Semua Bab Istri Mungil Sang Penguasa: Bab 81 - Bab 90

150 Bab

Tertipu Dua Kali

Setelah bicara banyak hal dengan Lissa, Valerie sesekali melirik ke arah pintu. Apakah Emrys masih di luar? Apa dia menunggu? Atau, apakah dia sudah pergi?“Maafkan aku, Nak,” gumam Lissa tiba-tiba, membuyarkan lamunan Valerie tentang keberadaan Emrys.“Untuk apa lagi Mom?”Valerie mengatakannya bukan tanpa alasan. Sejak tadi Lissa terus meminta maaf padanya, dan Valerie sudah meyakinkan Ibunya itu bahwa dia tidak berada dalam posisi yang salah. Sebaliknya, Valerie justru menemukan dirinya selama ini tidak terlalu berbakti. Seharusnya dia memahami kesepian Lissa dan penderitaannya. Seharusnya dia membantunya.“Kamu dan Emrys bertengkar karena aku, bukan?”Valerie meraih sebuah apel dan pisau kecil dari laci nakas. Dia berdiri membawa apelnya ke wastafel lalu mencucinya. Setelah itu dia kembali, duduk santai di tepi tempat tidur Lissa dan mengupasnya.“Aku yang memintanya merahasiakan penyakitku darimu, Nak. Jadi..”Kening Valerie mengernyit, dia berhenti mengupas apel di tangannya. “T
Baca selengkapnya

Aku Bukan Kekasihmu

Isabelle tiba di rumah sakit dengan membawa sebuket bunga mawar segar. Dia berjalan menuju lift, tidak sadar jika Rick juga berjalan menuju lift yang sama bersama rekan dokternya yang lain. Isabelle sedang asyik memainkan ponselnya saat dia mendengar suara wanita yang mengatakan, “Dokter Rick, apakah nanti malam jadwalmu kosong? Kalau tidak, aku ingin mentraktirmu makan malam. Aku baru saja mendapat promosi jabatan dan aku pikir kamulah orang pertama yang harus ku traktir makan.”Isabelle menoleh sekilas, mendapati Rick berdiri di belakangnya lengkap dengan setelan jas putihnya. Di sebelahnya berdiri wanita semampai, dengan tubuh langsing berisi, kulit yang bersih dan dandanan yang sangat menarik. Rambut hitamnya dibiarkan tergerai dan dengan jas putih yang membalut tubuhnya, dia terlihat sangat bersahaja. Dan tentu saja, dia berniat menggoda Rick.Saat matanya bertemu dengan tatapan Rick, dengan cepat Isabelle menatap lurus ke depan. Dia bersiul kecil sembari menunggu lift terbuka,
Baca selengkapnya

Aku Tidak Menggunakan Uangmu

Valerie terus memperhatikan Lissa yang sedang sibuk mengacak-acak rak kamarnya. Setelah Lissa mendesak dokter agar mengizinkannya pulang, dengan berat hati dokter mengabulkan permintaan Lissa. Mereka tiba di rumah saat matahari mulai menghilang di balik awan. Rona merah keemasan tertinggal di batas awan, menciptakan suasana sore yang hangat dan mempesona.“Apa yang sebenarnya kamu cari, Mom?” ujar Valerie dari tepi tempat tidur Lissa.“Tunggu saja.”Lissa melarangnya ikut mencari sesuatu yang katanya sangat berharga itu, dan Valerie menurutinya. Dia sesekali mengintip dan ikut penasaran saat Lissa menemukan satu buah kotak yang terbuat dari aluminium. Lissa terlihat bahagia. Dia duduk di samping Valerie lalu menyerahkan kotak itu padanya.“Ini apa Mom?” tanya Valerie bingung.“Bukalah. Anggap saja ini kado pernikahanmu yang terlambat ku berikan.”Valerie mendesah. Lagi-lagi dia langsung memikirkan Emrys saat Lissa menyebut pernikahannya. Namun dia buru-buru menepis bayangan Emrys. Sat
Baca selengkapnya

Aku Tidak Ingin Bertemu

Setelah memastikan Lissa istirahat, Valerie keluar kamar dengan hati-hati agar tidak menimbulkan bunyi apa pun. Dia menatap seluruh ruangan rumahnya yang terasa sangat sepi dan hampa. Saat hendak duduk di sofa, ponselnya kembali bergetar. Valerie tahu jika itu panggilan dari Emrys. Pria itu sudah puluhan kali menghubunginya, namun puluhan kali pula Valerie mengabaikannya.[Aku di depan rumah. Tolong buka pintunya.]Sebuah pesan masuk dari Emrys. Valerie menghela nafas, lalu membalas.[Tidak perlu. Lagipula Mom butuh istirahat.]Tak lama kemudian,[Akan ku jelaskan semuanya. Apa pun yang ingin kamu tanyakan.]Valerie menarik nafasnya. Kamu sudah memikirkan semua jawaban dari semua kemungkinan pertanyaan yang akan ku tanyakan? Apa lagi yang akan kamu katakan? Kebohongan mana lagi yang hendak kamu pertontonkan?[Maaf, aku sibuk. Aku mungkin tidak pulang selama beberapa waktu ini. Ku harap kamu memberiku izin.]Emrys membaca pesan yang dikirim Valerie sebagai balasan. Dia menatap bangunan
Baca selengkapnya

Aku Minta Maaf Padamu

Keesokan paginya saat Valerie hendak membawa Lissa berjemur sinar matahari, Emrys kembali muncul di halaman depan rumah mereka. “Aku memesan sarapan dan juga makanan lainnya. Beritahu aku kalau kamu membutuhkan sesuatu,” ujarnya lembut.Valerie hanya menatapnya sinis. Dia tidak menyahut. Sikapnya masih dingin seperti kemarin dan bahkan tidak mau menerima tiga buah kantong berisi makanan yang disodorkan Emrys.“Astaga, sudah merepotkanmu, Emrys. Maaf Nak.” Lissa mengambil alih kantong itu dan memeganginya.“Tidak Mom. Ini kewajibanku, jadi aku tidak merasa direpotkan sama sekali.”“Apa kamu mau mampir dulu?”“Mom, kita belum berjemur,” Valerie menyahut cepat, memutus harapan Emrys untuk bisa masuk dan tinggal lebih lama.“Lain kali saja, Mom. Aku masih ada pekerjaan lain di perusahaan.”Valerie kembali menatap sinis kepergian Emrys seraya mendengus dongkol. Dia merebut kantong makanan dari tangan Lissa dan kembali ke rumah untuk menyimpannya.Pagi berikutnya, Emrys muncul di depan pin
Baca selengkapnya

Kamu Milikku Selamanya

“Apakah kamu mau memaafkanku?”Di bawah cahaya bulan, Valerie dan Emrys berdiri berhadap-hadapan. Emrys menatap Valerie yang terlihat menawan walau dengan balutan pakaian sederhananya. Wajah Valerie sedikit pucat dan lelah, namun dia masih terlihat sempurna. “Kamu memikirkan Mom?” Emrys membawa Valerie hingga menempel ke tubuhnya, mengelus wajah Valerie dengan lembut. “Kalau kamu tidak mau membahas masalah ini, aku akan memberimu waktu. Aku hanya tidak sanggup berjauhan denganmu, Valerie.” ujarnya lagi.Valerie menggeleng, menempelkan wajahnya ke dada Emrys yang bidang lalu memeluknya dengan erat. “Emrys, kamu benar-benar tidak berbohong? Kamu mencintaiku?”“Aku tidak bisa menunjukkannya sekarang jika aku sangat mencintaimu dan tergila-gila padamu. Jika kamu ingin melihat buktinya sendiri, maka izinkan aku tinggal bersamamu.”“Di rumah kecil ini? Tidak akan.”“Rumahnya mungkin kecil, tapi yang ku butuhkan bukan bangunannya. Di mana ada kamu, di situlah aku ingin berada.”“Terdengar k
Baca selengkapnya

Ayo Ke Pantai

Karena mendengar suara muntah dari kamar di sebelahnya, Valerie langsung tersentak. Dia menyadari jika ternyata hari sudah pagi dan cahaya matahari menyelinap dari balik tirai. Dia tidak mengenakan apa pun karena langsung tertidur tadi malam di pelukan Emrys dan dia juga tidak tahu Emrys di mana sekarang.Dia buru-buru memakai pakaiannya. Langkahnya terseret berlari menuju kamar Lissa, namun dia langsung berhenti begitu melihat Emrys duduk di sebelah Lissa, sedang memeganginya.“Mom, apa kamu baik-baik saja? Maaf, aku ketiduran.”Lissa hanya mengangkat tangannya, memberinya tanda jika dia baik-baik saja. Lissa masih bersimpuh di lantai kamar mandi, memeluk dudukan toilet dengan lemah. Sepertinya dia masih terlalu lemas untuk bisa kembali berdiri atau sekedar membalas pertanyaan Valerie.“Tolong ambilkan Mom air hangat,” perintah Emrys.Valerie langsung melesat menuju dapur, dan tak lama dia membawa segelas air hangat di tangannya. Emrys meminumkannya pada Lissa, namun tak lama kemudi
Baca selengkapnya

Kehangatan Keluarga

Emrys mendesah dalam. Angin pantai kembali menerbangkan kemejanya dan kedua bola matanya mendadak perih karena ditiup angin. Mendengar apa yang dikatakan Rick, Emrys hanya diam. Dia kembali menenggak colanya hingga habis, lalu meremukkan kalengnya.“Kamu tidak membicarakan ini dengan Valerie?” tanya Rick lagi.“Bagaimana caraku membicarakannya? Saat ini saja Valerie sudah seperti mayat hidup. Dia bergerak seperti mereka semua, namun pikirannya tidak ada di dalam tubuhnya sendiri.”“Tapi waktunya sudah semakin dekat.”“Biar saja waktunya semakin dekat. Biarkan Valerie menikmati saat-saat terakhir seperti ini bersama Mom dengan bahagia dan tanpa beban.”Rick mengikuti arah pandangan Emrys menuju pantai di mana Valerie dan yang lain sedang bermain. Tampaknya mereka sedang membangun istana pasir. Sesekali mereka mendengar suara tawa Valerie dan Isabelle, dan Emrys tidak bisa menahan senyumnya karena hal itu.“Tapi Valerie terlihat bahagia,” Rick menyikut Emrys. “Kamu melakukan tugasmu den
Baca selengkapnya

Mendongeng Untuk Mom

“Besok pagi, ayo kita lihat matahari terbit.” Ujar Lissa saat Valerie membantunya berbaring di atas tempat tidur.“Melihat matahari terbit?” kening Valerie mengernyit.Lissa mengangguk. “Emrys bilang, sangat indah melihat matahari terbit di tepi pantai.”“Baiklah Mom,” Valerie menyelimuti Lissa hingga ke dadanya. “Kita akan melihat matahari terbit besok. Sekarang Mom harus istirahat.”Valerie menatap Lissa sekali lagi, sebelum akhirnya dia berdiri lalu mematikan lampu di kamar Lissa. Dia menutup pintu kamar, lalu ikut bergabung bersama yang lain di teras villa.“Mom sudah tidur?” Emrys meraih pinggangnya, mendudukkan Valerie di pangkuannya.Valerie mengangguk, sedikit meregangkan tubuhnya yang kaku. “Mom bilang dia mau melihat matahari terbit besok.”“Ide bagus,” ujar Lucy. “Pantai ini terkenal dengan pesona matahari terbitnya yang sangat indah.”“Tapi bukankah kita harus sedikit mendaki ke atas karang-karang itu?” Rick menunjuk ke arah barat pantai, menunjuk pada sebuah tempat berbuk
Baca selengkapnya

Kepergian Mom

Emrys tiba-tiba berdiri saat melihat tangan Lissa tergeletak begitu saja seolah tidak bertenaga. Dia terhenyak, mendadak mematung. Waktunya sudah selesai, semuanya sudah berakhir. Tapi melihat reaksi Valerie yang datar dan biasa saja, batin Emrys terluka. Valerie tidak mungkin tidak menyadarinya, namun sepertinya dia berpura-pura tidak tahu.“A-apa Mom...” Isabelle menatap Emrys sendu.Emrys hanya mengangguk, dan yang lainnya segera berdiri. Emrys menatap Rick, lalu Rick mengangguk. Mereka mendekati Valerie dan Lissa yang masih duduk menatap matahari terbit. Emrys mendekat, duduk di samping Valerie.“Ssstt, Mom sedang tidur,” Valerie menempel jarinya di bibir.Emrys terenyuh, sekali lagi menyentuh punggung Valerie.“Jangan berisik Emrys, Mom akan terbangun nanti.”“Valerie..”“Ku bilang diam!” nada suara Valerie naik, tatapannya memerah menahan air mata.Emrys berdiri, bicara dengan Rick. “Rick, Ky, akan ku tahan Valerie. Kalian topang tubuh Mom dan bawa turun lebih dulu.”Rick dan Ky
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status