Share

Kejutan Tak Disangka

Penulis: Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-28 08:27:25

“Sayang, siapa?”

Terdengar suara Laras dari dalam.

“Mari masuk.” Dia mempersilahkan kami untuk masuk.

Sama sekali tidak menyangka. Sepertinya lelaki ini orang yang sama yang waktu itu menikah dengan Laras karena digrebek. Ternyata hubungan mereka berlangsung lama.

“Silahkan duduk, saya panggil dulu istri saya,” katanya lalu masuk ke dalam kamar.

“Mas.”

Aku menoleh menatap Nilam, “Kenapa? Mau juga suami brondong?”

“Apa sih. Bukan itu, memang tidak apa-apa aku di sini?”

“Tidak ada yang melarang, kalau kamu keluar nanti Qai juga akan ikut Jadi duduk saja, Laras juga pasti akan mengerti.”

“Mas, Mbak. Maaf ya membuat kalian repot.” Laras keluar dari kamar sedangkan laki-laki itu melangkah ke belakang.

Wajahnya memang tampak pucat.

“Tidak usah sungkan begitu. Qai salim dulu ke ibu.” Aku menarik Qai dari pangkuan Nilam.

Qai menggeleng, dia malah merapatkan tubuhnya pada Nilam.

“Tidak apa-apa, Mas. Melihat Qai datang saja aku sudah senang.” Laras terlihat lebih kalem, tidak menggebu-gebu sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
wah Bagas dpt kejutan dr Nilam .dh langsung nikah siri dulu .karena Yuri juga ingin memgatakan sesuatu k Bagas .kmu hrs ati2 k Yuri dn kmu jangan nerima undangan Yuri .atau Yuri kmu dtng melihat kmu dn Nilam nikah biar Yuri g ngejar2 kmu lagi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Akhirnya

    POV Author“Mau menikah hari ini?”Bagas terlonjak melihat ayahnya Nilam keluar dari kamar mandi. Disusul oleh Qai dan Alin.“Rencanamu gagal, Gas. Ibu tidak sengaja bertemu Nilam tadi jadi ya begini.”“Ibu.”Sang ibu juga keluar dari sana.“Ibu tidak bilang apa-apa pada Nilam. Biarlah nanti malam jadi makan malam romantis untuk kalian,” kata ibunya dengan senyum merekah.“Daripada makan malam romantis, aku lebih ingin menikahi Nilam, Bu.” Bagas melirik Nilam dengan sorot mata penuh arti.“Kenapa bicara pada ibu. Tanya saja pada orangnya, dia ada di depanmu.”“Tidak usah pegang-pegang dulu.” Ayahnya Nilam melepaskan genggaman tangan Bagas dan Nilam.“Harus sah dulu,” timpal Dilla.Mereka berkumpul di sini. Bagas berniat membuat kejutan malah dia yang terkejut karena Nilam lebih dulu menyiapkan ini.Sebenarnya tidak ada lagi alasan untuk menunda hal baik. Masalahnya Nilam dan Bagas bukan lagi orang yang baru beranjak dewasa, mereka sudah melewati beberapa fase kehidupan dengan masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Antara Bahagia dan Derita

    “Mas Bagas.”Bagas yang sedang sibuk menyuapi Qai langsung mendongak.‘Astaghfirullah.’ Ia buru-buru memalingkan wajahnya melihat bagaimana Yuri berpakaian.“Ada perlu apa, Bu?” tanya Bagas, masih sibuk dengan Qai.Bukannya tergoda pada penampilan Yuri, ia malah jijik karena tahu Yuri menggodanya dengan terang-terangan seperti ini. Tadi malam mengundangnya ke kamar dan sekarang malah memamerkan tubuhnya di depan Bagas.Mungkin lelaki lain jelas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tapi tidak dengan Bagas. Ia sudah berubah. Ada yang halal untuknya, tidak akan tergoda oleh yang lain.“Ini anakmu?” tanyanya basa-basi lalu ikut duduk di pasir.“Iya. Saya kesini bersama istri saya juga sebenarnya,” kata Bagas.Mata Yuri terbelalak, “Is-istri? Mas Bagas bukannya duda?”“Itu beberapa hari lalu, Bu. Ibu mau bertemu dengannya, akan saya panggilkan.” Bagas berbalik dan bangkit, melambaikan tangannya pada Nilam, “sayang, sini.”Yuri yang matanya minus, tidak bisa melihat Nilam dengan jelas saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Gempuran Tak Henti

    “Aku dan Rey tetap akan tinggal di sini, kami janji akan mengunjungi mama lebih sering nanti.”Bu Risti terbelalak karena Laras langsung berubah pikiran, namun ia hanya bisa menahan emosinya karena takut nantinya jika Reyhan akan semakin susah untuk dibawa pulang.Dengan terpaksa, wanita paruh baya itu tersenyum, “Iya. Tidak apa, yang penting kalian ada datang ke rumah. Kalau begitu mama pamit dulu.”Laras dan Reyhan mengantar Bu Risti sampai di depan rumah.Reyhan melirik sang istri, “Sudah kubilang ‘kan. Kalau tidak nyaman langsung katakan, pasti tadi pertama mengatakan iya karena terpaksa,” tebaknya.“Aku hanya ingin kamu bisa dekat lagi dengan keluargamu tapi sepertinya tinggal di sana tidak cocok untukku,” kata Laras, ia tidak mengatakan apa yang tadi dibisikkan Bu Risti padanya.Kalau saja Laras mengatakan itu maka yang ada nanti hubungan Reyhan dan sang ibu kembali merenggang dan Laras tidak mau itu terjadi. Ia berusaha untuk membuat Reyhan dan orang tuanya akur, ia merasa sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Tak Mempan Digoda

    POV Nilam“Mbak tidak masalah kalau memang Qai masih betah di sana,” ujarku lewat sambungan telepon.“Betah di sini tapi dia lengket pada Rey, Mbak. Aku malah diabaikan,” jelasnya sambil terkekeh.Aku pun mengulum senyum mendengarnya, “Mungkin Qai betah disana lewat Reyhan, nanti juga bisa dekat denganmu. Sabar saja, kalau memang Qai masih betah biar nanti Mbak bilang ke Mas Bagas kalau Rey menginap lagi di sana.”“Iya, Mbak. Terima kasih ya. Maaf merepotkan.”“Tidak usah sungkan, ya sudah. Mbak tutup ya teleponnya, ini Alin sudah mau pulang soalnya.”Aku masih berada di sekolah Alin. Karena ini hari pertama, aku harus menemani. Meskipun hari-hari kedepannya juga pasti sama. Namanya juga anak kecil.Mendengar kabar dari Laras, aku merasa lega. Qai memiliki kemajuan untuk tinggal bersama orang yang baru beberapa kali ditemuinya. Meskipun mungkin tantrumnya jelas pasti tidak hilang, tapi setidaknya Laras merasakan bagaimana dia bisa merawat anaknya sendiri.[Sayang, masih di sekolah.]P

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Membuat Valakor Panas

    [Iya, kenapa memangnya? Iri, mau juga? Tapi sayang itu hanya dalam mimpimu.]Yuri benar-benar membuatku kesal. Tidak pernah aku membalas pesan sampai menggebu begini. Dia memang temanku tapi kalau sudah berniat alif profesi menjadi pelakor maka aku pun tidak akan memposisikan diri sebagai temannya.Hidup bersama kembali dengan Mas Bagas sepertinya memang lekat dengan orang ketiga karena memang dia banyak dikagumi. Makanya aku sendiri harus berperan juga meski Mas Bagas tidak tergoda.“Kenapa mukanya kecut begitu?”Aku menoleh pada Mas Bagas yang baru saja kembali dari belakang.“Baru saja kita membicarakan dia, malah ada mengirimkan pesan padaku.”Kening Mas Bagas berkerut lalu mengambil alih ponselku. Dia tampak serius membaca pesan dari Yuri.“Tidak usah dipedulikan orang seperti dia. Hanya membuat darah tinggi saja. Dia pikir bisa membuat mas tergoda,” gumam Mas Bagas lalu melempar begitu saja ponsel ke atas meja.“Memang tidak tergoda? Yuri itu cantik loh, Mas. Tubuhnya juga bagus

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Kena Mental

    Foto-foto yang tak pantas, dikirimkan oleh Yuri pada Mas Bagas. Foto itu otomatis terbuka namun tidak otomatis tersimpan di galeri. Aku buru-buru menghapusnya.“Kamu sudah lihat?”“Sekilas. Mas tidak memperhatikannya, sungguh.”“Benar mau pakai ponselku?”“Iya. Kalau ganti nomor atau blokir nomornya tidak mungkin jadi kita bertukar saja ya.”Aku mengangguk. Memang lebih baik begini, Mas Bagas juga dari dulu tidak mengganti nomor ponselnya dan nomor itu yang dipakai untuk bisnis juga. Dia paling malas jika memakai dua ponsel karena menurutnya sangat merepotkan.“Qai sudah tidur nyenyak?” tanyanya.“Makanya aku ke sini.”Mas Bagas beranjak, menarik tanganku ke sofa.“Mas ada rekomendasi film, pasti kamu suka.”Aku meliriknya, “Tumben?”Mas Bagas tidak pernah mengajakku nonton begini sebelumnya. Selain karena dia tidak suka, waktunya juga terlalu berharga jika sekedar untuk menonton film. Dia lebih suka mengajakku pergi ke luar. Tapi sekarang ada anak-anak jadi akan susah, menyempatkan w

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Pelakor vs Mantan Pelakor

    Tidak mungkin aku meminta Mas Bagas mengantar karena dia sedang sibuk di kantor. Sekarang hari jadi pernikahan Mbak Dilla dan Bang Haikal, aku ingin mencari hadiah untuk mereka.Meminta ibu menemani tidak tega, ibu sekarang mudah lelah apalagi jika diajak berkeliling untuk mencari hadiah.“Laras.”Aku ingat dia dan langsung menghubunginya. Sekalian juga jalan-jalan bersama anak-anak, pasti Laras akan senang.“Bunda, mau itu.” Qai menarik-narik tanganku.“Jangan, Qai. Tadi kamu sudah jajan es, yang lain saja ya. Beli kue mau? Qai tadi di rumah makannya sedikit.”Qai menggeleng tetap keukeuh menunjuk penjual es krim yang menggunakan motor. Sebenarnya karena ini aku agak ragu membawa Qai karena dia itu tidak bisa dibilang tidak, ikuti perkataanku pun hanya sesekali.Soal sekolah untuk Qai, Mas Bagas masih mencarikan tempat yang bagus. Bagaimanapun kalau untuk anak harus tempat yang paling bagus apalagi untuk Qai.“Tunggu sebentar lagi, kakak Alin pulang. Kita ke rumah Ibu Laras ya?” Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Duta Anti Pelakor

    “Mantan pelakor yang tobat itu namanya,” kata Mas Bagas setelah mendengar apa yang kuceritakan soal kejadian tadi siang, “tapi benar kamu tidak disakiti Yuri ‘kan, sayang?”“Tidak, Mas. Aku tidak apa-apa.”“Syukurlah kalau kalian baik-baik saja.”Aku mengangguk, “Laras cocok jadi duta anti pelakor, Mas.”Mas Bagas langsung terbahak, “Ada-ada saja kamu ini. Makin kesini makin lucu bikin mas makin cinta.”Dia malah mengeluarkan jurus merayunya.“Tidak usah nyamber kesana, Mas. Kita sedang membicarakan apa kamu larinya kemana.”Mas Bagas tiba-tiba menggenggam tanganku, “Laki-laki yang mendua itu cocok mengalami apa yang sudah terjadi pada mas, bahkan harusnya lebih dari itu. Karena tanpa ada sebuah teguran, jarang orang bisa menyadari kesalahannya. Dan mas termasuk orang yang beruntung karena ditegur setelah menyakitimu.”Kecupan mendarat di punggung tanganku. Darahku masih selalu berdesir saat mendapatkan sentuhan darinya.Mas Bagas mendapatkan teguran tepat di hari aku merasa sangat te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04

Bab terbaru

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Akhir Sebuah Kisah

    Setelah kejadian itu, Jelita memutuskan untuk berhenti kuliah, ia tidak akan sanggup. Baginya lebih penting menjaga mental karena ia seorang ibu, harus tetap dalam kewarasan agar bisa merawat bayinya.Hubungannya dan Devan semakin hari semakin memburuk, apalagi setelah Bu Irma tidak tinggal bersama mereka. Mereka bahkan sudah berpisah kamar beberapa minggu ini, tepatnya saat ibunya Devan pulang kampung.Devan mencoba untuk mendekat dan membuat suasana mencari tapi Jelita terus menghindar. Bukan soal masalah di kampus saja yang menjadi beban Jelita namun ada sangkutannya dengan hubungan mereka.Jelita duduk di teras, ia tidak fokus, bahkan tidak menanggapi putrinya yang meracau tidak jelas. Biasanya Jelita paling senang melihat Arunika berceloteh tapi kali ini, pikirannya kosong.Helaan napas terdengar jelas.“Aku nggak bisa begini terus.” Jelita bangkit, masuk ke dalam rumah.

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Mulai Lelah Karena Rasa Bersalah

    Berita soal Jelita sudah tersebar luas, setiap saat ponselnya berdenting tapi ia tidak berani untuk membukanya karena sudah jelas mereka hanya akan menghinanya saja.Jelita bahkan harus merasakan kupingnya panas karena di kelas banyak yang membicarakannya secara terang-terangan. Baginya menjelaskannya pun percuma karena memang itu faktanya, ia merebut calon suami ibunya sendiri.“Ta.” Recca menahan Jelita yang akan keluar dari kelas.“Aku mau pulan, Ca.” Ia melepas cekalan Recca dan buru-buru pergi.Ingin sekali ia menumpahkan tangisnya karena dadanya terasa sangat sesak. Dulu aibnya ditutup rapat-rapat oleh sang ibu, sekarang malah ada yang terang-terangan menyebarkan aib itu.Jelita sangat malu, ia bahkan tidak ingin lagi datang ke kampus karena dirinya menjadi bahan olok-olokan semua orang. Apa yang dirasakannya sekarang itu hasil perbuatannya, jadi jangan sampai menyalahkan orang lain.

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Aib Tersebar

    “Siapa cowok tadi?” Devan menatap istrinya penuh selidik.Andai tadi ia tidak ditahan Jelita, mungkin laki-laki yang sudah lancang memeluk Jelita akan bonyok di tangan Devan.“Teman aku, kenapa sih. Nggak usah cemburu.” Jelita tampak tidak peduli, ia melewati begitu saja suaminya.“Teman dari mana? Nggak usah bohong.”“Nggak usah percaya kalau begitu, ribet amat.”Devan menahan tangan istrinya. “Kamu kenapa sih? Kalau ada masalah apa-apa itu cerita jangan simpan masalah sendiri.”“Masalahnya ada di kamu, Mas.”Kening Devan berkerut. “Aku? Aku kenapa?”Jelita menyeringai. “Kamu nggak pernah sadar ya, Mas.”“Kalau aku ada salah, bilang. Jangan diem begini, aku takut nggak menyadari kesalahan aku.” Devan mencoba untuk tidak tersulut emosi juga.Sudah seharusnya ia lebih sabar karena istrinya belum b

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Bertemu Mantan

    “Yakin mau tinggal di sini?” Lea menatap sang suami yang tengah memperhatikan kamar yang akan mereka tempati beberapa waktu kedepan.Sekarang mereka ada di kediaman orang tua Lea. Rumah mewah yang hanya ada dua orang dan beberapa art yang menempati. Anak-anaknya sudah memiliki keluarga masing-masing.Baru pertama kali Adnan menginjakkan kaki di kediaman mertuanya. Dulu saat melamar sang istri bukan di rumah ini. Hatinya menciut karena istrinya lebih kaya daripada dugaannya.Tapi semua itu membuat Adnan semakin semangat untuk bekerja, ia tidak mau istrinya hidup susah bersamanya, saat bersama orang tuanya saja Lea diberikan segalanya dan saat hidup dengan Adnan pun akan lelaki itu usahakan untuk apapun yang diminta Lea meski istrinya memang jarang ingin ini atau itu. Lea sudah kenyang dengan limpahan harta orang tuanya. Ia juga bukan wanita yang suka belanja dan menghamburkan uang.“Kalau memang ini yang bisa membuat hubungan kita dan ayah membaik,

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Kebahagiaan Sempurna

    Mata wanita itu mengerjap pelan, kepalanya masih terasa berdenyut. Sosok sang suami yang tertangkap retina matanya saat ia bangun.“Mas.”“Iya, sayang. Bagaimana perasaan kamu? Ada yang sakit?”“Lita ....” Hanya Jelita yang ada dalam ingatan Lea sekarang.“Devan menemani Lita, nggak usah khawatir.” Adnan menggenggam tangan Lea, berulang kali mengecupnya penuh cinta.“Aku kenapa tadi, Mas?”“Kata dokter, tekanan darah kamu rendah dan stres makanya bisa pingsan.”Kepanikan bertambah beberapa saat lalu, Jelita akan melahirkan dan Lea tiba-tiba pingsan. Tapi sekarang situasi sudah terkendali.“Mas, aku mau kesana.”“Devan di sana, kamu di sini. Kondisi kamu lemas begini.”“Tapi, Mas.”“Doakan anak kita baik-baik saja. Persalinannya pasti lancar.” Adnan menyelipkan anak rambut Lea k

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Jelita Melahirkan

    Lea menggeleng cepat. “Nggak. Lita asal ngomong aja itu.” “Periksa yuk.” Adnan meraih tangan istrinya. Dengan lembut Lea melepaskan tangan Adnan. “Nggak usah, aku nggak hamil, Mas.” Ia mengulum senyum meski hatinya perih. Berulang kali berharap dan berulang kali juga hatinya patah. Lea tidak mau lagi berharap, ia menerima kalau memang tidak akan pernah bisa punya anak meski dalam hatinya tetap ada ketakutan kalau nanti Adnan akan berputar haluan dan mencari wanita lain yang bisa memberikan keturunan. Adnan mengangguk, ia juga tidak mau memaksa istrinya. Ingatan lelaki itu sudah mulai berangsur kembali, ia ingat dulu Lea pernah menangis kecewa karena mengira dirinya hamil karena telat haid dua bulan ternyata hanya karena stres saja. “Ini, beneran buat aku? Nanti kalau habis baru mau.” Adnan mengalihkan pembicaraan. “Nggak. Buat Mas. Aku

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Lea Hamil?

    “Tolong jangan pergi, Lita. Aku minta maaf.” Devan mulai takut kehilangan. Ia memang belum bisa mencintai istrinya itu tapi ia akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik. “Apa sekarang alesana Mas masih sama?” Devan menggeleng, ia masih memeluk erat istrinya. “Mas, lepas.” Jelita mencoba mendorong Devan. “Nggak mau. Kamu pasti mau ninggalin aku ‘kan?” Jelita memukul punggung suaminya, kesal. “Aku sesak ini, dedeknya kejepit.” Baru Devan mengurai pelukan setelah mendengar protes sang istri. “Maaf.” Wanita hamil itu tercengang karena melihat mata suaminya merah dan basah. Dia menangis? Apa Mas Devan benar-benar menyesalinya. Untuk saat ini Jelita belum bisa percaya, karena hatinya masih terluka karena alasan su

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Alasan rujuk

    “Mau makan apa?”Jelita menggeleng. “Masih kenyang.”“Nanti kalau aku kerja, kamu ditemani bibik di rumah.”“Nggak bisa ya kalau aku ke rumah Ibu?”“Boleh banget. Senyamannya kamu saja.”Sebenarnya Jelita merasa aneh karena sikap Devan. Sebenarnya bukan pertama kalinya lelaki itu bersikap manis, dulu saja saat menjalin hubungan terlarang, Devan selalu manis dan romantis. Namun setelah menikah malah berubah.Seharian itu Devan tidak pernah beranjak dari samping sang istri.Jelita tampak fokus menikmati tayangan televisi sambil mengunyah keripik kentang.“Mas. Aku bosen di rumah.”“Kamu mau kemana?”“Jalan-jalan, sambil cari makan. Kayaknya kepiting enak.”“Ayo.” Devan berdiri, mengulurkan tangannya untuk membantu sang istri.Perhatian kecilnya membuat debaran

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Memperbaiki

    “Mau apa kamu kesini?” Lea berucap ketus.Meski begitu ia tetap menyalami mamanya Devan, bagaimanapun ia menghormati orang tua.“Lea. Mama kesini anter Devan.” Mama Irma memulai pembicaraan.“Ma, biarkan Devan yang bicara.” Lea tidak mau melibatkan orang tua dalam masalah yang ada.Devan tampak gelisah dalam duduknya. Ia tampak baik-baik saja, tidak ada memar di wajah.Saat perjalanan Lea sempat berpikir akan ada baku hantam antara suaminya Devan ternyata itu semua tidak terjadi. Hanya ketakutannya saja.“Silakan kalian bicara, Mama tunggu di luar ya.” Wanita paruh baya itu memilih untuk keluar rumah, membiarkan ruang untuk mereka bicara.Ada percikan cemburu dalam hati Adnan melihat jika istrinya begitu dekat dengan mamanya Devan. Sebenarnya wajar kalau sebelumnya mereka pernah akan menikah.“Aku kesini karena mau tanggung jawab pada Jelita.”Kening Adnan berkerut. “Maksud kamu?”“Izinkan aku kembali sama Jelita, Om. Aku mau rujuk sama dia.”Tiga orang itu terbelalak mendengar perkat

DMCA.com Protection Status