Sesampainya di besement kantor, Arkan langsung keluar dari mobil mewahnya. Dengan langkah tegap dan tatapan dingin, pria itu berjalan ke arah lift, khusus untuk petinggi perusahaan. Di dalam lift tidak terasa bibirnya melengkung ke atas, menciptakan sebuah senyuman tipis. Mengingat kejadian di mobil tadi, membuatnya ingin lebih dari sekedar ciuman. Berjalan ke arah ruangan kerjanya Arkan hanya memasang wajah datar dan dingin, sesekali membalas sapaan staffnya dengan mengangguk. Senyuman tipis itu muncul lagi ketika mengingat momen bersama kekasih halalnya, dia segera berjalan ke arah meja kerjanya.Menghela napas panjang, baru saja sampai di kantor, tapi dia sudah sangat rindu dengan istrinya itu. Padahal sebelum ke kantor, dia yang mengantarkan istrinya ke kampus. Jika bisa dia ingin sekali membawa istrinya itu, ke mana pun dia berada. Tok! Tok!Suara ketukan pintu dari luar. Tidak mendapatkan sahutan dari dalam, membuat pria kemeja biru itu segera masuk ke dalam ruangan kerja bos
Baca selengkapnya