Cindy sedang dirias di kamarnya. Hari itu acara pernikahannya dengan Raka akan digelar. Beberapa kali air matanya meleleh di luar kendalinya. Sang penata rias, sahabat Cindy sendiri menggelengkan kepalanya, sudah beberapa kali ia mengingatkan agar Cindy tidak menangis lagi. "Cin, kenapa menangis lagi? Riasanmu bisa rusak karena air mata. Kami sudah berusaha menutupi matamu yang bengkak karena semalam pasti kamu menangis terus," katanya. Cindy menghapus air matanya dengan tisu. "Maaf. Kamu tahu bahwa ini gak mudah bagiku. Aku gak menginginkan pernikahan ini.""Iya, aku tahu, tapi semuanya sudah terjadi. Menurutku, Raka juga pria yang baik. Aku yakin dia bisa membuatmu bahagia," jawab Almira, teman Cindy itu. "Aku gak tahu, Mir. Aku seperti patung yang berusaha mengikuti semua kemauan orang tua. Aku merasa hatiku kosong dan hampa. Aku gak bisa merasakan kebahagiaan atau apapun lagi," jawabnya. Almira menghela nafas panjang, menatap prihatin teman yang sering menjadi rekan kerjanya s
Last Updated : 2024-04-12 Read more