Share

Kamu tampan

Author: byy_aissy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Setibanya di rumah, mereka langsung bersih-bersih dan istirahat sejenak sambil menunggu waktu dzuhur. Kemudian setelah masuk waktu dzuhur, Arkan langsung pergi ke mesjid. Sepulangnya dari mesjid, Arkan buru-buru untuk pulang, karena mau mengerjakan pekerjaan kantor.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat perhatian Arkan langsung teralihkan, melihat Aisyah masuk sambil membawa nampan berisi jus jeruk dan cemilan. Dia tersenyum menatap Aisyah yang sedang berjalan mendekatinya.

" Buat kamu." Aisyah memberikan jus jeruk kepada Arkan yang langsung di terima dengan Arkan.

" Terimakasih sayang."

Aisyah mengangguk dengan meminum jus jeruk miliknya, matanya melihat laptop Arkan yang isinya angka-angka dan grafik sampai membuat kepalanya pusing.

' Aku lihat matematika aja udah nyerah. Lah dia setiap hari lihat kaya gitu, gak pusing apa?' batin Aisyah.

" Kenapa sayang?" tanya Arkan yang sadar Aisyah tengah melihat laptopnya.

Aisyah langsung menoleh menatap Arkan. " Kamu gak pusing?"

Arkan mengge
byy_aissy

Maaf ya, semalam mau update tapi internet nya lagi bermasalah. Dan aku bilang terimakasih karena kalian sudah membaca cerita aku, dan terimakasih untuk 1k pembacanya. Kalau bisa tembus 2k pembaca, insyaallah aku akan double update. 😊🤗

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Hilang?

    " Sayang mungkin aku jemput kamu nanti agak lama. Maaf ya, soalnya hari ini aku ada jadwal meeting dengan klien dari luar negeri." ucap Arkan memberitahukan Aisyah kalau mungkin dia akan menjemput telat. Aisyah mengangguk mengerti, dia tidak masalah jika Arkan tidak menjemputnya nanti. " Atau gak gini aja, aku pulang naik taksi. Jadi kamu gak perlu jemput aku." saran Aisyah. Arkan langsung menggeleng cepat. " Enggak boleh sayang. Akan aku usahakan jemput kamu secepatnya. Jadi kamu gak perlu naik taksi, dengar sayang ku?" Aisyah mengangguk mengalah. " Dengar." Satu kata untuk istrinya, gemas. Bahkan Arkan sudah mengusap kepala Aisyah yang tertutup hijab itu. Mendapat perhatian itu, Aisyah hanya tersenyum dengan menahan salting nya. " Kamu belajar yang rajin. Jangan lirik-lirik pria lain, karena aku cemburu. Kalau ada apa-apa langsung telepon aku, tolong ya hati dan mata istri ku. Jaga untuk aku, karena suaminya cemburuan." Arkan memang suka sekali membuat pipi chubby Aisyah memerah

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Ketemu

    Pria itu mengangguk dengan tersenyum sangat tipis menatap Aisyah, reaksi yang di perlihatkan Aisyah membuat sisi lain Dion, ingin melakukan kejutan yang lebih seru dari sekedar itu. Pria itu Dion, teman satu fakultas dan pernah membantunya ketika mengalami kecelakaan pada waktu itu, tapi kenapa ekspresi Dion saat ini tidak seperti biasanya. Ada perasaan takut ketika melihat Dion saat ini, ingin rasanya dia pergi dari ruangan tersebut." Kenapa sayang? takut, hm?" Kenapa Dion seperti ini? Apa sebenarnya sifat Dion sebrengsek ini?Sebisa mungkin Aisyah tidak perlihatkan ketakutan pada Dion, tapi dia tetap tidak bisa ketika Dion berjalan mendekati ke arahnya. " Jangan takut sayang," Dion tersenyum tipis dengan mengusap pipi chubby Aisyah, " Kamu sekarang milik aku." Aisyah langsung menepis tangan Dion yang begitu lancang mengusap pipinya, tanpa bisa dia cegah, air matanya sudah mengalir begitu saja membasahi pipinya. Dia benci ketika pria asing menyentuh dirinya. Wajah panik Dion be

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Nasi goreng seafood

    ' Ya Allah, suami seperti apa yang engkau berikan kepada Aisyah ini? dia tidak meninggalkan Aisyah ketika diri ini sudah kotor. Tapi kenapa masih ada rasa takut jika berada di dekatnya.' batin Aisyah dengan menatap Arkan.Tidak sanggup menatap Arkan terlalu lama, Aisyah langsung memutuskan kontak mata dengan sepihak. Melihat itu, Arkan mengerti jika Aisyah masih ada rasa takut berada di dekatnya. " Sayang ku, di mana dia mencium kamu?" tanya Arkan lagi. Sentuhan hangat di berikan Arkan membuat Aisyah langsung menoleh, di tatap selembut dan sehangat itu mampu membuat perasaan Aisyah menghangat. " Sayang," " Di sini!! dia mencium aku di sini, Arkan!!" Aisyah menunjukkan kepada Arkan, di mana letak Dion brengsek itu menciumnya. Arkan mengangguk dengan memajukan wajahnya dia langsung mencium setiap wajah Aisyah, setiap kecupan yang dia berikan membuat Aisyah menangis. CupArkan mengecup lama di bibir ranum Aisyah dengan tangannya menghapus air mata gadis itu. Setelah selesai menciumn

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Hujan

    Selesai shalat subuh di masjid, Arkan langsung pulang ke rumah dan memasak sarapan untuknya dan istrinya. Jika Arkan sedang sibuk di dapur untuk memasak sarapan pagi, maka berbanding terbalik dengan Aisyah yang masih tidur setelah shalat subuh. Setelah selesai memasak sarapan pagi yang sederhana, Arkan langsung pergi ke arah kamar. Pulang dari mesjid bahkan dia belum menganti pakaiannya, karena dia langsung pergi ke dapur untuk memasak. CeklekSuara pintu kamar terbuka, Arkan langsung berjalan masuk dengan menggeleng kepalanya melihat Aisyah yang masih tertidur pulas di tempat tidur. Langsung saja Arkan berjalan ke arah tempat tidur, ketika sudah berada di dekat Aisyah matanya melotot melihat permandangan di depan matanya. " Astaghfirullah sayang, kamu menguji iman aku sekali." ucap Arkan dengan melirik sebentar setelah itu mengalihkan pandangannya, kemudian tangannya menurunkan pakaian tidur Aisyah dengan benar kembali. Akhirnya, Arkan bisa bernapas lega setelah menurunkan pakaian

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Otw unboxing istri

    Ucapan Arkan seakan-akan seperti kaset rusak yang terus berputar-putar di kepalanya. Ada sedikit keraguan di dalam hatinya, mengenai permintaan itu. " Sayang bagaimana?" tanya Arkan yang ingin mendengar jawaban dari Aisyah.Aisyah langsung menoleh menatap Arkan, " Kamu serius? maksudnya, ucapan kamu tadi serius?" tanyanya.Arkan langsung mengangguk kepalanya dengan cepat, melihat Aisyah yang sedang mengigit bibir itu membuat kening Arkan mengerut. Aisyah sedang di landa kebingungan dan merasa bimbang dengan keputusannya sendiri, tapi jika dia menolak apa Arkan tidak akan kecewa? dan, jika dia memberikan itu, apa dia akan baik-baik saja keesokan harinya?" Sayang," panggil Arkan yang membuat lamunan Aisyah buyar. " Kalau kamu belum siap tidak apa-apa, masih ada lain waktu untuk kita melakuk--" Aisyah menempelkan tangannya di bibir Arkan, supaya pria itu tidak melanjutkan ucapannya. " Kenapa kamu tutup sayang?" tanya Arkan dengan menurunkan tangan Aisyah, lalu dia menggenggam tangan

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Unboxing istri

    " Pakai tanya lagi! suka lah!! eh~ maksudnya tuh.." Aisyah langsung panik dengan ucapannya sendiri.Arkan hanya tersenyum sambil menggeleng kepalanya menatap Aisyah. Kenapa bisa istrinya segemas ini?Siapa yang rela jika istrinya di sukai pria lain, begitu pun dengan Arkan. Posesif? oh jelas, apapun yang sudah menjadi miliknya, tidak akan bisa lepas dari genggamannya. " Kamu lucu banget, gak papa kalau kamu suka sayang. Jangan gengsi lagi ya, aku dan tubuh ini sepenuhnya milik kamu." Entah keberanian dari mana, tangan kecil itu sudah menyentuh abs Arkan yang begitu lucu menurutnya.Bahkan tangan Aisyah dengan iseng menekan-nekan abs Arkan, sampai tangannya di genggam dengan tangan kekar Arkan. ' Gatel banget sih tangan! tapi.. emang sayang sih, kalau di anggurin begitu aja tuh perut abs.' batin Aisyah yang gak habis pikir dengan tangannya sendiri. " Apalah kamu, apalah!!" Aisyah yang sudah salting, langsung melepaskan tangannya dari genggaman tangan Arkan.Cup" Mau aku terkam, hm

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Masakan suami ku

    Keesokan harinya, tepat di habis subuh Aisyah mengalami demam. Sampai membuat Arkan merasa bersalah setelah apa yang mereka lakukan semalam.Padahal mereka melakukan ibadah suami-istri tidak terlalu lama menurut Arkan, dari habis isya sampai jam 4 pagi mereka melakukannya. " Sayang tubuh kamu masih hangat." ucap Arkan yang sekian kalinya mengecek suhu tubuh Aisyah. " Ya, Allah berikanlah kesembuhan pada istri saya. Tolong rasa sakitnya di limpahkan pada saya saja." batin Arkan yang tidak tega melihat Aisyah sakit." Sayang kita ke rumah sakit ya." saran Arkan yang dari tadi membujuk Aisyah untuk pergi ke rumah sakit. Aisyah menggeleng kepalanya dengan cepat , dia tidak akan mau lagi pergi ke rumah sakit. " Gak mau!!" " Kamu sih!! tadi malam minta lagi, kan jadi demam aku!!" Mengingat semalam ingin rasanya Aisyah membuang Arkan ke sungai tempat tinggalnya di kampung, di saat dia sudah begitu lelah. Arkan sedikit pun gak ada merasa lelah, yang ada pria itu terus mengajaknya untuk me

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Mall

    Di pagi hari ini seperti rencana mereka yang akan pergi jalan-jalan, awalnya Arkan mengira Aisyah menyebutkan ke tempat sepi yang hanya mereka berdua saja. Tetapi Aisyah memilih ke tempat mall yang banyak orang-orang, tapi Arkan tidak masalah jika perginya bersama dengan Aisyah. " Sayang ayuk turun." ucap Arkan dengan memberikan tangannya untuk membantu Aisyah keluar dari dalam mobil. Aisyah mengangguk kepalanya dengan menaruhkan tangannya pada uluran tangan Arkan. " Sayang kita mau ke mana dulu?" tanya Arkan yang tangannya sudah merangkul pinggang Aisyah posesif. " Belanja bagaimana?" tanya Aisyah balik, dia jadi ingin belanja sesuatu. Arkan mengangguk kepalanya yang tidak masalah jika Aisyah ingin belanja terlebih dahulu, maka Arkan akan menemani Aisyah belanja hari ini." Boleh sayang. Apapun yang kamu mau katakan saja pada aku ya, insyaallah aku kan menuruti permintaan kamu." " Iya, iya, pak suami." Arkan tidak suka Aisyah memanggilnya ada kata pak, sebab dia tidak terlalu

Latest chapter

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Wanita itu harus mahal

    Kantor Sampai di kantor Arkan langsung masuk ke dalam ruangan kerjanya. Secangkir kopi bersama tumpukan berkas di atas meja, setia menunggu kedatangannya. Lembar- lembaran kertas belum tersentuh, seolah memanggil- mangilnya untuk meminta segera di kerjakan. Sesekali Arkan menyesap kopinya, tak lupa memperbaiki letak kacamata yang sempat merosot ke bawah. Matanya menatap serius pada layar di depannya, begitu pula dengan tangannya. Bergerak lincah ke sana ke mari di atas papan ketik komputer itu. Hening dan tenang gambaran suasana di dalam ruangan kerja Arkan. Hanya terdengar suara ketikan keyboard komputer saja. Tok! Tok! " Masuk!" titah Arkan, matanya tetap fokus pada layar komputer. Tanpa tau jika seseorang sedang melangkah masuk. Setelah mendapatkan izin dari dalam, seorang wanita dengan membawa berkas di tangan kanannya. Melangkah masuk ke dalam ruangan, seketika tubuh wanita itu menegang di tempat. Tak berselang lama ekspresi wajahnya langsung berubah, senyum tipis ters

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kok ngamook!

    " Hm, boleh deh." " Serius sayang?" Aisyah mengangguk sambil tersenyum pada Arkan. " Iyaa. Tapi..." Arkan yang sudah senang mendengar itu, langsung menyahut cepat. " Tapi apa sayang?" tanyanya yang terdengar tidak sabaran. " Tidur di luar!!" Setelah mengatakan itu, Aisyah langsung keluar dari mobil dengan keadaan kesal. Wajah cantiknya berubah jadi jutek dengan sorot mata tajam. Mendengar ucapan Aisyah, Arkan berpikir sesaat. " Sayang. Loh ke mana?" seketika Arkan tersadar jika istrinya sudah keluar dari mobil. Bergegas Arkan keluar dari mobil, dengan langkah lebar dia berusaha mengejar Aisyah. Beberapa tatapan dan pekikan terdengar, satu pun tidak ada di tanggapi olehnya. Di pikirannya hanya satu, istrinya. Apapun menyangkut tentang istrinya akan Arkan lakukan tanpa ada terkecuali. " Sayang tunggu." " Berhenti sebentar, sayang." Mendengar ucapan Arkan, seketika langkah kakinya berhenti. Aisyah menghela napas sebelum berbalik tubuhnya, kini dia bisa melihat suaminya sedang

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Sayang pengen

    " Sayang pengen." " Gak ada!" " Sayang please." " No!" " Satu kali saja. Ya, ya boleh ya sayang." " Sayaaaang please." Aisyah menghela napas melihat Arkan, mendengar rengekan suaminya sudah seperti mendengar anak kecil merengek meminta permen pada mamahnya.Salahnya dia juga sih, memakai pakaian tersebut, entah kenapa malam ini Aisyah tiba-tiba kepengen memakai pakaian kurang bahan itu. Apa itu termasuk ngidam juga? Arkan sendiri tidak merasa gentar atau pun putus asa membujuk sang pujaan hati, agar rencananya bisa terlaksanakan dengan lancar dan baik. Dengan perlahan Arkan merapatkan tubuhnya pada Aisyah, tangannya menarik pinggang sang istri supaya lebih dekat lagi dengannya. Lalu kepalanya bersandar di kedua gundukan gunung istrinya, sambil mencari-cari kenyamanan di sana. " Istrikuu, sayangku boleh ya. Janji deh cuman sekali saja. Aku lagi pengen banget sayang." tatapan sayu Arkan mendongak menatap Aisyah, jujur melihat istrinya memakai pakaian seperti itu. Sangat berha

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Sabar ya bang ya, yang sabar!

    Waktu silih berganti, perasaan baru kemarin mereka merasakan berkumpul bersama dengan penuh canda tawa. Namun, kini harus berpisah kembali seperti sediakala. Minggu sore ini di bandara Soekarno-Hatta, terlihat Arkan dan Aisyah sedang mengantarkan keluarganya. Beberapa wejangan di berikan kepada pasangan suami-istri itu, tak lupa ada aksi nangis menangis terjadi. " Jaga diri kalian baik-baik, terutama untuk Aisyah. Di jaga kesehatannya, makanannya, dan jangan banyak pikiran. Walaupun sedang hamil jangan malas bergerak, bukannya hamil gak boleh gerak dan kerja. Kerja boleh, tapi jangan yang berat-berat. Misalnya angkat rumah gitu. Nah, kalau itu jangan ya dek ya." " Kalau bisa pun kalian pindah di kamar bawah aja, kasian nanti nih anak bontot satu. Udah lagi hamil, naik turun tangga setiap hari, yang ada anaknya brojol duluan sebelum waktunya." Arkan hanya mengangguk mengerti, berbanding terbalik dengan Aisyah. Bibirnya maju beberapa senti seperti bebek yang hendak nyosor saja. Mel

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Plato

    " Ok, fine! aku tau, aku salah. Tapi jangan seperti ini sayang, jangan diamin aku terus. Rasanya sakit. Sakit banget sayang." Arkan tidak berbohong jika diamnya Aisyah bisa se effect itu baginya, sebentar saja tidak mendengar suara istrinya. Mendadak dia kecarian dan merasa sepi seperti kehidupannya dulu. Ini salahnya, andai dia lebih bisa mengatur emosi dan cemburu. Pasti hal seperti ini tidak akan pernah terjadi.Tapi nasi sudah menjadi bubur, berandai-andai apapun itu jika sudah terjadi maka tak akan bisa di ubah kembali. Aisyah menoleh, menatap Arkan dengan pandangan sulit di artikan. Helaan napas sedari tadi terus terdengar. Punya suami pencemburu patut di syukuri, sebab suami pencemburu pasti paham akan ilmunya. Dan, Aisyah mensyukuri mempunyai suami pencemburu, tapi kadang-kadang dia merasa sedikit kesal. Seperti halnya hari ini! Kepala Arkan mendongak menatap manik mata Aisyah, bibirnya tersungging senyum. Dadanya berdebar kencang seolah dia baru saja lari marathon. " M

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Kesalahpahaman

    Di sini lah mereka berada, di sebuah taman yang indah dengan suasana sejuk dari pohonnya langsung. Terlihat Aisyah tampak begitu menikmati pemandangan taman tersebut, segala kepenatannya seketika hilang saat semilir angin menerpa wajahnya.Tanpa Aisyah sadari jika ada sepasang mata sedari tadi menatap ke arahnya, dengan langkah ringan seseorang tersebut berjalan mendekati Aisyah yang masih belum sadar akan kedatangannya.Semakin dekat seseorang tersebut semakin membuat jantungnya berdebar kencang, seketika dia refleks memegang dadanya.Huuftt.. helaan napas seseorang tersebut, terdengar sekali sedang gugup.Dia sudah sampai dan sekarang sedang berdiri tepat di depan perempuan itu. " Hai." sapa nya dengan menahan gugup.Sontak Aisyah terkejut mendengar suara seseorang yang begitu dekat dengannya, refleks dia memundurkan tubuhnya menjauh dari pria itu.Ya, seorang pria. Bahkan Aisyah tidak tau kapan pria itu datang dan tiba-tiba sudah berada di depannya, perasaannya mulai merasa gelisah

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   A limited edition

    Selesai memencet bell penthouse Nurul memainkan handphonenya sembari menunggu pemiliknya membuka pintu, terlalu asik memainkan handphone dia sampai tak sadar jika pintu sudah terbuka sama pemiliknya. " EKHEM!!" suara deheman itu sontak membuat Nurul kaget sampai handphone yang berada di tangannya melayang, dan berakhir jatuh di lantai. Nurul segera mengambil handphonenya yang mati dengan keadaan layar separuh retak, sungguh sangat menyakiti hatinya. Padahal baru saja dia menganti anti gores. Melihat seorang pria yang dia kenali membuat Nurul sedikit terkejut, tak lama dia menormalkan kembali ekspresinya. " Ada perlu apa?" tanya Mail tanpa merasa bersalah pada teman adiknya itu. Sejenak Nurul menghela napas, supaya berbicara tak pakai emosi pada pelaku yang mengejutkannya tadi. " Aisyah. Mana?" Mail tak menjawab tapi membukakan pintunya lebih lebar lagi agar teman adiknya itu bisa masuk, setelah teman adiknya itu masuk. Langsung saja Mail menutup kembali pintunya, lalu pergi meni

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Morning sickness

    " Huekk.." Aisyah tertunduk lemas dengan tangannya menopang pada meja wastafel, akhir-akhir ini dia sering merasa mual dan hanya memuntahkan cairan bening saja. Setelah mencuci wajah dan tangannya, Aisyah mendongakkan kepalanya menatap ke arah kaca yang ada di depannya. Terlihat wajahnya pucat, bibir pecah-pecah, rambut acak-acakan, pakaian kusut, sungguh penampilannya sudah seperti orang yang tak terurus. Membuat Aisyah sedikit terkejut setelah sadar jika penampilannya, memang sekacau itu. Ceklek! Arkan masuk ke dalam kamar setelah itu menutup pintunya kembali, pandangannya mengedar ke seluruh ruangan kamar, keningnya mengernyit bingung dengan perasaan khawatir yang tak menemukan keberadaan Aisyah di dalam kamar. " Huekk.." Tiba-tiba dia mendengar suara yang berasal dari kamar mandi. Tanpa membuang waktu, segera Arkan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. " Huekk.." lagi-lagi Aisyah memuntahkan isi perutnya yang hanya keluar cairan bening itu, tiba-tiba tubuhnya kurang kese

  • Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO   Buah dan susu hamil

    Pagi yang cerah sama seperti secerah wajah Arkan saat ini, suami Aisyah itu tengah berjalan menuju ke arah kamar. Sambil tangannya membawa nampan berisi buah-buahan dan susu hamil. Setengah jam lalu mereka tiba di kediaman penthouse, mereka di sambut dengan raut wajah bahagia dan juga pelukan. Baik dari pihak keluarga istrinya maupun juga dari pihak keluarganya. Kedua keluarga itu, begitu kompak menyambut kepulangan anak dan menantu mereka. Dan tak lupa memberikan kata selamat pada pasangan suami-istri yang sebentar lagi akan menjadi orang tua itu.Ceklek! " Taruh dulu handphone nya sayang." perintah Arkan. Setelah menutup pintu dan menguncinya, dengan langkah ringan Arkan berjalan menuju ke arah Aisyah, yang sedang duduk di atas tempat tidur itu.Tanpa bantahan Aisyah mengangguk dan menaruh handphone nya di samping dia duduk, matanya melirik kecil ke arah nampan yang berada di tangan Arkan. Dia mengira suaminya itu membawa makanan yang pedas dan gurih, oh ternyata oh ternyata buah

DMCA.com Protection Status