"You jangan gegabah, bisa saja desek itu orang yang ingin menanyakan alamat atau desek ingin cari tahu tempat makan yang enak jadi you jangan marah-marah dengan desek paham you, apa cemburu you ke desek karena lebih tampan dari you?" tanya Luna yang membuat Cakra membolakan mata. "Gue cemburu? Ck, iya gue cemburu. Bagaimana gue nggak cemburu, you lihat mereka, dekat sekali gue mau ke sana saja. Gue tidak tenang kalau tidak mendengarkan langsung kalau desek nyari alamat. Kalau you tidak mau ikut, ya sudah jaga ini bangku," ucap Cakra yang membuat alis Luna terangkat ke atas. Cakra pun segera pergi tanpa menunggu lama, hatinya panas membara, dia ingin tahu siapa pria tersebut yang berani mendekati Alena istri imutnya itu. "Kenapa i yang harus jaga bangku. Memangnya i ini apaan, jahara you. Lebih baik i lihat saja, terkadang pria dingin dan arogan itu bertindak seenaknya saja, i mau memisahkan desek kalau berantem. Desek seperti mafia deh," ucap Luna yang segera mengikuti Cakra. "Ehm
Baca selengkapnya