Home / CEO / Istri Mungil Sang Penguasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Mungil Sang Penguasa: Chapter 101 - Chapter 110

150 Chapters

Kamulah Standarku

Dalam perjalanan pulang dari restoran, keheningan merebak di dalam mobil yang dikendarai Emrys. Dia melirik Valerie yang tidak mengucapkan apa pun. Tampak Valerie sedang menatap jauh ke luar, tatapannya menunjukkan kehampaan dan jelas saja dia sedang memikirkan sesuatu. Emrys menghela nafasnya dalam. Ketika mereka melewati sungai yang membelah kota, Emrys menepikan mobilnya.Valerie meliriknya. “Kenapa berhenti?”“Kamu tidak ingin menanyakannya padaku?”Valerie memperbaiki duduknya sehingga dia menghadap Emrys. “Aku menunggumu untuk mengatakannya.”“Baiklah,” Emrys mengangguk paham. Dia menegakkan tubuhnya, menatap Valerie sungguh-sungguh dan menggenggam tangannya. “Maaf kalau situasinya membuat kita tidak bisa makan malam dengan baik.”“Bukan itu yang ingin ku dengar darimu,” Valerie mencoba tersenyum. “Aku tahu. Tapi aku perlu meminta maaf padamu tentang makan malamnya. Tentang Victoria.. Aku juga baru tahu tadi pagi kalau dia kembali. Dia menemuiku di perusahaan dan..”“Kalian ber
Read more

Dia Istriku

“Kenapa kamu tidak memberitahuku jika dia adalah perwakilan dari Jovic Company?” Emrys meradang pada Ky setelah kembali dari ruang rapat. Dia melempar berkas di tangannya ke atas meja, membuat beberapa kertas berserak dan jatuh dari mejanya.“Maaf Tuan, tapi aku juga tidak tahu jika Nona Victoria adalah direktur utama Jovic Company saat ini,” Ky menunduk, merasa sangat bersalah.“Keluar. Tinggalkan aku sendiri,” Emrys berusaha meredam emosinya.Ky mengangguk. Dia meninggalkan Emrys sendiri. Begitu Ky pergi, Emrys duduk di kursinya, memegang kepalanya dengan kedua tangan. Saat rapat pagi tadi, dia sangat terkejut melihat Victoria berjalan memasuki ruang rapat bersama beberapa petinggi utusan dari Jovic Company, perusahaan yang menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaannya dua tahun yang lalu. Lysander Kingdom menjalin kerja sama di bidang penelitian terhadap beberapa produk baru dengan Jovic Company. Satu-satunya hal yang membuat Emrys merasa sangat tidak nyaman adalah keberadaan
Read more

Hanya Aku Wanitamu

“Kamu sengaja melakukannya?” Valerie duduk di sofa panjang ruangan Emrys. Setelah mengangumi dekorasi modern ruangan itu selama beberapa waktu, Valerie akhirnya memusatkan perhatiannya pada hal yang baru saja diumumkan Emrys. Dia tahu Emrys tidak akan melakukannya tanpa alasan. Dan setelah melihat Victoria berdiri di ambang pintu ruangannya, Valerie pun tahu tujuan Emrys memintanya datang.Emrys mengangguk, duduk di samping Valerie. Dia menggenggam tangan Valerie erat lalu berkata, “Apa yang ingin kamu tanyakan?”“Alih-alih bertanya, kenapa kamu tidak mengatakannya secara langsung?”Emrys mendapat kesan kecemburuan pada setiap nada kalimat Valerie, dan dia sangat menyukainya. Emrys tersenyum, membelai wajah Valerie lembut. “Tentang posisi Vic?”“Vic?” Kening Valerie mengernyit, jelas tidak menyukainya. Dia mendengus dengan kesal, menjauhkan dirinya dari Emrys dengan sengaja. “Sepertinya kalian masih sangat dekat.”“Baiklah. Aku tidak akan menggodamu lagi,” Emrys menggeser kembali tub
Read more

Menabuh Genderang Perang

Valerie menolak mengelilingi setiap bangunan di sana karena sudah lelah. Hari sudah petang, matahari nyaris terbenam dan mereka baru menyisir sepertiga dari bangunan-bangunan itu. Emrys mengatakan masih ada banyak pabrik dan ruangan yang belum dikunjungi Valerie, namun gadis itu langsung menggeleng menolak. Dia sudah lelah dan tubuhnya penat. Di ruangan Emrys, dia langsung menyandarkan tubuhnya di sofa. Emrys hanya tertawa kecil melihatnya. Dia mengeluarkan dua botol minuman dari kulkas, lalu menyerahkannya pada Valerie. Valerie meraihnya. Dalam sekali tegukan panjang, minuman itu habis diminumnya.“Bagaimana caramu mengolah semuanya?” Valerie menatap Emrys. “Bangunan di sini sudah sangat banyak. Belum lagi beberapa kantor cabang yang tersebar di seantero negeri ini. Apa kamu tidak lelah? Kepalamu tidak pecah?”“Memang melelahkan,” Emrys mengangguk. “Setiap hari aku menerima ratusan laporan, baik dari kantor pusat atau cabang. Melihat angka-angka setiap hari nyaris membuatku muntah,
Read more

Merekayasa Kematian

Saat Emrys masuk ke ruangannya, dia melihat sebuah amplop tergeletak di atas mejanya. Emrys melepas jasnya, menggantungnya di gantungan khusus lalu duduk dan membuka amplop berwarna cokelat itu.Keningnya mengerut, saat dia melihat bahwa itu adalah surat pengunduran diri Zach. Dengan cepat dia menekan line telepon yang menghubungkannya ke departemen penjualan. Tak lama,“Ya Tuan?”“Ke ruanganku sekarang!”Emrys membaca sekali lagi surat itu, memastikan jika dia tidak sedang salah membaca judul. Sejauh ini tidak ada masalah di departemen yang dibawahi Zach. Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, melalui gebrakan-gebrakan yang dilakukannya, penjualan Lysander Group melesat naik dua puluh persen dari tahun sebelumnya.Melepas Zach tidak ada dalam rencana Emrys. Zach itu ibarat sebuah permata yang amat berharga. Dia tidak akan membuangnya begitu saja karena itu sama saja dia memberikan perusahaan pesaingnya kesempatan memiliki Zach. Emrys menyesap
Read more

Firasat Istri

“Dokter Rick, ada tamu yang menunggumu. Karena dia mengaku teman baikmu, aku memintanya menunggu di ruanganmu.” Seorang perawat berseru pada Rick setelah Rick keluar dari ruang operasi.“Benarkah?” Perawat itu mengangguk. Rick mempercepat langkahnya, entah kenapa dia malah berharap Isabelle yang mendatanginya. Namun ketika dia membuka pintu ruangan dan yang ada di sana adalah Valerie, wajah sumringahnya menghilang begitu saja.“Kenapa ekspresimu seperti itu?” Valerie tertawa. Rick tidak menyahut. Dia sangat kecewa dan kesal pada dirinya sendiri karena sudah terlalu berharap. Sudah seminggu dia tidak bertemu dengan Isabelle, dan dia sangat merindukannya. Namun Rick meyakinkan dirinya jika dia merindukan Isabelle sebagai seorang adik.“Ada perlu apa?” Rick membuka snelli-nya, lalu menggantungnya di gantungan yang terletak di sisi mejanya.“Kamu tidak menyapaku terlebih dahulu?” Valerie menggodanya.Rick meminum air dari botol minumnya, lalu menggeleng. “Maaf, tapi aku tidak mau basa b
Read more

Aku Bukan Sundal

“Tuan Emrys.”Ky menemui Emrys sedang berdiri di rooftop perusahaan. Pemandangan kota malam ini begitu indah. Sejauh mata memandang, dia hanya bisa melihat gemerlap lampu-lampu kendaraan atau bangunan-bangunan di bawah sana. Semuanya indah dan menenangkan.“Apa kamu sudah menemukannya?” suara Emrys terdengar berat dan dingin, lebih dingin dari malam yang sudah hampir menyentuh tengah malam. Ky mengangguk. “Zach berada di luar kota. Dia kembali ke daerah asalnya dulu.”“Daerah asal? Maksudmu panti asuhannya atau rumah orang tua angkatnya?”“Orang tua angkat, Tuan.”“Bukankah dia bilang dia tidak akan kembali ke sana?” kening Emrys mengernyit.“Sepertinya dia ingin melakukan sesuatu.”“Sesuatu?”Ky mengangguk, mengeluarkan lembaran kertas dari kantong jasnya. “Aku dan Zach selalu mengunjungi coffe shop yang sama di pagi hari sebelum ke kantor. Pagi ini, saat aku pergi ke sana dan hendak membeli kopi seperti biasa, salah satu pegawainya memberiku kertas ini.”Emrys membaca pesan yang di
Read more

Aku Yang Membunuh Orangtuanya

Hari sudah berganti menjadi malam yang ditaburi oleh bintang. Bulan bersinar penuh, menggantung rendah di barat langit malam. Victoria hanya mengenakan lingerin yang dibalut oleh selimut kecil ketika dia beranjak duduk ke belakang bangunan tempatnya dan Dex akan menghabiskan satu malam yang luar biasa ini. Dia meletakkan wine-nya, menarik selimut untuk menutup hingga ke lehernya karena udara malam semakin dingin.Tiba-tiba Dex menghampirinya, membelai lehernya sebelum dia duduk di samping Victoria. Wanita itu melempar senyum, dan ketika Dex menepuk pahanya, Victoria beranjak dan duduk di pangkuan Dex. Di atas meja, Dex membawa sebuah map cokelat dan perhatian Victoria langsung tertuju ke sana.“Apa itu?” tanya Victoria.“Tugas untukmu.”“Tugas?”“Mmm,” Dex menggumam. Dia mencium lengan Victoria sebelum mengambil map dan menyerahkannya pada Victoria. Victoria sempat berpikir jika itu adalah surat pengalihan aset yang dijanjikan Dex, namun saat dia membacanya, matanya terbelalak.KASUS
Read more

Seyakin Itu

Headline utama pagi ini,Lysander Kingdom Terlibat Dalam Keracunan Obat Massal120 Orang Anak Meregang Nyawa Karena Keracunan Obat, Lysander Kingdom Bertanggung Jawab Dalam Kasus IniMengerikan! Lysander Kingdom Terlibat Dalam Kasus Kematian Misterius 120 Orang Anak di NortpassNortpass, Lysander Kingdom, dan Luka Karena Keracunan Obat MassalKekuasaan, Uang dan Koneksi: Lysander Kingdom Menutup Mulut Keluarga Korban.“Bagaimana ini?” Valerie terlihat gugup saat membaca kabar menggemparkan yang sudah memuncaki trending topik di seluruh saluran berita. Emrys berdiri di balkon rumah dengan tegak. Wajahnya dingin sejalan dengan sorot matanya yang seolah sanggup membekukan semua hal dihadapannya.“Emrys, apa kamu baik-baik saja?” Valerie menyentuh lengannya.Emrys menatap Valerie, tersenyum lalu mengangguk. “Aku tidak apa-apa, Valerie. Aku akan siap-siap dulu.”“Kamu mau ke mana?” Valerie menahan langkahnya.“Ke mana lagi? Aku harus ke perusahaan, Sayang.”“Tapi di bawah ada banyak report
Read more

Siapa Mereka?

Begitu Ky mengabari rencana Emrys menggelar konferensi pers, Valerie dan Isabelle langsung bergerak menuju perusahaan. Tidak disangka-sangka Rick tiba di kediaman Lysander tepat saat keduanya hendak masuk ke mobil. Karena Rick sudah ada di sana, mereka memutuskan pergi menggunakan mobil Rick.Valerie terus meremas gaunnya. Jantungnya berdentum tak karuan, peluh sesekali jatuh menyusuri keningnya. Dia mencemaskan Emrys. Walau Isabelle sudah meyakinkannya jika Emrys akan menyelesaikannya dengan baik, entah kenapa dia merasa hal ini tidak sesederhana yang terlihat. Ketiganya masuk ke dalam ruangan yang sudah dipadati oleh kebanyakan wartawan. Mereka duduk di kursi yang ditunjuk staff perusahaan, menunggu bersama beberapa orang lainnya. Valerie terus menerus gelisah. Dia berdiri, memutuskan untuk mencari Emrys.Ternyata Emrys masih ada di ruangannya sesuai dengan apa yang dikatakan Grace. Valerie mengetuk pintu dan membukanya walau dia belum mendengar suara Emrys mengizinkannya. Dia meng
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status