupi gosip yang menimpanya sebagai artis yang sedang naik daun."Apakah pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status