Beranda / CEO / Tiga Bayi Sang Mafia / Bab 171 - Bab 180

Semua Bab Tiga Bayi Sang Mafia: Bab 171 - Bab 180

309 Bab

S2 Bab 13. Jangan Menghina Tuan

"Kakak, bisa serius nggak?" tanya Arvan yang kesal dengan kakak sepupunya ini. Kenzi tersenyum kecil karena Arvan kesal padanya. Kenzi menepuk pundak Arvan yang wajahnya masam. "Aku tanya benar, kita mau kemana. Kamu tau kita mau kemana? Tidak bukan? Jadi, kamu kenapa marah, dasar aneh," jawab Kenzi yang makin membuat Arvan kesal padanya. Arvan membuang napas panjang dan melihat Kenzi tertawa dari belakang. Kakak sepupunya ini jarang tertawa sekali tertawa ketampanannya bisa meluluh wanita manapun. "Tertawa di depan orang banyak jangan di sini," sindir Arvan yang membuat Kenzi membolakan mata. "Tutup mulutmu itu, aku tidak memintamu untuk memberikan aku saran untuk tertawa di depan umum, menyebalkan sekali, cari rumah dia, kita kesana sekarang juga," ujar Kenzi yang meminta kepada Arvan untuk mencari alamat rumah dia sedangkan Arvan yang masih belum ngeh hanya diam saja. Kenzi memandang Arvan yang belum juga mengambil ponsel untuk menghubungi orang yang dia maksudkan. "Kenapa
Baca selengkapnya

S2 Bab 14. Kenapa Harus Saya

Kenzi yang mendengar mereka berdua terkejut dan bersama-sama mengatakan "Apa" menatap keduanya dengan tajam. "Kenapa kalian bisa bersama mengatakan itu? Apa kalian ingin menghina aku?" tanya Kenzi dengan wajah kesal. Arvan menggelengkan kepala dengan cepat. "Ti-tidak kakak, aku hanya terkejut saja mendengar apa yang kakak katakan, itu saja. Aku tidak tau kalau dia juga mengatakan hal yang sama," jawab Arvan yang melempar pertanyaan ke Aluna. Aluna yang mendengar asisten Kenzi melempar pertanyaan ke arahnya langsung menatapnya dengan tajam. "Kenapa malah ke saya, harusnya Anda yang salah ikutin saya. Tuan, kenapa Tuan ke sini? Saya bukannya sudah dipecat ya, kenapa Anda datang lagi, saya mau pergi, lebih baik Anda pulang saja, daripada Anda ke sini," ucap Aluna yang berbalik ke arah pintu untuk mengunci pintu.Niat hati ingin mengunci pintu, tapi kerah bajunya bagian belakang ditarik oleh Kenzi layaknya menarik kucing dari belakang. "Eh, eh apa-apa ini! Lepaskan saya, cepat lepask
Baca selengkapnya

S2 Bab 15. Wow Keren Kakak

"Ikut saya," ucap Pak Penghulu kepada Aluna yang masih menatap ke arah Kenzi yang terlihat santai tanpa dosa sama sekali. Arvan hanya bisa diam dan masih belum tau apa yang kakak sepupunya ini katakan kepada Pak Penghulu. Arvan mendekati kakak sepupunya dan menoleh ke arahnya. "Apa yang mau kamu tanyakan?" tanya Kenzi dengan raut wajahnya yang tenang tanpa sedikitpun gelisah dan khawatir. "Apa yang akan kakak lakukan? Apa kakak yakin mau nikah dengan dia, bukannya dia katakan mau kembali kerja dengan kita, itu artinya dia tidak harus mengikuti peraturan yang ada di kontrak itu. Kakak juga nikah tanpa mereka ketahui, nanti Aunty bisa marah dengan kakak, apa kakak yakin tetap menikahi dia?" tanya Arvan dengan hati-hati. Kenzi baru ingat kalau dia harus memberitahukan kepada ibunya tapi sekali lagi Kenzi mengabaikannya. Melihat tidak ada reaksi sama sekali dari Kenzi membuat Arvan makin kesal. "Jangan kesal padaku, nanti aku potong gajimu. Bukannya kamu sudah cukup jadi saksiku apa
Baca selengkapnya

S2 Bab 16. Sah Dia Istriku

"Paman, sejak kapan di sini?" tanya Kenzo. "Sejak you tinggalkan i di mobil, i tidur you tinggalkan i, beruntung mobil tidak you kunci, kalau tidak i bisa lemes dan menghadap malaikat," jawab Luna yang masuk ke kantor Urusan Agama. "Ini kenapa? Apa you mau menikah? Desek yang you katakan itu? Apa orang tua you tau? Dan orang tua desek tau? Jangan you culik anak orang dan main nikah saja, jangan lupa you semua punya orang tua," ujar Luna yang saat ini terlihat sangat kesal karena keponakannya main nikah saja."Terlalu cerewet paman ini, kakak Aluna yatim piatu, dia tidak ada orang tua, jadi biarkan dia menikah dengan kakakku, siapa tau dia akan membuat kakakku yang dingin seperti kutub utara menjadi hangat," jawab Mika yang tersenyum dan mengedipkan matanya ke arah Kenzi. "Ya Tuhan, you keterlaluan, tapi tidak apa, keponakan i ini baik, ayo lakukan sekarang, i akan jadi saksi, tapi ini dibawah tangan atau bagaimana?" tanya Luna. "Aku akan selesaikan urusan bagian negara, nanti sur
Baca selengkapnya

S2 Bab 17. Salah Tingkah

Alena dibawa ke kamar, dokter keluarga datang ke rumah Cakra. Tuan Rosario juga datang dan terkejut melihat Alena datang. Dirinya yang datang terlambat melihat cucunya duduk dengan tenang dan ada wanita mungil cantik duduk di sebelah Kenzi. "Tumben kamu duduk dengan wanita? Apa dia asisten kamu yang baru? Terus Arvin, kamu kemanakan?" tanya Tuan Rosario yang membuat Arvin menatap Tuan Rosario dengan cemberut. "Jangan cemberut kamu Arvin, kamu tetap dihati kakakku, dia tidak lepas darimu. Kalau kamu wanita mungkin dia akan menikahimu," jawab Kenzo terkikik karena melihat Arvin dan Tuan Rosario kesal padanya. "Jangan begitu kakak, nanti dia merajuk. Kakak tidak lihat itu wajah keduanya sudah masam, nanti bisa berubah menjadi jeruk purut," sahut Dio menimpali apa yang Kenzo katakan. Tuan Rosario sudah tidak bisa berkata apapun dirinya benar-benar kesal karena dia bertanya malah di godain oleh cucunya ini. "Dia ini istri kakak Kenzi, Opa. Baru menikah, kalau bukan istri mana mau dia
Baca selengkapnya

S2 Bab 18. Pelukan Hangat

Kenzo yang mendengar pertanyaan dari Daddynya tersenyum dan mengakhiri panggilan telponnya. Cakra dan para sahabatnya memandang ke arah Kenzo. "Oh, aku sedang mempersiapkan acara pernikahan aku dan Muka. Paman, tolong bantu aku untuk bisa menikah dengan anakmu yang lucu itu. Aku kesepian kalau sedang di kamar, biasanya aku akan ke kamar Kakakku atau ke kamar Mommy dan memeluknya tapi karena penjaganya lebih galak dari pengawalnya aku jadi diusir, untuk itu aku ingin melamar anakmu, boleh tidak Paman Malik dan Bibi Merry?" tanya Kenzo yang mengalihkan pertanyaan dari semua orang. Malik yang mendengar perkataan Kenzo mulai emosi, dia segera berdiri dan menarik Merry untuk berdiri. Saat ini Merry terharu anaknya disukai oleh anak Alena yang tampan dan kaya. Siapa yang tidak mau menikah dengan anak sahabatnya ini. "Bibi setuju, sangat setuju. Kamu bisa menikahi anak Bibi. Sayang, anakmu dilamar, kamu harus setuju. Mika, kamu harus menikah dengan Kenzo, Mommy akan urus semuanya. Ale, a
Baca selengkapnya

S2 Bab 19. Apa Katamu

Kenzi dan Aluna yang berteriak dengan kencang membangunkan seisi rumah. Apa lagi, pintu kamar dibuka sudah dipastikan suara teriakkan dari mereka bergema hingga semuanya keluar dari kamar dan berlari ke arah sumber suara. "Mana pencurinya? Kenapa pengawal tidak tau ada pencuri di rumahku! Cepat cari!" teriak Cakra dengan kencang meminta kepada pengawal di rumahnya untuk mencari pencuri yang masuk ke rumahnya. Alena melihat Kenzi yang menatap mereka dengan datar sedangkan Aluna bersembunyi di balik selimut tebal, dirinya menutup diri karena malu dengan keluarga bosnya yang juga suaminya itu. Terlebih lagi, dirinya memakai pakaian yang sangat seksi. "Bodohnya aku, kenapa aku memakai pakaian seperti ini. Aish, harusnya aku sadar diri kalau aku berada di kamar orang dingin sedingin salju, bodoh kamu Aluna," umpat Aluna kepada dirinya sendiri karena salah memakai costum tidur. Kenzi yang mendengar umpatan dari Aluna hanya bisa mengangga, apalagi Kenzi mendengar dirinya dikatakan orang
Baca selengkapnya

S2 Bab 20. Malam Pertama

"Aku baru dapat telpon dari mereka katanya kalau nuklir itu berada di tangan mafia lama, aku yakin mafia lama itu Daddy. Paman, katakan yang sejujurnya apa benar yang aku dengar itu?" tanya Kenzo memandang Luna dengan lekat. Mendengar hal itu membuat Luna terdiam, dia sudah berjanji kepada Cakra dan sahabatnya kalau dia tidak mengatakan apapun. Walaupun dia yang mencurinya dulu tapi saat ini dia nggak berhak mengatakan itu, biarkan mereka yang menjawabnya. "You ini aneh, kenapa tanya I, bukannya mafia lama itu banyak, bukan Daddy you saja. Opa you juga mafia lama, tapi mereka sudah tidak jadi mafia lagi, jadi you tanya saja mereka. Tapi, darimana you tau kalau nuklir itu bersama mafia lama, bisa saja bukan mafia lama," jawab Luna yang dengan tenang menjawab apa yang ditanyakan oleh Kenzi. Kenzo, Kenzi dan Kiano memandang ke arah Luna yang saat ini terlihat tenang. Luna yang dipandang oleh mereka membolakan matanya dia tau kalau ketiganya tidak akan menyerah dan tidak percaya padan
Baca selengkapnya

S2 Bab 21. Manjaain Istri Atau Suami

Alena bangun tidur dirinya langsung menjalankan ibadah bersama Cakra. Selesai ibadah, keduanya duduk di atas sajadah dan saling bertatapan satu sama lain. "Sayang, anak-anak sudah mulai dewasa mereka ada kehidupan mereka masing-masing. Aku seperti sudah mulai menua dan sampai kapan aku akan memanjakan mereka berdua. Apakah aku bisa memanjakan mereka dan kamu seperti dulu lagi atau tidak," ucap Alena yang sontak saja membuat Cakra terkejut. Cakra mendekati istri tercintanya, dirinya memeluk Alena entah kenapa dia tidak suka Alena mengatakan hal itu kepadanya. "Tolong jangan seperti itu, kita sudah berjanji akan menua bersama dan kita akan memanjakan satu sama lain dan anak-anak kita. Kamu jangan bicara seperti itu, aku tidak suka mendengar perkataanmu itu, Sayang. Aku ingin kamu selalu bersama kami, ingat ya, jangan katakan hal yang tidak aku sukai, kalau tidak aku akan marah padamu," ucap Cakra yang memeluk erat Alena. Alena yang mendapat pelukkan dari suaminya terharu entah kena
Baca selengkapnya

S2 Bab 22. Mommy Bahagia

Mendengar apa yang si penelpon katakan, rahang Kenzi mengeras dan dirinya sangat emosi. "Lakukan saja, sisanya biar aku yang urus," jawab Kenzi yang memutuskan untuk melakukannya tapi apa yang dilakukan oleh Kenzi pikir Aluna yang masih menatap ke arah Kenzi. Panggilan berakhir, Kenzi masih mengeraskan rahangnya. Aluna yang melihat Kenzi belum usai marah langsung mengelus pelan rahang Kenzi dengan perlahan. Keberanian dari mana Aluna dapatkan. Kenzi yang rahangnya dielus oleh Aluna menatap Aluna dengan tajam, dia tidak menyangka kalau Aluna berani melakukan itu padanya dan sekarang dirinya merasa lebih tenang. "Jangan marah, tenanglah," ucap Aluna dengan lembut dan tentu saja itu membuat Kenzi menganggukkan kepala dan tersenyum. Kenzi menurunkan tubuhnya dan memeluk tubuh polos Aluna. Dirinya benar-benar kecanduan tubuh Aluna yang kalau dipeluk, tubuhnya langsung masuk ke dalam pelukkannya porsinya pas. "Terima kasih, tapi jawaban tadi belum kamu jawab. Apakah kamu juga mencinta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
31
DMCA.com Protection Status