Home / Fantasi / Dewi Tabib Langit / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dewi Tabib Langit: Chapter 101 - Chapter 110

152 Chapters

Senjata Dewa Milik Ye Yuze

Peperangan antara kedua kelompok perompak legendaris ini terjadi cukup sengit. Namun karena jumlah perompak Tengkorak Merah lebih banyak, hal ini membuat prajurit tangguh Naga Emas sedikit kewalahan, hingga beberapa prajurit Tengkorak Merah kini sudah berhasil melakukan penyerangan jarak dekat di kapal-kapal Naga Emas.Zhou Nansong melakukan penyerangan di setiap kapal musuh. Dan dia terlihat berhasil membuat jalan dan mengalahkan para prajurit Tengkorak Merah yang menghadangnya untuk mencapai tujuannya. Dan tujuan utamanya adalah mengalahkan Kapten Lin Yu! Dan dia ingin segera melenyapkan Lin Yu terlebih dulu.SRETT!!Namun tiba-tiba saja Lin Han sang komandan Tengkorak Merah menghadangnya dan mengayunkan tombaknya ke arah Zhou Nansong.TRANG!!Dentingan yang cukup nyaring terdengar ketika kedua senjata itu saling beradu. Keduanya saling memberikan tatapan tajam dan menahan serangan masing-masing.Lin Han menyeringai dan tertawa
Read more

Ketulusan Yang Terpendam

Beberapa kali kedua senjata Ye Yuze dan Fa Hua saling bertemu hingga berdenting nyaring. Tepat disaat Fa Hua lengah Ye Yuze memberikan sebuah serangan hingga membuat tubuh Fa Hua terhempas cukup jauh dengan luka yang cukup parah.Tidak berhenti sampai disitu saja, Ye Yuze kembali mengayunkan pedangnya dan aura kuat dari pedangnya melesat mendekati Fa Hua. Namun Ye Zixi berhasil mematahkan serangan Ye Yuze dengan anak panahnya.Terlihat sangat murka karena serangannya digagalkan, Ye Yuze mulai beralih menatap Ye Zixi dengan wajah yang sudah memerah. Sorot matanya begitu tajam dan kelam. Ye Yuze melakukan beberapa pergerakan cepat dengan kedua tangannya hingga sebuah kabut hitam keunguan mulai tercipta mengitari mereka berdua. Kabut itu semakin besar dan tinggi hingga seakan-akan membenamkan dan menjebak mereka berdua di dalamnya.Dan hanya dalam hitungan beberapa detik saja kini Ye Zixi sudah berada di sebuah tempat luas tanpa batas yang begitu gelap dan di
Read more

Pedang Dewa Semesta

Ye Zixi masih terlihat syok. Tubuhnya bahkan gemetaran dan cengkeramannya mencekal pedang mulai melonggar. Ye Yuze meraih sesuatu dan memberikannya untuk Ye Zixi."Di dalam cincin penyimpanan ini ada sebuah pedang yang memiliki pegangan giok putih seputih salju. Gunakan Pedang Dewa Semesta ini ... pedang ini yang bisa mengakhiri Kapten Lin Yu dan roh iblis Zhen Zi. Karena pada dasarnya saat ini mereka bukanlah manusia seperti kita. Senjata Dewa bisa mengakhiri siapapun. Berhati-hatilah saat menggunakannya ...." dengan suara yang semakin lirih, Ye Yuze memberikan cincin penyimpanan miliknya. "Kamu pasti bisa melakukannya bersama Kapten Zhou ... aku percaya padamu, Xi'er ... uhukkk ..." imbuh Ye Yuze kembali terbatuk dan memuntahkan seteguk darah segar."Ye Yuze bodoh! Kamu tidak boleh mati! Aku bahkan belum membalas semua perbuatanmu yang sangat menyebalkan selama ini! Banguuun, Ye Yuze!! Hiks ..."Bukannya menerima cincin penyimpanan tersebut, Ye
Read more

Melindungi Ye Zixi

Angin bertiup semakin kencang, Zhou Nansong segera meraih tubuh Ye Zixi dan memeluknya hingga jubah merah pengantinnya hampir menutupi seluruh tubuh Ye Zixi.Dan rupanya Kapten Lin Yu yang sudah merebut kembali Pedang Dewa Semesta itu. Dia merasa sangat murka ketika menyadari jika Ye Yuze dan Lin Han sudah berakhir di tangan Ye Zixi. Disaat hembusan angin kencang itu berhenti, Zhou Nansong melepaskan kembali dekapannya dan bersiaga menatap sekitar, karena masih ada banyak prajurit perompak musuh yang rupanya kembali mengepungnya. Sama seperti Lin Han, ternyata beberapa dari mereka juga memiliki hawa iblis di setiap tubuh mereka. Hingga setiap serangan yang didapatkan tidak akan benar-benar bisa mengakhiri mereka. Mereka akan kembali pulih dengan sendirinya karena memiliki kekuatan hawa iblis pemberian roh iblis Zhen Zi. "Ini hanya akan sia-sia saja! Selama mereka memiliki hawa iblis itu, maka mereka tidak akan bisa berakhir! Aku harus mendapatk
Read more

Kapten, Jangan Pergi!

"Uhuukkk ... jangan menangis, Ye Zixi. Ye Zixi yang aku kenal adalah dia yang selalu tersenyum. Dia adalah wanita pemberani yang selalu kuat dan tegar saat menghadapi apapun." ucap Zhou Nansong membingkai wajah Ye Zixi dengan jemari kuatnya dan berakhir menyeka lembut air matanya.Ye Zixi meraih salah satu jemari Zhou Nansong dan menggenggamnya sangat erat."Zhou Nansong ... bagaimana mungkin aku bisa tetap tersenyum melihatmu terluka seperti ini? Kamu terluka terkena serangan senjata Dewa karena melindungiku ... hiks ... apa aku harus tetap tersenyum dan bahagia? Sementara kamu ... hiks ..." Ye Zixi masih menangis sesegukan dan tidak bisa menyelesaikan ucapannya dengan sempurna."Hidupku tidak akan berarti jika tidak bisa melindungimu. Kamu adalah satu-satunya wanita yang akan aku lindungi selama aku masih hidup ... dan aku tidak pernah menyesali semua ini. Bahkan jika aku harus kehilangan nyawaku." ucap Zhou Nansong semakin lirih namun terdengar sangat h
Read more

Dewi Kematian

Ye Zixi segera bangkit membawa Pedang Dewa Semesta yang masih meneteskan darah Zhou Nansong.Pandangannya penuh kebencian menatap Lin Yu dan seluruh perompak Tengkorak Merah. Ye Zixi melangkah penuh rasa kebencian dan dendam sembari mencengkeram kuat pedang dengan pegangan giok seputih salju itu.'Aku Ye Zixi!! Ratu perompak Naga Emas bersumpah akan melenyapkan kalian semua tanpa sisa! Kalian semua harus membayar atas apa yang telah kalian lakukan! Aku tidak akan mengampuni kalian!'Batinnya mulai mengayunkan sebuah tebasan kuat untuk menyerang puluhan prajurit musuh di sekitarnya. Serangannya begitu brutal dan tanpa ampun. Hati dan perasaannya kini seakan telah mati. Dia menebas semua musuh dengan begitu mudah tanpa belas kasihan.Bahkan hanya dalam kurang dari 15 menit saja semua prajurit Tengkorak Merah sudah berhasil dikalahkan oleh Ye Zixi tanpa mereka bisa bangkit kembali menggunakan hawa iblis itu. Hingga akhirnya kini Ye Zixi sudah berada
Read more

Merindukanmu

Tiga hari berlalu, perompak Naga Emas sudah kembali memperbaiki kapal mereka, mengurus jasad para prajurit perompak yang telah gugur dan menguburkannya di sebuah pulau kecil yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat mereka berlayar saat ini. Mereka juga kembali berlayar dengan prajurit perompak yang tersisa. Karena mereka cukup banyak kehilangan prajurit perompak. "Kapten sudah hampir mencapai puncak tertinggi tingkat kultivasinya, tapi malah terkena serangan senjata Dewa Semesta. Jujur saja aku sempat menyayangkan semua ini. Apalagi Kapten melakukan semua itu hanya untuk melindungi seorang wanita." seorang prajurit perompak yang saat itu memeriksa mesin kapal berkata menyayangkan atas apa yang telah terjadi."Ssttt!! Pelankan suaramu! Jika orang lain mendengarnya bisa gawat! Dewi Ye Zixi adalah Ratu Naga Emas saat ini. Dan sudah seharusnya kita juga melindunginya. Aku rasa semua itu adalah hal yang sangat wajar. Kapten hanya berusaha untuk melindungi Ratu. Lagipula Ratu kita juga
Read more

Terjebak Di Dalam Ilusi Mimpi

Long Wang dan Pangeran Qin Yue terlihat berada di kamar Ye Zixi untuk memeriksa apa yang sebenarnya telah terjadi. Mereka berdiri di masing-masing sisi pembaringan dan melakukan sebuah pergerakan tangan dengan mengeluarkan energi spiritial untuk melihat serta mencapai lautan kesadaran Ye Zixi saat ini.Sebuah cermin kristal ajaib tercipta dan memperlihatkan sesuatu yang cukup mengejutkan. Dan disaat itulah mereka berdua mulai menyadari alasan mengapa Ye Zixi terlihat sangat bahagia dan tidak segera terbangun dari tidurnya.Long Wang dan Pangeran Qin Yue berusaha untuk melakukan sesuatu lebih jauh lagi, yaitu untuk memanggil jiwa Ye Zixi. Namun jiwa keduanya malah terpental dari empati, dan kesadaran mereka kembali pada tubuh masing-masing."Ye Zixi terjebak dalam ilusi mimpi yang diciptakan oleh roh iblis Zhen Zi. Dan roh iblis Zhen Zi sudah mengelabuhi Ye Zixi. Kita harus melakukan sesuatu, Dewa Naga Long Wang!" ucap Pangeran Qin Yue terlihat sangat mence
Read more

Hanya Ingin Bersama Denganmu

Sepasang alis indah Ye Zixi berkerut saling berdekatan mendengar ucapan roh iblis Zhen Zi."Jiwaku? Apa maksudmu?!""Aku merasakan jika Dewi memiliki jiwa yang sangat kuat dan tidak seperti manusia dunia fana pada umumnya. Energi yang terpancar dari jiwa Dewi sangatlah berbeda dan menimbulkan fluktuasi yang signifikan terhadap kekuatanku. Dan hal itu membuatku bisa mempertahankan kekuatanku lebih lama. Dewi tidak perlu melakukan hal berat lainnya untuk membayarnya. Dewi hanya akan hidup bahagia setelah ini. Hidup bersama Kapten Zhou, merajut kasih, mengarungi lautan bersama, dan hidup penuh kedamaian tanpa ada peperangan lagi ... seperti yang Dewi inginkan selama ini. Aku bisa mewujudkan semuanya itu, asal Dewi memberikan jiwa Dewi untukku.""Lalu ... jika kamu mengambil jiwaku? Bagaimana aku bisa tetap bersama Zhou Nansong?" seketika nalar Ye Zixi bekerja, dan dia kembali meragukan ajakan roh iblis Zhen Zi."Dewi tidak perlu merasa ragu dan khawa
Read more

Permainan Musik Yang Indah

Ye Zixi menyandarkan kepalanya di atas bahu lebar Zhou Nansong. Sementara Zhou Nansong terlihat masih memainkan sebuah melodi indah dan manis dengan guzheng putih itu.'Ini adalah musik terindah yang pernah aku dengar. Bahkan aku tidak pernah mendengar musik seindah ini di kehidupanku sebelumnya.' batin dokter cantik itu sangat menikmati lantunan musik indah itu."Musik yang sangat indah dan manis ... terima kasih sudah memainkannya untukku ..." ucap Ye Zixi ketika Zhou Nansong menyudahi permainannya."Apa kamu menyukainya? Jika kamu menyukainya, maka aku akan memainkannya untukmu setiap hari.""Hhm. Aku sangat menyukainya ..." wajah ayunya semakin berbinar, dan dia sangat menikmati kebersamaan ini."Menurut ahli sejarah, saat zaman dinasti Han sebelum dinasti Qin ini, Guzheng sudah menjadi alat musik populer untuk mengiringi lagu. Guzheng pada awalnya hanya memiliki 5 senar. Pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah senarnya bertambah menjad
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status