Sudah seminggu berlalu sejak kejadian dimana Rosa menendang aset atasannya itu. Tapi tidak ada surat pemecatan sama-sekali. Membuatnya bertanya-tanya dalam hati, kenapa tidak kunjung mendapat surat itu. Tapi entah apapun alasannya, Rosa tidak peduli. Dia sedang di apartemen sepupunya—Jemimah—sembari menunggu Rafael pulang sekolah, barulah nanti dia kembali.“Lo gak kerja, Ros? Perasaan kemarin lo bilang udah di terima deh,” Jemimah muncul. Keringat memenuhi seluruh wajah, hingga lehernya. Ada beberapa bekas cupang yang dibiarkan terekspos. Tanpa Rosa tanya pun, dia tahu apa yang baru saja dilakukan sepupu laknatnya itu.Seorang pria keluar dari kamar Jemimah terburu-buru.“Gue balik ya, Jem, Ros. Ntar malam jangan lupa mampir ke klub gue, ada party soalnya.”“Iya, babe. Gue datang,” Jemimah beranjak untuk mengantar lelaki bernama Luis itu. “Ajak Rosa juga.”“Iya.”Teriakan itu berakhir dengan pintu apartemen yang ditutup. Jemimah kembali duduk di sofa, merentangkan tangan sambil ter
Last Updated : 2024-10-29 Read more