Beberapa hari berlalu, namun Zhou Nansong dan Ye Zixi sama sekali tidak menemukan keberadaan para Tengkorak Merah. Merasa lelah, akhirnya Zhou Nansong dan Ye Zixi memutuskan untuk kembali ke kapal.
"Yakin sudah ingin meninggalkan kota ini? Aku bisa menemanimu tinggal lebih lama jika kamu mau ..."Zhou Nansong bertanya disaat mereka mengemasi beberapa barang di penginapan mereka. Dan sebenarnya hanya Ye Zixi yang mengemasi barang-barang itu, sementara sang Kapten hanya duduk dengan santai di atas pembaringannya sembari memandangi wajah cantik Ye Zixi."Hhm. Kota ini memang penuh dengan kenangan manis dan hangat bersama ayah dan ibu. Namun tempat ini juga penuh dengan luka dan kesedihan setelah kehadiran Churan dan ibunya. Aku tidak mau tinggal lebih lama lagi di tempat ini. Lagipula ... aku lebih suka saat berlayar di atas kapal bersamamu." wajah murung Ye Zixi perlahan tergantikan dengan senyuman manis menatap sang Kapten."Hhm. Baiklah. Ayo kita"Churan sayang, jangan seperti ini. Cepat memohonlah pada saudaramu!" Ye Rong segera menarik kuat tangan Ye Churan dan memaksanya sebelum putrinya menimbulkan banyak masalah dan kesulitan untuknya. "Cepat lakukan! Kita tidak punya pilihan lain!" imbuhnya sangat pelan hingga Ye Zixi tidak bisa mendengarnya.Sempat mendengus kesal, namun akhirnya Ye Churan menuruti perintah sang ibu."To-tolong kami, Ye Zixi ..." lirih Ye Churan dengan sangat terpaksa dan menunduk menahan harga dirinya yang serasa telah diinjak-injak oleh saudara tirinya."Hhm? Apa yang kamu katakan? Aku tidak bisa mendengarnya. Berkata dengan tegas dan jelas seperti kamu yang selalu berteriak angkuh di hadapanku! Apa kamu belum makan, Ye Churan?" ucap Ye Zixi dengan sengaja dan mengukir senyum sinis.Ye Churan mengepalkan kedua tangannya dengan wajah yang semakin memerah, "Tolong kami. Dan biarkan kami tetap tinggal disini ...""Hhm. Bagaimana ya ... melihat cara bicaramu
Suasana kembali semakin ricuh setelah Zhou Nansong membuka topeng mengejutkan Ye Yuze yang selama ini terlihat sangat kompeten sebagai seorang Mayor. Bahkan selama 10 tahun lebih Ye Yuze cukup banyak berkontribusi untuk perompak Naga Emas. Hal ini sungguh sangat mengejutkan dan sulit untuk dipercaya."Dan mulai saat ini, Fa Hua akan menempati posisi Mayor untuk menggantikan Ye Yuze!" tegas Zhou Nansong mengumumkan.Fa Hua adalah salah satu anak buah Tang Hao yang cukup berkompeten. Dan selama ini dia hanya menduduki posisi pembantu Komandan."SEMUANYA DIAM DAN TETAP TENANG!!"Kali ini Komandan Tang Hao berkata menggelegar karena suasana yang kembali semakin ricuh. Semua orang kembali terdiam seketika dan mengunci mulutnya rapat."Untuk musuh yang menggunakan nama Elang Perak dan tak lain adalah kelompok perompak Tengkorak Merah yang menggunakan kertas sutra giok milik kekaisaran Qin, masih akan diselidiki lagi ... apakah kekaisaran Qin ad
Seorang budak pria yang bertugas untuk membersihkan kapal, menemukan satu nampan makanan di luar kamar Ye Zixi. Dia segera mengambilnya dan berniat untuk mengembalikannya ke dapur karena mengira Ye Zixi tidak ingin memakannya. Namun di salah satu koridor dia berpasasan dengan Ye Churan yang sedang berjalan dengan langkah menari-nari, seolah-olah suasana hatinya sedang sangat baik saat ini."Berikan makanan itu untukku! Kebetulan aku sangat lapar!" Ye Churan merebut semangkok kue yang sedang dibawakan oleh budak pria itu dan langsung membawanya sambil memakannya."Rasakan, Ye Zixi! Malam ini kamu akan hancur! Dan Kapten tidak akan memaafkanmu karena kamu telah mengkhianatinya! Dia pasti akan sangat jijik padamu!" lirihnya kembali menikmati kue itu. "Sebaiknya aku pergi ke kamarnya dan memastikan jika dia sudah memakannya!" imbuhnya bergegas untuk memeriksa kamar Ye Zixi yang berada di dek antara.Namun baru saja tiba di depan kamar Ye Zixi, dia me
Aula utama Kekaisaran Qin."Qin Wu! Kamu sudah cukup dewasa! Kamu harus mempertanggungjawabkan atas segala hal yang telah kamu lakukan!" Di aula utama kekaisaran Qin, Kaisar Qin Shi Buwei terlihat sangat murka setelah Pangeran Qin Yue menyampaikan perbuatan adiknya yang rupanya ikut andil dalam penyerangan siluman pelahap jiwa dan menghilangnya seluruh prajurit perompak Naga Emas di Laut Merah beberapa bulan yang lalu."Sekarang jelaskan padaku! Mengapa kamu bisa melakukan hal bodoh dan berbahaya seperti itu?!" tegas sang Kaisar lagi."A-ayahanda maafkan aku karena tidak berpikir panjang terlebih dulu. A-aku melakukan semua ini karena tidak ingin membuat kakak Qin Yue terluka dan bersedih. Aku ingin melihat kakak Qin Yue hidup bahagia bersama Dewi Ye Zixi. Jika Kapten Zhou tidak ada, maka Dewi Ye Zixi akan bahagia bersama kakak Qin Yue. Aku tidak pernah melihat kakak pertama tertarik dan menyukai seorang wanita. Ini adalah pertama kalinya aku mel
Dua hari kemudian ...Kapal utama serta beberapa kapal Perompak naga Emas terlihat sudah didekorasi dengan cukup indah. Para prajurit perompak Naga Emas juga terlihat sudah bersiap dengan penampilan yang lebih rapi untuk merayakan hari bahagia ini.Terlihat mahar tradisional, yaitu berupa gunting berbentuk dua kupu-kupu yang melambangkan kegembiraan dan kehangatan serta tak terpisahkan, vas yang melambangkan perdamaian, buah-buahan yang melambangkan kesuburan, koin emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran, penggaris yang melambangkan ladang yang luas, dan sebuah replika kapal yang melambangkan sosok dari pasangan pengantin ini.Beberapa tamu undangan juga terlihat sudah menghadiri pesta pernikahan yang akan dirayakan tepat di atas kapal. Para tamu juga disuguhi pesta yang begitu mewah, namun tetap menjaga aturan. Anggur juga harus dituangkan sampai ke tepi cangkir tetapi tidak boleh tumpah.Kali ini Kekaisaran Qin juga mengirimkan dua Pangeran untuk perwakilannya, yaitu Pangeran
Kabut asap hitam pekat mulai mengelilingi mereka seluruh kapal. Dan beberapa detik setelahnya, kabut itu mulai menghilang dan tiba-tiba saja mereka semua sudah dikepung oleh kapal-kapal perompak dengan bendera Tengkorak Merah.Beberapa prajurit musuh terlihat sudah bersiap dengan segala senjatanya. Bahkan jumlah mereka kali ini cukup banyak. Dan mungkin saja hampir 2 kali lipat prajurit perompak Naga Emas. Terlihat Lin Han dan Ye Yuze memimpin penyerangan kali ini. Lin Han berdiri dengan membawa tombaknya. Sementara Ye Yuze terlihat sudah membawa sebuah pedang dengan pegangan giok berwarna putih. Dan itu adalah pedang pemberian dari Tengkorak Merah.Lin Yu kali ini juga dengan berani memperlihatkan dirinya setelah pertemuan terakhirnya bersama Zhou Nansong di pulau kecil itu. Dan dia berdiri dengan angkuhnya di salah satu kapalnya dengan tawa menggelegar.Zhou Nansong mengamati semuanya dengan sangat teliti dan detail."Tengkorak Merah!
Peperangan antara kedua kelompok perompak legendaris ini terjadi cukup sengit. Namun karena jumlah perompak Tengkorak Merah lebih banyak, hal ini membuat prajurit tangguh Naga Emas sedikit kewalahan, hingga beberapa prajurit Tengkorak Merah kini sudah berhasil melakukan penyerangan jarak dekat di kapal-kapal Naga Emas.Zhou Nansong melakukan penyerangan di setiap kapal musuh. Dan dia terlihat berhasil membuat jalan dan mengalahkan para prajurit Tengkorak Merah yang menghadangnya untuk mencapai tujuannya. Dan tujuan utamanya adalah mengalahkan Kapten Lin Yu! Dan dia ingin segera melenyapkan Lin Yu terlebih dulu.SRETT!!Namun tiba-tiba saja Lin Han sang komandan Tengkorak Merah menghadangnya dan mengayunkan tombaknya ke arah Zhou Nansong.TRANG!!Dentingan yang cukup nyaring terdengar ketika kedua senjata itu saling beradu. Keduanya saling memberikan tatapan tajam dan menahan serangan masing-masing.Lin Han menyeringai dan tertawa
Beberapa kali kedua senjata Ye Yuze dan Fa Hua saling bertemu hingga berdenting nyaring. Tepat disaat Fa Hua lengah Ye Yuze memberikan sebuah serangan hingga membuat tubuh Fa Hua terhempas cukup jauh dengan luka yang cukup parah.Tidak berhenti sampai disitu saja, Ye Yuze kembali mengayunkan pedangnya dan aura kuat dari pedangnya melesat mendekati Fa Hua. Namun Ye Zixi berhasil mematahkan serangan Ye Yuze dengan anak panahnya.Terlihat sangat murka karena serangannya digagalkan, Ye Yuze mulai beralih menatap Ye Zixi dengan wajah yang sudah memerah. Sorot matanya begitu tajam dan kelam. Ye Yuze melakukan beberapa pergerakan cepat dengan kedua tangannya hingga sebuah kabut hitam keunguan mulai tercipta mengitari mereka berdua. Kabut itu semakin besar dan tinggi hingga seakan-akan membenamkan dan menjebak mereka berdua di dalamnya.Dan hanya dalam hitungan beberapa detik saja kini Ye Zixi sudah berada di sebuah tempat luas tanpa batas yang begitu gelap dan di