Di hari Sabtu pagi di kediaman pasutri yang sangat luar biasa sekali. Baik Arkan dan Aisyah yang tidak ada kegiatan di luar rumah dan membuat mereka berdua melakukan bersih-bersih rumah dan memasak bersama.Setelah capek bersih-bersih rumah dan masak bersama. Membuat pasutri itu melakukan kegiatan masing-masing, seperti Aisyah berada di tempat tidur sedang menonton film di televisi. Sedangkan yang Arkan sedang berada di sofa di temani dengan laptop dan berkas-berkas di meja.Kringg... Kringg...Suara telepon masuk di handphone mereka milik Arkan yang membuat si pemilik langsung mencari handphonenya dan mengangkat telepon masuk tersebut.( " Assalamualaikum, ada apa bg?" )( " Wa'alaikumsalam, Arkan ini mamak." )( " Ya, mak. Ada bisa Arkan bantu?" )( " Aisyah ada bersama kau?" )( " Ada mak." ) ( " Dia di telepon susah kali! macam presiden aja, gak di angkat! tolong arkan kadih handphonenya ke Aisyah, mamak mau bicara." )( " Ya, mak." ) " Sayang ke sini sebentar." pinta Arkan denga
" Aisyah ayok." ajak Nurul yang sudah turun dari motor." Ooy sabarlah! susah nih buka helmnya!" Aisyah yang masih sibuk membuka kaitan helm yang tidak mau terbuka-buka." Ya Allah, gitu aja gak bisa kau! sini lah aku bukain!" " Terimakasih bestie ku." " Ya, udah yok kita cari makanan dulu baru cari tempat duduk." ajak Nurul dengan mengandeng lengan Aisyah berjalan mencari makanan." Kau beli apa Aisyah?" " Enak-enak semua nampaknya. Sampai bingung aku mau beli yang mana." " Sama aku juga bingung. Gimana kalau kita beli bakso mercon." saran Nurul yang di anggukan oleh Aisyah." Gass lah apa lagi." Sesampainya mereka ke tempat penjual bakso mercon yang lumayan ramai pembeli. " Kak beli bakso mercon 2 di bungkus ya." ucap Nurul kepada penjualnya." Tunggu sebentar ya, mbak." jawab kakak penjualnya.Nurul mengangguk. " Ya, kak." " Mau beli apa lagi Aisyah, habis beli ini?" " Hmm... gak tahu." Aisyah menggeleng bingung." Kau ya, buat aku naik darah aja! orang udah serius nunggin
" Sayang makanannya di bawa semua atau gak?" tanya Arkan yang baru masuk ke dalam kamar.Aisyah menoleh. " Bawa aja semua." Arkan mengangguk dengan pergi kembali ke dapur untuk menyiapkan bekal makanan untuk di bawa ke taman nanti." Sayang belum siap?" tanya Arkan yang sudah berada di samping Aisyah." Udah nih. Tinggal pakai lip tin sama minyak wangi aja." jawab Aisyah dengan memakai lip tint dan minyak wangi." Kamu kok belum sisiran?" tanya Aisyah dengan melihat rambut Arkan yang masih acak-acakan." Tolong dong sayang sisirkan rambut aku." pinta Arkan dengan manis." Aku?" Arkan mengangguk dengan menyerahkan sebuah sisir rambut kepada Aisyah." Tunduk lah sedikit! tinggi kali kayak tiang listrik." ujar Aisyah dengan menatap Arkan yang lebih tinggi darinya." Seperti ini, hm?" Arkan menunduk tubuhnya sampai sejajar dengan Aisyah." Wajahnya jauhin sedikit!" Aisyah langsung mendorong dada bidang Arkan." Kalau gak mau?" tanya Arkan dengan menahan kedua tangan Aisyah." Sisiran aja
Nurul menatap layar handphonenya sudah mati yang menandakan bahwa sambungan vidcall sudah selesai. Perempuan itu gerutu tidak jelas karena di matikan vidcall sepihak oleh Aisyah." Nih bocil satu aku belum selesai ngomong udah di matiin aja sama dia!" gerutu Nurul dengan menaruhkan handphonenya di atas meja." Kenapa Nurul?" tanya Keyla sebagai saudara sepupu Nurul." Gak ada kak. Udah rapi aja mau ke mana nih?" Nurul menggeleng kepalanya dengan melihat Keyla sudah rapi." Jalan-jalan dong sama mas pacar." jawab Keyla dengan senyum manis." Enak kali ya." " Iya dong. Nih kau pegang aja kunci kereta. Mana tahu kau mau jalan-jalan sama teman kau lagi." Keyla memberikan kunci motornya kepada Nurul." Teman aku udah pergi kak." " Pergi ke mana? alam kubur?" tanya Keyla penasaran." Astagfirullah bukan. Dia masih hidup, maksud aku dia udah pergi jalan-jalan sama saudaranya." jelas Nurul kepada Keyla.Keyla mengangguk. " Bilang dong. Hampir aja aku sudzon." " Bukan hampir tapi udah." " J
Kenapa di sebut kota pahlawan?Kota surabaya sendiri memiliki sejarah yang mengandung nilai kepahlawanan. Pada tanggal 10 November 1945. Arek-arek Suroboyo untuk Surabaya yang berarti berani melawan pasukan sekutu dengan persenjataan terbatas. Bukan itu saja kota Surabaya juga terkenal termasuk kota terbesar kedua di Indonesia. Dan di kenal dengan pusat bisnis, industri, peradangan, dan pendidikan." Reza bagaimana caranya kita pulang hari ini " ujar Arkan dengan mengaduk-aduk kopinya mengunakan sendok." Ya Allah pak. Kita baru saja sampai di kota Surabaya 2 jam yang lalu. Dan sekarang anda sudah memikirkan pulang ke Jakarta? maaf pak, anda harus menyelesaikan pekerjaan di sini terlebih dahulu baru bisa pulang ke Jakarta." Reza sampai tidak habis pikir dengan Arkan. Mereka baru saja sampai ke Surabaya, tapi Arkan sudah langsung memikirkan pulang ke Jakarta.Arkan menatap Reza. " Kamu tidak kasihan kepada saya?" Reza menggeleng. " Tidak pak. Anda harus fokus menyelesaikan pekerjaan di
" Reza pesankan tiket pesawat saya pulang ke Jakarta hari ini." tutur Arkan yang sudah sangat ingin langsung pulang ke Jakarta" Tapi pak pekerjaan kita di sini masih belum selesai." Reza langsung menyahut ucapan Arkan barusan." Itu bagian kamu yang menghandle pekerjaannya. Saya minta cari tiket pesawat ke Jakarta secepatnya." " Ya." Reza mengangguk dengan mudah mencari tiket pesawat secepatnya untuk Arkan." Saya duluan balik ke penginapan sekalian kemasi barang bawaan saya." " Tapi pak ini kita masih bekerja dan anda belu--" " Tolong handle pekerjaan saya. Selesai pekerjaan kamu di sini akan saya kasih kamu cuti bagaimana?" " Betul nih?" tanya Reza memastikan.Arkan mengangguk. " Ya, satu hari." " Loh kok satu hari?" " Yang penting kamu cuti. Pilih mana saya kasih cuti satu hari atau tidak ada sama sekali?" " Pak Arkan sudah saya pesankan tiket pesawat anda, semoga sampai di rumah dengan selamat. Saya akan ambil cuti setelah selesai dari pekerjaan di sini." " Ingat bekerja y
" Sayang kamu kenapa?" Arkan menatap serius wajah Aisyah yang. dari tadi hanya diam.Aisyah menggeleng kepalanya dengan memainkan jari-jarinya. Arkan menggenggam tangan Aisyah dengan lembut dan" Kamu jangan pikirkan yang kemarin. Pulang kamu kuliah aku jemput sekalian kita jelaskan dengan teman kamu soal kita." Setelah keluar dari mobil Aisyah berjalan masuk ke dalam kampus. Di pertengahan jalan Aisyah melihat Nurul sedang berjalan menuju kelas dan Aisyah langsung menghampiri Nurul dengan memberikan senyuman kepada Nurul.Abian yang ingin berjalan masuk ke dalam kampus melihat anak didiknya yang sedang berjalan juga ke arah kelas. Membuat pria itu langsung mendekati dengan memberi proposal mahasiswa kepada salah satu anak didiknya." Tolong bawa ke kelas." Abian memberikan beberapa proposal mahasiswa kepada Aisyah." Tapi pak kena--" Aisyah yang ingin protes tapi tidak jadi melanjutkan protesnya." Kamu keberatan?" tanya Abian dengan menatap Aisyah." Silahkan pak Abian jalan duluan
Semilir angin sore menerpa wajah kedua perempuan yang sedang tertawa di depan sana. Membuat dua pria yang sedang mengamati itu ikut tersenyum melihatnya, seperti sudah di takdir kan bersama mereka terlihat sangat bahagia. Walaupun ke depannya tidak bisa di prediksi apa yang akan terjadi." Dua bidadari sedang tertawa di bumi." Reza dan Arkan ikut duduk di kursi taman." Bidadari dari mana!?" tanya Aisyah kepada Reza." Bidadari nyasar dari Aceh ke Jakarta." sahut Nurul yang menjawab pertanyaan Aisyah." Hahahaha.... aneh ya, orang ini." Aisyah dan Nurul tertawa bersama dengan jawaban dari Nurul sendiri.Nurul mengangguk setuju. " Hoh'o." " Sayang.." panggil Arkan.Aisyah menoleh. " Apaan?" " Aisyah aku kok gak di panggil juga." protes Nurul dengan berbicara bisik kepada Aisyah." Gila kau heh! sana noh cari lakik supaya bisa di panggil gitu juga." " Santai dong. Gak aku ambil gak, suami kau." " Kalau kau ambil pun aku bisa cari yang lain." Nurul menggeleng kepalanya tidak percaya