Semua Bab Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO: Bab 31 - Bab 40

121 Bab

Muhammad Arkan Abelard

Muhammad Arkan Abelard, siapa yang tidak mengenalnya, di usianya 25 tahun sudah menjadi seorang CEO muda sukses dengan wajahnya tampan. Mampu memikat banyak wanita tergila-gila karenanya, walaupun dirinya tidak suka berinteraksi dengan wanita selain mamahnya. Karena sebuah mimpi Arkan menjadi seorang suami dari istrinya yang lebih muda 7 tahun. Dirinya yang dulu tidak suka berbaur dengan wanita, tapi hu setelah menikah ia berubah menjadi sosok pria yang hangat, banyak bicara, suka senyum, dan masih banyak lagi. Tapi kalau di luar rumah ia tetap seperti dirinya dulu yang dingin dengan tatapan tajamnya, ia akan berbeda jika bersama istrinya.Setelah mengantar istrinya ke kampus Arkan langsung pergi ke kantor tempat biasa ia bekerja. Di kantor ia selalu terkenal dingin, tatapan tajam, beribawa, cuek, irit bicara, dan wajah tampan. Dengan langkah tegap dan tatapan tajam arkan berjalan memasuki kantornya. Ketika para karyawannya menyapa ia akan menyapa kembali dengan mengangguk atau senyu
Baca selengkapnya

Cook steak with you

" Kamu duluan yang mandi atau aku?" " Gimana kalau mandi berdua?" bisik Arkan dengan suara terdengar menggoda.Sontak Aisyah kaget mendengarnya dengan spontan tangannya menampar pipi Arkan dan langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.Arkan ikut terkejut dengan tamparan dari Aisyah yang lumayan kuat di pipinya. Pria itu menggelengkan kepalanya dengan mengusap pipinya yang terkena tamparan barusan.Beberapa menit berlalu Aisyah baru saja keluar dari kamar mandi dengan langkah malu-malu ia berjalan menuju tempat tidur. Arkan tersenyum ketika melihat Aisyah sudah keluar dari kamar mandi dan sedang berjalan ke arahnya." Kamu sudah selesai mandi?" " Belum!!" " Mau aku mandiin?" goda Arkan dengan menaik turunkan alisnya." Dasar mesum!! sana pergi mandi sendiri!" usir Aisyah dengan mendorong punggung Arkan sampai di depan pintu kamar mandi.Arkan pasrah dengan Aisyah yang mendorong punggungnya sampai mengantar ke depan pintu kamar mandi. Beberapa menit kemudian Arkan keluar dari kamar
Baca selengkapnya

Babe hug me!

" Sayang kenapa tidak makan steaknya?" tanya Arkan yang melirik ke piring Aisyah yang belum ada di sentuh itu.Aisyah melirik tajam kepada Arkan dengan menggeser piring menjauh darinya. Ia bahkan sampai menghela napas kesal cuman karena gak bisa makan steak pakai pisau." Ribet banget makan steak! mana harus pakai pisau untuk potong-potong dagingnya!!" Arkan menggeleng dengan tangannya sibuk memotong kecil-kecil steak di piringnya, lalu setelah selesai ia memberikan steak yang sudah di potong kepada Aisyah." Sayang sekarang kamu bisa makan steaknya. Sudah jangan ngambek, ayo makan." Aisyah manggut-manggut dengan memakan steak yang sudah di potong kecil-kecil oleh Arkan. Wajahnya pun berubah yang tadinya kesal menjadi senang karena steaknya sudah di potong kecil-kecil oleh Arkan." Sayang gimana kamu suka sama makanannya?" " Enak, tapi saosnya kurang pedas." komentar Aisyah mengenai steak dan saosnya." Jangan sering makan pedas-pedas sayang. Tidak baik buat usus kamu." " Cintai u
Baca selengkapnya

Yang rese siapa?

" WOOY! SITI AISYAH!!" teriak Nurul yang berada di parkiran kampus.Sontak para mahasiswa dan para dosen menoleh ke arah teriakan dari seorang perempuan yang berada di parkiran kampus. Aisyah membalikkan tubuhnya ke arah belakang dan melihat Nurul yang sedang berlari kecil ke arahnya. Matanya melihat sekeliling yang sedang menatap ke arahnya, membuat ia meringis malu." Nurul hidayah, kurang besar kau panggil aku! besok panggil aku pakai toak mesjid aja, supaya satu kampus dengar!!" sindir Aisyah kepada Nurul yang sudah berada di sampingnya." Hehehehe...." Ketika hendak masuk ke dalam kampus mata Aisyah tidak sengaja eyes contacts dengan dosennya yaitu pak Abian. Dengan cepat Aisyah memutuskan eyes contacts dengan menarik lengan Nurul berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam kampus." Udah wooy! capek aku!" Nurul menghentikan jalannya." Cepat Nurul nanti kita terlambat masuk!" Aisyah menarik kembali lengan Nurul untuk berlari." Kau kenapa sih? tiba-tiba narik aku terus jalannya cepat-
Baca selengkapnya

Apa ini definisi jodoh?

Nurul melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah tiga kurang. Ia langsung bangkit dengan berjalan tempat penjual makanan untuk membayar makanannya dan Aisyah." Bu, saya mau bayar." ujar Nurul dengan menatap ibu penjual bakso." Sama punya temannya mbak?" tanya ibu penjual bakso.Nurul mengangguk dengan tersenyum kepada ibu penjual bakso." Semuanya 45 ribu mbak." ujar ibu penjual bakso." Nih, bu uangnya." menyerahkan uang 50 ribu yang di berikan Aisyah tadi." Kembaliannya 5 ribu ya, mbak."" Terimakasih bu." " Sama-sama mbak." Nurul langsung bergegas berjalan keluar dari kampus untuk segera pergi ke tempat kerjanya menggunakan gojek online." Atas nama Nurul hidayah?" tanya ojek online dengan memastikan kliennya.Nurul mengangguk. " Iya, bang." Abang ojek online itu memberikan helm kepada Nurul sebelum menghidupkan motornya. Ketika baru sampai di tempat kerjanya tiba-tiba kak Karin menyuruh Nurul untuk segera menganti pakaian kerjanya." Nurul cepat sedikit
Baca selengkapnya

Malam minggu di Jakarta

Di hari Sabtu pagi di kediaman pasutri yang sangat luar biasa sekali. Baik Arkan dan Aisyah yang tidak ada kegiatan di luar rumah dan membuat mereka berdua melakukan bersih-bersih rumah dan memasak bersama.Setelah capek bersih-bersih rumah dan masak bersama. Membuat pasutri itu melakukan kegiatan masing-masing, seperti Aisyah berada di tempat tidur sedang menonton film di televisi. Sedangkan yang Arkan sedang berada di sofa di temani dengan laptop dan berkas-berkas di meja.Kringg... Kringg...Suara telepon masuk di handphone mereka milik Arkan yang membuat si pemilik langsung mencari handphonenya dan mengangkat telepon masuk tersebut.( " Assalamualaikum, ada apa bg?" )( " Wa'alaikumsalam, Arkan ini mamak." )( " Ya, mak. Ada bisa Arkan bantu?" )( " Aisyah ada bersama kau?" )( " Ada mak." ) ( " Dia di telepon susah kali! macam presiden aja, gak di angkat! tolong arkan kadih handphonenya ke Aisyah, mamak mau bicara." )( " Ya, mak." ) " Sayang ke sini sebentar." pinta Arkan denga
Baca selengkapnya

Kalau bisa dua kenapa harus satu

" Aisyah ayok." ajak Nurul yang sudah turun dari motor." Ooy sabarlah! susah nih buka helmnya!" Aisyah yang masih sibuk membuka kaitan helm yang tidak mau terbuka-buka." Ya Allah, gitu aja gak bisa kau! sini lah aku bukain!" " Terimakasih bestie ku." " Ya, udah yok kita cari makanan dulu baru cari tempat duduk." ajak Nurul dengan mengandeng lengan Aisyah berjalan mencari makanan." Kau beli apa Aisyah?" " Enak-enak semua nampaknya. Sampai bingung aku mau beli yang mana." " Sama aku juga bingung. Gimana kalau kita beli bakso mercon." saran Nurul yang di anggukan oleh Aisyah." Gass lah apa lagi." Sesampainya mereka ke tempat penjual bakso mercon yang lumayan ramai pembeli. " Kak beli bakso mercon 2 di bungkus ya." ucap Nurul kepada penjualnya." Tunggu sebentar ya, mbak." jawab kakak penjualnya.Nurul mengangguk. " Ya, kak." " Mau beli apa lagi Aisyah, habis beli ini?" " Hmm... gak tahu." Aisyah menggeleng bingung." Kau ya, buat aku naik darah aja! orang udah serius nunggin
Baca selengkapnya

Suara siapa itu Aisyah?

" Sayang makanannya di bawa semua atau gak?" tanya Arkan yang baru masuk ke dalam kamar.Aisyah menoleh. " Bawa aja semua." Arkan mengangguk dengan pergi kembali ke dapur untuk menyiapkan bekal makanan untuk di bawa ke taman nanti." Sayang belum siap?" tanya Arkan yang sudah berada di samping Aisyah." Udah nih. Tinggal pakai lip tin sama minyak wangi aja." jawab Aisyah dengan memakai lip tint dan minyak wangi." Kamu kok belum sisiran?" tanya Aisyah dengan melihat rambut Arkan yang masih acak-acakan." Tolong dong sayang sisirkan rambut aku." pinta Arkan dengan manis." Aku?" Arkan mengangguk dengan menyerahkan sebuah sisir rambut kepada Aisyah." Tunduk lah sedikit! tinggi kali kayak tiang listrik." ujar Aisyah dengan menatap Arkan yang lebih tinggi darinya." Seperti ini, hm?" Arkan menunduk tubuhnya sampai sejajar dengan Aisyah." Wajahnya jauhin sedikit!" Aisyah langsung mendorong dada bidang Arkan." Kalau gak mau?" tanya Arkan dengan menahan kedua tangan Aisyah." Sisiran aja
Baca selengkapnya

Semoga kita bertemu kembali

Nurul menatap layar handphonenya sudah mati yang menandakan bahwa sambungan vidcall sudah selesai. Perempuan itu gerutu tidak jelas karena di matikan vidcall sepihak oleh Aisyah." Nih bocil satu aku belum selesai ngomong udah di matiin aja sama dia!" gerutu Nurul dengan menaruhkan handphonenya di atas meja." Kenapa Nurul?" tanya Keyla sebagai saudara sepupu Nurul." Gak ada kak. Udah rapi aja mau ke mana nih?" Nurul menggeleng kepalanya dengan melihat Keyla sudah rapi." Jalan-jalan dong sama mas pacar." jawab Keyla dengan senyum manis." Enak kali ya." " Iya dong. Nih kau pegang aja kunci kereta. Mana tahu kau mau jalan-jalan sama teman kau lagi." Keyla memberikan kunci motornya kepada Nurul." Teman aku udah pergi kak." " Pergi ke mana? alam kubur?" tanya Keyla penasaran." Astagfirullah bukan. Dia masih hidup, maksud aku dia udah pergi jalan-jalan sama saudaranya." jelas Nurul kepada Keyla.Keyla mengangguk. " Bilang dong. Hampir aja aku sudzon." " Bukan hampir tapi udah." " J
Baca selengkapnya

Surabaya

" Reza bagaimana caranya kita pulang hari ini " ujar Arkan dengan mengaduk-aduk kopinya mengunakan sendok. " Ya Allah pak. Kita baru saja sampai di kota Surabaya 2 jam yang lalu. Dan sekarang anda sudah memikirkan pulang ke Jakarta? maaf pak, anda harus menyelesaikan pekerjaan di sini terlebih dahulu baru bisa pulang ke Jakarta." Reza sampai tidak habis pikir dengan Arkan. Mereka baru saja sampai ke Surabaya, tapi Arkan sudah langsung memikirkan pulang ke Jakarta. Arkan menatap Reza. " Kamu tidak kasihan kepada saya?" Reza menggeleng. " Tidak pak. Anda harus fokus menyelesaikan pekerjaan di sini. " Kamu gak tahu kan saya sedang khawatir dan panik?" terlihat jelas wajah Arkan sedang khawatir dan panik secara bersamaan, walaupun sebisa mungkin untuk tenang. Reza menggeleng. " Tidak pak. " Istri saya dari tadi di telepon gak di angkat. Kayak mana saya tidak panik dan khawatir kepadanya." Arkan sampai pusing karena teleponnya tidak di angkat dengan istrinya. " Insyaallah istri an
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status