Home / Pernikahan / Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO: Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

Jangan panggil bocah!

" Belum boleh." jawab Aisyah langsung memeluk Arkan, dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. " Gak papa kan?" tanyanya sembari mengangkat wajahnya sedikit. Arkan mengangguk pelan dengan membalas pelukannya, ini salahnya yang memancing duluan lalu dia sendiri yang kerepotan. Harus menahan nafsunya, agar tidak menyakiti istrinya. " Sayang maaf ya, aku tidak akan memaksa kamu untuk melakukan berhubungan suami istri. Kalau kamu belum siap, insyaallah aku akan menunggu kamu, kapan pun untuk siap melakukannya." bisik Arkan dengan mengusap punggung Aisyah. " Aku juga minta maaf, aku takut dan belum siap. Kalau kamu gak bisa menahan nafsu, apa kita pisah ranjang aja dulu?" saran Aisyah yang takut kalau suaminya itu tidak bisa menahan nafsu. Arkan menggeleng tidak setuju. " Sayang insyaallah aku bisa menahan nafsu aku. Jadi kita gak perlu pisah ranjang, kamu tenang saja ya. Aku gak akan memaksa kamu jika kamu belum siap." Arkan lebih baik menahan nafsunya dari pada tidur p
Read more

Kesel tau gak!!

Sely menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan gadis itu. Baru kali ini ada yang berani menantangnya. Mana bukan levelnya harus menghadapi seorang bocah yang masih bau kencur." Ternyata lo sangat percaya diri banget ya. Sayang banget imut-imut gini, mau goda Arkan. Lo tau kata apa yang cocok buat lo?" ucap Sely dengan menatap Aisyah sekilas, sebelum membisikkan sesuatu. " Jalang kecil!" bisiknya dengan senyum menyeringai.Spontan Aisyah langsung menoleh menatap tajam wanita itu. Berusaha menahan emosinya, dan tidak mau kalah Aisyah membalas dengan membisik juga. Hingga mampu membuat eskpresi Sely langsung berubah menjadi merah padam." Kalau aku jalang kecil. Berarti kau jalang senior dong?" Aisyah mengantungkan ucapannya, sebelum melanjutkannya kembali dengan menekan kata pelakor. " Atau.. mau jadi pelakor!?" Wajahnya memerah padam dengan dadanya naik turun mengatur emosi. Dia mengira kalau gadis itu, hanya anak kecil biasa. Tapi lihatlah dia bisa membuatnya tersulut emosi. Tidak bi
Read more

Kamu

Ketika masuk waktu shalat dzuhur Arkan pamit pergi ke mesjid. Tapi sebelum pergi, pria itu memberikan Aisyah mukena baru untuk melaksanakan shalat di dalam kamar saja. Selesai dengan shalatnya, Aisyah menunggu Arkan pulang dengan memainkan handphone suaminya itu. Merasa bosan karena yang di tunggu tak kunjung datang, Aisyah berinsiatif untuk bersembunyi di balik pintu. Untuk mengejutkan Arkan ketika masuk kamar nanti.Sudah setengah jam dia menunggu di balik pintu, sampai membuatnya jengah dan bosan. Ketika hendak melangkah ke tempat tidur, Aisyah mengurungkan niatnya dengan samar-samar mendengar langkah kaki seseorang yang di yakini pasti itu Arkan. CeklekArkan menekan handle pintu dengan mengernyitkan keningnya tidak ada melihat Aisyah di dalam kamar maupun di tempat tidur. Wajahnya sudah panik takut istrinya itu kenapa-kenapa. Ketika hendak menutup pintu tiba-tiba..Dor!Aisyah mengejutkan Arkan ketika mau menutup pintu itu, yang di kejutkan sampai tersentak kaget sambil menggele
Read more

Weekend

Keesokan harinya,Pagi ini, Arkan maupun Aisyah tengah bersiap-siap karena sebentar lagi mereka akan pergi ke tempat horseback riding. Seperti rencana mereka kemarin, yang akan menghabiskan waktu berdua dengan melakukan horseback riding.Arkan begitu tampan memakai pakaian casual yang sangat cocok di tubuh pria itu, tidak jauh darinya Aisyah sedang sibuk bercermin. Langsung saja dia melangkah kakinya mendekati Aisyah. Ketika sudah di dekat Aisyah, matanya menatap tidak suka melihat style hijab yang di kenakan Aisyah.Ingat semua yang ada di diri Aisyah, adalah miliknya. Maka sedikit saja aurat Aisyah tidak tertutup, dia tidak suka dan cemburu." Sayang pakai hijab yang benar." ujar Arkan dengan melonggarkan hijab Aisyah, sampai menutupi dada gadis itu. " Aku tidak suka dan tidak ridho milik aku, di lihat orang lain. Kamu tau sayang, suami kamu ini cemburuan."Aisyah menggaruk kepalanya yang tertutup hijab itu. Melihat style hijabnya yang di lakukan Arkan barusan, membuatnya menghela na
Read more

Bukan healing

Nurul tercengang melihat tempat healing yang di dalam pikirannya mereka akan jalan-jalan ke pantai mungkin, mall, taman, tempat wisata atau bahkan ke luar kota gitu. Tapi ini apa!? Sungguh eskpektasi nya tidak sesuai dengan realitanya." Healing apa ini cok!?" " Aku cari baju satu jam loh! belum lagi siap-siap makan waktu dua jam! dan cuman healing nya di tempat tinggal kau!" sambung Nurul yang terus protes.Aisyah sedari tadi mati-matian menahan tawanya, sejak awal datang Nurul terus protes kepadanya. Memang sih mereka bukan healing jalan-jalan begitu, tapi ini semua ide nya Arkan. Katanya gini, kita masih capek sayang, lain kali saja kita jalan-jalan lagi. Emang capek apa sih? ya, walaupun mereka kemarin pulangnya malam sih sampai rumah." Ini bukan healing namanya Aisyah!" protes Nurul yang sudah capek-capek pilih outfit yang sesuai dan juga makeup. Tapi gak jadi healing, itu apa coba namanya! " Siapa bilang bukan healing? kamu dan istri saya bisa menikmati apapun yang mau kalian
Read more

Syafakillah sayang

Pagi ini seperti biasa, dosen masuk dan langsung melanjutkan penjelasan materi minggu lalu, dua jam lamanya mereka mengikuti kelas tersebut. Sebelum dosennya pergi beliau memberikan tugas berkelompok kepada mahasiswanya. Seperti saat ini, Aisyah, Nurul, dan satu pria dengan bermata abu-abu tengah berjalan menuju caffe yang berada di seberang kampus. Di arah berlawanan ada mobil sedan sedang mengawasi seseorang. Ketika menemukan celah untuk melakukan misinya, dia menaikkan sudut bibirnya berbentuk sebuah senyuman menyeringai dengan seraya melajukan mobilnya.Brumm.." LO AKAN MATI!! HAHAHA..." ucap wanita itu dengan wajah tampak bahagia, dan terus menambahkan kecepatan mobilnya.Ciiiiitttt... BRAAKK!!Tiba-tiba sekujur tubuhnya seperti mati rasa dan tidak berdaya, ketika ada sebuah mobil menghantam tubuhnya sampai terpental lumayan jauh dari tabrakan barusan. Melihat kejadian itu, orang-orang pada ramai mengerubungi dengan berbagai banyak tatapan mulai dari sedih, takut, dan iba. Bahka
Read more

Bakso dan seblak

Suasana pagi ini, di ruangan inap Aisyah sedang terjadi perang dunia ke- 10. Yang suami sedang berusaha membujuk istrinya untuk mandi, tapi sang istri tidak mau mandi. Jadi lah mereka terus berdebat masalah mandi dari beberapa jam yang lalu." Pokoknya aku gak mau!" tegas Aisyah yang tidak mau mandi.Masih tidak menyerah untuk Arkan membujuk Aisyah supaya mau mandi. Karena dari kemarin Aisyah masuk rumah sakit, belum ada istrinya mandi atau pun bersih-bersih. Dan dia bisa melihat Aisyah juga tidak nyaman kalau tidak mandi sehari saja. Pasalnya akhir-akhir ini, Aisyah begitu rajin mandi. " Sayang ku, mandi gak lama. Dari pada tubuh kamu gerah, lebih baik aku bantu kamu mandi. Mau yuk, sayang ku mandi." bujuk Arkan yang sekian kalinya.Aisyah menggeleng cepat, pokoknya gak mau mandi! apalagi di bantu sama Arkan! yang benar aja, malu dong!" Sayang, " " Enggak!!" " Ok. Gimana kalau wajah, tangan dan kaki kamu di lap pakai kain basah. Mau sayang?" Arkan sudah menyerah membujuk Aisyah un
Read more

Lipstick merah💄💋

Hari ini tepat sudah 4 hari Aisyah berada di rumah sakit, setelah di periksa dokter Nara pagi tadi, Aisyah sudah di perbolehkan untuk pulang. Dan saat ini Aisyah melihat Arkan yang sedang sibuk membereskan barang-barang mereka. Gadis itu terus menggerutu melihat Arkan yang tidak selesai-selesai membereskan barang-barang Mereka sedari tadi." Ayo pulang. Lama banget kamu iih! dari tadi gak siap-siap! aku bantuin gak boleh!" ucap Aisyah yang sekian kalinya, dengan menahan kesabaran melihat Arkan yang begitu lama menurutnya. Mendengar ucapan Aisyah barusan membuat Arkan seketika langsung berhenti memasukkan pakaian ke dalam tas. Dia melihat Aisyah sedang menatapnya dengan wajah cemberut, tidak ketinggalan ciri khas bibirnya sedang ber komat-kamit seperti sedang membaca mantra saja." Maaf ya sayang ku, sekarang sudah siap. Mari kita pulang istri ku." setelah selesai membereskan pakaiannya, Arkan langsung menghampiri Aisyah dengan menatapnya lembut.Aisyah masih menatapnya kesal, dan Arka
Read more

Ngepet di mana kau?

Malam harinya,Setelah selesai shalat isya dan makan malam, Arkan dan Aisyah langsung tidur karena merasa kecapekan setelah pergi dari supermarket. Satu jam yang lalu mereka habis berbelanja untuk keperluan rumah tangga, yang memang sudah tidak ada apapun di rumah mereka. Apalagi besok pagi Aisyah sudah mulai masuk kuliah kembali. Begitu pula dengan Arkan yang akan pergi ke kantor.Setiap malam, Arkan akan terbangun untuk melakukan shalat malam. Begitu pun dengan malam ini, Arkan sudah terbangun dari beberapa menit yang lalu dan saat ini dia sedang mengangumi ciptaan Allah yang berada di sampingnya. " Sayang bangun." ucap Arkan yang nyaris seperti berbisik, karena efek suara baru bangun tidur. Aisyah hanya bergumam tidak jelas, lalu melanjutkan kembali tidurnya. Melihat itu Arkan hanya menggeleng kepalanya, dan tangannya terulur mengusap pipi chubby Aisyah." Sayang ku, cinta ku. Ayo bangun, kita shalat tahajud bersama." " Hmm.. jam berapa sih?" tanya Aisyah yang belum ada niatan un
Read more

Sejarah

Bukannya menjawab pertanyaan Arkan yang ada Aisyah mengambil tangan suaminya itu untuk di salim. Sedangkan Nurul yang melihat itu hanya tersenyum canggung seraya matanya melihat sekeliling ruang tersebut. " Assalamualaikum." ucap Aisyah setelah salim tangan Arkan." Wa'alaikumsalam sayang." jawab Arkan dengan mengusap kepala Aisyah yang tertutup hijab itu.Arkan langsung membawa Aisyah menuju sofa yang tidak jauh dari mereka berdiri. Aisyah pun langsung menarik tangan Nurul untuk mengikutinya dan Arkan yang akan pergi menuju ke sofa." Kalian mau minum apa?" tanya Arkan dengan menatap kedua perempuan itu." Capuccino dingin dan makanan." jawab Aisyah yang di anggukan Nurul." Tunggu sebentar ya sayang, aku beritahukan pihak kantin dulu." ucap Arkan dengan mengambil handphonenya dan menghentikan sesuatu untuk memerintahkan seseorang membawa pesanan yang dia pinta." Ok." " Ini ruangan kerja suami kau? emang suami kau kerja apa sih?" bisik Nurul yang tidak mau Arkan mendengar bisikanny
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status