Share

Menahan emosi😤

Penulis: byy_aissy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 20:20:58
Sesampainya di besement kantor, Arkan langsung keluar dari mobil mewahnya. Dengan langkah tegap dan tatapan dingin, pria itu berjalan ke arah lift, khusus untuk petinggi perusahaan.

Di dalam lift tidak terasa bibirnya melengkung ke atas, menciptakan sebuah senyuman tipis. Mengingat kejadian di mobil tadi, membuatnya ingin lebih dari sekedar ciuman.

Berjalan ke arah ruangan kerjanya Arkan hanya memasang wajah datar dan dingin, sesekali membalas sapaan staffnya dengan mengangguk. Senyuman tipis itu muncul lagi ketika mengingat momen bersama kekasih halalnya, dia segera berjalan ke arah meja kerjanya.

Menghela napas panjang, baru saja sampai di kantor, tapi dia sudah sangat rindu dengan istrinya itu. Padahal sebelum ke kantor, dia yang mengantarkan istrinya ke kampus. Jika bisa dia ingin sekali membawa istrinya itu, ke mana pun dia berada.

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu dari luar. Tidak mendapatkan sahutan dari dalam, membuat pria kemeja biru itu segera masuk ke dalam ruangan kerja bos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO    Semangkok mie🍜

    Saat ini Aisyah sudah berada di dalam taksi, yang akan mengantarnya ke rumah mertuanya. Tidak lupa memberikan kabar kepada suaminya, kalau dia sudah di perjalanan. Dua puluh menit dari kampus menuju rumah mertuanya. Selesai membayar taksi, Aisyah langsung berjalan ke arah pintu rumah. Tok! Tok! Tidak lama keluar seorang wanita paruh baya yang terlihat masih sangat cantik, sedang tersenyum kepadanya. " Assalamualaikum, mah." ucap Aisyah dengan menyalami tangan mertuanya. Bu Sarah tersenyum senang melihat Aisyah. " Wa'alaikumsalam sayang, ayo masuk ke dalam." Aisyah mengangguk dengan mengikuti bu Sarah berjalan ke arah ruang tamu. Baru kali ini dia bertamu ke rumah mertuanya, tanpa suaminya. Sedikit canggung dan bingung, tapi mertuanya begitu asik membuatnya cepat nyaman. " Mah, ini oleh-oleh dari kampung. Maaf, kata mamak cuman ada segini. Soalnya Aisyah bilang pulang ke Jakarta mendadak." Aisyah memberikan papar bag kepada bu Sarah yang menerimanya dengan tersenyum. Bu Sarah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Jangan panggil bocah!

    " Belum boleh." jawab Aisyah langsung memeluk Arkan, dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. " Gak papa kan?" tanyanya sembari mengangkat wajahnya sedikit. Arkan mengangguk pelan dengan membalas pelukannya, ini salahnya yang memancing duluan lalu dia sendiri yang kerepotan. Harus menahan nafsunya, agar tidak menyakiti istrinya. " Sayang maaf ya, aku tidak akan memaksa kamu untuk melakukan berhubungan suami istri. Kalau kamu belum siap, insyaallah aku akan menunggu kamu, kapan pun untuk siap melakukannya." bisik Arkan dengan mengusap punggung Aisyah. " Aku juga minta maaf, aku takut dan belum siap. Kalau kamu gak bisa menahan nafsu, apa kita pisah ranjang aja dulu?" saran Aisyah yang takut kalau suaminya itu tidak bisa menahan nafsu. Arkan menggeleng tidak setuju. " Sayang insyaallah aku bisa menahan nafsu aku. Jadi kita gak perlu pisah ranjang, kamu tenang saja ya. Aku gak akan memaksa kamu jika kamu belum siap." Arkan lebih baik menahan nafsunya dari pada tidur p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kesel tau gak!!

    Sely menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan gadis itu. Baru kali ini ada yang berani menantangnya. Mana bukan levelnya harus menghadapi seorang bocah yang masih bau kencur." Ternyata lo sangat percaya diri banget ya. Sayang banget imut-imut gini, mau goda Arkan. Lo tau kata apa yang cocok buat lo?" ucap Sely dengan menatap Aisyah sekilas, sebelum membisikkan sesuatu. " Jalang kecil!" bisiknya dengan senyum menyeringai.Spontan Aisyah langsung menoleh menatap tajam wanita itu. Berusaha menahan emosinya, dan tidak mau kalah Aisyah membalas dengan membisik juga. Hingga mampu membuat eskpresi Sely langsung berubah menjadi merah padam." Kalau aku jalang kecil. Berarti kau jalang senior dong?" Aisyah mengantungkan ucapannya, sebelum melanjutkannya kembali dengan menekan kata pelakor. " Atau.. mau jadi pelakor!?" Wajahnya memerah padam dengan dadanya naik turun mengatur emosi. Dia mengira kalau gadis itu, hanya anak kecil biasa. Tapi lihatlah dia bisa membuatnya tersulut emosi. Tidak bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kamu

    Ketika masuk waktu shalat dzuhur Arkan pamit pergi ke mesjid. Tapi sebelum pergi, pria itu memberikan Aisyah mukena baru untuk melaksanakan shalat di dalam kamar saja. Selesai dengan shalatnya, Aisyah menunggu Arkan pulang dengan memainkan handphone suaminya itu. Merasa bosan karena yang di tunggu tak kunjung datang, Aisyah berinsiatif untuk bersembunyi di balik pintu. Untuk mengejutkan Arkan ketika masuk kamar nanti.Sudah setengah jam dia menunggu di balik pintu, sampai membuatnya jengah dan bosan. Ketika hendak melangkah ke tempat tidur, Aisyah mengurungkan niatnya dengan samar-samar mendengar langkah kaki seseorang yang di yakini pasti itu Arkan. CeklekArkan menekan handle pintu dengan mengernyitkan keningnya tidak ada melihat Aisyah di dalam kamar maupun di tempat tidur. Wajahnya sudah panik takut istrinya itu kenapa-kenapa. Ketika hendak menutup pintu tiba-tiba..Dor!Aisyah mengejutkan Arkan ketika mau menutup pintu itu, yang di kejutkan sampai tersentak kaget sambil menggele

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Weekend

    Keesokan harinya,Pagi ini, Arkan maupun Aisyah tengah bersiap-siap karena sebentar lagi mereka akan pergi ke tempat horseback riding. Seperti rencana mereka kemarin, yang akan menghabiskan waktu berdua dengan melakukan horseback riding.Arkan begitu tampan memakai pakaian casual yang sangat cocok di tubuh pria itu, tidak jauh darinya Aisyah sedang sibuk bercermin. Langsung saja dia melangkah kakinya mendekati Aisyah. Ketika sudah di dekat Aisyah, matanya menatap tidak suka melihat style hijab yang di kenakan Aisyah.Ingat semua yang ada di diri Aisyah, adalah miliknya. Maka sedikit saja aurat Aisyah tidak tertutup, dia tidak suka dan cemburu." Sayang pakai hijab yang benar." ujar Arkan dengan melonggarkan hijab Aisyah, sampai menutupi dada gadis itu. " Aku tidak suka dan tidak ridho milik aku, di lihat orang lain. Kamu tau sayang, suami kamu ini cemburuan."Aisyah menggaruk kepalanya yang tertutup hijab itu. Melihat style hijabnya yang di lakukan Arkan barusan, membuatnya menghela na

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Bukan healing

    Nurul tercengang melihat tempat healing yang di dalam pikirannya mereka akan jalan-jalan ke pantai mungkin, mall, taman, tempat wisata atau bahkan ke luar kota gitu. Tapi ini apa!? Sungguh eskpektasi nya tidak sesuai dengan realitanya." Healing apa ini cok!?" " Aku cari baju satu jam loh! belum lagi siap-siap makan waktu dua jam! dan cuman healing nya di tempat tinggal kau!" sambung Nurul yang terus protes.Aisyah sedari tadi mati-matian menahan tawanya, sejak awal datang Nurul terus protes kepadanya. Memang sih mereka bukan healing jalan-jalan begitu, tapi ini semua ide nya Arkan. Katanya gini, kita masih capek sayang, lain kali saja kita jalan-jalan lagi. Emang capek apa sih? ya, walaupun mereka kemarin pulangnya malam sih sampai rumah." Ini bukan healing namanya Aisyah!" protes Nurul yang sudah capek-capek pilih outfit yang sesuai dan juga makeup. Tapi gak jadi healing, itu apa coba namanya! " Siapa bilang bukan healing? kamu dan istri saya bisa menikmati apapun yang mau kalian

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Syafakillah sayang

    Pagi ini seperti biasa, dosen masuk dan langsung melanjutkan penjelasan materi minggu lalu, dua jam lamanya mereka mengikuti kelas tersebut. Sebelum dosennya pergi beliau memberikan tugas berkelompok kepada mahasiswanya. Seperti saat ini, Aisyah, Nurul, dan satu pria dengan bermata abu-abu tengah berjalan menuju caffe yang berada di seberang kampus. Di arah berlawanan ada mobil sedan sedang mengawasi seseorang. Ketika menemukan celah untuk melakukan misinya, dia menaikkan sudut bibirnya berbentuk sebuah senyuman menyeringai dengan seraya melajukan mobilnya.Brumm.." LO AKAN MATI!! HAHAHA..." ucap wanita itu dengan wajah tampak bahagia, dan terus menambahkan kecepatan mobilnya.Ciiiiitttt... BRAAKK!!Tiba-tiba sekujur tubuhnya seperti mati rasa dan tidak berdaya, ketika ada sebuah mobil menghantam tubuhnya sampai terpental lumayan jauh dari tabrakan barusan. Melihat kejadian itu, orang-orang pada ramai mengerubungi dengan berbagai banyak tatapan mulai dari sedih, takut, dan iba. Bahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Bakso dan seblak

    Suasana pagi ini, di ruangan inap Aisyah sedang terjadi perang dunia ke- 10. Yang suami sedang berusaha membujuk istrinya untuk mandi, tapi sang istri tidak mau mandi. Jadi lah mereka terus berdebat masalah mandi dari beberapa jam yang lalu." Pokoknya aku gak mau!" tegas Aisyah yang tidak mau mandi.Masih tidak menyerah untuk Arkan membujuk Aisyah supaya mau mandi. Karena dari kemarin Aisyah masuk rumah sakit, belum ada istrinya mandi atau pun bersih-bersih. Dan dia bisa melihat Aisyah juga tidak nyaman kalau tidak mandi sehari saja. Pasalnya akhir-akhir ini, Aisyah begitu rajin mandi. " Sayang ku, mandi gak lama. Dari pada tubuh kamu gerah, lebih baik aku bantu kamu mandi. Mau yuk, sayang ku mandi." bujuk Arkan yang sekian kalinya.Aisyah menggeleng cepat, pokoknya gak mau mandi! apalagi di bantu sama Arkan! yang benar aja, malu dong!" Sayang, " " Enggak!!" " Ok. Gimana kalau wajah, tangan dan kaki kamu di lap pakai kain basah. Mau sayang?" Arkan sudah menyerah membujuk Aisyah un

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Wanita itu harus mahal

    Kantor Sampai di kantor Arkan langsung masuk ke dalam ruangan kerjanya. Secangkir kopi bersama tumpukan berkas di atas meja, setia menunggu kedatangannya. Lembar- lembaran kertas belum tersentuh, seolah memanggil- mangilnya untuk meminta segera di kerjakan. Sesekali Arkan menyesap kopinya, tak lupa memperbaiki letak kacamata yang sempat merosot ke bawah. Matanya menatap serius pada layar di depannya, begitu pula dengan tangannya. Bergerak lincah ke sana ke mari di atas papan ketik komputer itu. Hening dan tenang gambaran suasana di dalam ruangan kerja Arkan. Hanya terdengar suara ketikan keyboard komputer saja. Tok! Tok! " Masuk!" titah Arkan, matanya tetap fokus pada layar komputer. Tanpa tau jika seseorang sedang melangkah masuk. Setelah mendapatkan izin dari dalam, seorang wanita dengan membawa berkas di tangan kanannya. Melangkah masuk ke dalam ruangan, seketika tubuh wanita itu menegang di tempat. Tak berselang lama ekspresi wajahnya langsung berubah, senyum tipis ters

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kok ngamook!

    " Hm, boleh deh." " Serius sayang?" Aisyah mengangguk sambil tersenyum pada Arkan. " Iyaa. Tapi..." Arkan yang sudah senang mendengar itu, langsung menyahut cepat. " Tapi apa sayang?" tanyanya yang terdengar tidak sabaran. " Tidur di luar!!" Setelah mengatakan itu, Aisyah langsung keluar dari mobil dengan keadaan kesal. Wajah cantiknya berubah jadi jutek dengan sorot mata tajam. Mendengar ucapan Aisyah, Arkan berpikir sesaat. " Sayang. Loh ke mana?" seketika Arkan tersadar jika istrinya sudah keluar dari mobil. Bergegas Arkan keluar dari mobil, dengan langkah lebar dia berusaha mengejar Aisyah. Beberapa tatapan dan pekikan terdengar, satu pun tidak ada di tanggapi olehnya. Di pikirannya hanya satu, istrinya. Apapun menyangkut tentang istrinya akan Arkan lakukan tanpa ada terkecuali. " Sayang tunggu." " Berhenti sebentar, sayang." Mendengar ucapan Arkan, seketika langkah kakinya berhenti. Aisyah menghela napas sebelum berbalik tubuhnya, kini dia bisa melihat suaminya sedang

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Sayang pengen

    " Sayang pengen." " Gak ada!" " Sayang please." " No!" " Satu kali saja. Ya, ya boleh ya sayang." " Sayaaaang please." Aisyah menghela napas melihat Arkan, mendengar rengekan suaminya sudah seperti mendengar anak kecil merengek meminta permen pada mamahnya.Salahnya dia juga sih, memakai pakaian tersebut, entah kenapa malam ini Aisyah tiba-tiba kepengen memakai pakaian kurang bahan itu. Apa itu termasuk ngidam juga? Arkan sendiri tidak merasa gentar atau pun putus asa membujuk sang pujaan hati, agar rencananya bisa terlaksanakan dengan lancar dan baik. Dengan perlahan Arkan merapatkan tubuhnya pada Aisyah, tangannya menarik pinggang sang istri supaya lebih dekat lagi dengannya. Lalu kepalanya bersandar di kedua gundukan gunung istrinya, sambil mencari-cari kenyamanan di sana. " Istrikuu, sayangku boleh ya. Janji deh cuman sekali saja. Aku lagi pengen banget sayang." tatapan sayu Arkan mendongak menatap Aisyah, jujur melihat istrinya memakai pakaian seperti itu. Sangat berha

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Sabar ya bang ya, yang sabar!

    Waktu silih berganti, perasaan baru kemarin mereka merasakan berkumpul bersama dengan penuh canda tawa. Namun, kini harus berpisah kembali seperti sediakala. Minggu sore ini di bandara Soekarno-Hatta, terlihat Arkan dan Aisyah sedang mengantarkan keluarganya. Beberapa wejangan di berikan kepada pasangan suami-istri itu, tak lupa ada aksi nangis menangis terjadi. " Jaga diri kalian baik-baik, terutama untuk Aisyah. Di jaga kesehatannya, makanannya, dan jangan banyak pikiran. Walaupun sedang hamil jangan malas bergerak, bukannya hamil gak boleh gerak dan kerja. Kerja boleh, tapi jangan yang berat-berat. Misalnya angkat rumah gitu. Nah, kalau itu jangan ya dek ya." " Kalau bisa pun kalian pindah di kamar bawah aja, kasian nanti nih anak bontot satu. Udah lagi hamil, naik turun tangga setiap hari, yang ada anaknya brojol duluan sebelum waktunya." Arkan hanya mengangguk mengerti, berbanding terbalik dengan Aisyah. Bibirnya maju beberapa senti seperti bebek yang hendak nyosor saja. Mel

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Plato

    " Ok, fine! aku tau, aku salah. Tapi jangan seperti ini sayang, jangan diamin aku terus. Rasanya sakit. Sakit banget sayang." Arkan tidak berbohong jika diamnya Aisyah bisa se effect itu baginya, sebentar saja tidak mendengar suara istrinya. Mendadak dia kecarian dan merasa sepi seperti kehidupannya dulu. Ini salahnya, andai dia lebih bisa mengatur emosi dan cemburu. Pasti hal seperti ini tidak akan pernah terjadi.Tapi nasi sudah menjadi bubur, berandai-andai apapun itu jika sudah terjadi maka tak akan bisa di ubah kembali. Aisyah menoleh, menatap Arkan dengan pandangan sulit di artikan. Helaan napas sedari tadi terus terdengar. Punya suami pencemburu patut di syukuri, sebab suami pencemburu pasti paham akan ilmunya. Dan, Aisyah mensyukuri mempunyai suami pencemburu, tapi kadang-kadang dia merasa sedikit kesal. Seperti halnya hari ini! Kepala Arkan mendongak menatap manik mata Aisyah, bibirnya tersungging senyum. Dadanya berdebar kencang seolah dia baru saja lari marathon. " M

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kesalahpahaman

    Di sini lah mereka berada, di sebuah taman yang indah dengan suasana sejuk dari pohonnya langsung. Terlihat Aisyah tampak begitu menikmati pemandangan taman tersebut, segala kepenatannya seketika hilang saat semilir angin menerpa wajahnya.Tanpa Aisyah sadari jika ada sepasang mata sedari tadi menatap ke arahnya, dengan langkah ringan seseorang tersebut berjalan mendekati Aisyah yang masih belum sadar akan kedatangannya.Semakin dekat seseorang tersebut semakin membuat jantungnya berdebar kencang, seketika dia refleks memegang dadanya.Huuftt.. helaan napas seseorang tersebut, terdengar sekali sedang gugup.Dia sudah sampai dan sekarang sedang berdiri tepat di depan perempuan itu. " Hai." sapa nya dengan menahan gugup.Sontak Aisyah terkejut mendengar suara seseorang yang begitu dekat dengannya, refleks dia memundurkan tubuhnya menjauh dari pria itu.Ya, seorang pria. Bahkan Aisyah tidak tau kapan pria itu datang dan tiba-tiba sudah berada di depannya, perasaannya mulai merasa gelisah

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   A limited edition

    Selesai memencet bell penthouse Nurul memainkan handphonenya sembari menunggu pemiliknya membuka pintu, terlalu asik memainkan handphone dia sampai tak sadar jika pintu sudah terbuka sama pemiliknya. " EKHEM!!" suara deheman itu sontak membuat Nurul kaget sampai handphone yang berada di tangannya melayang, dan berakhir jatuh di lantai. Nurul segera mengambil handphonenya yang mati dengan keadaan layar separuh retak, sungguh sangat menyakiti hatinya. Padahal baru saja dia menganti anti gores. Melihat seorang pria yang dia kenali membuat Nurul sedikit terkejut, tak lama dia menormalkan kembali ekspresinya. " Ada perlu apa?" tanya Mail tanpa merasa bersalah pada teman adiknya itu. Sejenak Nurul menghela napas, supaya berbicara tak pakai emosi pada pelaku yang mengejutkannya tadi. " Aisyah. Mana?" Mail tak menjawab tapi membukakan pintunya lebih lebar lagi agar teman adiknya itu bisa masuk, setelah teman adiknya itu masuk. Langsung saja Mail menutup kembali pintunya, lalu pergi meni

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Morning sickness

    " Huekk.." Aisyah tertunduk lemas dengan tangannya menopang pada meja wastafel, akhir-akhir ini dia sering merasa mual dan hanya memuntahkan cairan bening saja. Setelah mencuci wajah dan tangannya, Aisyah mendongakkan kepalanya menatap ke arah kaca yang ada di depannya. Terlihat wajahnya pucat, bibir pecah-pecah, rambut acak-acakan, pakaian kusut, sungguh penampilannya sudah seperti orang yang tak terurus. Membuat Aisyah sedikit terkejut setelah sadar jika penampilannya, memang sekacau itu. Ceklek! Arkan masuk ke dalam kamar setelah itu menutup pintunya kembali, pandangannya mengedar ke seluruh ruangan kamar, keningnya mengernyit bingung dengan perasaan khawatir yang tak menemukan keberadaan Aisyah di dalam kamar. " Huekk.." Tiba-tiba dia mendengar suara yang berasal dari kamar mandi. Tanpa membuang waktu, segera Arkan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. " Huekk.." lagi-lagi Aisyah memuntahkan isi perutnya yang hanya keluar cairan bening itu, tiba-tiba tubuhnya kurang kese

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Buah dan susu hamil

    Pagi yang cerah sama seperti secerah wajah Arkan saat ini, suami Aisyah itu tengah berjalan menuju ke arah kamar. Sambil tangannya membawa nampan berisi buah-buahan dan susu hamil. Setengah jam lalu mereka tiba di kediaman penthouse, mereka di sambut dengan raut wajah bahagia dan juga pelukan. Baik dari pihak keluarga istrinya maupun juga dari pihak keluarganya. Kedua keluarga itu, begitu kompak menyambut kepulangan anak dan menantu mereka. Dan tak lupa memberikan kata selamat pada pasangan suami-istri yang sebentar lagi akan menjadi orang tua itu.Ceklek! " Taruh dulu handphone nya sayang." perintah Arkan. Setelah menutup pintu dan menguncinya, dengan langkah ringan Arkan berjalan menuju ke arah Aisyah, yang sedang duduk di atas tempat tidur itu.Tanpa bantahan Aisyah mengangguk dan menaruh handphone nya di samping dia duduk, matanya melirik kecil ke arah nampan yang berada di tangan Arkan. Dia mengira suaminya itu membawa makanan yang pedas dan gurih, oh ternyata oh ternyata buah

DMCA.com Protection Status