Share

Cinta bersemi

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 15:52:34

Miranda melingkarkan tangannya memeluk pinggang Mario. Mereka menembus derasnya hujan yang kian menderas. Mario tahu bahwa Miranda sudah sangat kedinginan karena sekujur tubuhnya yang basah.

Tanpa sadar Mario menyentuh tangan Miranda yang melingkar di pinggangnya. Tangan mungil itu terasa amat dingin karena tidak tertutup jas hujan. Mario berinisiatif memasukkan tangan Miranda ke dalam sakunya. Ia berpikir mungkin itu bisa membuat Miranda sedikit hangat.

Deru hujan membuat Mario tidak bisa mengajak Miranda berbincang di sepanjang perjalanan. Miranda hanya menunjukkan arah ke rumahnya dengan suara yang cukup keras karena bersaing dengan suara hujan.

Mario melirik kaca spionnya dan melihat Miranda membenamkan wajah di balik punggungnya. Saat itu hati Mario bergetar dan terasa hangat. Timbul rasa yang aneh di hatinya, karena tiba-tiba ia ingin sekali melindungi gadis itu. Rasa itu pernah timbul di hati Mario hanya untuk ibunya, Riana, dan seorang gadis, yaitu Cindy.

Mario tidak menyan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Rasa yang berbeda

    "Wah, badannya panas sekali," kata seorang karyawan yang mengulurkan tangannya di dahi Miranda. "Apa kita harus membawanya ke rumah sakit?" tanya Mario dengan cemas. Tatapan beberapa karyawan di sekitarnya tertuju pada Mario. Mereka mulai menangkap gelagat tak biasa dari sikap Mario. Mario yang biasanya cuek kini terlihat panik dan mencemaskan Miranda. "Apa kalian punya hubungan khusus?""Iya, Rio, kamu sepertinya sangat mencemaskan dia. Kamu sudah menyukai Miranda, ya?" Pertanyaan beberapa rekan Mario mulai terdengar, tetapi kali ini Mario acuh. Bagi Mario, yang lebih penting adalah keselamatan Miranda. Seorang karyawan wanita membantu memberi minyak kayu putih di pelipis dan bawah hidung Miranda. "Kita bawa ke rumah sakit saja," katanya. Ketika Mario dan beberapa orang bersiap untuk membawa Miranda ke mobil, perlahan gadis itu membuka matanya. "Mm... Aku dimana?" katanya. "Mir, kamu sudah sadar? Kita ke rumah sakit, ya!" kata Mario. Miranda menggelengkan kepalanya. "Gak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Mario cemburu

    "Ada apa, Mas?" tanya Miranda sambil menatap Mario. Melihat sorot mata Miranda yang terarah padanya, tiba-tiba bibir Mario terasa kelu. Ia seolah kehilangan kata untuk mengungkapkan isi hatinya. Beberapa detik berlalu, dan Miranda masih berdiri di hadapan Mario. Ia menunggu ucapan yang akan keluar dari bibir Mario. "Mm... Bukan apa-apa, Mir. Lain kali saja, karena ini bukan hal yang penting. Sekarang yang terpenting kamu harus beristirahat supaya gak sakit lagi," kata Mario. Mario menangkap rasa kecewa dari ekspresi wajah Miranda, karena dirinya tidak jadi mengucapkan isi hatinya. Namun, Mario merasa harus mempertimbangkan semuanya lagi dan lagi, agar tidak merasakan kekecewaan yang sama seperti dahulu. "Aku pulang dulu, Mir. Sampai besok, ya," kata Mario. "Iya, terimakasih, Mas. Sampai bertemu besok di kantor," jawab Miranda seraya mengulas senyum. Mario segera memacu sepeda motornya dan pulang ke rumah. Setelah mandi dan makan malam, Mario duduk merenung sendirian di ruang k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Siasat Miranda

    Miranda melirik Mario yang masih duduk di sepeda motornya. Jarak mereka sebenarnya hanya terpaut beberapa meter. Tentu saja Miranda mengetahui keberadaan Mario di sana. Namun, ia memang sengaja berpura-pura tidak tahu dan asyik bersenda gurau dengan Zaky. Semalam Tante Sandra, orang yang memberi perintah pada Miranda untuk menggoda dan mendekati Mario menelepon untuk menanyakan bagaimana perkembangan hubungannya dengan Mario. Miranda sendiri tidak ingin terlalu mengetahui, apa yang membuat Tante Sandra mempunyai niat buruk pada Mario. Yang Miranda pikirkan hanyalah imbalan yang akan ia Terima setelah tugasnya usai. 'Sempurna,' ucap Miranda dalam hatinya saat melihat raut wajah Mario yang menyiratkan rasa cemburu. Bukan tanpa sebab Tante Sandra meminta Miranda melakukan itu. Semalam Miranda dengan percaya diri menyatakan bahwa Mario telah jatuh hati padanya. Sikap dan perhatian yang Mario berikan memang sangat jauh berbeda dengan saat awal mereka berjumpa. Akan tetapi Miranda juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Resmi berpacaran

    Miranda sengaja menunggu Mario mengatakan isi hatinya. Sebenarnya ia sudah bisa menebak apa yang ingin pria itu katakan. "Aku menyukai kamu, Miranda." Akhirnya kalimat itu meluncur dari bibir Mario. Miranda membelalakkan matanya, ia berpura-pura terkejut mendengarnya. Sebenarnya, Miranda bersorak dalam hati karena pekerjaannya sudah membuahkan hasil. Mario benar-benar sudah masuk dalam jeratnya dan nyaris tidak akan bisa melepaskan diri. Mario menjadi canggung karena tidak ada jawaban atau reaksi apapun dari Miranda. "Mm... Apa kamu merasa terganggu dengan pernyataanku? Aku minta maaf kalau ini mengejutkan kamu. Kalau memang kamu gak nyaman, lupakan saja! Anggap aku gak pernah mengutarakan hal ini padamu." Mario mengalihkan pandangannya untuk meredam rasa malu dan sedikit penyesalan karena akhirnya ia mengungkapkan perasaan itu. Miranda tersenyum tipis dan menatap Mario. "Siapa yang terganggu? Aku justru senang mendengarnya, Mas. Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Perkenalan

    "Halo, Miranda, apa kamu sudah siap bertemu dengan mereka?" tanya Sandra melalui sambungan panggilan video. "Tentu saja, Tante. Ini aku sedang berdandan dan menunggu Mario menjemputku," jawab Miranda sambil menatap pantulan dirinya di cermin. "Ingat, jangan terlalu berlebihan! Pakai baju yang sederhana saja!" kata Sandra. "Iya, Tante tenang saja! Aku sudah terbiasa berakting sebagai Miranda yang kalem dan lembut." Miranda mengambil lipstik berwarna merah dan memolesnya di bibir. "Warna lipstik itu terlalu mencolok, Miranda. Hapus dan ganti dengan warna yang lebih natural!" titah Sandra. "Tante, menurutku warna ini cukup bagus. Aku bosan hanya memakai warna lipstik yang sama setiap hari. Apa salahnya hari ini aku mencoba warna yang lebih terang?" protes Miranda. "Jangan banyak bicara! Turuti saja perintahku! Kamu harus memberi kesan yang baik dan membuat keluarga mereka percaya padamu dalam pertemuan pertama ini," kata Sandra. "Ah, kenapa membosankan sekali menjadi seorang Miran

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kesan Pertama

    "Masakan Ibu enak sekali," puji Miranda. "Iya, Mir. Masakan ibuku memang yang paling nikmat di dunia ini," kata Mario yang duduk di samping Miranda. Keluarga mereka sedang menikmati menu makan siang yang cukup istimewa. Nasi hangat, ayam bakar, lalapan, dan sambal sudah terhidang di hadapan mereka. "Wah, kamu terlalu memuji, Mir. Ibumu juga pasti pintar memasak. Kapan-kapan kami akan berkunjung ke rumahmu untuk berkenalan dengan orang tuamu," kata Hana. "Uhuk...." Miranda terkejut mendengar ucapan Hana. Ia belum siap jika keluarga Mario benar-benar akan datang ke rumahnya. Ibu kandungnya pasti akan terkejut dan menolak mentah-mentah untuk masuk dalam skenario Sandra. Mario mungkin akan marah jika melihat kenyataan bahwa Miranda bukanlah gadis sederhana yang mempunyai dua adik kecil. "Kenapa, Mir? Hati-hati makannya!" Mario menyodorkan segelas air putih untuk Miranda. Miranda segera meminum air itu dan berusaha kembali menguasai keadaan. "Iya, Bu. Masakan ibuku juga enak. Bagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Keluarga Palsu

    "Apa keluargamu menyukai aku?" tanya Miranda siang itu. Seperti biasanya, Miranda dan Mario makan siang bersama di kantin. "Tentu saja. Ibu memujimu karena kamu gadis yang cantik, pintar, dan menyenangkan. Penampilanmu kemarin sangat sempurna, Mir," jawab Mario. "Ah, aku lega mendengarnya. Aku gelisah memikirkan ini sepanjang malam. Aku takut ada sikapku yang gak berkenan di hati ibu, ayah, atau adikmu."Mario tersenyum dan menatap Miranda. "Tenang saja, Sayang. Orang tuaku selalu mendukung pilihanku, apa yang membuatku bahagia. Mereka gak menerapkan banyak standar dan kriteria untuk calon menantu mereka. Yang terpenting adalah hati kita yang saling mencintai dengan tulus.""Baguslah, aku tenang mendengarnya, Mas. Apa mereka setuju kalau kita segera menikah?" Pertanyaan Miranda itu membuat mata Mario terbelalak, karena gadis yang di matanya sederhana dan manis itu justru ingin cepat meresmikan hubungan mereka. "Apa kamu yakin ingin segera menikah denganku? Apa ini gak terlalu ce

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Keluarga Palsu (2)

    Sebelum wanita paruh baya itu memberi jawaban, ponsel Miranda berdering keras. Ia segera menjawab panggilan telepon yang ternyata dari Sandra itu. "Halo, Tante. Aku sudah sampai di alamat yang Tante berikan," katanya. "Bagus! Apa kamu sudah ketemu Bu Ijah dan kedua anaknya?" tanya Sandra. "Iya, Tante, tapi aku bingung. Kenapa aku harus bertemu dengan mereka di rumah ini?" Miranda kembali menatap wanita yang duduk di hadapannya itu. "Mereka adalah calon keluarga barumu. Cobalah untuk saling mengenal dan memahami dengan baik tentang peran kalian masing-masing! Ingat, jangan sampai kalian melakukan kesalahan sekecil apapun! Aku bisa membatalkan perjanjian dan uang itu gak akan aku berikan kalau kalian sampai gagal.""Apa?!" Miranda benar-benar terkejut mendengar ucapan Sandra. Ia tidak menyangka kalau wanita itu menyusun skenario dengan sangat baik dan memperhatikan semua hal kecil dengan teliti. "Kenapa kaget begitu? Tante hanya memberikan solusi atas keluhanmu kemarin. Katamu, gak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Impian yang tertunda

    Cindy menatap Riana dengan bingung. Riana menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia berharap Mario akan kembali membuka hatinya untuk sang mantan kekasih. Cindy mengikuti langkah Mario menuju halaman belakang rumah itu. Di situ sepi dan hanya ada mereka berdua. Cindy dan Mario kini berdiri berhadapan dan saling memandang. Ada rasa yang berbeda saat mereka bertemu kembali setelah sekian lama berpisah. Sekarang semua rahasia dan kesalahpahaman di antara mereka juga sudah terungkap dengan jelas. "Ada apa, Rio?" Mata Cindy bergerak indah, dengan bibir merah alami yang mampu menggetarkan kembali hati Mario. "Mm... Akhirnya semua sudah jelas sekarang. Aku minta maaf karena sudah salah menilai kamu, Cin. Aku langsung pergi tanpa mendengar penjelasanmu," kata Mario. Cindy menghela nafas lega. Sebenarnya sudah lama ia menantikan saat seperti ini. Perpisahan dengan Mario membuatnya rapuh dan hancur, apalagi mereka berpisah saat rencana pernikahan sudah di depan mata. "Semuanya sudah berla

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Nasib Sandra

    Wajah Sandra mulai berubah pucat. Rahasia yang ia simpan selama ini ternyata sudah terbongkar. Hadi dan keluarganya mempunyai lebih dari cukup bukti dan saksi yang akan membuat Sandra mendapatkan hukuman berat. Sebelum Mario dan David menaikkan Sandra ke dalam mobil, Sandra melihat pintu pagar rumahnya terbuka lebar. Semua karyawan dan penjaga tak berdaya untuk menolong Sandra, karena David juga menghubungi anak buahnya untuk datang dan berjaga di depan pintu gerbang. Tepat pada saat itu, Sandra yang tidak mau dibawa ke kantor polisi melihat satu kesempatan untuk melarikan diri. Ia berencana untuk melarikan diri dan memaksa salah satu anak buahnya yang ada di pintu gerbang untuk membawanya kabur. dengan sekuat tenaga Sandra memutar roda kursi rodanya. David dan Mario terkejut dan segera mengejar Sandra. "Hentikan dia!" David berteriak pada penjaga dan anak buahnya. Melihat beberapa pria bersiaga untuk menghalanginya, Sandra bergegas berbelok ke arah lain. Sandra hanya berpikir un

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kejahatan Sandra terbongkar

    Mario dan keluarganya sampai di depan kediaman Sandra. Tentu saja mereka juga membawa serta Raka dan Mira. Raka dan Mira akan bersaksi bahwa mereka memang menerima perintah dari Sandra dan anak buahnya untuk menjalankan skenario yang ia buat. Pagar pintu rumah itu tertutup rapat. Tak ada yang menduga kalau seorang wanita yang cacat di dalam rumah itu bisa mengendalikan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya. David dan Mario pun yakin, bahwa Raka dan Mira akan terkejut nantinya saat melihat kondisi Sandra yang sebenarnya. David turun lebih dulu dari mobil dan berbincang sejenak dengan penjaga rumah. David memang beberapa kali pernah datang ke rumah itu untuk mengantar mamanya, sehingga semua penjaga dan asisten rumah tangga sudah mengenalnya. "Apa Tante Sandra ada di rumah?" tanya David pada seorang pria bertubuh besar dan berkacamata. "Apa Mas David sudah punya janji?" tanya pria itu. "Saya keponakan Tante Sandra. Apa saya harus membuat janji untuk bertemu dengan tante saya se

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Bertemu Mira

    "Masuk!" Seorang anak buah David mendorong Miranda alias Mira masuk ke rumah Mario. Wanita itu ingin menolak, tapi tentu tenaganya kalah besar jika dibandingkan dengan tiga orang pria bertubuh besar yang berada di dekatnya. Mario dan semua orang yang ada di dalam rumah pun keluar menemui Mira. "Miranda...." Mario menatap wanita itu, kini dengan rasa yang berbeda. Mira menundukkan kepalanya dan tidak mau menatap wajah Mario. Penampilan dan riasan wajah Mira kini jauh berbeda. Ia berdandan lebih menor dan menjadi dirinya sendiri. Sikap dan gayanya juga terkesan lebih angkuh daripada Miranda yang biasa dikenal oleh Mario. Setelah beberapa saat menghindar dari pandangan mata mantan kekasih palsunya, Mira akhirnya memberanikan diri menatap mata Mario. Semua bisa melihat rasa kesal dan kemarahan Mario saat itu. "Jadi selama ini kamu hanya berpura-pura menjadi kekasihku?" tanya Mario. "Rio, sebaiknya kita bicara di dalam. Gak enak dilihat dan didengar orang lain." Hana mengingatkan Mar

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Miranda ditemukan

    "Aku sama sekali gak tahu identitasnya, Rio. Aku hanya mengenalnya sebagai Tante Jelita. Saat aku mendengar suaranya, sepertinya dia wanita yang tegas. Dia juga punya anak buah dan bisa mengatur segala sesuatu sesuai dengan keinginan hatinya," kata Raka. "Kenapa semuanya serba kebetulan seperti ini? Apa wanita itu ada hubungannya dengan Miranda? Kenapa sepertinya orang itu punya rencana untuk menghancurkan hidupku dan hubunganku dengan Cindy?" tanya Mario. "Benar, Mas. Sepertinya rencana ini sudah diatur dengan rapi oleh seseorang," kata Riana. "Siapa orang yang bisa berbuat setega itu?" tanya Cindy. "Hanya satu orang yang bisa berbuat seperti itu." Mario menatap ibu dan ayahnya. "Apa mungkin ini rencana Tante Sandra? Tapi itu gak mungkin, kan?" kata Riana. "Aku juga punya kecurigaan yang sama, Ria. Seumur hidupku, aku hanya menemukan satu orang yang begitu berambisi menghancurkan kehidupan orang lain," ujar Mario. "Tapi Sandra sekarang sakit, Nak. Dia bukan lagi Sandra yang da

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Kebenaran yang terungkap

    "Tolong tunggu sebentar, Tante! Saya datang untuk menjelaskan semuanya." Cindy memegang tangan Hana dengan erat. "Menjelaskan tentang apa? Bukankah semuanya sudah jelas? Kalian sudah resmi menikah, kan? Tolong jangan usik Mario lagi! Saat ini dia sedang dalam kondisi yang gak baik," kata Hana. Mendengar keributan di depan, Riana keluar dari kamarnya. Ia segera mendekat ketika melihat kedatangan Cindy."Bu, jangan marah dulu! Mbak Cindy juga batal menikah, Bu," kata Riana. "Apa?! Kenapa?" Suara Hana mulai melunak saat mendengar cerita Riana. Riana memang belum sempat menceritakan apa yang ia ketahui dari Cindy, karena ia ingin Cindy yang menceritakan sendiri pada Mario dan orang tuanya. "Bu, biarkan mereka masuk dulu! Mereka pasti baru saja sampai. Aku akan membuat minuman dan memanggil Mas Rio. Mbak Cindy akan menceritakan semuanya pada kita," kata Riana. Hana akhirnya mengijinkan Cindy dan Raka masuk ke dalam rumah. Cindy dan Raka duduk di sofa, sementara Riana membuatkan minuma

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Menemui Mario

    Hari yang dinantikan oleh Cindy akhirnya tiba. Pagi itu ia sudah ada di bandara dan menunggu Raka. Mereka akan pergi menemui Mario untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Cindy memakai kaus kasual dan celana panjang berwarna hitam. Ia memakai kacamata hitam dan membawa sebuah tas koper. Ia juga akan pulang ke rumah orang tuanya dan tinggal beberapa hari di sana. Cindy duduk di bangku yang tersedia di luar bandara. Di tangannya ia menggenggam ponsel dan terus memantau keberadaan Raka. Cindy cukup tenang ketika Raka memberi tahu bahwa ia sudah ada cukup dekat dengan lokasi bandara. Beberapa menit kemudian, Raka datang menghampiri Cindy. Ia membawa tas ransel di punggungnya dan tersenyum ramah. "Maaf lama menunggu, tadi jalanan macet," kata Raka. "Gak apa-apa, Mas. Aku juga belum lama sampai di sini. Ayo kita masuk!" ajak Cindy. Bagi Raka, perjalanan ini juga sangat penting. Ia cukup puas akan menghabiskan waktu bersama dengan Cindy. Hal yang membuatnya semakin senang adalah

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Hukuman untuk pengkhianat

    Seorang pria berjaket tebal dan berkacamata hitam berhenti sejenak di depan ruang perawatan Raka. Setelah mengintip sejenak dari celah tirai jendela yang terbuka, ia melangkah pergi ke sudut rumah sakit yang sepi. Setelah merasa cukup aman dan tidak ada yang akan mendengar ucapannya, ia mengeluarkan ponsel dari sakunya. "Halo, Nyonya. Saya sudah berhasil melaksanakan tugas dari Nyonya," katanya. "Oh ya? Bagaimana hasilnya?" tanya Sandra dari ujung telepon. "Lukanya cukup serius, dia dirawat di rumah sakit. Tolong kirim uang yang Nyonya janjikan sekarang, karena saya harus segera kabur dari kota ini sebelum ada yang curiga," bisik pria itu. Matanya tetap lincah mengawasi keadaan di sekitarnya. "Saya harus mengetahui kondisi Raka yang sebenarnya. Kenapa dia gak m4ti saja?" tanya Sandra. "Nyonya hanya memberi perintah untuk membuat dia mengalami kecelakaan. Saya sudah melakukan tepat seperti yang Nyonya perintahkan," jawab pria itu. "Kirimkan dahulu foto-foto Raka sebagai bukti! S

  • Kembalinya Cinta Pertama Ayahku    Rasa bersalah

    "Terimakasih banyak, Nak Cindy. Kami janji akan membayarnya segera," ucap Bapak Raka sambil menangis haru. Cindy tersenyum tipis, ia tidak dapat menahan diri untuk menolong Raka, walaupun itu berarti harus mengorbankan uang tabungannya. Cindy juga sadar, mungkin rencananya untuk menemui Mario akan tertunda sampai kondisi Raka pulih. Jika Cindy memaksa menemui Mario saat ini, mungkin Mario akan menolak dan meragukan keterangannya. Bagaimanapun juga, ia membutuhkan keterangan dan pengakuan dari Raka tentang kejadian yang sebenarnya. Kedua orang tua Raka segera masuk ke ruangan IGD, sementara Cindy menuju bagian administrasi. Ia mengisi formulir rawat inap pasien dan memberikan sejumlah uang deposit. Pihak rumah sakit akan segera memindahkan Raka ke ruang perawatan. Setelah menyelesaikan semua proses yang diperlukan, Cindy segera menyusul ke ruang perawatan Raka. Ia berjalan perlahan dan menunggu di depan pintu, karena Raka sedang berbicara dengan kedua orang tuanya. "Nak, syukurlah

DMCA.com Protection Status