“Apa kamu benar-benar serius sama dokter itu?” tanya Rihana ketika sudah di rumah setelah merayakan kelulusan Clara. Clara menoleh sang mama, seluruh keluarganya pun memperhatikan dirinya. “Ya, kalau dibilang serius, ya serius, Ma. Tapi ‘kan aku ga tahu nantinya gimana. Aku dan Zidan hanya berusaha menjalani apa yang bisa kami jalani sekarang,” jawab Clara. “Bagaimana ceritanya kalian tiba-tiba bisa bersama, sedangkan ….” Melvin menjeda ucapannya, lantas melirik Nanda. Dia berhenti bicara karena takut mengingatkan akan masa yang sudah berlalu. Clara sendiri paham akan maksud ucapan sang papa. Dia melebarkan senyum, lantas membalas, “Ya, mungkin karena aku lebih nyaman dengannya. Meski umurnya jauh di atasku, tapi aku merasa nyaman dengan sikapnya yang baik, ramah, juga perhatian. Jadi, doakan hubungan kami langgeng.” Setelah mengucapkan itu Clara pergi ke kamar dengan ekspresi wajah senang. Rihana dan Melvin lagi-lagi dibuat melongo dengan sikap putrinya itu. Mereka pun lantas m
Read more