Seorang budak pria yang bertugas untuk membersihkan kapal, menemukan satu nampan makanan di luar kamar Ye Zixi. Dia segera mengambilnya dan berniat untuk mengembalikannya ke dapur karena mengira Ye Zixi tidak ingin memakannya.
Namun di salah satu koridor dia berpasasan dengan Ye Churan yang sedang berjalan dengan langkah menari-nari, seolah-olah suasana hatinya sedang sangat baik saat ini."Berikan makanan itu untukku! Kebetulan aku sangat lapar!" Ye Churan merebut semangkok kue yang sedang dibawakan oleh budak pria itu dan langsung membawanya sambil memakannya."Rasakan, Ye Zixi! Malam ini kamu akan hancur! Dan Kapten tidak akan memaafkanmu karena kamu telah mengkhianatinya! Dia pasti akan sangat jijik padamu!" lirihnya kembali menikmati kue itu. "Sebaiknya aku pergi ke kamarnya dan memastikan jika dia sudah memakannya!" imbuhnya bergegas untuk memeriksa kamar Ye Zixi yang berada di dek antara.Namun baru saja tiba di depan kamar Ye Zixi, dia meAula utama Kekaisaran Qin."Qin Wu! Kamu sudah cukup dewasa! Kamu harus mempertanggungjawabkan atas segala hal yang telah kamu lakukan!" Di aula utama kekaisaran Qin, Kaisar Qin Shi Buwei terlihat sangat murka setelah Pangeran Qin Yue menyampaikan perbuatan adiknya yang rupanya ikut andil dalam penyerangan siluman pelahap jiwa dan menghilangnya seluruh prajurit perompak Naga Emas di Laut Merah beberapa bulan yang lalu."Sekarang jelaskan padaku! Mengapa kamu bisa melakukan hal bodoh dan berbahaya seperti itu?!" tegas sang Kaisar lagi."A-ayahanda maafkan aku karena tidak berpikir panjang terlebih dulu. A-aku melakukan semua ini karena tidak ingin membuat kakak Qin Yue terluka dan bersedih. Aku ingin melihat kakak Qin Yue hidup bahagia bersama Dewi Ye Zixi. Jika Kapten Zhou tidak ada, maka Dewi Ye Zixi akan bahagia bersama kakak Qin Yue. Aku tidak pernah melihat kakak pertama tertarik dan menyukai seorang wanita. Ini adalah pertama kalinya aku mel
Dua hari kemudian ...Kapal utama serta beberapa kapal Perompak naga Emas terlihat sudah didekorasi dengan cukup indah. Para prajurit perompak Naga Emas juga terlihat sudah bersiap dengan penampilan yang lebih rapi untuk merayakan hari bahagia ini.Terlihat mahar tradisional, yaitu berupa gunting berbentuk dua kupu-kupu yang melambangkan kegembiraan dan kehangatan serta tak terpisahkan, vas yang melambangkan perdamaian, buah-buahan yang melambangkan kesuburan, koin emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran, penggaris yang melambangkan ladang yang luas, dan sebuah replika kapal yang melambangkan sosok dari pasangan pengantin ini.Beberapa tamu undangan juga terlihat sudah menghadiri pesta pernikahan yang akan dirayakan tepat di atas kapal. Para tamu juga disuguhi pesta yang begitu mewah, namun tetap menjaga aturan. Anggur juga harus dituangkan sampai ke tepi cangkir tetapi tidak boleh tumpah.Kali ini Kekaisaran Qin juga mengirimkan dua Pangeran untuk perwakilannya, yaitu Pangeran
Kabut asap hitam pekat mulai mengelilingi mereka seluruh kapal. Dan beberapa detik setelahnya, kabut itu mulai menghilang dan tiba-tiba saja mereka semua sudah dikepung oleh kapal-kapal perompak dengan bendera Tengkorak Merah.Beberapa prajurit musuh terlihat sudah bersiap dengan segala senjatanya. Bahkan jumlah mereka kali ini cukup banyak. Dan mungkin saja hampir 2 kali lipat prajurit perompak Naga Emas. Terlihat Lin Han dan Ye Yuze memimpin penyerangan kali ini. Lin Han berdiri dengan membawa tombaknya. Sementara Ye Yuze terlihat sudah membawa sebuah pedang dengan pegangan giok berwarna putih. Dan itu adalah pedang pemberian dari Tengkorak Merah.Lin Yu kali ini juga dengan berani memperlihatkan dirinya setelah pertemuan terakhirnya bersama Zhou Nansong di pulau kecil itu. Dan dia berdiri dengan angkuhnya di salah satu kapalnya dengan tawa menggelegar.Zhou Nansong mengamati semuanya dengan sangat teliti dan detail."Tengkorak Merah!
Peperangan antara kedua kelompok perompak legendaris ini terjadi cukup sengit. Namun karena jumlah perompak Tengkorak Merah lebih banyak, hal ini membuat prajurit tangguh Naga Emas sedikit kewalahan, hingga beberapa prajurit Tengkorak Merah kini sudah berhasil melakukan penyerangan jarak dekat di kapal-kapal Naga Emas.Zhou Nansong melakukan penyerangan di setiap kapal musuh. Dan dia terlihat berhasil membuat jalan dan mengalahkan para prajurit Tengkorak Merah yang menghadangnya untuk mencapai tujuannya. Dan tujuan utamanya adalah mengalahkan Kapten Lin Yu! Dan dia ingin segera melenyapkan Lin Yu terlebih dulu.SRETT!!Namun tiba-tiba saja Lin Han sang komandan Tengkorak Merah menghadangnya dan mengayunkan tombaknya ke arah Zhou Nansong.TRANG!!Dentingan yang cukup nyaring terdengar ketika kedua senjata itu saling beradu. Keduanya saling memberikan tatapan tajam dan menahan serangan masing-masing.Lin Han menyeringai dan tertawa
Beberapa kali kedua senjata Ye Yuze dan Fa Hua saling bertemu hingga berdenting nyaring. Tepat disaat Fa Hua lengah Ye Yuze memberikan sebuah serangan hingga membuat tubuh Fa Hua terhempas cukup jauh dengan luka yang cukup parah.Tidak berhenti sampai disitu saja, Ye Yuze kembali mengayunkan pedangnya dan aura kuat dari pedangnya melesat mendekati Fa Hua. Namun Ye Zixi berhasil mematahkan serangan Ye Yuze dengan anak panahnya.Terlihat sangat murka karena serangannya digagalkan, Ye Yuze mulai beralih menatap Ye Zixi dengan wajah yang sudah memerah. Sorot matanya begitu tajam dan kelam. Ye Yuze melakukan beberapa pergerakan cepat dengan kedua tangannya hingga sebuah kabut hitam keunguan mulai tercipta mengitari mereka berdua. Kabut itu semakin besar dan tinggi hingga seakan-akan membenamkan dan menjebak mereka berdua di dalamnya.Dan hanya dalam hitungan beberapa detik saja kini Ye Zixi sudah berada di sebuah tempat luas tanpa batas yang begitu gelap dan di
Ye Zixi masih terlihat syok. Tubuhnya bahkan gemetaran dan cengkeramannya mencekal pedang mulai melonggar. Ye Yuze meraih sesuatu dan memberikannya untuk Ye Zixi."Di dalam cincin penyimpanan ini ada sebuah pedang yang memiliki pegangan giok putih seputih salju. Gunakan Pedang Dewa Semesta ini ... pedang ini yang bisa mengakhiri Kapten Lin Yu dan roh iblis Zhen Zi. Karena pada dasarnya saat ini mereka bukanlah manusia seperti kita. Senjata Dewa bisa mengakhiri siapapun. Berhati-hatilah saat menggunakannya ...." dengan suara yang semakin lirih, Ye Yuze memberikan cincin penyimpanan miliknya. "Kamu pasti bisa melakukannya bersama Kapten Zhou ... aku percaya padamu, Xi'er ... uhukkk ..." imbuh Ye Yuze kembali terbatuk dan memuntahkan seteguk darah segar."Ye Yuze bodoh! Kamu tidak boleh mati! Aku bahkan belum membalas semua perbuatanmu yang sangat menyebalkan selama ini! Banguuun, Ye Yuze!! Hiks ..."Bukannya menerima cincin penyimpanan tersebut, Ye
Angin bertiup semakin kencang, Zhou Nansong segera meraih tubuh Ye Zixi dan memeluknya hingga jubah merah pengantinnya hampir menutupi seluruh tubuh Ye Zixi.Dan rupanya Kapten Lin Yu yang sudah merebut kembali Pedang Dewa Semesta itu. Dia merasa sangat murka ketika menyadari jika Ye Yuze dan Lin Han sudah berakhir di tangan Ye Zixi. Disaat hembusan angin kencang itu berhenti, Zhou Nansong melepaskan kembali dekapannya dan bersiaga menatap sekitar, karena masih ada banyak prajurit perompak musuh yang rupanya kembali mengepungnya. Sama seperti Lin Han, ternyata beberapa dari mereka juga memiliki hawa iblis di setiap tubuh mereka. Hingga setiap serangan yang didapatkan tidak akan benar-benar bisa mengakhiri mereka. Mereka akan kembali pulih dengan sendirinya karena memiliki kekuatan hawa iblis pemberian roh iblis Zhen Zi. "Ini hanya akan sia-sia saja! Selama mereka memiliki hawa iblis itu, maka mereka tidak akan bisa berakhir! Aku harus mendapatk
"Uhuukkk ... jangan menangis, Ye Zixi. Ye Zixi yang aku kenal adalah dia yang selalu tersenyum. Dia adalah wanita pemberani yang selalu kuat dan tegar saat menghadapi apapun." ucap Zhou Nansong membingkai wajah Ye Zixi dengan jemari kuatnya dan berakhir menyeka lembut air matanya.Ye Zixi meraih salah satu jemari Zhou Nansong dan menggenggamnya sangat erat."Zhou Nansong ... bagaimana mungkin aku bisa tetap tersenyum melihatmu terluka seperti ini? Kamu terluka terkena serangan senjata Dewa karena melindungiku ... hiks ... apa aku harus tetap tersenyum dan bahagia? Sementara kamu ... hiks ..." Ye Zixi masih menangis sesegukan dan tidak bisa menyelesaikan ucapannya dengan sempurna."Hidupku tidak akan berarti jika tidak bisa melindungimu. Kamu adalah satu-satunya wanita yang akan aku lindungi selama aku masih hidup ... dan aku tidak pernah menyesali semua ini. Bahkan jika aku harus kehilangan nyawaku." ucap Zhou Nansong semakin lirih namun terdengar sangat h