"Ada apa, Mas?" tanya Miranda sambil menatap Mario. Melihat sorot mata Miranda yang terarah padanya, tiba-tiba bibir Mario terasa kelu. Ia seolah kehilangan kata untuk mengungkapkan isi hatinya. Beberapa detik berlalu, dan Miranda masih berdiri di hadapan Mario. Ia menunggu ucapan yang akan keluar dari bibir Mario. "Mm... Bukan apa-apa, Mir. Lain kali saja, karena ini bukan hal yang penting. Sekarang yang terpenting kamu harus beristirahat supaya gak sakit lagi," kata Mario. Mario menangkap rasa kecewa dari ekspresi wajah Miranda, karena dirinya tidak jadi mengucapkan isi hatinya. Namun, Mario merasa harus mempertimbangkan semuanya lagi dan lagi, agar tidak merasakan kekecewaan yang sama seperti dahulu. "Aku pulang dulu, Mir. Sampai besok, ya," kata Mario. "Iya, terimakasih, Mas. Sampai bertemu besok di kantor," jawab Miranda seraya mengulas senyum. Mario segera memacu sepeda motornya dan pulang ke rumah. Setelah mandi dan makan malam, Mario duduk merenung sendirian di ruang k
Last Updated : 2024-03-12 Read more