Home / Rumah Tangga / Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO: Chapter 81 - Chapter 90

121 Chapters

Kamu tampan

Setibanya di rumah, mereka langsung bersih-bersih dan istirahat sejenak sambil menunggu waktu dzuhur. Kemudian setelah masuk waktu dzuhur, Arkan langsung pergi ke mesjid. Sepulangnya dari mesjid, Arkan buru-buru untuk pulang, karena mau mengerjakan pekerjaan kantor. CeklekSuara pintu terbuka membuat perhatian Arkan langsung teralihkan, melihat Aisyah masuk sambil membawa nampan berisi jus jeruk dan cemilan. Dia tersenyum menatap Aisyah yang sedang berjalan mendekatinya. " Buat kamu." Aisyah memberikan jus jeruk kepada Arkan yang langsung di terima dengan Arkan." Terimakasih sayang." Aisyah mengangguk dengan meminum jus jeruk miliknya, matanya melihat laptop Arkan yang isinya angka-angka dan grafik sampai membuat kepalanya pusing. ' Aku lihat matematika aja udah nyerah. Lah dia setiap hari lihat kaya gitu, gak pusing apa?' batin Aisyah." Kenapa sayang?" tanya Arkan yang sadar Aisyah tengah melihat laptopnya.Aisyah langsung menoleh menatap Arkan. " Kamu gak pusing?" Arkan mengge
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Hilang?

" Sayang mungkin aku jemput kamu nanti agak lama. Maaf ya, soalnya hari ini aku ada jadwal meeting dengan klien dari luar negeri." ucap Arkan memberitahukan Aisyah kalau mungkin dia akan menjemput telat. Aisyah mengangguk mengerti, dia tidak masalah jika Arkan tidak menjemputnya nanti. " Atau gak gini aja, aku pulang naik taksi. Jadi kamu gak perlu jemput aku." saran Aisyah. Arkan langsung menggeleng cepat. " Enggak boleh sayang. Akan aku usahakan jemput kamu secepatnya. Jadi kamu gak perlu naik taksi, dengar sayang ku?" Aisyah mengangguk mengalah. " Dengar." Satu kata untuk istrinya, gemas. Bahkan Arkan sudah mengusap kepala Aisyah yang tertutup hijab itu. Mendapat perhatian itu, Aisyah hanya tersenyum dengan menahan salting nya. " Kamu belajar yang rajin. Jangan lirik-lirik pria lain, karena aku cemburu. Kalau ada apa-apa langsung telepon aku, tolong ya hati dan mata istri ku. Jaga untuk aku, karena suaminya cemburuan." Arkan memang suka sekali membuat pipi chubby Aisyah memerah
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Ketemu

Pria itu mengangguk dengan tersenyum sangat tipis menatap Aisyah, reaksi yang di perlihatkan Aisyah membuat sisi lain Dion, ingin melakukan kejutan yang lebih seru dari sekedar itu. Pria itu Dion, teman satu fakultas dan pernah membantunya ketika mengalami kecelakaan pada waktu itu, tapi kenapa ekspresi Dion saat ini tidak seperti biasanya. Ada perasaan takut ketika melihat Dion saat ini, ingin rasanya dia pergi dari ruangan tersebut." Kenapa sayang? takut, hm?" Kenapa Dion seperti ini? Apa sebenarnya sifat Dion sebrengsek ini?Sebisa mungkin Aisyah tidak perlihatkan ketakutan pada Dion, tapi dia tetap tidak bisa ketika Dion berjalan mendekati ke arahnya. " Jangan takut sayang," Dion tersenyum tipis dengan mengusap pipi chubby Aisyah, " Kamu sekarang milik aku." Aisyah langsung menepis tangan Dion yang begitu lancang mengusap pipinya, tanpa bisa dia cegah, air matanya sudah mengalir begitu saja membasahi pipinya. Dia benci ketika pria asing menyentuh dirinya. Wajah panik Dion be
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Nasi goreng seafood

' Ya Allah, suami seperti apa yang engkau berikan kepada Aisyah ini? dia tidak meninggalkan Aisyah ketika diri ini sudah kotor. Tapi kenapa masih ada rasa takut jika berada di dekatnya.' batin Aisyah dengan menatap Arkan.Tidak sanggup menatap Arkan terlalu lama, Aisyah langsung memutuskan kontak mata dengan sepihak. Melihat itu, Arkan mengerti jika Aisyah masih ada rasa takut berada di dekatnya. " Sayang ku, di mana dia mencium kamu?" tanya Arkan lagi. Sentuhan hangat di berikan Arkan membuat Aisyah langsung menoleh, di tatap selembut dan sehangat itu mampu membuat perasaan Aisyah menghangat. " Sayang," " Di sini!! dia mencium aku di sini, Arkan!!" Aisyah menunjukkan kepada Arkan, di mana letak Dion brengsek itu menciumnya. Arkan mengangguk dengan memajukan wajahnya dia langsung mencium setiap wajah Aisyah, setiap kecupan yang dia berikan membuat Aisyah menangis. CupArkan mengecup lama di bibir ranum Aisyah dengan tangannya menghapus air mata gadis itu. Setelah selesai menciumn
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Hujan

Selesai shalat subuh di masjid, Arkan langsung pulang ke rumah dan memasak sarapan untuknya dan istrinya. Jika Arkan sedang sibuk di dapur untuk memasak sarapan pagi, maka berbanding terbalik dengan Aisyah yang masih tidur setelah shalat subuh. Setelah selesai memasak sarapan pagi yang sederhana, Arkan langsung pergi ke arah kamar. Pulang dari mesjid bahkan dia belum menganti pakaiannya, karena dia langsung pergi ke dapur untuk memasak. CeklekSuara pintu kamar terbuka, Arkan langsung berjalan masuk dengan menggeleng kepalanya melihat Aisyah yang masih tertidur pulas di tempat tidur. Langsung saja Arkan berjalan ke arah tempat tidur, ketika sudah berada di dekat Aisyah matanya melotot melihat permandangan di depan matanya. " Astaghfirullah sayang, kamu menguji iman aku sekali." ucap Arkan dengan melirik sebentar setelah itu mengalihkan pandangannya, kemudian tangannya menurunkan pakaian tidur Aisyah dengan benar kembali. Akhirnya, Arkan bisa bernapas lega setelah menurunkan pakaian
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

Otw unboxing istri

Ucapan Arkan seakan-akan seperti kaset rusak yang terus berputar-putar di kepalanya. Ada sedikit keraguan di dalam hatinya, mengenai permintaan itu. " Sayang bagaimana?" tanya Arkan yang ingin mendengar jawaban dari Aisyah.Aisyah langsung menoleh menatap Arkan, " Kamu serius? maksudnya, ucapan kamu tadi serius?" tanyanya.Arkan langsung mengangguk kepalanya dengan cepat, melihat Aisyah yang sedang mengigit bibir itu membuat kening Arkan mengerut. Aisyah sedang di landa kebingungan dan merasa bimbang dengan keputusannya sendiri, tapi jika dia menolak apa Arkan tidak akan kecewa? dan, jika dia memberikan itu, apa dia akan baik-baik saja keesokan harinya?" Sayang," panggil Arkan yang membuat lamunan Aisyah buyar. " Kalau kamu belum siap tidak apa-apa, masih ada lain waktu untuk kita melakuk--" Aisyah menempelkan tangannya di bibir Arkan, supaya pria itu tidak melanjutkan ucapannya. " Kenapa kamu tutup sayang?" tanya Arkan dengan menurunkan tangan Aisyah, lalu dia menggenggam tangan
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Unboxing istri

" Pakai tanya lagi! suka lah!! eh~ maksudnya tuh.." Aisyah langsung panik dengan ucapannya sendiri.Arkan hanya tersenyum sambil menggeleng kepalanya menatap Aisyah. Kenapa bisa istrinya segemas ini?Siapa yang rela jika istrinya di sukai pria lain, begitu pun dengan Arkan. Posesif? oh jelas, apapun yang sudah menjadi miliknya, tidak akan bisa lepas dari genggamannya. " Kamu lucu banget, gak papa kalau kamu suka sayang. Jangan gengsi lagi ya, aku dan tubuh ini sepenuhnya milik kamu." Entah keberanian dari mana, tangan kecil itu sudah menyentuh abs Arkan yang begitu lucu menurutnya.Bahkan tangan Aisyah dengan iseng menekan-nekan abs Arkan, sampai tangannya di genggam dengan tangan kekar Arkan. ' Gatel banget sih tangan! tapi.. emang sayang sih, kalau di anggurin begitu aja tuh perut abs.' batin Aisyah yang gak habis pikir dengan tangannya sendiri. " Apalah kamu, apalah!!" Aisyah yang sudah salting, langsung melepaskan tangannya dari genggaman tangan Arkan.Cup" Mau aku terkam, hm
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Masakan suami ku

Keesokan harinya, tepat di habis subuh Aisyah mengalami demam. Sampai membuat Arkan merasa bersalah setelah apa yang mereka lakukan semalam.Padahal mereka melakukan ibadah suami-istri tidak terlalu lama menurut Arkan, dari habis isya sampai jam 4 pagi mereka melakukannya. " Sayang tubuh kamu masih hangat." ucap Arkan yang sekian kalinya mengecek suhu tubuh Aisyah. " Ya, Allah berikanlah kesembuhan pada istri saya. Tolong rasa sakitnya di limpahkan pada saya saja." batin Arkan yang tidak tega melihat Aisyah sakit." Sayang kita ke rumah sakit ya." saran Arkan yang dari tadi membujuk Aisyah untuk pergi ke rumah sakit. Aisyah menggeleng kepalanya dengan cepat , dia tidak akan mau lagi pergi ke rumah sakit. " Gak mau!!" " Kamu sih!! tadi malam minta lagi, kan jadi demam aku!!" Mengingat semalam ingin rasanya Aisyah membuang Arkan ke sungai tempat tinggalnya di kampung, di saat dia sudah begitu lelah. Arkan sedikit pun gak ada merasa lelah, yang ada pria itu terus mengajaknya untuk me
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Mall

Di pagi hari ini seperti rencana mereka yang akan pergi jalan-jalan, awalnya Arkan mengira Aisyah menyebutkan ke tempat sepi yang hanya mereka berdua saja. Tetapi Aisyah memilih ke tempat mall yang banyak orang-orang, tapi Arkan tidak masalah jika perginya bersama dengan Aisyah. " Sayang ayuk turun." ucap Arkan dengan memberikan tangannya untuk membantu Aisyah keluar dari dalam mobil. Aisyah mengangguk kepalanya dengan menaruhkan tangannya pada uluran tangan Arkan. " Sayang kita mau ke mana dulu?" tanya Arkan yang tangannya sudah merangkul pinggang Aisyah posesif. " Belanja bagaimana?" tanya Aisyah balik, dia jadi ingin belanja sesuatu. Arkan mengangguk kepalanya yang tidak masalah jika Aisyah ingin belanja terlebih dahulu, maka Arkan akan menemani Aisyah belanja hari ini." Boleh sayang. Apapun yang kamu mau katakan saja pada aku ya, insyaallah aku kan menuruti permintaan kamu." " Iya, iya, pak suami." Arkan tidak suka Aisyah memanggilnya ada kata pak, sebab dia tidak terlalu
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Abs kamu gak ada🥲

Sampai di tempat timezone Aisyah bersorak heboh, saat melihat permainan yang ada di timezone.Melihat itu, Arkan hanya menggeleng kepalanya dengan mengandeng tangan Aisyah untuk pergi ke tempat penjual powercard. Ini kali pertama Aisyah pergi ke timezone yang terbesar di Jakarta, dia sampai bingung harus mencoba permainan yang mana terlebih dulu. " Kamu mau main yang mana sayang?" tanya Arkan yang membuyarkan lamunan Aisyah. Aisyah langsung menatap Arkan yang hari ini begitu tampan dengan style pakaian casual nya. Sedangkan dia memakai pakaian dress vintage, yang semakin menambahkan keimutan pada dirinya. " Bagaimana kalau kita main street basketball." jawab Aisyah yang meminta persetujuan Arkan. Arkan mengangguk kepalanya dengan mengajak Aisyah pergi ke tempat permainan street basketball berada. Sampai di tempat permainan street basketball, Arkan langsung menggesek powercard di permainan tersebut. " Sekarang kamu bisa mainnya." ucap Arkan dengan mengusap kepala Aisyah. " Berar
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status