Home / CEO / Istri Mungil Sang Penguasa / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri Mungil Sang Penguasa: Chapter 91 - Chapter 100

150 Chapters

Bertengkar Hebat

Tepat dua minggu setelah pemakaman Lissa, Valerie masih belum bicara banyak seperti yang dia lakukan setiap hari. Dia mengurung diri di kamar seharian dan enggan turun, bahkan ketika Rick atau Lucy bahkan Zach datang mengunjunginya. Beruntung Rys ada di dalam kamar menemani Valerie. Anjing yang sudah semakin besar itu berkeliaran di sekitar Valerie dan membuat Valerie sibuk, seolah-olah dia merasakan kesedihan Valerie dan tak ingin Valerie terlarut-larut lagi.Saat Emrys kembali dari perusahaan, dia mendapati Valerie duduk di balkon. Di atas kursi dia menekuk kakinya, pandangannya lurus ke depan sementara hujan di luar sedang turun dengan deras. Di kaki kursi Rys merebahkan dirinya. Anjing itu tidak tidur, dia sepertinya tetap terjaga untuk mengawasi Valerie.“Apa yang kamu lakukan di luar? Anginnya bertiup dengan kencang,” Emrys menepuk pundak Valerie.Valerie menengadah, lalu kembali menatap lurus ke depan. “Kamu pulang.” Gumamnya tanpa reaksi apa pun.Emrys menelan ludahnya. “Madam
Read more

Mabuk Bersama

Jam antik kuno yang menggantung di salah satu ruangan eksklusif di Hollow Glass menunjukkan jarumnya di angka sebelas. Suara musik memekik hingar bingar memenuhi ruangan, memantul dari dinding yang satu ke dinding yang lainnya. Manusia memadati lantai dasar, menari dan minum hingga mabuk. Emrys duduk menatap ratusan manusia yang memenuhi lantai dasar. Dia memicingkan mata menatap cairan cokelat bening yang ada dalam gelas slokinya, lalu menenggaknya. Emrys sendirian di ruangan itu. Wajahnya kusut, sorot matanya hampa, dan kedua bola matanya mulai memerah. Setelah gelas slokinya kosong, dia kembali mengisinya dengan rum.“Well, di situ kamu rupanya,” Rick dan Ky masuk ke ruangan yang ditempati Emrys.Emrys menoleh, mengacuhkan keduanya, lalu kembali minum. Rick duduk di samping Emrys sementara Ky hanya berdiri. Keduanya mengapit Emrys di tengah dan membiarkannya untuk sementara menikmati minumannya sendirian.“Rum? Boleh juga,” gumam Rick setelah mereka hanya diam beberapa saat.“Kena
Read more

Mabuk Bersama (II)

Valerie mendesah, merasa sangat menyesal karena sudah membuat Emrys mabuk seperti ini. Seandainya dia tidak terlalu egois, maka semuanya akan baik-baik saja. Siapa yang tidak berkabung ketika kehilangan? Emrys sudah cukup baik, memberinya ruang untuk sendiri selama dua minggu. Tapi kenapa dia menyulut emosi Emrys dan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal?Valerie membawakan segelas air hangat lalu meletakkannya di dekat wastafel. Dia mendekati Emrys dan memberi pijatan lembut pada punggungnya. Saat Emrys hendak berdiri, dia membantu memeganginya. Valerie membantu Emrys membersihkan dirinya lalu meminumkan air hangat yang sudah dia sediakan.Emrys sepertinya sudah sedikit lebih baik. Saat dia membuka sendiri kancing kemejanya, sepertinya efek alkoholnya mulai berkurang.“Akan ku ambilkan piyamamu,” gumam Valerie pelan setelah mengelus wajahnya.Saat Valerie hendak keluar dari kamar mandi, Emrys langsung menarik tangannya, dan menempatkan Valerie dalam pelukannya. Valerie hendak ber
Read more

Masalah Ini Selesai

Ketika Emrys bangun, matahari sudah lewat hampir tengah hari. Dia duduk, kepalanya masih sedikit berdenyut sisa efek alkohol tadi malam. Tidak ada hal yang bisa diingat Emrys, termasuk bagaimana dia bisa kembali ke rumah dan tidur di ranjangnya.Hal terakhir yang dia ingat adalah pertengkarannya dengan Valerie dan dia berakhir di klub. Emrys mengusap wajahnya, turun dari tempat tidur lalu bergegas ke kamar mandi. Di bawah guyuran air, Emrys memejamkan matanya. Tiba-tiba dia melihat bayangan ketika Valerie memapahnya menaiki anak tangga hingga ke kamar. Dia juga melihat bayangan ketika dia memeluk Valerie dan semua pembicaraan mereka.“Jadi Valerie yang menjemputku dan membawaku pulang?” gumam Emrys pada dirinya sendiri.Dia segera menyelesaikan mandinya, lalu saat dia keluar dari kamar mandi, Valerie sudah ada di kamar, sedang memberi Rys makan siang. “Sudah bangun?” Valerie tersenyum padanya.Emrys berpikir dua kali sebelum menyahut. Dia merasa bersalah sudah menyulut emosi Valerie,
Read more

Seseorang Akan Menyelamatkanmu

“Lalu kenapa kalau dia demam? Bukankah kamu seorang dokter? Kamu tidak bisa menanganinya?” balas Emrys santai sambil masih berbaring memeluk Valerie ketika matahari hampir terbenam.“Bukan masalah apakah aku bisa menanganinya atau tidak. Apa kamu merasa tidak masalah dia di sini?”“Masalahnya di mana?” Emrys mencium kening Valerie saat Valerie minta izin untuk turun dari tempat tidur.“Emrys, kenapa aku merasa kamu memperlakukan Isabelle seperti bukan adikmu? Kamu tidak khawatir padanya?”“Dia hanya demam bukan? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”“Tapi dia di rumahku.”“Ya, aku tahu itu.”“Dan kamu tahu aku seorang pria yang tinggal sendirian bukan?”“Ya, lalu?”Rick mendengus kesal, tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Emrys, apakah kamu masih mabuk?”Emrys duduk. “Biar aku katakan. Isabelle sakit, dia ada di rumahmu. Benar begitu kan?”“Ya.”“Lalu di mana masalahnya?”Mata Rick membelalak. “Dia adikmu Emrys. Dia wanita dan aku pria. Kami berada dalam ruangan yang sama, apa
Read more

Memulai Hidup Baru

Pembicaraan Rick dan Isabelle berhenti karena Isabelle mendadak kembali menggigil. Rick tidak punya pilihan lain selain menggendongnya kembali ke dalam kamar. Setelah menyelimutinya dan menunggu hingga Isabelle kembali tidur, Rick merenung.“Seseorang?” gumamnya sembari menatap wajah Isabelle yang terlelap. “Siapa seseorang itu?” tanyanya, merapikan poni Isabelle dan memindahkan untaian rambut yang jatuh di wajahnya.Rick melipat kedua tangannya lagi dan masih memperhatikan Isabelle. Wajahnya sangat teduh dan hangat, namun dia juga mewariskan ketegasan keluarga Lysander di sana. Bulu matanya lentik walau tanpa harus mengenakan apa-apa. Hidungnya tinggi dengan bibir penuh dan sensual.Rick tergoda untuk menyentuhnya, menyentuh bibir Isabelle yang terlihat ranum walau saat sedang sakit. Namun sinyal peringatan yang muncul dalam dirinya mengingatkan Rick kembali jika Isabelle hanya adiknya dan dia harus memperlakukannya dengan baik. Dia menggeleng, berusaha mengusir bayang-bayang yang ba
Read more

Victoria Kembali

“Kamu terlihat buruk,” Emrys berjalan menuju lift khusus ketika baru tiba di perusahaannya. Di belakangnya, Ky mengekor bersama beberapa orang lainnya yang merupakan staff khusus Emrys. Mendapat teguran kecil dari Emrys membuat Ky menengok sebentar pantulan dirinya dari dinding logam yang memantulkan bayangannya di sisi lift.Dia mendesah, setuju pada pendapat Emrys jika dia memang terlihat berantakan. Saat lift terbuka, Emrys dan Ky masuk sementara staff yang lain naik melalui lift yang berbeda. Ky kembali mendesah, lalu bicara. “Apakah hanya aku yang tidak mendapatkan hal positif setelah pesta alkohol malam itu, Tuan?”Emrys menoleh, mengernyit heran. “Maksudmu?”“Bukankah Tuan dan Nyonya berbaikan, lalu Tuan Rick bisa melepas masa lalunya bahkan tidur bersama dengan Nona Isabelle, dan sementara aku..” Ky diam, kembali mendesah. “Lupakan saja.”"Apa katamu?" "Tidak ada, Tuan." Ky buru-buru menggeleng."Berikan aku ponselmu."Ky hendak menolak, namun dia tidak bisa. Emrys memeriksa
Read more

Kamu Tidak Pernah Diculik

“Tuan, Anda baik-baik saja?” Ky buru-buru masuk saat melihat jika wanita yang menjadi tamu rahasia Emrys adalah Victoria. Ky tentu tahu siapa wanita yang sudah membuat tuannya menderita selama beberapa tahun. Dan kedatangannya pasti membangkitkan kembali memori kelam tentang masa lalu Emrys.Emrys terlihat bersandar di kursinya, menatap ke luar dengan tatapan nanar. Dia baru saja bertemu dengan Victoria, gadis yang begitu dipuja dan diagung-agungkannya. Saat dia sudah melupakannya dan menata masa depannya bersama Valerie, dia kembali muncul.Dia seharusnya tidak pernah terlihat di hadapan Emrys lagi.Tidak sekarang, tidak selamanya.“Aku baik-baik saja,” Emrys menarik nafas dalam lalu menegakkan tubuhnya. “Katakan pada Grace jika tidak boleh ada seorang pun lagi yang masuk ke dalam ruanganku tanpa sepengetahuanku. Siapa pun dia.”“Baik, Tuan.”Begitu Ky pergi, Emrys kembali menyandarkan tubuhnya. Dia lama diam memikirkan masa lalunya, lalu tersenyum pahit. Victoria tampak baik-baik sa
Read more

Ayo Makan Malam

Emrys mengetuk jari telunjuknya ke atas meja, berkali-kali dengan irama yang sama. Seharian dia tidak mengerjakan apa pun. Dia menunda semua pertemuan dengan klien dan hanya melakukan satu rapat yang tidak bisa dia elakkan. Kehadiran kembali Victoria sedikit mempengaruhinya, dan dia tidak akan berbohong karena hal itu. Bagaimana pun juga wanita itu sudah menghuni lubuk hatinya selama beberapa tahun. Mustahil dia tidak terpengaruh sedikit pun.Tapi sekarang dia sudah menemukan takdirnya pada seorang gadis bernama Valerie. Dia tidak akan menukarnya dengan apa pun.Emrys memutuskan untuk berterus terang pada Valerie jika Victoria sudah kembali. Walau dia tidak berharap bertemu kembali dengan Victoria di masa depan, dia perlu mengantisipasi banyak hal. Dan hal pertama yang harus dia lakukan adalah menjelaskan semuanya pada Valerie sehingga dia tidak akan salah paham padanya.Valerie sedang memotong beberapa tangkai bunga mawar yang sudah menguning di balkon kamar saat ponselnya berdering
Read more

Kita Sudah Selesai

Jantung Valerie nyaris berhenti, begitu pula iringan musik yang merambat memenuhi ruangan itu. Saat dia menoleh pada wanita yang mengulurkan tangannya pada Emrys suaminya, dia mengenalinya. Wanita itu adalah Victoria, mantan kekasih Emrys. Begitu melihatnya, waktu seakan berhenti berputar, begitu pula tubuh khususnya otaknya. Valerie tidak menyangka, jika dia akan bertemu Victoria di sana.“Makan malam kita sudah dihidangkan,” Emrys berbisik, tidak mengacuhkan Victoria lalu menarik tangan Valerie, membimbingnya melintasi lantai dansa menuju meja mereka.Valerie duduk dengan gugup, sesekali masih menoleh ke lantai dansa di mana Victoria berdiri. Wanita itu tersenyum padanya dan Valerie sama sekali tidak menyukainya. Senyuman itu seakan menantangnya dan mengirim sinyal perang padanya.“Nanti steiknya dingin,” Emrys mengingatkan Valerie.Valerie mencoba tersenyum, namun dia tidak tahu kenapa, matanya terus saja menyeretnya untuk menoleh pada Victoria. Melihatnya, Emrys meletakkan kedua t
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status