Home / Fantasi / Dewi Tabib Langit / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dewi Tabib Langit: Chapter 91 - Chapter 100

152 Chapters

Topeng Pangeran Qin Wu Yang Terungkap

"Ye Zixi, ibunda menitipkan ini untukmu." Pangeran Qin Yue yang sudah menyusul tepat sebelum Zhou Nansong dan Ye Zixi yang akan meninggalkan penginapan, kini mengeluarkan sebuah bingkisan dari dalam cincin penyimpanannya.Sepasang alis indah Ye Zixi berkerut saling berdekatan dan menatap bingkisan itu rumit."Selir Zhao Yiren menitipkannya untukku? Bukankah kita disini bertemu hanya karena sebuah kebetulan, Pangeran Qin Yue?" ucapnya masih bingung."Ckk ... dasar tidak pandai berbohong!" celutuk Zhou Nansong memojokkan, namun pandangannya malah menatap ke arah luar penginapan."Itu karena selama ini kakakku adalah orang yang sangat jujur dan tulus." Bukan Pangeran Qin Yue yang menjawab, namun Pangeran Qin Wu-lah yang menjawabnya. Sementara Pangeran Qin Yue terlihat kebingungan untuk menjawabnya."Ya! Kalian sudah terbiasa dengan perangai yang sangat baik dan didikan yang penuh dengan sopan santun! Dan begitulah semua o
Read more

Sosok Pria Misterius

"Sepertinya aku mengenali pria itu ..." ucap Ye Zixi menatap seorang pria berpakaian serba hitam dan mengenakan tudung tirai serta penutup wajah.'Penampilannya cukup aneh dan sangat tertutup. Seakan-akan dia sedang berusaha untuk menyembunyikan identitasnya. Jika diperhatikan baik-baik postur tubuh itu juga sangat tidak asing. Aku merasa jika aku sangat mengenalinya. Tapi ... siapa dia?' Ye Zixi membatin dan masih mengamati sosok yang sudah berjalan semakin jauh di bawah membelah keramaian dengan terburu.Zhou Nansong terdiam dan juga mengamati pria itu. "Zhou Nansong! Ayo kita turun dan ikuti dia! Aku merasa jika aku sangat mengenalinya!" seru Ye Zixi bangkit dari duduknya."Hhm. Ayo!" nampaknya Zhou Nansong juga merasakan hal yang sama, ada keanehan dan dia juga mencurigai sosok itu.Mereka berdua bergandengan tangan dan melompat ke bawah bersama. Setelah mencapai bawah, mereka berdua segera bergegas untuk mengejar pria itu.
Read more

Menyatukan Kekuatan

'Pria itu seharusnya adalah komandan dari perompak Tengkorak Merah, bukan? Aku ingat ... dia adalah Lin Han yang saat itu menemani Kapten Lin Yu. Rupanya mereka benar-benar belum berakhir ...' batin Ye Zixi yang masih berada di gendongan Zhou Nansong sembari mengamati dari atas."Ye Zixi, tunggu sebentar disini. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat!" Zhou Nansong yang sudah kembali mendarat dan menurunkan Ye Zixi di dekat sebuah sungai berkata."Hah? Tapi aku sudah berjanji akan melenyapkan dia ...""Dia sangat berbahaya. Tingkat kultivasimu jauh masih di bawah dia. Aku tidak akan membiarkan dia melukaimu! Tunggu disini dan aku akan segera kembali."Usai mengatakan hal itu, Zhou Nansong melesat cepat dan kembali menghadap Ye Yuze."Yuze! Bukankah kamu ingin melenyapkan aku? Kalau begitu coba dan lakukanlah! Dan aku tegaskan padamu, sebelum kamu berhasil mengakhiriku, maka aku akan selalu melindungi Ye Zixi! Kamu tidak akan bisa menyentu
Read more

Kehadiran Ye Churan Dan Ye Rong

Beberapa hari berlalu, namun Zhou Nansong dan Ye Zixi sama sekali tidak menemukan keberadaan para Tengkorak Merah. Merasa lelah, akhirnya Zhou Nansong dan Ye Zixi memutuskan untuk kembali ke kapal."Yakin sudah ingin meninggalkan kota ini? Aku bisa menemanimu tinggal lebih lama jika kamu mau ..."Zhou Nansong bertanya disaat mereka mengemasi beberapa barang di penginapan mereka. Dan sebenarnya hanya Ye Zixi yang mengemasi barang-barang itu, sementara sang Kapten hanya duduk dengan santai di atas pembaringannya sembari memandangi wajah cantik Ye Zixi."Hhm. Kota ini memang penuh dengan kenangan manis dan hangat bersama ayah dan ibu. Namun tempat ini juga penuh dengan luka dan kesedihan setelah kehadiran Churan dan ibunya. Aku tidak mau tinggal lebih lama lagi di tempat ini. Lagipula ... aku lebih suka saat berlayar di atas kapal bersamamu." wajah murung Ye Zixi perlahan tergantikan dengan senyuman manis menatap sang Kapten."Hhm. Baiklah. Ayo kita
Read more

Terungkapnya Sang Pengkhianat

"Churan sayang, jangan seperti ini. Cepat memohonlah pada saudaramu!" Ye Rong segera menarik kuat tangan Ye Churan dan memaksanya sebelum putrinya menimbulkan banyak masalah dan kesulitan untuknya. "Cepat lakukan! Kita tidak punya pilihan lain!" imbuhnya sangat pelan hingga Ye Zixi tidak bisa mendengarnya.Sempat mendengus kesal, namun akhirnya Ye Churan menuruti perintah sang ibu."To-tolong kami, Ye Zixi ..." lirih Ye Churan dengan sangat terpaksa dan menunduk menahan harga dirinya yang serasa telah diinjak-injak oleh saudara tirinya."Hhm? Apa yang kamu katakan? Aku tidak bisa mendengarnya. Berkata dengan tegas dan jelas seperti kamu yang selalu berteriak angkuh di hadapanku! Apa kamu belum makan, Ye Churan?" ucap Ye Zixi dengan sengaja dan mengukir senyum sinis.Ye Churan mengepalkan kedua tangannya dengan wajah yang semakin memerah, "Tolong kami. Dan biarkan kami tetap tinggal disini ...""Hhm. Bagaimana ya ... melihat cara bicaramu
Read more

Keputusan Zhou Nansong

Suasana kembali semakin ricuh setelah Zhou Nansong membuka topeng mengejutkan Ye Yuze yang selama ini terlihat sangat kompeten sebagai seorang Mayor. Bahkan selama 10 tahun lebih Ye Yuze cukup banyak berkontribusi untuk perompak Naga Emas. Hal ini sungguh sangat mengejutkan dan sulit untuk dipercaya."Dan mulai saat ini, Fa Hua akan menempati posisi Mayor untuk menggantikan Ye Yuze!" tegas Zhou Nansong mengumumkan.Fa Hua adalah salah satu anak buah Tang Hao yang cukup berkompeten. Dan selama ini dia hanya menduduki posisi pembantu Komandan."SEMUANYA DIAM DAN TETAP TENANG!!"Kali ini Komandan Tang Hao berkata menggelegar karena suasana yang kembali semakin ricuh. Semua orang kembali terdiam seketika dan mengunci mulutnya rapat."Untuk musuh yang menggunakan nama Elang Perak dan tak lain adalah kelompok perompak Tengkorak Merah yang menggunakan kertas sutra giok milik kekaisaran Qin, masih akan diselidiki lagi ... apakah kekaisaran Qin ad
Read more

Lempengan Besi Mantra

Seorang budak pria yang bertugas untuk membersihkan kapal, menemukan satu nampan makanan di luar kamar Ye Zixi. Dia segera mengambilnya dan berniat untuk mengembalikannya ke dapur karena mengira Ye Zixi tidak ingin memakannya. Namun di salah satu koridor dia berpasasan dengan Ye Churan yang sedang berjalan dengan langkah menari-nari, seolah-olah suasana hatinya sedang sangat baik saat ini."Berikan makanan itu untukku! Kebetulan aku sangat lapar!" Ye Churan merebut semangkok kue yang sedang dibawakan oleh budak pria itu dan langsung membawanya sambil memakannya."Rasakan, Ye Zixi! Malam ini kamu akan hancur! Dan Kapten tidak akan memaafkanmu karena kamu telah mengkhianatinya! Dia pasti akan sangat jijik padamu!" lirihnya kembali menikmati kue itu. "Sebaiknya aku pergi ke kamarnya dan memastikan jika dia sudah memakannya!" imbuhnya bergegas untuk memeriksa kamar Ye Zixi yang berada di dek antara.Namun baru saja tiba di depan kamar Ye Zixi, dia me
Read more

Pengakuan Pangeran Qin Wu

Aula utama Kekaisaran Qin."Qin Wu! Kamu sudah cukup dewasa! Kamu harus mempertanggungjawabkan atas segala hal yang telah kamu lakukan!" Di aula utama kekaisaran Qin, Kaisar Qin Shi Buwei terlihat sangat murka setelah Pangeran Qin Yue menyampaikan perbuatan adiknya yang rupanya ikut andil dalam penyerangan siluman pelahap jiwa dan menghilangnya seluruh prajurit perompak Naga Emas di Laut Merah beberapa bulan yang lalu."Sekarang jelaskan padaku! Mengapa kamu bisa melakukan hal bodoh dan berbahaya seperti itu?!" tegas sang Kaisar lagi."A-ayahanda maafkan aku karena tidak berpikir panjang terlebih dulu. A-aku melakukan semua ini karena tidak ingin membuat kakak Qin Yue terluka dan bersedih. Aku ingin melihat kakak Qin Yue hidup bahagia bersama Dewi Ye Zixi. Jika Kapten Zhou tidak ada, maka Dewi Ye Zixi akan bahagia bersama kakak Qin Yue. Aku tidak pernah melihat kakak pertama tertarik dan menyukai seorang wanita. Ini adalah pertama kalinya aku mel
Read more

Menyatukan Sutra Pernikahan

Dua hari kemudian ...Kapal utama serta beberapa kapal Perompak naga Emas terlihat sudah didekorasi dengan cukup indah. Para prajurit perompak Naga Emas juga terlihat sudah bersiap dengan penampilan yang lebih rapi untuk merayakan hari bahagia ini.Terlihat mahar tradisional, yaitu berupa gunting berbentuk dua kupu-kupu yang melambangkan kegembiraan dan kehangatan serta tak terpisahkan, vas yang melambangkan perdamaian, buah-buahan yang melambangkan kesuburan, koin emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran, penggaris yang melambangkan ladang yang luas, dan sebuah replika kapal yang melambangkan sosok dari pasangan pengantin ini.Beberapa tamu undangan juga terlihat sudah menghadiri pesta pernikahan yang akan dirayakan tepat di atas kapal. Para tamu juga disuguhi pesta yang begitu mewah, namun tetap menjaga aturan. Anggur juga harus dituangkan sampai ke tepi cangkir tetapi tidak boleh tumpah.Kali ini Kekaisaran Qin juga mengirimkan dua Pangeran untuk perwakilannya, yaitu Pangeran
Read more

Hadiah Pernikahan Dari Lin Yu

Kabut asap hitam pekat mulai mengelilingi mereka seluruh kapal. Dan beberapa detik setelahnya, kabut itu mulai menghilang dan tiba-tiba saja mereka semua sudah dikepung oleh kapal-kapal perompak dengan bendera Tengkorak Merah.Beberapa prajurit musuh terlihat sudah bersiap dengan segala senjatanya. Bahkan jumlah mereka kali ini cukup banyak. Dan mungkin saja hampir 2 kali lipat prajurit perompak Naga Emas. Terlihat Lin Han dan Ye Yuze memimpin penyerangan kali ini. Lin Han berdiri dengan membawa tombaknya. Sementara Ye Yuze terlihat sudah membawa sebuah pedang dengan pegangan giok berwarna putih. Dan itu adalah pedang pemberian dari Tengkorak Merah.Lin Yu kali ini juga dengan berani memperlihatkan dirinya setelah pertemuan terakhirnya bersama Zhou Nansong di pulau kecil itu. Dan dia berdiri dengan angkuhnya di salah satu kapalnya dengan tawa menggelegar.Zhou Nansong mengamati semuanya dengan sangat teliti dan detail."Tengkorak Merah!
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status