Home / Pernikahan / Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO: Chapter 51 - Chapter 60

121 Chapters

Kamu sangat berarti buat aku sayang

" Pagi mah, pah." sapa Arkan dan Aisyah secara bersamaan.Bu Sarah dan pak Albert menoleh dengan tersenyum melihat anaknya dan menantunya datang ke meja makan." Pagi menantu cantik mamah. Dan anaknya mamah." balas bu Sarah dan pak Albert hanya tersenyum dengan mengangguk kepalanya." Duduk di samping mamah sayang." tutur bu Sarah dengan menggandeng lengan Aisyah. " Gak mah, Aisyah duduk di samping aku." tegas Arkan dengan menggenggam tangan Aisyah." Mah ngalah aja, sama anak sendiri." lerai pak Albert dengan merangkul istrinya ke kursi." Iih.. papah, gak belain mamah!" ucap bu Sarah dengan menatap kesal kepada suaminya. Pak Albert melihat itu hanya menggeleng kepalanya." Menantu cantik mamah ayo makan yang banyak, supaya pipi kamu makin chubby. Gemas mamah lihat pipi kamu." bu Sarah tersenyum ramah melihat menantu kesayangan." Sayang mau sarapan apa, hm?" tanya Arkan dengan menatap Aisyah dari samping." Nasi goreng atau sandwich?" tanyanya lagi." Nasi goreng aja, sini aku ambi
Read more

Kita berharga

" Kita ke mana?" tanya Aisyah dengan melihat jalan raya yang lumayan ramai dengan berbagai kendaraan. " Ke caffe sayang." jawab Arkan dengan menoleh ke arah Aisyah sebentar." Caffe? buat apa?" tanya Aisyah dengan mengerutkan keningnya." Nanti kamu juga tahu sayang." Arkan mengusap tangan Aisyah yang berada di genggaman tangannya.Setelah setengah jam kemudian mereka sampai di parkiran caffe. Arkan langsung keluar dari mobil dengan berlari kecil untuk membukakan pintu mobil buat Aisyah." Sayang ayok." ajak Arkan dengan menuntun Aisyah masuk ke dalam caffe." Bagus banget caffe nya. Kamu tahu caffe ini dari siapa?" tanya Aisyah yang melihat interior caffe memanjakan matanya." Dari teman sayang." jawab Arkan dengan membawa Aisyah ke sebuah meja." Nurul? bang Reza? Kok?" ucap Aisyah dengan menatap bingung melihat Nurul dan bang Reza ada di tempat yang sama." Hai, Aisyah." sapa Nurul dan Reza bersamaan. Aisyah tersenyum dengan mengangguk kepalanya." Sayang mari duduk." Arkan menarik
Read more

Semoga ini yang terbaik buat kita

" Sayang kita pulang." ajak Arkan dengan berbicara berbisik kepada Aisyah." Nurul bagaimana? ajak dia juga, kita antar dia pulang dulu." balas Aisyah dengan berbisik juga kepada Arkan." Sayang mereka perlu berbicara berdua untuk memutuskan hubungan mereka. Di sini mereka gak hanya berdua saja, di caffe ini rame sayang. Insyaallah mereka gak cuman berdua aja." tutur Arkan dengan lembut yang di anggukan oleh Aisyah." Kami pamit duluan." ucap Arkan dengan bangkit dari tempat duduk yang di ikuti oleh Aisyah." Kalian udah mau pulang?" tanya Reza dengan menatap Arkan dan Aisyah secara bergantian." Iya, ingat kata-kata saya tadi. Jadi lah pria sejati." jawab Arkan. " Assalamualaikum." pamit Arkan dengan pergi bersama Aisyah meninggalkan caffe." Wa'alaikumsalam." jawab Reza dan Nurul bersamaan." Nurul saya ingin berbicara sama kamu." " Bicara aja bang." " Nurul kita akhiri saja hubungan ini. Saya ingin menjadi pria sejati yang mengajak seseorang serius bukan mengajaknya pacaran. Maa
Read more

Barakallah fii umrik istrinya aku🎉🎂🎉

" Kamu kenapa baru bilang kalau mau keluar kota?" tanya Aisyah dengan melihat Arkan sudah siap dengan pakaian formalnya." Maaf sayang. Tiba-tiba saja aku harus keluar kota untuk urusan proyek pekerjaan aku." jawab Arkan dengan mendekati Aisyah." Kapan kamu pulangnya?" tanya Aisyah lagi dengan menatap wajah Arkan." Belum tahu sayang. Aku belum tahu berapa lama di sana. Nanti aku pasti akan berikan kabar sama kamu." jawab Arkan." Kamu tahu hari ini apa?" " Hmm.. hari Rabu. Kenapa sayang?" Arkan pura-pura mikir, padahal ia tahu hari ini hari apa. " Gak ada. Kamu gak bawa pakaian?" Aisyah langsung mengalihkan pembicaraan. " Gak sayang. Nanti aku beli saja." jawab Arkan dengan mengusap kepala Aisyah." Kamu gak selingkuh kan?" tuduh Aisyah yang tiba-tiba curiga dengan Arkan." Astaghfirullah sayang. Aku gak akan selingkuhi kamu, karena kamu sangat berarti dan berharga buat aku. Jangan mikirin yang aneh-aneh yang membuat kamu overthinking." Arkan terkejut dengan pertanyaan Aisyah itu.
Read more

Anniversary

2 minggu kemudian.Setelah ulang tahun Aisyah pada malam itu. Mereka semakin dekat, bahkan Arkan tidak segan-segan memberikan setiap perhatian dan cintanya kepada Aisyah." Sayang kamu tahu gak hari ini hari apa?" tanya Arkan dengan menghampiri Aisyah yang duduk di sofa." Enggak. Jangan kan hari yang kamu tanya, tanggal aja kadang aku lupa." jawab Aisyah dengan menggeleng kepalanya. " Hari ini hari anniversary satu bulan pernikahan kita sayang. Kamu lupa?" " Hehehe... Maaf lah, lupa aku. Yang penting aku sekarang udah tahu hari ini hari apa." " Kamu mau minta apa sayang? atau kita dinner nanti malam?" tanya Arkan yang tidak mempersalahkan kalau Aisyah lupa dengan anniversary mereka." Minta uang aja." jawab Aisyah dengan ngasal. Wajah Arkan berubah menjadi serius dan terdiam dengan jawaban dari Aisyah." Bercanda~ ya Allah. Serius kali wajah kamu." Aisyah menyenggol lengan Arkan dengan terkekeh kecil." Gemas, sampai mau aku gigit kamu." ucap Arkan dengan mengigit pelan pipi Aisyah
Read more

Botol kompresan

Aisyah bolak-balik menukar posisi tidurnya, karena merasakan sakit di perut dan punggungnya. Arkan yang memeluk Aisyah menjadi terbangun karena merasakan ada pergerakan di sampingnya sedari tadi. " Sayang kamu kenapa?" tanya Arkan dengan mengucek matanya." Sakit." lirihnya dengan terus menekan perutnya yang terasa sakit." Sakit? kamu sakit apa sayang? ayo kita ke rumah sakit." Arkan langsung bangkit dari tidurnya. Wajahnya terlihat sangat panik ketika Aisyah mengatakan sakit. Aisyah menggeleng kepalanya. " Ngapain ke rumah sakit. Aku cuman sakit perut dan punggung aja." ucap Aisyah yang tidak mau di bawa ke rumah sakit." Perut dan punggung kamu sakit?" tanya Arkan yang melihat wajah Aisyah pucat karena merasakan sakit.Aisyah mengangguk. " Hm." " Aku harus apa sayang?" tanya Arkan berinsiatif ingin membantu Aisyah." Udah tidur aja sana. Ini kayaknya gejala mau datang haid." jawab Aisyah yang tidak mau merepotkan Arkan.Arkan menggeleng. " Aku gak mungkin bisa tidur sayang. Kala
Read more

Di sambut❎ Di labrak ☑️

Serentak menoleh dengan bersamaan Aisyah maupun pak satpam melihat seorang wanita menggunakan pakaian formal menghampiri mereka." Ini bu Sinta. Saya sudah meminta mbak ini untuk pergi dari sini. Seperti peraturan dari pak CEO untuk tidak mengizinkan sembarang orang bisa masuk ke dalam kantor kecuali para pekerja dan klien." jelas pak satpam kepada Sinta yang berada di depannya." Kamu ada perlu apa ingin masuk ke dalam kantor?" tanya Sinta dengan melihat seorang gadis di depannya." Kalau aku bilang mau bertemu Arkan. Kira-kira mbak ini percaya gak,ya?" batin Aisyah yang mencari alasan yang bisa meyakinkan wanita di depannya." Saya ingin mengambil barang yang di bawa teman saya bu. Katanya dia bekerja di kantor ini." jawab Aisyah dengan alibi mengunakan kata teman." Apa sangat penting banget barang kamu? gini aja kamu telepon teman kamu untuk mengantarkan barang kamu di sini." saran Sinta dengan mencoba memberikan solusi." Barang saya sangat penting sekali bu. Masalahnya handphone
Read more

Ana uhibbuka fillah sayang❤️

" Jangan berbicara seperti itu sayang. Tidak baik untuk calon ibu berbicara seperti itu. Bisa kan sayang untuk tidak berbicara yang tidak baik dan tidak ada manfaatnya." tutur Arkan berbicara lembut menasehati Aisyah.Aisyah mengangguk. " Insyaallah." " Kamu akan menjadi calon ibu dari anak-anak kita nanti. Madrasah pertama anak adalah ibunya. Aku akan mengatakan kepada anak-anak kita, betapa bangga dan bersyukurnya daddy memiliki mommy mu nak. Mommy kamu adalah perempuan yang sangat luar biasa. Daddy jatuh hati dan cinta ketika mommy mu hadir di mimpi daddy." " Pipi kamu kenapa merah sayang? sakit hm?" tanya Arkan dengan menggoda Aisyah yang pipinya kemerahan." Merusak suasana kamu mah. Udah segitu aja kamu ngomongnya?" elak Aisyah dengan tangannya menutupi mata Arkan. Ia malu ketahuan salting." Daddy sangat bahagia dan senang banget ketika berhasil menghalalkan mommy mu nak. Aku akan mengajarkan anak kita untuk mencintai kamu dan melindungi kamu dari hal-hal yang buruk di luar sa
Read more

Pulang kampung

2 bulan kemudian.Hembusan angin kencang di sertakan gemuruh petir membuat siapa saja pasti akan merasa takut ketika berada di luar terlalu lama. Pesawat mereka tumpangi beberapa menit yang lalu baru saja landing. Membuat 3 orang berbeda jenis itu langsung mencari taksi untuk membawa mereka pergi dari bandara.Hujan tadinya rintik-rintik kini menjadi sangat deras yang sangat semangat untuk membasahi bumi. Berada di dalam taksi dengan keadaan hujan di luar membuat para penumpang pada mengantuk. Contohnya seperti Nurul yang sudah terlelap tertidur saat awal masuk ke dalam taksi." Nurul udah tidur kau?" Aisyah melihat ke Nurul yang berada di sampingnya sudah terlelap tertidur. Lalu beralih melihat Arkan yang berada di samping kirinya, dengan membalas senyuman Arkan yang tengah tersenyum hangat kepadanya." Kamu tidur juga sayang. Sini sayang mendekat lagi." Arkan langsung membawa Aisyah masuk ke dalam dekapan hangatnya. " Kamu gak ngantuk?" Aisyah melihat wajah Arkan yang semakin hari s
Read more

Tatapan kau biasa aja dong!

" Gak ma--" Belum lagi Aisyah menyelesaikan ucapannya tanpa aba-aba Arkan langsung membungkam bibir Aisyah. Dengan mengunci pergerakan Aisyah, hingga Arkan begitu leluasa untuk memperdalam ciumannya.Buliran keringat di keningnya tidak di hiraukan oleh Arkan. Pria itu semakin semangat untuk memperdalam ciumannya tanpa merasakan gerah di tubuhnya. Padahal matahari di siang itu sangat panas sekali.Tok! Tok!" Aisyah! Aisyah! mana oleh-olehnya!?" teriak Mail dari luar pintu kamar." Oooy Aisyah! ngapain kalian berdua!? tidur kah!?" sambung Mail dengan terus memanggil Aisyah." Mail? suara Mail tuh kan? aduh Arkan mana gak mau berhentikan ciumannya lagi. Gimana ini?" batin Aisyah.Karena kedua tangannya di pegang dengan tangan kekar Arkan. Yang terpikir oleh Aisyah untuk menghentikan ciumannya dengan mengigit kuat bibir Arkan hingga sampai berdarah. Arkan yang shock itu pun langsung menghentikan ciumannya dengan menatap bingung Aisyah. Karena pria itu masih belum puas untuk berciuman de
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status