Kabut asap hitam pekat mulai mengelilingi mereka seluruh kapal. Dan beberapa detik setelahnya, kabut itu mulai menghilang dan tiba-tiba saja mereka semua sudah dikepung oleh kapal-kapal perompak dengan bendera Tengkorak Merah.Beberapa prajurit musuh terlihat sudah bersiap dengan segala senjatanya. Bahkan jumlah mereka kali ini cukup banyak. Dan mungkin saja hampir 2 kali lipat prajurit perompak Naga Emas. Terlihat Lin Han dan Ye Yuze memimpin penyerangan kali ini. Lin Han berdiri dengan membawa tombaknya. Sementara Ye Yuze terlihat sudah membawa sebuah pedang dengan pegangan giok berwarna putih. Dan itu adalah pedang pemberian dari Tengkorak Merah.Lin Yu kali ini juga dengan berani memperlihatkan dirinya setelah pertemuan terakhirnya bersama Zhou Nansong di pulau kecil itu. Dan dia berdiri dengan angkuhnya di salah satu kapalnya dengan tawa menggelegar.Zhou Nansong mengamati semuanya dengan sangat teliti dan detail."Tengkorak Merah!
Peperangan antara kedua kelompok perompak legendaris ini terjadi cukup sengit. Namun karena jumlah perompak Tengkorak Merah lebih banyak, hal ini membuat prajurit tangguh Naga Emas sedikit kewalahan, hingga beberapa prajurit Tengkorak Merah kini sudah berhasil melakukan penyerangan jarak dekat di kapal-kapal Naga Emas.Zhou Nansong melakukan penyerangan di setiap kapal musuh. Dan dia terlihat berhasil membuat jalan dan mengalahkan para prajurit Tengkorak Merah yang menghadangnya untuk mencapai tujuannya. Dan tujuan utamanya adalah mengalahkan Kapten Lin Yu! Dan dia ingin segera melenyapkan Lin Yu terlebih dulu.SRETT!!Namun tiba-tiba saja Lin Han sang komandan Tengkorak Merah menghadangnya dan mengayunkan tombaknya ke arah Zhou Nansong.TRANG!!Dentingan yang cukup nyaring terdengar ketika kedua senjata itu saling beradu. Keduanya saling memberikan tatapan tajam dan menahan serangan masing-masing.Lin Han menyeringai dan tertawa
Beberapa kali kedua senjata Ye Yuze dan Fa Hua saling bertemu hingga berdenting nyaring. Tepat disaat Fa Hua lengah Ye Yuze memberikan sebuah serangan hingga membuat tubuh Fa Hua terhempas cukup jauh dengan luka yang cukup parah.Tidak berhenti sampai disitu saja, Ye Yuze kembali mengayunkan pedangnya dan aura kuat dari pedangnya melesat mendekati Fa Hua. Namun Ye Zixi berhasil mematahkan serangan Ye Yuze dengan anak panahnya.Terlihat sangat murka karena serangannya digagalkan, Ye Yuze mulai beralih menatap Ye Zixi dengan wajah yang sudah memerah. Sorot matanya begitu tajam dan kelam. Ye Yuze melakukan beberapa pergerakan cepat dengan kedua tangannya hingga sebuah kabut hitam keunguan mulai tercipta mengitari mereka berdua. Kabut itu semakin besar dan tinggi hingga seakan-akan membenamkan dan menjebak mereka berdua di dalamnya.Dan hanya dalam hitungan beberapa detik saja kini Ye Zixi sudah berada di sebuah tempat luas tanpa batas yang begitu gelap dan di
Ye Zixi masih terlihat syok. Tubuhnya bahkan gemetaran dan cengkeramannya mencekal pedang mulai melonggar. Ye Yuze meraih sesuatu dan memberikannya untuk Ye Zixi."Di dalam cincin penyimpanan ini ada sebuah pedang yang memiliki pegangan giok putih seputih salju. Gunakan Pedang Dewa Semesta ini ... pedang ini yang bisa mengakhiri Kapten Lin Yu dan roh iblis Zhen Zi. Karena pada dasarnya saat ini mereka bukanlah manusia seperti kita. Senjata Dewa bisa mengakhiri siapapun. Berhati-hatilah saat menggunakannya ...." dengan suara yang semakin lirih, Ye Yuze memberikan cincin penyimpanan miliknya. "Kamu pasti bisa melakukannya bersama Kapten Zhou ... aku percaya padamu, Xi'er ... uhukkk ..." imbuh Ye Yuze kembali terbatuk dan memuntahkan seteguk darah segar."Ye Yuze bodoh! Kamu tidak boleh mati! Aku bahkan belum membalas semua perbuatanmu yang sangat menyebalkan selama ini! Banguuun, Ye Yuze!! Hiks ..."Bukannya menerima cincin penyimpanan tersebut, Ye
Angin bertiup semakin kencang, Zhou Nansong segera meraih tubuh Ye Zixi dan memeluknya hingga jubah merah pengantinnya hampir menutupi seluruh tubuh Ye Zixi.Dan rupanya Kapten Lin Yu yang sudah merebut kembali Pedang Dewa Semesta itu. Dia merasa sangat murka ketika menyadari jika Ye Yuze dan Lin Han sudah berakhir di tangan Ye Zixi. Disaat hembusan angin kencang itu berhenti, Zhou Nansong melepaskan kembali dekapannya dan bersiaga menatap sekitar, karena masih ada banyak prajurit perompak musuh yang rupanya kembali mengepungnya. Sama seperti Lin Han, ternyata beberapa dari mereka juga memiliki hawa iblis di setiap tubuh mereka. Hingga setiap serangan yang didapatkan tidak akan benar-benar bisa mengakhiri mereka. Mereka akan kembali pulih dengan sendirinya karena memiliki kekuatan hawa iblis pemberian roh iblis Zhen Zi. "Ini hanya akan sia-sia saja! Selama mereka memiliki hawa iblis itu, maka mereka tidak akan bisa berakhir! Aku harus mendapatk
"Uhuukkk ... jangan menangis, Ye Zixi. Ye Zixi yang aku kenal adalah dia yang selalu tersenyum. Dia adalah wanita pemberani yang selalu kuat dan tegar saat menghadapi apapun." ucap Zhou Nansong membingkai wajah Ye Zixi dengan jemari kuatnya dan berakhir menyeka lembut air matanya.Ye Zixi meraih salah satu jemari Zhou Nansong dan menggenggamnya sangat erat."Zhou Nansong ... bagaimana mungkin aku bisa tetap tersenyum melihatmu terluka seperti ini? Kamu terluka terkena serangan senjata Dewa karena melindungiku ... hiks ... apa aku harus tetap tersenyum dan bahagia? Sementara kamu ... hiks ..." Ye Zixi masih menangis sesegukan dan tidak bisa menyelesaikan ucapannya dengan sempurna."Hidupku tidak akan berarti jika tidak bisa melindungimu. Kamu adalah satu-satunya wanita yang akan aku lindungi selama aku masih hidup ... dan aku tidak pernah menyesali semua ini. Bahkan jika aku harus kehilangan nyawaku." ucap Zhou Nansong semakin lirih namun terdengar sangat h
Ye Zixi segera bangkit membawa Pedang Dewa Semesta yang masih meneteskan darah Zhou Nansong.Pandangannya penuh kebencian menatap Lin Yu dan seluruh perompak Tengkorak Merah. Ye Zixi melangkah penuh rasa kebencian dan dendam sembari mencengkeram kuat pedang dengan pegangan giok seputih salju itu.'Aku Ye Zixi!! Ratu perompak Naga Emas bersumpah akan melenyapkan kalian semua tanpa sisa! Kalian semua harus membayar atas apa yang telah kalian lakukan! Aku tidak akan mengampuni kalian!'Batinnya mulai mengayunkan sebuah tebasan kuat untuk menyerang puluhan prajurit musuh di sekitarnya. Serangannya begitu brutal dan tanpa ampun. Hati dan perasaannya kini seakan telah mati. Dia menebas semua musuh dengan begitu mudah tanpa belas kasihan.Bahkan hanya dalam kurang dari 15 menit saja semua prajurit Tengkorak Merah sudah berhasil dikalahkan oleh Ye Zixi tanpa mereka bisa bangkit kembali menggunakan hawa iblis itu. Hingga akhirnya kini Ye Zixi sudah berada
Tiga hari berlalu, perompak Naga Emas sudah kembali memperbaiki kapal mereka, mengurus jasad para prajurit perompak yang telah gugur dan menguburkannya di sebuah pulau kecil yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat mereka berlayar saat ini. Mereka juga kembali berlayar dengan prajurit perompak yang tersisa. Karena mereka cukup banyak kehilangan prajurit perompak. "Kapten sudah hampir mencapai puncak tertinggi tingkat kultivasinya, tapi malah terkena serangan senjata Dewa Semesta. Jujur saja aku sempat menyayangkan semua ini. Apalagi Kapten melakukan semua itu hanya untuk melindungi seorang wanita." seorang prajurit perompak yang saat itu memeriksa mesin kapal berkata menyayangkan atas apa yang telah terjadi."Ssttt!! Pelankan suaramu! Jika orang lain mendengarnya bisa gawat! Dewi Ye Zixi adalah Ratu Naga Emas saat ini. Dan sudah seharusnya kita juga melindunginya. Aku rasa semua itu adalah hal yang sangat wajar. Kapten hanya berusaha untuk melindungi Ratu. Lagipula Ratu kita juga
Zhao Nansong berlarian di sepanjang koridor rumah sakit untuk mencari Bai Zixi. Namun dia tidak menemukan keberadaannya.Hingga akhirnya dia nekat untuk menerobos angin malam dan salju dingin yang berkilauan yang tengah berjatuhan menyelimuti sekitar rumah sakit.Dia mengedarkan pandangannya dan berharap bisa menemukan Bai Zixi. Namun dia tetap saja tidak menemukan keberadaan Dokter cantik itu.Angin berhembus semakin kencang, dan cuaca menjadi semakin dingin. Namun semua itu diabaikan oleh pria itu. Karena saat ini dia hanya berharap untuk bisa menemukan wanita itu."Ye Zixi, kamu ada dimana?" gumamnya masih berusaha untuk mencari di setiap tempat di sekitar rumah sakit penuh rasa khawatir."Tuan muda Zhao, kamu sudah sadar? Apa yang kamu lakukan di tempat ini? Apa kamu ingin membuat mereka semakin marah dan menyalahkanku?"DEGGHH!!Tiba-tiba saja terdengar suara seorang wanita dengan nada rendah tepat di belakang Zhao Nansong. Pria itu sangat mengenali suara itu. Dia berbalik dan me
Pria itu terdiam menatap Bai Zixi rumit. Semua hal yang dikatakan oleh Bai Zixi memang benar dan terjadi di dalam mimpi panjangnya selama dia koma. Namun pria itu benar-benar tidak bisa mengingat wajah wanita di dalam mimpinya. Dan tentu saja semua itu membuatnya ragu dan lebih berhati-hati. Hingga akhirnya dia berniat untuk menguji Bai Zixi."Jika kamu memang benar Bai Zixi, katakan padaku ... kapan kita bertemu dan kapan kita berpisah?" ucapnya berhati-hati."Kita bertemu pertama kali setelah kapalmu meninggalkan Dermaga Bunga Lotus Putih kota Linzi. Saat itu aku berniat untuk melarikan diri dari kapal. Namun aku malah memasuki kamarmu dan bertemu denganmu. Kita berpisah karena kamu melindungiku saat itu ketika mendapatkan serangan pedang Dewa Semesta dari Lin Yu. Kita bertemu kembali saat kamu terlahir kembali menjadi Pangeran Dunia Bawah Chang Hui. Kamu menculikku karena menginginkan aku untuk mengobati kakakmu. Kamu terpaksa menikahiku karena kristal keabadian klan Dunia Bawah ma
Bai Zixi memasuki ruangan itu setelah mendapatkan ijin dari tuan muda Zhao. Terlihat di dalam ruangan itu seorang pria berdiri dengan tegap menatap ke arah luar kaca bening satu arah di dalam ruangannya. Dan posisinya membelakangi Bai Zixi."Apa ada yang ingin kamu sampaikan padaku. Dokter Bai?" tanya pria itu dengan santun dan lugas."Tuan muda Zhao benar. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan langsung kepada tuan." jawab Bai Zixi entah mengapa merasa aneh dan kikuk."Begitu juga denganku. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepada Dokter Bai. Jika Dokter Bai berkenan, kita bisa membicarakan sambil menikmati makan malam." jawab tuan muda Bai yang kali ini berbalik menatap Bai Zixi."Tidak bisakan kita berbicara disini saja? Aku bahkan tidak akan bisa menikmati makan malamku dengan baik jika suasana hatiku tidak baik." ucap Bai Zixi masih menatap lekat pria itu dengan sepasang mata yang sudah berkaca-kaca dan jemarinya sudah meremas gaun tanggungnya. Karena paras pria di hada
Seketika Bai Zixi kembali teringat dengan sebuah kalung yang pernah dia beli ketika berada di pasar Ibu Kota Xianyang. Kalung yang dia beli untuk dihadiahkan untuk sang Kapten perompak Naga Emas. Bahkan sebenarnya Bai Zixi membeli beberapa kalung untuk diberikan untuk beberapa prajurit perompak, namun saat itu Zhou Nansong malah merebut semua kalung itu, dan hanya dia yang memakainya.Pandangan Bai Zixi perlahan mulai naik, hingga akhirnya dia menangkap wajah seorang pria berwajah datar dan dingin. Rambutnya hitam pekat dan sedikit berantakan dengan penampilannya bergaya kasual, namun tetap rapi. Pria itu menatap rumit Bai Zixi, seolah-olah sedang ada yang dia pikirkan. Namun Bai Zixi malah membeku cukup lama dan masih menatapnya lekat. seakan telah terhipnotis.'Tidak pernah saling mengenal sebelumnya, tapi ... mengapa mengapa rasanya seakan-akan sudah pernah menjadi bagian dari masa lalu ...'Batin pria itu masih menatap Bai Zixi rumit, dan dia menjadi semakin bingung ketika meliha
Suatu ketika Bai Zixi diajak oleh sahabat baiknya untuk menghadiri sebuah peresmian gedung pameran yang berada di kota besarnya. Malam ini dia terlihat sangat cantik dan mempesona dengan balutan gaun tanggung berwarna kream lembut yang membuat penampilannya terlihat anggun dan menawan."A Zixi, aku harap kamu tidak merasa bosan berada di tempat ini. Hehe ..." celutuk Liu Chung Hee, sahabat baik Bai Zixi karena melihat Bai Zixi hanya terdiam dan mengamati lukisan-lukisan di gedung pameran ini."Tidak, A Hee. Aku hanya sedang mengamati lukisan-lukisan indah ini. Semua lukisan ini terlihat sangat indah dan berseni. Membuatku teringat dengan seorang pelukis yang pernah aku kenal." sahut Bai Zixi yang malah kembali mengingat sosok Pangeran Qin Yue yang pernah melukisnya."Hhm? Seorang pelukis? Kamu punya kenalan seorang pelukis?""Benar. Lukisan Pangeran Qin Yue sangat indah dan berseni. Selama ini aku tidak pernah melihat lukisan lain yang bisa menandinginya. Namun setelah melihat semua l
"Ini bukan mimpi! Kalung ini adalah pemberian Zhou Nansong untukku. Semua yang terjadi saat itu adalah nyata. Zhou Nansong adalah nyata, dan semuanya adalah nyata." gumam Bai Zixi menggenggam erat liontin giok kehijauan yang memiliki hiasan ukiran emas itu.CEKLEKKK ...Pintu kembali terbuka, dan kini terlihat dua orang pria dengan jas almamater putih kebangganannya memasuki ruangan rawat. Mereka diikuti oleh dua orang perawat, dan salah satunya adalah perawat Meng Jingyi.Beberapa saat mereka memeriksa kondisi Bai Zixi saat ini. Dan sesuatu yang sangat mengejutkan terjadi! Tubuh Bai Zixi yang biasanya memiliki kondisi lemah, kini terlihat sangat sehat dan segar bugar. Hanya saja dia masih mengeluh jika kepalanya beberapa kali merasa pusing dan berat."Hal seperti ini sangat wajar terjadi. Terlebih Dokter Bai baru saja tersadar dari koma. Setelah beristirahat cukup dan menjalani masa pemulihan, Dokter Bai akan segera pulih kembali." ucap Doter pria berkacamata itu setelah memeriksa ke
Beijing United Family Hospital, ruang VVIP, tahun 20XX, jaman modern.Di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan nuansa putih dan berbau obat, terlihat seorang wanita berwajah pucat terbaring di atas brankar. Beberapa selang terlihat masih melilit rapi pada beberapa bagian tubuhnya. Bahkan di juga menggunakan alat bantu pernafasan.Sebenarnya sudah cukup lama wanita yang masih terlihat cukup muda itu terbaring di atas brankar. Dia mengalami kecelakaan udara dan ditemukan oleh seorang nelayan di pinggiran pantai. Sangat beruntung karena tubuhnya masih utuh dan menunjukkan masih ada sebuah kehidupan. Padahal seluruh penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan saat itu dinyatakan tewas dengan tubuh yang tidak utuh lagi. Karena pesawat itu meledak di dalam perairan.Namun setelah saat itu, wanita yang tak lain adalah Bai Zixi yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah di Beijing mengalami koma dan tidak sadarkan diri selama 2 tahun. Dan setelah
Kemenangan berhasil diraih oleh Dunia Bawah berkat pengorbanan Ye Zixi dan Chang Hui. Namun mereka juga berduka atas kepergian mereka berdua. Bahkan bukan hanya mereka saja yang merasa bersedih dan berkabung atas kepergian Ye Zixi, namun perompak Naga Emas, kekaisaran Qin maupun Dunia Atas juga ikut berkabung atas semua hal yang terjadi saat ini.Di mata mereka semua, Ye Zixi adalah seorang Dewi Tabib Langit yang berhati mulia dan selalu dianggap sebagai Dewi Penolong dan Dewi Penyelamat nyawa. Selain berhati mulia, dia juga dikenal memiliki kecantikan tiada tara.**Di atas kapal perompak Naga Emas."Ye Zixi ... tidak aku sangka kamu benar-benar akan pergi untuk selamanya. Aku sangat tidak menyangka jika pertemuan itu adalah pertemuan terakhir kita. Bahkan saat itu aku belum cukup memasakkan semua makanan kesukaan kamu. Hiks ... kini ... aku tidak bisa lagi melihat senyum dan tingkah ceriamu. Kini kita tidak bisa bercanda gurau seperti biasanya lagi. Selama ini hanya kamu satu-satuny
"Pangeran Chang Hui, semua itu hanya akan sia-sia saja. Dan semua itu malah akan membahayakan kamu. Siapapun yang terkena serangan dari pedang Dewa Semesta pasti akan segera berakhir. Dan itulah yang terjadi dengan diriku. Aku juga akan segera berakhir ... " lirih Ye Zixi dengan berat dan sepasang matanya sudah berkaca-kaca.Chang Hui menggeleng samar dan kini lebih erat memeluk tubuh Ye Zixi. Entah mengapa rasanya dia tidak ingin melepaskan Ye Zixi untuk sedetik saja. Ataukah dia yang terlalu takut untuk kehilangan Ye Zixi ..."Pangeran Chang Hui. Cabut pedang ini dan gunakan untuk mengakhiri prajurit Wen Fei. Karena hanya dengan pedang ini roh iblis Zhen Zi bisa berakhir ..." ucap Ye Zixi dengan pandangan yang sudah semakin berbayang dan gelap. "Cabut pedang ini dan akhiri mereka semua, Suamiku ... dengan begitu aku akan merasa lebih tenang ketika pergi." imbuhnya semakin lirih, dan pandangannya benar-benar menjadi gelap setelahnya."Aku ... harap kita bisa bertemu kembali di kehidup