“Tante ini, mertuanya temanku, Yah.” Aku mengatakan apa adanya.“Jadi sebelumnya sudah bertemu tapi tidak saling mengenal?”Aku mengangguk. Tidak menyangka akhirnya bisa bertemu dengan ibu kandungku, tapi perlakuannya pada Laras membuatku sangat kecewa jika wanita paruh baya tak berhati itu adalah ibuku.Memang aku sudah menerima ayah tapi saat ibuku datang apalagi kelakuannya membuatku tak suka, maka ini hal berat lagi yang harus kulalui.Apa sebenarnya ibu sudah tahu aku anaknya, makanya setiap bertemu selalu menghindar? Entahlah, aku enggan untuk menebak-nebak.“Ayah, mereka sudah menunggu lama,” kataku, mencoba keluar dari situasi ini.“Wik, ayo ikut bergabung dengan kami.” Ayah mengajak ibu juga.“Tidak usah, Mas. Ini acara kalian, lain kali saja. Aku permisi.”Aku sama sekali tidak ada niat untuk menahannya pergi. Entahlah, mungkin karena merasa sudah mendapatkan kasih sayang seorang ibu makanya aku tidak merasa kehilangan. Semenjak menikah dengan Mas Bagas, aku merasa memiliki
Last Updated : 2024-01-07 Read more