Home / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Tiga Bayi Sang Mafia: Chapter 191 - Chapter 200

309 Chapters

S2 Bab 33. Tengil

"You di sini? Bukannya you ikut Kenzo?" tanya Luna yang terkejut melihat Kiano datang dan berdiri di depannya. Luna juga melihat arwah yang dulu pernah membantunya. Mereka terlihat menggemaskan tapi menyebalkan. "Iya, aku di sini karena memikirkan Mommy, bagaimana dengan Mommy?" tanya Kiano yang duduk dan dirinya ingin tau bagaimana kondisi Mommy saat ini. Luna tidak tau harus berkata apa saat ini. Dia tidak mau terlalu mendalam dalam keluarga sahabatnya ini. "You masuk saja, tanyakan ke Mommy dan Daddy you yang di sana, siapa tau mereka mau mengatakannya. Kalau i hanya orang luar yang tidak pantas mengatakan apapun. Tapi, i harap you suport mommy you itu dan juga Daddy you. Karena keduanya butuh you bertiga, jangan tinggalkan mereka," jawab Luna. Perkataan dari Luna membuat Kiano penasaran dia ingin tau apa yang terjadi. "Baiklah, paman, aku masuk dulu. Aku penasaran apa yang terjadi dengan Momny dan Daddy," ungkap Kiano yang segera berdiri dan melangkahkan kakinya masuk ke da
Read more

S2 Bab 34. Ternyata Mereka

Alex segera keluar dari lift karena dia sudah berada di mana dia menginap. Alex masih bingung kenapa dengan dirinya. Dia tidak pernah makan makanan yang membuat jantungnya bermasalah tapi tadi dia seperti ini. "Aku harus periksa ke dokter, kalau Mommy tau mana dirinya akan dimarahi oleh Mommy, semoga baik saja," ucap Alex yang akhirnya sampai di kamar hotelnya. Alex membuka pintu menggunakan kunci, pintu terbuka Alex masuk dan tidak lupa pintunya terkunci. Alex meletakkan amplop di depan meja, dia segera duduk dan membuka amplop yang anak buahnya berikan padanya. "Apa yang dia dapatkan, apakah dia mendapatkan data mereka, aku harap aku mendapatkan itu, jadi aku tau siapa yang membantu pembunuh ayahku itu," ucap Alex yang perlahan membuka amplop dan saat dikeluarkan isi amplop tersebut Alex menatap satu persatu foto tersebut dia tersenyum karena melihat foto yang dia dapatkan. Saat membuka lembaran yang dibawah, terdengar suara bel hingga membuat Alex terkejut dan menjatuhkan semu
Read more

S2 Bab 35. Kenapa Bisa Terjadi

Alex membolak balikkan benda tersebut. Sebuah bros yang berbentuk mawar dan bros tersebut tiba-tiba jatuh dan Alex tidak mengerti datang dari mana bros tersebut. "Benda ini punya siapa? Aku tidak pernah memiliki dan membelinya saja tidak. Apa ini punya gadis itu? Tapi, kenapa bisa benda ini bisa di jasku?" tanya Alex yang tidak mengerti kenapa bisa benda tersebut ada bersama dia. Alex mencoba untuk berpikir sejenak, dia mengingat bagaimana benda ini berada bersama dia. Dan setelah ingat Alex baru mengerti kenapa bisa benda ini bersama dia. "Pantas saja, di lift waktu tadi. Aku akan menyimpan benda ini kalau begitu, menyusahkan saja aku yakin dia pasti ingin bertemu dengan aku. Dasar wanita genit, nakal, dia benar-benar tidak punya harga dirinya," omel Alex yang tidak suka jika pemilik bros ini sengaja melakukannya. Sedangkan di tempat lain, Kiano yang masuk ke dalam ruang inap kedua orang tuanya menatap kedua orang tuanya yang saat ini sedang berpelukan. "Maaf, aku menganggu kalia
Read more

S2 Bab 36. Daddy Paman

Kiano perlahan melepaskan tangan Alena dan berjalan pelan di dekat sudut ruangan yang memang Cakra pesan jika ada tamu yang datang atau anaknya mau menginap bisa di ruang lainnya. Satu kamar ada dua fungsi. "Apa yang mau Paman katakan?" tanya Kiano yang penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Luna. Luna duduk semakin mendekat dengan Kiano dia melihat ke sana ke mari takut jika ada yang melihat dirinya. Kiano yang melihat kelakuan dari Luna yang celingak celinguk juga ikut melakukan hal yang sama. "Paman, apa yang paman lihat? Daddy sedang di luar baru saja, tidak mungkin Daddy balik ke sini cepat. Masih ada yang Daddy akan lakukan, katakan apa yang terjadi, aku mau tau, jangan buat aku penasaran Paman," jawab Kiano yang sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan Luna katakan. "Jadi, begini, kalian cari nuklir itu bukan? Nah, sebenarnya nuklir itu ada di suatu tempat dan I rasa dia masih di sana," ucap Luna. Kiano mulai diam, dia masih belum ngeh dengan apa yang dik
Read more

S2 Bab 37. Dia Siapa

Kiano dan Luna memandang ke arah sumber suara. Luna membolakan mata mendengar apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Dirinya tidak percaya kalau mereka ada di sini lagi. "Paman, bukannya mereka hantu ya? Apa yang dikatakan Daddy itu benar kalau rumah sakit ada hantu di kantor juga, pantas saja kantor dinyalakan lampu yang cukup banyak," ucap Kiano yang bergeser ke arah Luna dan langsung memeluk Luna. "Hei, bukan hanya di rumah sakit, di rumah you juga ada dimana-mana juga ada, termasuk di perut you juga ada. Dasar penakut, hei kalian bukannya pulang malah ke sini. Mau apa lagi? Dan kenapa desek bisa lihat you semua?" tanya Luna yang sedikit kesulitan untuk bergerak karena Luna dipeluk cukup erat oleh Kiano yang ketakutan. "Ami alah amal, aat engal elen, atu adi ikut engal, uping aja idak engal ali lah, ami idak au napa iya ica iyat ami," jawab arwah Aluna yang membuat Luna menghela napas karena jawaban dari arwah tersebut. Kiano melihat interaksi dari Luna dan juga arwah yang sa
Read more

S2 Bab 38. Jangan Dekat-Dekat

Kenzo saat ini berada di ruangan tersendiri, dia memikirkan keluarganya yang tidak datang menemani dirinya yang saat ini akan melakukan resepsi pernikahan. "Kenapa kamu sedih, apa karena paman dan bibi tidak ada di sini?" tanya Dio sepupu Kenzo yang saat ini menemaninya. Bukan hanya Dio saja yang menemani Kenzo di ruangan tersebut. Arvan, Kahfi, Han dan Mike juga menemani Kenzo dan menghibur sepupunya tersebut. "Aku hanya teringat Daddy, Mommy, Kiano dan juga Abangku itu Kenzi yang saat seperti ini dia harus terluka dan ibuku juga sakit. Aku tidak tahu bagaimana kondisinya. Apakah dia baik-baik saja atau tidak. Aku benar-benar khawatir dengan dirinya," ucap Kenzo yang memikirkan kondisi ibunya Alena. Arvan dan lainnya tidak bisa mengatakan apapun, mereka hanya diam saja. Dio menepuk pundak Kenzo dan tersenyum. "Kamu doakan saja mereka ya, aku yakin mereka akan baik saja," jawab Dio. Kenzo menganggukkan kepala pelan dan tersenyum kecil. Pintu terbuka, terlihat Beno muncul di dep
Read more

S2 Bab 39. You Serius, Kenzi

Aluna merasa heran dengan apa yang terjadi dengan Kenzi. Kenzi terlihat pucat dia takut jika Kenzi pingsan atau sebaliknya. Aluna menepuk pipi suaminya itu, dia merasa heran dengan reaksi Kenzi. "Kamu kenapa? Apa yang terjadi denganmu? Apa terjadi sesuatu? Tidak ada siapapun yang memanggilmu," ujar Aluna yang sedikit bingung dengan Kenzi yang raut wajahnya berubah. "Kamu tidak dengar tadi ada yang mengatakan aku genit?" tanya Kenzi dengan raut wajah serius. Aluna geleng kepala ke arah Kenzi. "serius tidak dengar?" tanya Kenzi lagi mencoba untuk bertanya kepada Aluna apakah benar dia tidak mendengar sesuatu karena dia tadi mendengar ada yang mengatakan hal itu. Tapi, saat dia berbalik tidak ada siapapun di sini. Aluna katakan mendengar jawaban dari Kenzi makin bingung dengan tingkah Kenzi, Aluna menaikkan alisnya, dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kenzi katakan. Aluna berfikir kalau saat ini Kenzi begitu lelah sehingga dia berhalusinasi. "Tidak ada yang mengatakan
Read more

S2 Bab 40. Sudah Ku Duga

Sesampainya di rumah sakit, Kiano membawa Kenzi turun dari mobil, Aluna membiarkan Kenzi dibantu oleh Kiano dan Luna pamannya. "Pelan-pelan, woi jangan buat masalah kalian berdua, aku ingin kalian hati-hati, nanti kakiku dan lukaku sakit," omel Kenzi yang membuat Kiano dan Luna kesal padanya. "You turun saja sendiri, kalau you tidak mau kaki dan luka you itu sakit, terlalu banyak drama, you," ucap Luna yang kesal karena Kenzi sedari tadi selalu saja mengoceh.'Kakak, terima saja apa yang kami lakukan, Kakak jangan banyak protes nanti kaki kakak dan luka Kakak, aku tekan biar makin sakit dan berdarah, mau tidak, diam aja ya," sahut Kiano yang membuat Kenzi membolakkan mata mendengar apa yang dikatakan oleh Luna dan Kiano. Kalian berdua memang benar-benar tidak punya hati, harusnya Istriku yang melakukan ini ini kenapa harus kalian, pergi sana,, sungut Kenzi yang melihat istrinya berjalan bersama dengan Mommynya. Terlihat keduanya saling bergandengan tangan. "kakak tidak lihat itu,
Read more

S2 Bab 41. Kenapa Bisa Kakak

"Apa maksud Kakak?" tanya Kahfi memandangi ke arah Kenzi, Kiano dan Paman Luna yang saat ini diam. "Apa kalian hanya diam saja, tidak mau katakan sesuatu gitu, jangan buat kami mati penasaran, katakan saja," desak Dio penasaran dengan wajah memohon. Luna yang tau arah pembicaraan dari Kenzi memijit keningnya. Dia berusaha untuk melupakan malah diingat. Kiano menoleh ke arah Luna yang memijit keningnya. "Paman pusing? Apa Paman mau tidur?" tanya Kiano. "I bukan mau tidur, i mau buang kakak you semua dalam karung dan i bawa ke kapal tangker dan kirim dia ke samudera Hindia, i benar-benar geram dengan you. I pikir you sudah tidak mengingatnya itu, ternyata you mengingatnya. Luar biasa sekali you," ucap Luna. "Bukannya Paman katakan akan menceritakan padaku dan kamu juga Kiano. Sekarang katakan, sebelum aku mencari tau siapa dia," sahut Kenzi dengan wajah yang menyebalkan menurut Kiano dan Luna. Dio, Arvan, Hans, Mike dan Kahfi memandangi mereka bertiga. Mereka masih penasaran den
Read more

S2 Bab 42. Hati-Hati Dengan Dia

"Siapa dia, Paman, apa boleh kami tahu dia siapa?" tanya Arvan dengan raut wajah penasaran. "Dia adalah istri dari seorang mafia yang suaminya terbunuh saat Daddy you menyelamatkan Alena dan Kiano saat itu Daddy you semua datang ke sana tapi saat ingin mengeksekusi suami dari wanita tersebut, dia tiba-tiba meninggal dengan sendirinya alias ditembak padahal Daddy you tidak sedikitpun membunuh dia. Sampai saat ini, kami belum tahu siapa yang sudah melakukannya. Sungguh kejam bukan masa itu, Daddy you semua tertuduh," ucap Luna menjelaskan kronologis kejadian masa lalu mereka. Yang dimaksud Luna kepada mereka siapa lagi kalau bukan Maria. Kali ini Maria datang lagi ke rumah sakit dia, ingin melihat Cakra. Maria ingin mendekati pria tampan tersebut yang sudah diincar waktu dulu. Pesona Cakra membuat dia jatuh cinta dan dia ingin mendapatkan Cakra walaupun dia dendam kepada Cakra dalam hal nuklir bukan membunuh Edo. "Oh, begitu, Paman. Jadi, apakah dia tahu kalau Daddy itu mafia?" tany
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
31
DMCA.com Protection Status