All Chapters of Kehamilan yang Kusembunyikan: Chapter 351 - Chapter 360

750 Chapters

Bab 351

Hasan pun menyerahkan laporan itu padanya.Alya membukanya dan menemukan bahwa laporan ini memang seperti yang dikatakan oleh Irfan, tanggalnya juga tertulis bulan lalu.Selain itu, laporan ini bukan laporan riset biasa. Begitu banyak detail yang diteliti dengan saksama.Selesai membacanya, Alya pun merasa lega.Untunglah, Irfan ternyata memang berencana kembali untuk mengembangkan bisnisnya dan bukan karena dirinya. Hal ini membuat Alya tenang."Terima kasih. Ini, kukembalikan padamu."Alya mengembalikan laporan riset itu pada Hasan."Bu Alya, apa kamu nggak mau membawanya untuk dibaca lebih jelas?""Nggak usah, tadi aku sudah membacanya.""Baiklah. Kalau kamu membutuhkannya, kirim saja pesan padaku. Aku akan mengantarkannya padamu kapan saja."Setelah mengantar Alya pergi dengan amat sopan, Hasan kembali ke tempat duduknya dan mengelap keringat di keningnya. Dia menunduk dan melihat laporan riset di tangannya, mengingat perkataan Irfan ketika menyuruhnya membuat laporan ini."Kerjaka
Read more

Bab 352

Beberapa detik kemudian, Alya refleks menutupi wajahnya."Citraku sudah hilang."Di cermin barusan, matanya terlihat memiliki dua lingkaran hitam yang besar. Selain sibuk, dia juga tidak memakai riasan wajah. Wajahnya terlihat sangat pucat karena kurang tidur.Wajah pucat, lingkaran hitam di bawah mata, ditambah dengan berat badannya yang turun, Alya terlihat seperti seorang pecandu.Jangankan orang lain, bahkan Alya sendiri terkejut ketika melihat dirinya."Jangan bilang kalau beberapa hari ini kamu terus berpenampilan seperti ini di perusahaan," ucap Citra.Mendengar ini, Alya mengangguk dengan pasrah."Ya.""Pfft." Citra hampir menyemburkan nasi di dalam mulutnya. "Benar-benar."Melihat ekspresi Alya yang putus asa, Citra hanya bisa terkekeh. "Tapi orang cantik memang beda. Meskipun nggak memedulikan penampilannya, mereka masih sangat cantik."Sebenarnya, kondisi Alya sekarang masih terlihat cukup baik di matanya.Hanya saja bila dibandingkan dengan penampilan sempurnanya yang biasa
Read more

Bab 353

Setelah memasukkan sandi untuk memasuki rumah Alya, Citra mendengar suara kedua anak kecil yang menggemaskan itu.Ketika dilihat lebih jelas, ternyata kedua anak itu sedang melakukan siaran langsung.Kata-kata yang hendak keluar dari mulutnya pun seketika tertahan. Karena Maya dan Satya masih belum menyadari keberadaannya, Citra pun memutuskan untuk langsung pergi ke dapur dan menyibukkan dirinya.Tadinya dia kira, beberapa hari ini Alya pasti sangat sibuk hingga tidak sempat mencuci piring. Namun,ketika dia masuk ke dapur, dia menemukan bahwa ruangan itu sangat bersih.Jangankan piring kotor, bahkan mejanya pun sudah dilap bersih.Selain itu, tabel di rak samping juga menunjukkan bahwa kotak bertanggalkan hari ini sudah dicentang."Apa pembantu hariannya sudah datang?" gumam Citra. Tanpa memikirkannya lagi, dia pergi ke balkon.Saat kedua anak itu menyelesaikan siaran langsung mereka, barulah dia keluar."Bibi Citra!"Begitu melihatnya, Maya dengan antusias menerjangnya. Tanpa menungg
Read more

Bab 354

Memikirkan hal ini, Citra merasa sangat kesal dan berkata, "Kalian, cepat doakan Bibi supaya cepat menikah. Nanti Bibi akan mempunyai sepasang anak yang selucu kalian dan nggak akan mencubit pipi kalian lagi."Maya memeluk leher Citra dengan lembut dan berkata, "Semoga Bibi Citra cepat menikah.""Aduh manisku, kamu menggemaskan sekali. Aku sangat menyayangimu."...Mendekati akhir jam kerja, Irfan datang untuk menemui Alya."Pekerjaanmu masih belum selesai?"Di tengah kesibukannya, Alya bahkan tidak mengangkat kepalanya. Dia hanya menyempatkan untuk berkata, "Belum, sepertinya butuh beberapa waktu lagi."Setelah mengatakan itu, dia tiba-tiba tersadar dengan siapa dirinya berbicara dan mengangkat kepalanya."Kenapa kamu kemari?"Irfan berjalan sambil membawa kunci mobil di satu tangan dan jasnya di tangan yang lain. Bibirnya tersenyum lembut."Aku datang untuk menjemputmu pulang, tapi sepertinya kamu masih harus bekerja sebentar lagi."Sambil berbicara, Irfan pun berjalan ke sofa. "Apa
Read more

Bab 355

Tangan Irfan berhenti bergerak. Dia tertawa dengan lembut, tetapi dia sama sekali tidak menarik tangannya. Tangannya masih berada di kancing jaket Alya."Alya."Suaranya sangat lembut. "Kamu segininya menolakku?""Nggak, aku bukan ...."Alya masih kesusahan untuk menjelaskan, tetapi Irfan menghela napas dan sudah menarik kembali tangannya.""Kalau begitu, sebaiknya kamu melakukannya sendiri."Alya terdiam.Setelah Irfan menarik tangannya kembali, Alya cepat-cepat berbalik dan mengancing jaketnya.Setelah dia selesai mengancing dan berbalik lagi, Irfan sudah membawakan tas laptopnya dan berjalan di depan.Alya pun cepat-cepat mengikutinya.Orang-orang di perusahaan banyak yang sudah pulang, hanya beberapa yang masih lembur. Semua orang yang mereka temui akan menyapa mereka."Pak Irfan, Bu Alya."Mereka berdua mengangguk bersamaan menjawab sapaan tersebut.Setelah memasuki lift, Alya memberi tahu Irfan mengenai kedatangan Citra di rumahnya."Dia cuti? Itu jarang sekali. Ternyata bosnya m
Read more

Bab 356

Lagi pula meskipun Irfan terlihat lembut, status sosialnya sangat tinggi. Citra sama sekali tidak berani menganggap Irfan sebagai pria biasa.Kemudian setelah mereka banyak menghabiskan waktu bersama, mungkin karena dia adalah sahabatnya Alya, sikap Irfan terhadapnya sangatlah baik. Kadang-kadang, Irfan juga akan sekalian membawakannya sesuatu.Lama-kelamaan, Citra pun berpihak pada Irfan. Bahkan terkadang, dia akan memuji Irfan.Selain itu, dia sungguh merasa bahwa Irfan adalah pria yang baik.Irfan sudah terus berada di sisi Alya selama 5 tahun.Selama 5 tahun ini juga tidak ada wanita lain di sisinya.Selain Irfan, apa di dunia ini masih ada pria sesetia ini?Apalagi dia juga sama sekali tidak keberatan dengan Alya yang sudah pernah bercerai dan punya anak. Dia memperlakukan kedua anak Alya seperti anaknya sendiri.Jika semua ini bukan cinta ...."Kalian membicarakan apa?"Tepat pada saat ini, Alya pun berjalan keluar dari dapur. Dia hanya mendengar bagian akhir percakapan kedua tem
Read more

Bab 357

Selesai makan malam, Irfan menggulung lengan bajunya. "Biar aku yang cuci piring.""Nggak usah dicuci, rapikan saja dan taruh di mesin pencuci piring."Sayangnya gerakan Irfan terlalu cepat. Tanpa menunggu reaksi Alya, dia sudah membawa semua piring kotor.Melihat ini, Citra pun menggoda mereka."Ah, Alya. Kalau dia ingin melakukannya ya biarkan saja. Kalau kamu nggak membolehkannya, bagaimana dia bisa tampil baik di depanmu?""Benar." Irfan ikut menambahkan, "Aku juga harus menampilkan sisi baikku."Dengan percakapan ini, Alya tidak tahu harus berkata apa lagi. Akhirnya dia pun menyerahkan semua sisa tugasnya pada Irfan.Ketika sudah waktu tidur, meskipun Citra jelas memiliki kamar tamunya sendiri untuk dia tiduri, dia masih dengan keras kepala datang dan menyelipkan dirinya untuk tidur bersama Alya.Di luar jendela turun gerimis, sehingga suhu di dalam kamar pun sedikit dingin.Namun,bersama sahabatnya, suhu di dalam selimut pun menjadi lebih hangat."Aku ingat ketika kita masih seko
Read more

Bab 358

Mendengar ini, Alya pun mengerutkan keningnya tidak setuju."Tapi perasaan nggak tergantung pada hal-hal itu.""Kalau begitu tergantung apa? Katakan padaku, apa yang kamu cari?" Terpikirkan sesuatu, Citra berkata sambil tersenyum, "Kenapa kamu nggak langsung bilang saja padaku kalau ada seseorang yang kamu sukai selama 5 tahun ini? Pasti yang memiliki perasaan padamu bukan hanya Irfan.""Citra, aku sudah punya anak. Aku nggak mau memikirkan hal-hal ini," ucap Alya."Tapi orang-orang itu nggak peduli meskipun kamu punya anak. Bukankah Irfan memperlakukan Maya dan Satya seperti anaknya sendiri?""Hm, aku tahu. Aku banyak berutang padanya."Mungkin, seumur hidup pun Alya tidak akan bisa membalas budinya."Ah, kalau aku adalah Irfan dan mendengarmu berkata seperti itu, aku pasti akan patah hati." Citra merasa kasihan pada Irfan. "Menurutku, dia benar-benar baik. Dia tampan dan latar belakang keluarganya bagus. Lalu yang paling penting, dia nggak suka main-main. Di sampingnya nggak ada wani
Read more

Bab 359

Dengan pikiran tersebut, Rizki teringat dengan kejadian ketika dia menambahkan kontak wanita itu. Karena dia tidak membalas pesan itu lagi, akhirnya kontak dia dan wanita itu pun terputus.Wanita itu ingin mengembalikan uangnya, tetapi Rizki tidak mau. Mungkinkah wanita itu takut untuk melakukan siaran langsung lagi karena Rizki akan terus mengirimkan hadiah?Oleh karena itu, mereka pun memutuskan untuk tidak melakukan siaran langsung lagi?Namun, bagaimana jika ... Rizki mengirimkan nomor rekeningnya?Rizki memang menyukai kedua anak kecil itu. Meskipun mereka tidak sering melakukan siaran langsung, mereka selalu berhasil mengusir kegelapan di dalam kehidupannya.Kedua anak kecil itu sangat menggemaskan. Selama setahun ini, menonton mereka berdua telah menjadi semacam rutinitas untuk Rizki.Dia belum menemukan hal lain yang dapat menggantikan mereka dalam memperbaiki suasana hatinyaJika mereka benar-benar berhenti melakukan siaran langsung karena hal itu ....Dalam sekejap, pikiran R
Read more

Bab 360

Dengan adanya Sinta di belakangnya, apa lagi yang perlu Cahya takuti? Dengan kekuatan ini, bukankah dia harus cepat-cepat membuat atasannya ini minum obat?Bagian terbaiknya adalah, dia hanya perlu mengingatkan Rizki untuk minum obat dan dia akan menerima gaji dua kali lipat. Bukankah hal ini sangat bagus?"Pak Rizki, kalau kamu nggak minum obatnya, bagaimana aku bisa menjelaskannya saat ibumu menelepon nanti?"Begitu mengatakan hal tersebut, Cahya langsung merasakan sebuah tatapan dingin jatuh ke wajahnya.Seketika dia merasa bulu kuduknya berdiri.Saat itulah dia sadar, meskipun dia memiliki Sinta di belakangnya, bagaimanapun juga Rizki adalah anaknya Sinta. Jika dirinya terlalu arogan dan sombong, yang akan merugi nanti pasti adalah dirinya.Akan tetapi, apa yang dilakukan Rizki selanjutnya membuatnya terkejut.Rizki meminum obat tersebut di depannya, bahkan dia juga meminum segelas air hangat yang dituangkannya. Setelah itu, dia meletakkan gelas itu kembali ke atas meja dengan suar
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
75
DMCA.com Protection Status