Di ruang tunggu, Cakra dan Luna masih duduk dengan tenang. Sekali-kali mereka melihat ke arah ruangan dimana Alena berada. "Lama sekali, gue takut kalau benar yang dikatakan dokter, gue akan merasa dunia gue hancur, tidak bisa gue bayangkan bagaimana nasib gue tanpa Alena," ucap Cakra dengan tatapan kosong. Luna masih diam, dia hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Cakra padanya. Biarkan Cakra mengatakan apa yang ada dihatinya. "Gue harap semua hanya mimpi, gue ingin kembali seperti dulu, mengenang masa kebersamaan gue dan Alena. Gue dulu belum sempat mengenal Alena lebih dalam, malah gue hancurkan dia saat dia menjadi OB di perusahaan gue. Tapi, gue tanggung jawab karena saat itu gue merasa bersalah tapi lo tau tidak gue manusia paling bodoh yang tidak melihat dia dari awal, padahal dia dikantor gue kerja, kalau tau mungkin cerita tidak seperti ini," ucap Cakra yang bicara tentang masa lalu yang hanya didengar oleh Luna. "Dulu sekarang sama saja, you sudah bertanggung jawab
Read more